"Ini.. bukan mimpi.." kata si remaja
"Liliana.. Liliana.. LILIANA.. LILIANAAA!!!" teriaknya
Terbangun di dunia lain, sendirian dalam dunia tersebut, terbangun kembali di tengah kegelapan, bertemu dengan harapan, dihancurkan tanpa tersisa. Kesendirian seperti sudah menjadi takdirnya. Kegelapan seperti selimut dalam kedinginannya. Pelita cahaya yang sudah dihidupkan kembali padam. Tangisan tanpa akhir serta teriakan penderitaan tak kunjung hilang dari dirinya.
Menangis, menangis, dan menangis. Sembari berjalan mencari ada yang selamat atu tidak ia berteriak dengan menangis. Di tengah perjalanannya ia melihat seorang anak kecil. Anak yang tadi berlarian dengan anak lainnya dengan bahagia.
"Ka-kau!" kata si remaja
"Huuh.. huuuhh.." kata si anak
"Hoi bocah!!" dengan teriakan kerasnya ia mencoba memanggil
"Ka-kakakk!! To-" cobanya menjawab
Darah. Kucuran darah keluar dari pisahan leher dan kepala sang anak.
"KAAAAUUUU !!!" teriak si remaja dengan amarah
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN BAJI*GAN !!!" lanjutnya
Sang pembunuh anak itu tidak sendirian. Terlihat adanya bendera yang mereka bawa.
"HOOOIII !! MAJU KALIAN BAJI*ANNNN !!!" teriaknya lagi
"Dih, masih ada yang hidup kah?" jawab salah seorang diantara kelompok tersebut
"Iya, bagaimana kalau kita bunuh saja..? HAHAHAHA !!" dengan tawa jahatnya
Kelompok tersebut mulai mendekati si remaja untuk menyerang si remaja. 11,13,17, tidak 20 mungkin adalah jumlah minimal dari kelompok tersebut. Sebuah kelompok berandalan dengan tampang barbar yang mengibarkan bendera dengan simbol Naga Merah. Sebuah lambang yang tak akan mungkin dilupakan oleh sang remaja.
"Hoya hoya.. tangan kirinya sudah hilangkah..?" ejek salah seorang diantaranya
"Bukankah lebih baik tak ada keduanya" sambung yang lainnya
Tertawa keras mereka diatas penderitaan orang lain. Hanya tatapan balas dendam yang terpancar dari mata sang remaja. Aura membunuh pun mulai ia keluarkan. Namun karena rendahnya kekuatan para pembunuh tersebut, mereka tak menyadari siapa yang mereka hadapi,.
"Kalian.. membunuh lalu tertawa.. tak ada penyesalan sama sekali.. dan apakah kalian masih manusia..?" kata sang remaja
"Hoi hoi.. orang mau mati lebih baik diam saja!" jawaban tak terima salah seorang pembunuh
"Kalian.. akan menyesalinya.." sambung sang remaja
"La-langsung kita bunuh saja ini bocahh !!" jawab ketakutan salah seorang pembunuh
"Malaikat kematian bersenandu diatas korbannya. Gemuruh badai hitam datang menyelimuti kematian. Petir hitam pekat menyambar seluruh mayat. Dengan izin-Nya, aku memanggilmu.."
"Ngo-ngomong apa sih ini bocahh !!"
Seketika ketika akan menebas sang remaja, para pembunuh sudah hilang bak ditelan bumi.
"Heh heh heh.." dengan tangisan
"HAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!" dengan tangisan
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!!!!!" tangisan yang tak dapat dibendung lagi hingga berubah menjadi sebuah tawa
Setelah itu ia pingsan. Di dalam mimpinya ia bertemu dengan sesosok cahaya hitam dan putih.
"Wahai Pemuda ! Bangunlah !" teriak Cahaya Putih
"Terbangunlah engkau Wahai Pemuda !" sambung Cahaya Hitam
"Di-dimana aku..?" jawab sang remaja
"Kau, ada di dalam mimpimu." jawab Cahaya Putih
"Hahaha... hahahaha.. jadi ini semua hanya mimpi kan.." sambung sang remaja
Terdiam sesaat kedua Cahaya tersebut
"Hei.. jawab aku.. semua penderitaan yang pernah aku alami.. itu semua hanya mimpi kan..?"
"Wahai Pemuda.." jawab Cahaya Putih
"JAWAB AKU !! ITU SEMUA HANYALAH MIMPI KAN ?!" teriak sang pemuda
"Aku telah melewati banyak hal, di dunia ku sebelumnya aku adalah korban bully. Ibu & Ayah kandungku meninggalkanku ketika aku baru terlahir. TK, SD, SMP aku selalu ditindas. Entah aku di lempar dari lantai 2, disuruh makan kotoran, dilempari batu, dijauhi oleh satu sekolah, bahkan guru guru yang seharusnya membimbing pun tak memperdulikannya. Aku hanya bisa terdiam, sembari menunggu cahaya penolong. Hanya Ibu dan Ayah angkatku yang mau menerimaku. Tak ada yang lain. Dan tiba tiba aku dipindahkan ke dunia busuk ini ! Orang orang yang baik padaku telah terbunuh ! Liliana, si Pak Tua, anak kecil itu, dan penduduk lainnya terbunuh ! Apa yang bisa aku lakukan..? Aku hanya tertunduk diam, tak melakukan apa apa! Mengapa aku begitu lemah?! Mengapa kesialan dan keburukan selalu menimpaku ?! Mengapa harus aku yang mengalami semua ini ?! Mengapa ?!! Katakan padaku MENGAPA ?!" keluarlah unek-unek dari sang remaja
Terdiam. Kedua Cahaya tersebut hanya bisa terdiam. Tak ada yang berani berbicara lagi. Seraya melihat sang remaja menangis tersedu sedu, mereka coba untuk kembali berbicara dengan sang pemuda tersebut.
"Wahai Pemuda.. Kami tahu masa lalumu. Tapi kami tak tahu masa depanmu. Masa lalumu yang kelam itu, telah berdiam diri kuat di hatimu. Kami tak tahu apa yang harus kami katakan padamu. Namun satu hal yang kami ketahui, bahwa engkau adalah orang yang kuat. Orang yang akan membawa perubahan. Orang yang akan menghilangkan segala penderitaan. Orang yang akan mengubah dunia ini.Orang yang akan menjadi.. Pahlawan di dunia ini." jawab kedua Cahaya tersebut
"Pah..lawan..?" jawab remaja dengan kebingungan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Regilius
tambah tersiksa lah anjing! Tolol!
2022-05-08
1
agussajiwo
lanjut
2021-03-05
1
Aria Sul
ini cerita apa sih..?
2020-12-31
1