Bab. 5

Tepat pukul 07.30 wib, Jojo sudah tiba di halaman kantor tempat Jojo akan melamar pekerjaan.

Bangunannya tidak terlalu besar, terlihat dari luar bangunan terdapat tiga lantai, kemudian Jojo pun mendekat pada pos security

“Selamat pagi pak, saya mau ketemu dengan pak Angkasa” Ucap Jojo

“Pagi mba, apa mba sudah buat janji sebelumnya ?” Tanya security

“Oh..sudah pak, kemarin” Ucap Jojo tahu karena dia merasa tidak ada buat janji tapi dia yakin pasti Ayahnya sudah buat janji Pada pemilik perusahaan ini.

“Sebentar ya mba, saya boleh minta kartu identitas nya mba ?”

Kemudian Jojo menyerahkan kartu identitasnya dan bapak security mengganti nya dengan kartu khusus pengunjung atau tamu, kemudian dia mengantarkan Jojo masuk kedalam gedung menuju meja receptionists.

“Selamat pagi mba, saya Joelene Anastasia, mau ketemu dengan bapak Angkasa” Ucap Jojo pada reseptionist

“Pagi mba Joelene, apa mba sudah buat janji ?”

“Sudah mba” Jawab Jojo

“Baik, sebentar ya mba”

Kemudian reseptionist tersebut terlihat sedang menghubungi seseorang.

“Mba Joelene, silahkan naik ke lantai 3 ya mba”

“Terima kasih” Ucap Jojo kemudian berjalan menuju lift yang ada disebelah kiri reseptionist.

Sampai di lantai 3, Jojo menemui seorang gadis cantik yang mejanya tepat didepan pintu ruangan yang dituju Jojo

“Pagi mba, saya Joelene Anastasia, mau ketemu dengan bapak Angkasa”

“Oh..iya mba Joelene ya? Silahkan masuk mba” Ucap gadis tersebut yang tak lain adalah sekretaris Bapak Angkasa.

Jojo pun mengetuk pintu yang dipintunya terdapat tulisan Angkasa Gautama direktur SDM.

Tok..tok...

“Masuk..” Ucap suara dari dalam ruangan.

Jojo membuka handle pintu dan masuk keruangan direktur SDM tersebut.

“Silahkan duduk”

“Terima kasih pak” ucap Jojo kemudian duduk dikursi yang berhadapan dengan meja tersebut.

“Selamat pagi mba...?”

“Joelene Anastasia pak” ucap Jojo sambil mengulurkan tangannya memperkenalkan diri

“Oh...iya...mba Joelene,, boleh saya liat berkas - berkasnya ?”

Jojo pun menyerahkan amplop yang di bawanya, berisi berkas lamaran.

Beberapa menit angkasa membolak-balik berkas Jojo sambil menganggukkan kepalanya.

“Ok Joelene,,, kamu diterima bekerja disini dan besok sudah bisa langsung masuk kerja ya”

Wajah Jojo terlihat kaget, dia tidak menyangka akan secepat itu dia diterima diperusahaan yang lumayan besar itu, apalagi dia belum memiliki pengalaman bekerja sama sekali.

“Joelene...kenapa...kok malah bengong ?” Tanya Angkasa

“Oh...ng nggak pak,, saya sedikit kaget, kok bisa secepat ini saya langsung diterima”

“Lohh... kamu gak suka saya langsung kasi jawaban kamu diterima disini ? Dari berkas - berkas lamaran kamu yang saya lihat, saya yakin kamu bisa bergabung disini, dengan melihat prestasi kamu yang menurut saya itu sangat menjadi nilai plus, cumlaude, smart dan good looking,, Ok Joelene sampai ketemu besok ya, selamat bergabung diperusahaan kami” ucap angkasa mengulurkan tangan sebagai ucapan selamat karena Joelene sudah diterima bekerja.

Masih dengan perasaan kaget, Jojo menyambut uluran tangan ucapan selamat dari Angkasa dan mengucapkan terima kasih. Kemudian Jojo langsung keluar dari ruangan tersebut.

“Segampang ini melamar pekerjaan ? Kok gak seperti yang diceritakan orang - orang ya ? Ah sudahlah,,,” gumam hati Jojo sambil berjalan keluar gedung.

