Chapter 4 - Harapan

"Ini.. bukan mimpi.." kata si remaja

"Liliana.. Liliana.. LILIANA.. LILIANAAA!!!" teriaknya

Terbangun di dunia lain, sendirian dalam dunia tersebut, terbangun kembali di tengah kegelapan, bertemu dengan harapan, dihancurkan tanpa tersisa. Kesendirian seperti sudah menjadi takdirnya. Kegelapan seperti selimut dalam kedinginannya. Pelita cahaya yang sudah dihidupkan kembali padam. Tangisan tanpa akhir serta teriakan penderitaan tak kunjung hilang dari dirinya.

Menangis, menangis, dan menangis. Sembari berjalan mencari ada yang selamat atu tidak ia berteriak dengan menangis. Di tengah perjalanannya ia melihat seorang anak kecil. Anak yang tadi berlarian dengan anak lainnya dengan bahagia.

"Ka-kau!" kata si remaja

"Huuh.. huuuhh.." kata si anak

"Hoi bocah!!" dengan teriakan kerasnya ia mencoba memanggil

"Ka-kakakk!! To-" cobanya menjawab

Darah. Kucuran darah keluar dari pisahan leher dan kepala sang anak.

"KAAAAUUUU !!!" teriak si remaja dengan amarah

"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN BAJI*GAN !!!" lanjutnya

Sang pembunuh anak itu tidak sendirian. Terlihat adanya bendera yang mereka bawa.

"HOOOIII !! MAJU KALIAN BAJI*ANNNN !!!" teriaknya lagi

"Dih, masih ada yang hidup kah?" jawab salah seorang diantara kelompok tersebut

"Iya, bagaimana kalau kita bunuh saja..? HAHAHAHA !!"  dengan tawa jahatnya

Kelompok tersebut mulai mendekati si remaja untuk menyerang si remaja. 11,13,17, tidak 20 mungkin adalah jumlah minimal dari kelompok tersebut. Sebuah kelompok berandalan dengan tampang barbar yang mengibarkan bendera dengan simbol Naga Merah. Sebuah lambang yang tak akan mungkin dilupakan oleh sang remaja.

"Hoya hoya.. tangan kirinya sudah hilangkah..?" ejek salah seorang diantaranya

"Bukankah lebih baik tak ada keduanya" sambung yang lainnya

Tertawa keras mereka diatas penderitaan orang lain. Hanya tatapan balas dendam yang terpancar dari mata sang remaja. Aura membunuh pun mulai ia keluarkan. Namun karena rendahnya kekuatan para pembunuh tersebut, mereka tak menyadari siapa yang mereka hadapi,.

"Kalian.. membunuh lalu tertawa.. tak ada penyesalan sama sekali.. dan apakah kalian masih manusia..?" kata sang remaja

"Hoi hoi.. orang mau mati lebih baik diam saja!" jawaban tak terima salah seorang pembunuh

"Kalian.. akan menyesalinya.." sambung sang remaja

"La-langsung kita bunuh saja ini bocahh !!" jawab ketakutan salah seorang pembunuh

"Malaikat kematian bersenandu diatas korbannya. Gemuruh badai hitam datang menyelimuti kematian. Petir hitam pekat menyambar seluruh mayat. Dengan izin-Nya, aku memanggilmu.."

"Ngo-ngomong apa sih ini bocahh !!"

Seketika ketika akan menebas sang remaja, para pembunuh sudah hilang bak ditelan bumi.

"Heh heh heh.." dengan tangisan

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!" dengan tangisan

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!!!!!" tangisan yang tak dapat dibendung lagi hingga berubah menjadi sebuah tawa

Setelah itu ia pingsan. Di dalam mimpinya ia bertemu dengan sesosok cahaya hitam dan putih.

"Wahai Pemuda ! Bangunlah !" teriak Cahaya Putih

"Terbangunlah engkau Wahai Pemuda !" sambung Cahaya Hitam

"Di-dimana aku..?" jawab sang remaja

"Kau, ada di dalam mimpimu." jawab Cahaya Putih

"Hahaha... hahahaha.. jadi ini semua hanya mimpi kan.." sambung sang remaja

Terdiam sesaat kedua Cahaya tersebut

"Hei.. jawab aku.. semua penderitaan yang pernah aku alami.. itu semua hanya mimpi kan..?"

