Bab. 4

Pagi hari di studio foto tempat Jojo bekerja, dia bekerja seperti biasa dan tidak ada satu pun teman kerjanya mengetahui kalau dia akan mengundurkan diri hari itu.

Hingga saat jam kerja berakhir, Jojo menghadap keruangan Pimpinan yang sekaligus owner studio tersebut.

“Sore mas, boleh saya bicara sebentar ?” Ucap Jojo

“Oh...iya Joelene,, silahkan masuk”

“Terima kasih mas” ucap Jojo sambil meraih kursi yang ada dihadapan Wardana sang CEO.

“Gimana Joe,, ada yang bisa saya bantu?”

“Begini mas, saya mau menyampaikan surat ini” ucap Jojo sambil menyerahkan surat pengunduran dirinya

“Surat apa ini Joe,,”

Setelah Wardana membacanya, dia sedikit terkejut, lalu dia bertanya pada Jojo

“Kamu mau mengundurkan diri, kenapa Joe,,kamu gak betah bekerja disini ?”

“Bukan begitu mas, saya betah kok, hanya saja saya dapat panggilan bekerja yang sesuai dengan jurusan saya” ucap Jojo sedikit berbohong

“Oh..begitu,,tapi bukan karena kamu ada masalah dengan teman - teman kamu disni kan atau sallary nya terlalu kecil ya ?” Tanya Wardana

“Oh..nggak kok mas, saya dengan teman - teman disini baik - baik aja kok, malah saya enjoy bekerja bareng mereka, untuk masalah sallary bukan jadi masalah buat saya, yang terpenting saya nyaman bekerja dan nyaman dengan lingkungan tempat saya bekerja bagi saya itu sudah lebih dari cukup mas, untuk fresh graduate seperti saya ini, pekerjaan pertama yang kita dapatkan itu adalah tempat menimba ilmu memasuki dunia baru yaitu dunia kerja”

“Baiklah kalau memang itu sudah menjadi keputusan kamu, saya cuma bisa mendo’a kan semoga kamu sukses ditempat yang baru dan saya mohon maaf kalau ada perlakuan dan perkataan saya yang menyinggung perasaan kamu”

“Terima kasih atas do’a nya mas, saya juga mohon maaf kalau selama bekerja disini, saya tidak bekerja dengan baik dan tidak sesuai dengan kriteria mas dan saya juga mau berterima kasih atas bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan selama beberapa bulan ini, kalau begitu saya pamit dulu ya mas, sekali lagi terima kasih banyak mas” ucap Jojo sambil berjabat tangan dengan Wardana.

Setelah Jojo keluar dari ruangan CEO, teman - temannya sudah menunggu didepan pintu ruangan tersebut

“Jo.. kamu kenapa, di tegur ya, emang kamu ngelakuin apa Jo?” Tanya Anty dan Indah

“Gak kok, aku menghadap kedalam itu mau menyampaikan surat pengunduran diriku, ini hari terakhir aku bekerja disini Guys, kalian baik - baik ya, jangan nakal” ucap Jojo

“Loh...?! Kok tiba - tiba Jo? Ada apa? Kamu dapat kerjaan baru ya, dimana ?” Tanya Indah

“Duhh..kebiasaan ya In, kalau nanya itu keroyokan, aku dapat pekerjaan baru yang sesuai dengan pendidikan aku, sebenarnya aku masih betah bekerja bareng kalian, tapi mau gimana lagi, show must go on!”

“Duuhh bahasa mu Jo..Jo...biasa makan pecel juga,,hahaha” ledek Anty

“Good luck ya Jo,, mudah - mudahan kamu sukses ditempat baru dan jangan lupakan kami - kami ini, terus kalau ada lowongan ditempat kamu bagi - bagi ke kita juga ya” ucap Indah

“Aamiin..iya..nanti pasti aku kasi kabar kalau ada lowongan kerja ditempat ku bekerja pasti aku share ke kalian, Ok aku pamit pulang ya,,daa..Anty da.. Indah, ohya...salam buat Hudsen ya” pamit Jojo kemudian keluar dari pintu utama studio tersebut.

