Setelah seminggu Jojo pulang malam terus untuk mencari foto tersebut, akhirnya dia menemukan fotonya.
“Akhirnyaaa....! Sekian purnama dicari - cari, hufft...gara - gara ni foto, nyaris gaperta aku dipotong” ucap Jojo
“Wah..berarti kita harus syukuran dong Jo,,hari ini kan kita gajian” celetuk Anty
“Beres,,,tapi aku anterin foto ini dulu kerumah si Ibu ya, soalnya aku udah janji kalau misalnya fotonya udah ketemu, aku bakal anterin kerumahnya, jadi kita makan - makannya besok aja ya, ok??”
“Serah deh,,,Yang penting syukuran,, tul gak In ?” Ucap Anty
“Betul banget Ty, sering - sering aja traktirin kita, biar tambah mudah rezeki kamu Jo” Ucap Indah
“Yeee...gak kaya - kaya dong, gara - gara traktirin kalian terus,,,hahaha”
“Tenang Jo, nanti juga bakal kita do’a in biar kamu dapat jodoh kaya, biar bisa traktirin kita tiap hari” celetuk Anty
“Tidaak..! Aku belum mau nikah Anty,, masih mau foya - foya dan kaya raya dulu, baru mikirin nikah,, etapi ya...di aminin aja deh,, mudah - mudahan,, hahaha...” Ucap Jojo dan mereka pun tertawa.
Sore harinya, Jojo pun pergi menuju rumah si Ibu untuk mengantarkan fotonya dan saat ini dia sudah berdiri didepan pintu pagar sebuah rumah dengan halaman luas dengan model bangunan lama namun terlihat nyaman dan tertata rapi.
Bangunan yang terlihat klasik namun berkelas, bangunan yang terlihat sederhana namun pastinya terasa nyaman berada didalam.
Merasa alamatnya sudah sesuai dengan yang tertulis di kartu nama, Jojo pun memastikan nomor rumahnya
“Nomor 128,, haaa..iya bener ini rumahnya” ucapnya, kemudian memencet bel. Muncul seorang wanita yang usianya kira - kira 45 tahunan.
“Cari siapa mba?” Ucap wanita itu
“Bu,, apa bener ini rumah Ibu Suci Sasmita ?” Tanya Jojo sambil membaca kartu nama yang ada ditangannya
“Oh...iya benar, mba nya darimana dan ada keperluan apa?”
“Saya Joelene bu dari studio foto, mau mengembalikan sesuatu, Ibu nya ada?”
“Siapa Na?” Ucap si Ibu yang muncul dari pintu utama rumah tersebut
“Ini bu, katanya dari studio foto” Ucap Ratna asistennya
“Oh...iya..suruh masuk aja Na” Ucap si Ibu. Jojo pun dipersilahkan masuk.
“Gimana dek, sudah ketemu fotonya?”
“Oh..iya sudah bu, maaf agak lama, baru tadi pagi saya temukan, saya mau mohon maaf sekali lagi atas keteledoran saya” Ucap Jojo meminta maaf sambil menyerahkan amplop yang berisikan selembar foto
“Gak apa dek, ohya... nama kamu siapa dek? Usia kamu berapa?”
“Nama saya Joelene Anastasia, biasa dipanggil Jojo bu, umur saya 23 tahun”
“Wah...berarti saya panggil anak dong, soalnya beda tipis usianya dengan anak saya”
“Boleh bu, kalau begitu saya pamit pulang dulu ya bu”
“Baiklah, terima kasih ya Jo, eh..tapi gaji kamu gak dipotong kan karena masalah ini ?”
“Nggak kok bu, saya permisi dulu bu” Ucap Jojo sambil beranjak dari duduknya menuju gerbang.
“Iya,,,hati - hati ya” Ucap si sibuk ramah.
Setelah mengantarkan foto milik Ibu tersebut, Jojo pun bergegas pulang kerumahnya.
Sesampainya dirumah, dia disambut dengan suara teriakan Ibu nya
“Jojo....darimana saja kamu? Tiap hari pulang malam terus, memangnya kamu kerja apa sih? Pergi pagi, pulang malam, kerjanya gak jelas apaan, sebenarnya kamu itu kerja apa,, jangan - jangan pekerjaan kamu gak benar lagi!!”
“Ibu... belum juga Jojo masuk kerumah, Ibu udah ngomelin dia kaya gitu, dia kan baru pulang kerja bu, kan capek, biar lah dia masuk dulu” Ucap Ayah
Dengan wajah kesal karena disambut omelan Ibu, Jojo pun masuk, meraih tangan Ayahnya dan kemudian Tangan Ibu nya.