"Wahai Pemuda.." jawab Cahaya Putih

"JAWAB AKU !! ITU SEMUA HANYALAH MIMPI KAN ?!" teriak sang pemuda

"Aku telah melewati banyak hal, di dunia ku sebelumnya aku adalah korban bully. Ibu & Ayah kandungku meninggalkanku ketika aku baru terlahir. TK, SD, SMP aku selalu ditindas. Entah aku di lempar dari lantai 2, disuruh makan kotoran, dilempari batu, dijauhi oleh satu sekolah, bahkan guru guru yang seharusnya membimbing pun tak memperdulikannya. Aku hanya bisa terdiam, sembari menunggu cahaya penolong. Hanya Ibu dan Ayah angkatku yang mau menerimaku. Tak ada yang lain. Dan tiba tiba aku dipindahkan ke dunia busuk ini ! Orang orang yang baik padaku telah terbunuh ! Liliana, si Pak Tua, anak kecil itu, dan penduduk lainnya terbunuh ! Apa yang bisa aku lakukan..? Aku hanya tertunduk diam, tak melakukan apa apa! Mengapa aku begitu lemah?! Mengapa kesialan dan keburukan selalu menimpaku ?! Mengapa harus aku yang mengalami semua ini ?! Mengapa ?!! Katakan padaku MENGAPA ?!" keluarlah unek-unek dari sang remaja

Terdiam. Kedua Cahaya tersebut hanya bisa terdiam. Tak ada yang berani berbicara lagi. Seraya melihat sang remaja menangis tersedu sedu, mereka coba untuk kembali berbicara dengan sang pemuda tersebut.

"Wahai Pemuda.. Kami tahu masa lalumu. Tapi kami tak tahu masa depanmu. Masa lalumu yang kelam itu, telah berdiam diri kuat di hatimu. Kami tak tahu apa yang harus kami katakan padamu. Namun satu hal yang kami ketahui, bahwa engkau adalah orang yang kuat. Orang yang akan membawa perubahan. Orang yang akan menghilangkan segala penderitaan. Orang yang akan mengubah dunia ini.Orang yang akan menjadi.. Pahlawan di dunia ini." jawab kedua Cahaya tersebut

"Pah..lawan..?" jawab remaja dengan kebingungan

Terpopuler

Comments

Mr. R

Mr. R

tambah tersiksa lah anjing! Tolol!

2022-05-08

1

agussajiwo

agussajiwo

lanjut

2021-03-05

1

Aria Sul

Aria Sul

ini cerita apa sih..?