Ada rasa sesak didada Jojo kala kaki nya melangkah keluar studio foto tersebut, dimana dia sudah mulai nyaman dan enjoy bekerja dengan teman - teman barunya, dimana dia mulai menikmati pekerjaan, namun harus dia tinggalkan demi permintaan Ibu nya.

Sambil menunggu ojek yang dipesannya via aplikasi, Jojo mampir di warung untuk membeli surat kabar untuk mencari iklan - iklan lowongan pekerjaan yang tertera di surat kabar tersebut.

Sesampainya dirumah, Jojo langsung masuk kekamarnya untuk membersihkan diri, setelah itu dia langsung meraih surat kabar yang di belinya saat pulang tadi.

Terdengar suara ketukan pintu kamar Jojo

Tok..tok..

“Boleh Ayah masuk ?”

“Masuk aja yah” ucap Jojo

“Lagi ngapain ? Gimana, sudah jadi kamu masukin surat pengunduran diri kamu nak?”

“Sudah Ayah, ini Jojo lagi liat lowongan pekerjaan di surat kabar, siapa tau ada yang cocok, memang kenapa Yah ?”

“Tadi Ayah menghubungi teman sekolah Ayah, dia memiliki perusahaan yang bergerak dibidang eksport Import, kebetulan karyawannya ada yang mau mengundurkan diri karena sudah menikah dan akan mengikuti suaminya yang bertugas diluar kota, jadi Kamu bisa siapin surat lamaran kamu, besok bisa langsung diantar ke kantornya” terang Ayah

“Ayaahh... kan Jojo udah bilang, Jojo gak mau mereka terima Jojo bekerja karena mereka tau Jojo ini anak Ayah, Jojo mau usaha sendiri yah”

“Dengar dulu,,Ayah belum selesai bicara, jadi tuh awalnya tadi Ayah telponan sama temen Ayah itu cuma sekedar say hello menanyakan kabarnya, terus Ayah tanya gimana perkembangan perusahaan nya, naahh...dari situ lah dia cerita, kalau dia lagi butuh karyawan yang mengerti soal keuangan, jadi Ayah bilang ke dia Ayah punya keponakan yang baru lulus kuliah jurusan Ekonomi dengan segudang prestasi yang pastinya tidak mengecewakan dia, akhirnya dia minta agar ponakan Ayah itu datang besok sekalian bawa berkas - berkas lamarannya” terang Ayah sambil tersenyum menaik turunkan alisnya menggoda Jojo

“Sama aja kali Yah,,, berarti kan dia tau Jojo ada hubungan keluarga dengan Ayah, pasti lah dia memberikan jalan mulus karena dia tau Jojo ini ponakan Ayah, iss...Ayah gak asyik ah!!”

“Lah...kemarin kan kesepakatan kita, Ayah gak boleh rekomendasikan kamu sebagai Anak Ayah, ya gak salah dong kalau Ayah rekomendasikan kamu sebagai ponakan, salah nya dimana coba ?” Ayah coba berkilah

“Yee.... tetap aja salah!!”

“Udah,,, pokoknya besok kamu datang ya, ini alamat kantornya, bawa berkas lamaran kamu, karena kamu akan langsung di interview, Ok ?! Jangan lupa dandan yang rapi, kalau dandan yang cantik, anak Ayah ini udah pasti cantik, tapi kalau rapi agak diragukan” goda Ayah sambil keluar kamar Jojo

“Iss...Ayah paan sih!! Iya...Makasi ya Ayaaahh” ucap Jojo sambil tersenyum dan mengedipkan kedua matanya seperti boneka India.

Dirumah, hanya Ayah yang selalu peduli dan perhatian pada Jojo, Juga kakaknya Jannet, namun karena Jannet sudah menikah dan pindah kerumahnya dan suaminya, saat ini hanya Ayah yang selalu perhatian dan selalu ada untuknya.

Terkadang Jojo merasa sedih, karena perlakukan Ibu yang sangat mencolok membeda - bedakan dia dengan kedua kakaknya itu, apalagi Jenni yang juga terlihat tidak suka pada dirinya.