*****

Keesokan paginya, Joelene sudah bersiap - siap akan berangkat bekerja, sambil menunggu ojek pesanannya dia duduk diteras depan rumahnya sambil ngobrol dengan Ayah

“Yah,, kok Jojo gampang banget ya ngelamar kerjaan nya? Biasanya tuh kan kalau ngelamar kerja, kita di interview dan seleksi berkas dulu, abis itu ada psikotes nya,abis itu interview HRD terus kita disuruh nunggu dikabari mereka, tapi Jojo malah gak ada psikotes, bahkan kemarin itu juga menurut Jojo bukan interview, pak Angkasa itu cuma cek berkas Jo terus ngangguk - angguk terus dia bilang Jojo diterima,, enak banget kan Yah ?”

“Syukur dong, kamu gak perlu nunggu lama untuk dapat keputusannya, kan bagus” ucap Ayah.

Sebenarnya itu semua karena Ayah sudah menitipkan Jojo pada pemilik perusahaan tersebut yang tak lain adalah sahabat Ayah waktu SMU, hanya saja Ayah merahasiakannya karena jika Jojo mengetahuinya dia akan sangat marah, karena merasa mendapat kemudahan itu.

“Tapi ini Ayah gak bilangkan sama mereka kalau Jojo ini anak Ayah ? Terus ayah gak ada maksa mereka kan buat terima Jojo ?” Selidik Jojo

“Kamu ini, suudzon aja dengan Ayah,, ya nggak lah,, aman lah pokonya,, eh itu tuh ojeknya udah datang, sana berangkat,, nanti telat lagi hari pertama bekerja”

“Jojo berangkat ya Ayah,,daa Ayah..” pamit Jojo sambil mencium tangan Ayah nya

“Hati - hati dijalan, selamat bekerja anak Ayah”.

Hari pertama Jojo bekerja, lumayan sibuk, mempelajari semua yang menjadi jobdesk nya, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.05 wib.

Jojo segera membereskan mejanya dan beranjak turun ke lantai satu dan seperti biasa, dia membuka aplikasi ojek online.

Sambil menunggu ojek pesanannya tiba, Jojo duduk di dekat post security sambil ngobrol dengan bapak security.

Tak jauh dari arah berlawanan dari posisi duduk Jojo, terlihat seseorang yang sedang memperhatikan Jojo.

Tak berselang lama, ojek pesanan Jojo pun tiba, dia pun segera naik dan sepeda motor yang membawa Jojo pun mulai melaju, begitu juga seseorang yang sedari tadi memperhatikan Jojo, dengan sepeda motor sport nya, orang itu pun melaju mengikuti Jojo.

Posisi sepeda motor ojek yang membawa Jojo persis Didepan motor sport yang di kendarai orang tersebut, sangat dekat namun Jojo tidak menaruh curiga, karena sore itu lalu lintas memang sangat padat karena saat jam pulang kerja.

Lima belas menit kemudian, Jojo sudah tiba Didepan gerbang rumahnya, dia pun turun dan memasuki pintu utama rumahnya, sementara pengendara motor sport itu berhenti agak jauh dari rumah Jojo, dia terus memperhatikan Jojo, kemudian setelah Jojo masuk kedalam rumah, orang tersebut pun membuka helmnya dan meraih ponsel didalam saku nya untuk menghubungi seseorang.

Pria pengendara motor sport itu berbicara dengan seseorang melalui ponsel nya

“Hallo,,iya tante,, saya udah liat kok, Ok tante,, nanti saya kabari tante lagi ya” kemudian pria itu mengakhiri pembicaraan, kembali mengenakan helm nya dan pergi.

\*\*\*\*\*

Keesokan paginya, Joelene sudah duduk diteras depan rumahnya menunggu ojek online yang dia pesan.

Diseberang jalan yang agak jauh dari rumah Jojo, seseorang mengenakan jaket kulit hitam, dengan helm tertutup duduk diatas motor sport nya sedang memandangi kearah rumah Jojo.

Tak berselang lama, ojek yang dipesan Jojo pun tiba, kemudian Jojo pun berangkat, disusul oleh motor sport tersebut.

Diperjalanan, jarak motor yang mengantar Jojo dengan motor sport berwarna hitam itu agak jauh, agar Jojo tidak menaruh curiga.

Sampai Didepan pintu gerbang kantor Jojo, dia pun turun kemudian masuk kehalaman kantornya, sementara pengendara motor sport berhenti tidak jauh dan masih memperhatikan Jojo hingga masuk kedalam gedung kantor.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***