2020-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Siapa Aku?
2 Chapter 2 - Senyuman Hangat Desa Gradi
3 Chapter 3 - Apakah Hidup itu Indah ?
4 Chapter 4 - Harapan
5 Chapter 5 - Pahlawan?
6 Chapter 6 - Kebangkitan Sang Pahlawan
7 Chapter 7 - Pelatihan "Neraka" Pahlawan
8 Chapter 8 - Kedatangan Sang Pahlawan
9 Chapter 9 - Kenangan yang Kembali
10 Chapter 10 - Sekolah Terresia Part 1
11 Chapter 11 - Sekolah Terresia Part 2
12 Chapter 12 - Sekolah Terresia Part 3
13 Chapter 13 - Kedatangan Ras Iblis
14 Chapter 14 - Siswa Kelas A Part 1
15 Chapter 15 - Siswa Kelas A Part 2
16 Chapter 16 - Power Scale
17 Chapter 17 - 10 Pilar Pelindung Sekolah
18 Chapter 18 - Pertarungan Pertama 10 Pilar Pelindung Sekolah
19 Chapter 19 - Kekalahan 10 Pilar ?
20 Chapter 20 - Awal Cerita Sang Pahlawan
21 Chapter 21 - Akhir Pertempuran
22 PENGUMUMAN #1
23 Chapter 22 - Pahlawan Sekolah
24 Chapter 23 - Kudeta Kerajaan Duca
25 Chapter 24 - Kehidupan Baru
26 Chapter 25 - Kebenaran Dibalik Kudeta
27 Chapter 26 - 3 Orang Terkuat di Duca
28 Chapter 27 - Gadis yang Merepotkan
29 Chapter 28 - Mekarnya Bunga Sakura
30 Chapter 29 - Malam Sebelum Kehancuran
31 Chapter 30 - Hari Pelantikan Part 1
32 Chapter 31 - Hari Pelantikan Part 2
33 Chapter 32 - Hari Pelantikan Part 3
34 Chapter 33 - Hari Pelantikan Part 4
35 Chapter 34 - Hari Pelantikan Part 5
36 PENGUMUMAN #2
37 Chapter 35 - Hari Pelantikan Part 6
38 Chapter 36 - Hari Pelantikan Part 7
39 Chapter 37 - Hari Pelantikan Part 8
40 Chapter 38 - Hari Pelantikan Part 9
41 Chapter 39 - Hari Pelantikan Part 10
42 Chapter 40 - Hari Pelantikan Part 11 (END)
43 Chapter 41 - Selesainya Pertempuran
44 Chapter 42 - Buku Baru
45 Chapter 43 - Perkembangan Teknologi
46 Chapter 44 - Ke 8 Kerajaan
47 Episode 45 - Pembentukan Kabinet Kerajaan
48 Chapter 46 - Pengumuman Kabinet Kerajaan
49 Chapter 47 - Selamat Pagi Essaract
50 Chapter 48 - Keseharian di Terresia
51 Chapter 49 - Desa Yagara
52 Chapter 50 - Sampai di Bullaford
53 Chapter 51 - Peresmian Aliansi
54 Chapter 52 - Kenyataan yang Pahit
55 Chapter 53 - Rapat Dadakan
56 Chapter 54 - Kendaraan dan Senjata Mantra
57 Chapter 55 - Orion Student Battle Part 1
58 Chapter 56 - Orion Student Battle Part 2
59 Chapter 57 - Orion Student Battle Part 3
60 Chapter 58 - Orion Student Battle Part 4
61 Chapter 59 - Orion Student Battle Part 5
62 Chapter 60 - Tantangan Perang
63 Chapter 61 - Serangan Kejutan
64 Chapter 62 - Perbedaan Kekuatan
65 Selamat Hari Raya Idul Fitri
66 Chapter 63 - Menuju Akhir Petempuran
67 Chapter 64 - Kemenangan Pertama
68 Chapter 65 - Takluknya Bullaford
69 Chapter 66 - Mencari Justin
70 Chapter 67 - Bangkitlah !
71 Chapter 68 - Datangnya Justin
72 Chapter 69 - Jawaban yang Dicari
73 Chapter 70 - Jawaban yang Sebenarnya
74 Chapter 71 - Rencana Ulang Tahun
75 Chapter 72 - Pesta Ulang Tahun Kron
76 Chapter 73 - Penduduk yang Menghilang
77 Chapter 74 - Kunjungan Kron
78 Chapter 75 - Kehangatan Senyuman
79 Chapter 76 - Pengungsian
80 Chapter 77 - Tatapan Kebencian
81 Chapter 78 - Bersukutu dengan Sweba
82 Chapter 79 - Hasutan
83 Chapter 80 - Kepanikan Orang Bullaford
84 Chapter 81 - Konflik dalam Kerajaan
85 Chapter 82 - Perkumpulan 3 Keluarga
86 Chapter 83 - Turun Tahta
87 Chapter 84 - Selamat Tinggal Bullaford !
88 Chapter 85 - Menjadi Kesatria
89 Chapter 86 - Raja Baru Bullaford
90 Chapter 87 - Peninggalan Raja Erdia
91 Chapter 88 - Masa Lalu Reina
92 Chapter 89 - Kembali ke Rumah
93 Chapter 90 - Sambutan Penduduk Orion
94 Chapter 91 - Kerajaan Besar
95 Chapter 92 - Kembali Bersekolah
96 Chapter 93 - Undangan
97 Chapter 94 - Serangan Ras Iblis
98 Chapter 95 - Lihatlah Kemenangan Kami
99 Chapter 96 - Kemenangan ?
100 Chapter 97 - Memasuki Tubuh Iblis Raksasa
101 Chapter 98 - Wajah Iblis Raksasa