Jannet yang seorang dokter spesialis kandungan yang berparas manis, lembut keibuan, hidung mancung dengan rambut lurus hitam dan panjang dengan suami yang juga seorang dokter spesialis anak, berperawakan tinggi proporsional, hidung bangir dengan jambang khas keturunan Arab yang rapi dengan gaya rambut yang klimis dan berkaca mata, mencerminkan orang yang sangat suka bergaul dengan buku dan semua yang berbau ilmu pengetahuan, mereka terlihat sangat serasi sekali.

Sedang Jennifer, berwajah oval, dengan garis wajah yang mirip seperti pemeran antagonis, wajah yang selalu tersapu make up dengan garis alis bak pedang samurai, bibir berwarna marron yang selalu bergaya sosialita.

Jenni memang paling modis diantara mereka, mungkin karena dia seorang pengusahawati, memiliki salon sekaligus butik yang menjual barang branded hingga dandanannya pun menyesuaikan dengan lingkungan pergaulannya, sedang suami Jenni seorang pengusaha yang memiliki beberapa restauran dan caffe terkenal sehingga keduanya menjadi pasangan yang sangat pemerhati terhadap trend gaya kaum jetset.

Pagi itu Jojo sudah berdandan rapi mengenakan setelah jas dengan celana panjang berwarna hitam, dipadukan dengan kemeja berwarna krim, rambutnya yang ikal panjang di kuncir kuda setengah, dengan membagi dua rambutnya pada bagian atas diikat dan bagian bawah digerai.

Sambil membawa map dan tas tangannya, Jojo pun menikmati sarapan pagi nya.

“Kamu mau kemana pakai baju seperti itu, bukannya kamu udah resign Jo, terus bajunya kok begitu ?” Tanya Ibu melihat penampilan Jojo yang rapi seperti pekerja kantoran

“Jo ada interview Bu, diperusahaan eksport Import” jawab Jojo singkat

“Oh...baguslah kalau kamu udah gak jadi pelayan toko lagi, jadi kamu melamar sebagai apa ?”

“Belum tau Bu, baru juga Jojo mau interview, kalau yang lagi mereka butuhin sih staff keuangan”

“Ya sudah,,, kalau diterima nanti kamu kerja yang bener, jangan bikin malu keluarga” pesan Ibu sambil melanjutkan sarapannya, sementara Ayah masih olah raga pagi.

Saat Jojo berada diluar rumah menunggu ojek pesanannya, tiba - tiba Ayah yang baru selesai olah raga mendekat

“Jo,, udah mau berangkat nak ? Kamu naik apa, bawa mobil aja gih,, kuncinya ditempat biasa”

“Males ah yah,, pasti pagi gini macet, bisa - bisa Jo terlambat lagi” elak Jojo, karena dia tidak mau terlihat membawa kendaraan.

“Kalau gitu biar ayah anterin ya, sayang dong anak Ayah udah cakep - cakep begini naik ojek, bisa berantakan nanti dandanan nya, Ayah antar ya ?”

“Gak usah yah,, Ayah sarapan aja gih, udah ditungguin Ibu, manja banget Jojo pake diantarin segala, Jojo kan anak mandiri” ucap Joelene

“Ya sudah lah kalau begitu, tapi bilang sama abang ojeknya, hati - hati jangan ngebut, ya” pesan Ayah

“Siyap boss, Jo jalan dulu ya Ayah, do’ain Jojo diterima ya” ucap Jojo sambil mencium tangan Ayahnya berpamitan karena ojek yang dipesannya sudah tiba.

“Hati - hati ya nak,, semangat...!!” Pesan Ayah memberi semangat sambil mengepalkan tangannya.

Joelene pun melambaikan tangannya pada Ayah kemudian sepeda motor yang membawanya pun mulai bergerak meninggalkan rumahnya.

“Insyaallah kamu diterima nak, Ayah yakin kamu pasti diterima, semoga kelak kamu jadi anak yang sukses” ucap Ayah pelan sambil menatap kepergian Joelene.

Terpopuler

Comments

MEMEY

MEMEY

hadir kak jangan lupa mampir ya

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab.104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 #Bab. 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab.104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
#Bab. 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!