“Jojo tadi banyak kerjaan bu, terus pas pulang Jojo mampir kerumah customer mengantarkan barangnya yang ketinggalan” jawab Jojo malas
“Sebenarnya kamu tuh kerja apa sih Jo, kok ada customer dan antar barang segala, jangan - jangan kamu kerja jadi kurir ya, atau ojol?!” Ucap jennifer kakak keduanya yang sedang berkunjung
“Diih...kakaaakk!! Jojo kerja jadi CS kak, kita jual satu produk, jadi ada barang customer aku yang ketinggalan jadi aku inisiatif aja anterin kerumahnya”
“Tapi produk apa sih yang kalian jual?” Tanya Jeje
“Ah...pokoknya satu produk deh,,,udah ah...Jojo mau bersih - bersih dulu” Ucap Jojo
Dia pun langsung berlalu dan masuk kedalam kamarnya. Memang dia merahasiakan tentang pekerjaannya ini pada keluarganya, karena jika Ibu dan kakak - kakaknya tau dia bekerja sebagai CS disebuah studio foto, sudah pasti mereka tidak akan setuju Jojo bekerja disitu, karena menurut kakaknya itu hanya pekerjaan untuk lulusan SMA, sementara Jojo lulusan Sarjana dengan predikat cumlaude.
Setelah selesai bersih- bersih, Jojo menuju ruang makan untuk makan malam, dia sengaja berlama - lama dikamar, agar tidak makan bersama dengan kedua orang tuanya dan kakak juteknya Jennifer alias Jeje.
Sambil menikmati makan malamnya di meja makan, Ayahnya yang tadinya sedang duduk diruang tv, langsung menghampirinya
“Jo,,,capek nak? Gimana kerjaannya, gak ada masalah kan?” Tanya Ayah
“lumayan capek Yah, tapi Jojo seneng kok, mudah - mudahan Jojo betah” Ucap Jojo singkat, agar tidak menimbulkan pertanyaan yang membuat rahasia tentang pekerjaannya terbongkar.
“Syukurlah,,kalau kamu nyaman dengan pekerjaan baru kamu, Ayah harap kamu bisa bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, satu pesan Ayah, dimanapun pekerjaan kamu dan apapun pekerjaan kamu itu, yang nomor satu kamu jaga adalah kejujuran, karena jaman sekarang orang jujur itu langka nak” nasihat Ayah kemudian beranjak meninggalkan Jojo.
Jojo mengangguk paham kemudian tersenyum. Dikeluarganya, hanya Ayah dan kakak sulungnya Janet yang perhatian dan menyayanginya, sedang Ibu dan Jennifer selalu menyudutkannya, setiap dia melakukan kesalahan, Mereka selalu menyerang habis, melimpahkan semua kesalahan yang terjadi padanya.
Tak jarang Jojo menangis dikamarnya, merasa diperlakukan tidak adil oleh Ibu nya, yang selalu membandingkan dia dengan kedua kakaknya.
Jennifer pun mendapat tugas rahasia dari Ibu nya, untuk menyelidiki apa sebenarnya pekerjaan Jojo tanpa sepengetahuan Ayahnya.
Tiga bulan berlalu, Jojo bekerja di studio foto tersebut, suatu hari disaat kondisi studio ramai pengunjung karena sedang ada acara wisuda di kampus yang letaknya tidak jauh dari studio tersebut.
Saat Jojo dan teman - temannya melayani customer, tiba - tiba diantara kerumunan orang - orang didalam studio tersebut, muncul Jennifer mendekatinya dengan suara yang setengah berteriak
“Jojooo....! Ternyata kamu kerja disini?!”
Joelene merasa mengenal suara tersebut, dia pun menoleh kearah suara tersebut dan benar saja, Jojo melihat sosok Jennifer kakaknya sedang berkacak pinggang dengan kelopak mata yang melebar seperti hendak menelan Jojo tak bersisa.
Joelene hanya tertunduk dan tetap melayani customer didepannya, kemudian Jenni mendekat pada meja
“Jo,,,kamu harus menjelaskan semua ini didepan Ayah dan Ibu nanti malam” Ucap Jennifer sambil berlalu meninggalkan Jojo.
Jojo menghela nafas, dia pun melanjutkan pekerjaannya karena begitu banyak customer yang sudah mengantri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
La Shakila
Siyap,, 👍🏻😊
2022-07-16
0
MEMEY
lanjut kak
2022-07-16
1