Setelah selesai bekerja kini Jesi dan juga Rahma sudah bersiap untuk pulang dan mereka kini sedang mengemasi barang-barang nya sebelum pulang
" Kalian pulang berdua atau mau bareng dengan kita juga ?". Tanya Liora
" Kita pulang berdua saja tidak masalah Liora dan terima kasih sudah menghawatirkan kami ". Kata Rahma
" Ya sudah kalau begitu kita pergi dulu dan kalian hati-hati lah di jalan ". Kata Jay
Mereka berdua menagngguk dan tersenyum setelah semua nya pergi kini ganti Mereka berdua yang pergi . Malam semakin larut dan mereka pun tetap tersenyum walaupun lelah melanda dan besok pagi pun juga harus kembali bekerja lagi untuk mencari uang . Jesi tidak pernah mengeluh tentang kehidupan nya yang sekarang karena dia sudah sangat bahagia ada Rahma dan keluarga nya yang selalu ada untuk nya dan bisa menjadi sandaran nya ketika dia sudah lelah dengan semua nya itu
" Mau nginep di rumah ku atau pulang Jes ?". Tanya Rahma
" Tidak , aku akan pulang saja tidak apa-apa Rahma ". Kata Jesi
Dia juga tidak mau terlalu merepotkan Rahma karena Jesi juga tahu jika tempat tinggal mereka pun juga tidak terlalu besar dan mereka juga tinggal apa ada nya jadi Jesi juga tahu diri kapan dia akan menginap dan kapan tidak di sana .
" Jika kamu ingin menginap datang Saja karena ayah dan ibu pasti akan sangat senang sekali ". Kata Rahma
Jesi kembali tersenyum dan dia pun menggeleng kan kepala nya karena dia juga tidak mau menginap di sana hari ini dan dia juga harus segera pulang sekarang.
" Lain kali aku akan menginap jika sudah libur kerja ok jadi sekarang kita pulang ke rumah masing-masing ya ". Kata Jesi
" Berhati-hati lah di jalan Jes dan jangan lupa Tersenyum setiap hari nya ". kata Rahma
Jesi mengangkat jempol nya mengiyakan apa yang di katakan Rahma dan kini mereka berdua pun menaiki angkutan masing-masing sebab tujuan mereka berbeda. Jesi tengah duduk manis sekarang sambil menatap layar ponsel nya dan dia juga melihat tinggal berapa lagi uang nya sekarang ini .
" Maaf nona saya hanya bisa mengantar sampai sini saja karena di sana tidak bisa di masuki angkutan umum ". Kata sang sopir
" Baik lah pak terima kasih ". Kata Jesi sambil memberikan uang nya dan kini dia pun segera turun .
Jesi berjalan sendiri di jalanan yang sepi itu dan dia juga sudah terbiasa juga jalan jika pulang karena memang di sana tempat elit jadi jarang angkutan umum masuk
" Lelah juga sih tapi aku harus tetap semangat". Kata Jesi menyemangati diri nya
Dia berjalan sendiri dan sesekali juga mengecek ponselnya sekarang ini dan tidak melihat jika ada beberapa orang di sana yang terlihat seperti preman sedang menatap nya
" Sendiri saja nona atau mau kita temani ?". Tanya salah satu dari mereka namun Jesi terlihat tidak perduli dan dia pun kini tetap melangkah kan kaki nya
" Seperti nya dia sangat sombong sekali ". Kata yang satu nya dan Jesi tetap tidak perduli bahkan dia juga tidak terlihat takut sama sekali membuat mereka pun terus saja berjalan mengikuti Jesi dan kini mereka pun tengah menghadang Jesi sekarang membuat Jesi berhenti di tempat lalu menatap mereka bertiga dengan tajam nya
" Apa mau kalian dan kenapa kalian mengganggu ku Hem ?". Tanya Jesi
" Kita hanya ingin menemani mu nona cantik dan sombong". Kata preman tersebut
" Tapi aku sama sekali tidak ingin kalian temani jadi pergilah dari sini ". kata Jesi
" Kau benar-benar sombong dan sok berani ya , kita lihat saja sejauh mana keberanian mu nona ". Kata sang preman
Tanpa aba-aba pun Jesi langsung menendang dan memukul mereka dengan tas nya membuat mereka terjatuh lalu dia segera berlari namun mereka tetap saja mengejar Jesi sekarang ini
" Kenapa aku Hari ini sangat sial sekali sih ". kata Jesi yang masih berlari hingga tanpa sadar ada mobil yang berjalan di depan nya sekarang ini
" Aaah ". Teriak Jesi ketika menyadari nya dan mobil tersebut pun langsung mengerem mendadak membuat preman-preman itu juga langsung terdiam . Pemilik mobil pun segera keluar dari sana dan Jesi hendak pergi lagi namun tangan nya di pegang oleh sang pemilik mobil
" Kenapa kau berlarian sayang di malam hari seperti ini padahal aku sudah mencari mu ". Tanya Ken kepada Jesi seraya memeluk nya
Jesi mendongakkan kepala nya dan dia menatap Ken namun Ken hanya mengedip kan sebelah mata nya saja lalu dia mengajak Jesi masuk ke dalam mobil nya membuat sang preman hanya bisa menatap kepergian Jesi dengan mobil Tersebut .
" Aku sudah menyelamatkan mu nona ". Kata Ken
" Dan aku tidak meminta nya bukan jadi aku tidak akan berterima kasih kepada mu ". kata Jesi
" Kau tidak mau berterima kasih kepada ku itu hak mu nona dan sekarang aku harus mengantar mu kemana ?". Tanya Ken
Jesi masih saja terdiam di sana dan dia berpikir apa dia harus memberikan alamat rumahnya Kepada lelaki itu tapi dia tidak mau . Dan dia pun menyebut kan rumah Rahma agar Ken mengantar nya ke sana
" Jauh juga rumah mu nona lalu kenapa kau bisa sampai di sana tadi ?". Tanya Ken
" Kau bukan polisi kan jadi untuk apa mengintrogasi ku atau jangan-jangan kau adalah wartawan yang sedang mencari berita kriminal". Kata Jesi membuat Ken pun tertawa dengan kencang nya karena lelucon Jesi yang dia anggap Ken lucu itu
" Kau mengira aku wartawan , apa muka ku cocok nona bekerja sebagai wartawan ?". Tanya Ken
" Entah lah aku juga tidak tahu ". Kata Jesi
Ken hanya tersenyum sekarang dan dia pun merasa baru kali ini menemukan cewek selucu Jesi apalagi keberaniannya tadi dia bisa melihat di mata Jesi . Tidak lama mereka pun sudah sampai di sana dan Ken segera menghentikan laju mobil nya
" Itu rumah mu nona ?". Tanya Ken
" Iya benar dan tadi aku di sana bekerja sebagai pembantu di salah satu rumah di daerah itu . Oh ya terima kasih atas tumpangan nya ". Kata Jesi lalu pergi keluar dari mobil mewah milik Ken dan Ken pun hanya menatap Jesi saja dan belum juga pergi ketika Jesi sudah sampai di depan pintu rumah Rahma
" Kenapa dia masih di sana , apa dia penguntit ". Batin Jesi sambil mengetuk pintu rumah Rahma sekarang ini dan berharap Rahma segera membuka kan pintu untuk nya agar dia bisa masuk dan kedalam sekarang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments