"Baiklah ! Karena segala persiapan sudah terpenuhi. Kurasa ini saatnya untumu datang ke Essaract !" kata Ligiel
"Se-sekarang?" jawab Pahlawan
"Sekarang. Apalagi yang membuatmu ragu?" kata Dagiel
"Tapi apakah aku sudah cukup kuat untuk menjadi Pahlawan di Essaract?" tanya Pahlawan dengan keraguan
"TENTU SAJA !" teriak Dewa Perang Hellian
"Aku sendiri yang menjaminnya !" sambungnya
"Ba-baik.." jawab Pahlawan dengan sedikit senyum
"Kau akan dikirim ke Essaract dengan cara reinkarnasi." kata Dagiel
"Reinkarnasi?" jawab Pahlawan
"Iya. Kau akan dikirim ke Essaract dengan tubuhmu ketika berusia 7 tahun." kata Ligiel
"Mengapa aku harus dikirim saat aku berusia 8 tahun? Bukankah tak apa dengan usia ku yang sekarang?" kata Pahlawan
"Hadeh. Kalau kau dikirim dengan usiamu yang sekarang. Namamu bagaimana. Bukankah kau kesulitan dalam menentukan nama." kata Ligiel
"Na-nama kah?" jawab Pahlawan dengan bingung
"Dengan dikirimnya kau ketika berusia 7 tahun, seseorang pasti akan mengadopsimu. Dan ia pasti akan memberikanmu nama.." kata Ligiel
"Dan dengan begitu kau tak akan ragu untuk menerima nama tersebut." sambung Dagiel
"Be-begitukah.. lalu bagaimana dengan kemampuanku?" tanya Pahlawan lagi
"Tenang saja, yang berusia 7 tahun hanyalah penampilanmu." kata Dagiel
"Baiklah, aku mengerti !" kata Pahlawan
"Ya.. meskipun aslinya kau jauh lebih tua.." kata Ligiel dengan nada mengejek
"A-apa kau bilang?!" kata Pahlawan dengan marah
"Sudah sudah Pak Tua, jangan marah karena masalah umur.." sambung Dewa Perang Hellian dengan mengolok Pahlawan
"Kau pun ikut ikutan ?!" kata Pahlawan ke Dewa Perang Hellian
Mereka pun bercanda sebelum sang Pahlawan direinkarnasikan sebagai bocah berusia 3 tahun di Essaract. Pahlawan penasaran akan seperti apa Essaract setelah 6 tahun 6 bulan.
"Baiklah saatnya proses reinkarnasi !" kata Ligiel
"Ada kata kata terakhir untuk kami ?" kata Dagiel
"Ah.." jawab Pahlawan dengan kebingungan dan sedih
"Hei hei.. untuk apa kau bersedih ? Kau pikir ini akhir dari semuanya ?" kata Dewa Perang Hellian
"Kalau kita bertemu lagi, dan pasti akan bertemu lagi. Panggil saja aku Hellian, tak usah pakai Dewa segala !" sambung Hellian dengan senyum memotivasi
"De-dewa.." jawab Pahlawan dengan tersentuh
"Kami akan selalu ada di dekatmu dan mengawasimu !" kata Ligiel
"Jadi jangan khawatir kalau kami akan pergi darimu." sambung Dagiel
"Ligiel.. Dagiel.." kata Pahlawan
"A-aku.." sambungya
"Aku?" kata Ligiel, Dagiel, dan Hellian
"Aku mungkin selalu membebani kalian. Tak berguna dan menyusahkan. Oleh karena itu aku mohon maaf..."
Ligiel, Dagiel, dan Hellian tersenyum
"... namun kalian masih mau membantu dan menyemangatiku. Aku tak pernah punya seorang teman di kehidupanku sebelumnya. Oleh karena itu, aku sangat bersyukur bisa bertemu kalian." sambung Pahlawan
Mata Ligiel dan Dagiel mulai berkaca kaca
"A-aku.. aku menyayangi kalian. Dan terima kasih untuk segalanya !" dengan senyum yang sangat hangat
"YA !! JANGAN LUPAKAN KAMI PAHLAWAN !!" kata Ligiel dengan nangis bahagia
"Benar.. jangan mentang mentang kau nanti sudah jadi pahlawan melupakan kami.." kata Dagiel dengan air mata bahagia
"Sudah sudah.. kalau kalian menangis, Pahlawan tidak akan tega meniggalkan kalian." kata Hellian
Ligiel dan Dagiel pun menghapus air mata dan mencoba menahan tangis
"Sa-sampai jumpa..." kata Ligiel dan Dagiel
"PAHLAWAN !!" kata Ligiel dan Dagiel
Lambaian tangan ketiga orang yang ada dihadapan sang Pahlawan, membuatnya Pahlawan tak kuasa menahan tangisnya. Sudah lama ia tidak menangis seperti yang ia rasakan sekarang. Pahlawan pun berubah menjadi cahaya putih yang sangat terang dan meninggalkan mereka bertiga.
"Sekarang tinggal kita berdua lagi ya..?" kata Ligiel
"I-iya.." dengan menghirup pilek Dagiel menjawab
"Sudah sudah.. ini demi kebaikan kita semua, dan kebaikan Pahlawan juga." kata Hellian
"I-iya tau.. tapi.. rasanya ditinggalkan sungguh tak enak." kata Ligiel dengan bersedih
"Tentu saja Ligiel bersedih. Karena ia ditinggalkan oleh orang yang ia sayangi.." kata Dagiel dengan mengolok Ligiel
"Da-Dagieell !!"
Cerita pun beralih ke kedatangan Pahlawan di Essaract.
"Sudah.. sampaikah..?" kata Pahlawan sambil mencoba membuka matanya
"He-hei ! Kau tidak apa apa ?" terdengar suara seseorang
"Suara siapa itu..?" kata Pahlawan dalam hatinya
"Anak kecil ! Kau tidak apa ?" terdengar suara wanita
"Suara wanita kah..?" kata Pahlawan dalam hatinya
Pahlawan pun mulai membuka matanya
"Syukurlah kau tak apa.." kata wanita itu dengan perasaan lega
"A-ada di mana aku..?" kata Pahlawan bertanya ke wanita tersebut
Penglihatan pahlawan masih buram
"Ibu ibu ! Apakah si anak kecil itu sudah bangun ?" tanya seorang anak perempuan
"Suara itu.." kata Pahlawan dalam hatinya
"Iya.. dia sudah bangun.." kata seorang wanita yang dipanggil ibu oleh si anak perempuan
"Oh ya.. aku belum menjawab pertanyaanmu.. tadi kau bertanya kau sedang berada di mana bukan ?" tanya kembali sang wanita
"I-iya.." jawab Pahlawan
"Kamu sedang ada..." jawab si anak perempuan
"Suara itu ?! Tak salah lagi !" kata Pahlawan dalam hatinya
Seketika Pahlawan teringat akan memori memori indahnya sebelum ia bertemu dengan Ligiel dan Dagiel. Ia kembali teringat ketika terbangun dan disambut oleh seorang gadis cantik. Ia kembali teringat dengan gadis yang makan siang bersamanya dibawah rindangnya pohon apel. Ia kembali teringat dengan seorang gadis yang menari bersamanya. Ia kembali teringat dengan tangan hangat seorang gadis cantik. Ia kembali teringat dengan senyuman sang gadis yang dicintainya.
"...di DESA GRADI !!" sambung sang gadis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
~H∆LUsinN∆SI~
si mc di renkarnasikan umur berapa sih??
7 thn, 8 thn atau 3 thn???...
yang bener yang mana???
2021-02-12
3
my dick is big
ganti nama jangan bima biar keren hahah novel op nama bagus dan tamvan itu jos
2020-12-20
1
Zeazra
kok MC nya disebut pahlawan terus sih Thor? kok gak Bima aja sih?
2020-09-24
3