102 Chapter 99 - Kepungan dan Juru Selamat
103 Chapter 100 - Menyelamatkan Raja Orion
104 Chapter 101 - Terbangun
105 Chapter 102 - Tutuplah Mulutmu
106 Chapter 103 - Mencari Jawaban
107 Chapter 104 - Seberat Ini Kah ?
108 Chapter 105 - Latihan 2 Tahun
109 Chapter 106 - Reset
110 Chapter 107 - Sahabat Lama
111 Chapter 108 - Petualang
112 Chapter 109 - The Fourth
113 Chapter 110 - Gubuk yang Berubah
114 Chapter 111 - Kedatangan Para Raja
115 Chapter 112 - 3 Tahun
116 Chapter 113 - Tak Berkutik
117 Chapter 114 - Menyusup
118 Chapter 115 - Tiga Orang Palsu
119 Chapter 116 - Cerita Gordon
120 Chapter 117 - Rencana Kron dan Masa Lalu Vanta
121 Chapter 118 - Kekalahan Kron
122 Chapter 119 - Turunnya Para Dewa
123 Chapter 120 - Perpisahan
124 Chapter 121 - Penyelamatan
125 Chapter 122 - Bersatunya Semua Ras
126 Chapter 123 - Pergerakan
127 Chapter 124 - Pernyataan Perang
128 Episode 125 - Persiapan Akhir
129 Chapter 126 - Awal Pertempuran
130 Chapter 127 - Perang Dimulai
131 Chapter 128 - Alur Pertempuran
132 Chapter 129 - Terdesak
133 Chapter 130 - Pesta Dimulai
134 Chapter 131 - Hantaman Meteor
135 Chapter 132 - Sang Pahlawan
136 Chapter 133 - Menuju Akhir
137 Chapter 134 - Dewa Bullaford
138 Chapter 135 - Kekalahan Zlaruma
139 Chapter 136 [END] - Pahlawan Essaract
140 Pemberitahuan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Chapter 1 - Siapa Aku?
2
Chapter 2 - Senyuman Hangat Desa Gradi
3
Chapter 3 - Apakah Hidup itu Indah ?
4
Chapter 4 - Harapan
5
Chapter 5 - Pahlawan?
6
Chapter 6 - Kebangkitan Sang Pahlawan
7
Chapter 7 - Pelatihan "Neraka" Pahlawan
8
Chapter 8 - Kedatangan Sang Pahlawan
9
Chapter 9 - Kenangan yang Kembali
10
Chapter 10 - Sekolah Terresia Part 1
11
Chapter 11 - Sekolah Terresia Part 2
12
Chapter 12 - Sekolah Terresia Part 3
13
Chapter 13 - Kedatangan Ras Iblis
14
Chapter 14 - Siswa Kelas A Part 1
15
Chapter 15 - Siswa Kelas A Part 2
16
Chapter 16 - Power Scale
17
Chapter 17 - 10 Pilar Pelindung Sekolah
18
Chapter 18 - Pertarungan Pertama 10 Pilar Pelindung Sekolah
19
Chapter 19 - Kekalahan 10 Pilar ?
20
Chapter 20 - Awal Cerita Sang Pahlawan
21
Chapter 21 - Akhir Pertempuran
22
PENGUMUMAN #1
23
Chapter 22 - Pahlawan Sekolah
24
Chapter 23 - Kudeta Kerajaan Duca
25
Chapter 24 - Kehidupan Baru
26
Chapter 25 - Kebenaran Dibalik Kudeta
27
Chapter 26 - 3 Orang Terkuat di Duca
28
Chapter 27 - Gadis yang Merepotkan
29
Chapter 28 - Mekarnya Bunga Sakura
30
Chapter 29 - Malam Sebelum Kehancuran
31
Chapter 30 - Hari Pelantikan Part 1
32
Chapter 31 - Hari Pelantikan Part 2
33
Chapter 32 - Hari Pelantikan Part 3
34
Chapter 33 - Hari Pelantikan Part 4
35
Chapter 34 - Hari Pelantikan Part 5
36
PENGUMUMAN #2
37
Chapter 35 - Hari Pelantikan Part 6
38
Chapter 36 - Hari Pelantikan Part 7
39
Chapter 37 - Hari Pelantikan Part 8
40
Chapter 38 - Hari Pelantikan Part 9
41
Chapter 39 - Hari Pelantikan Part 10
42
Chapter 40 - Hari Pelantikan Part 11 (END)
43
Chapter 41 - Selesainya Pertempuran
44
Chapter 42 - Buku Baru
45
Chapter 43 - Perkembangan Teknologi
46
Chapter 44 - Ke 8 Kerajaan
47
Episode 45 - Pembentukan Kabinet Kerajaan
48
Chapter 46 - Pengumuman Kabinet Kerajaan
49
Chapter 47 - Selamat Pagi Essaract
50
Chapter 48 - Keseharian di Terresia
51
Chapter 49 - Desa Yagara
52
Chapter 50 - Sampai di Bullaford
53
Chapter 51 - Peresmian Aliansi
54
Chapter 52 - Kenyataan yang Pahit
55
Chapter 53 - Rapat Dadakan
56
Chapter 54 - Kendaraan dan Senjata Mantra
57
Chapter 55 - Orion Student Battle Part 1
58
Chapter 56 - Orion Student Battle Part 2
59
Chapter 57 - Orion Student Battle Part 3
60
Chapter 58 - Orion Student Battle Part 4
61
Chapter 59 - Orion Student Battle Part 5
62
Chapter 60 - Tantangan Perang
63
Chapter 61 - Serangan Kejutan
64
Chapter 62 - Perbedaan Kekuatan
65
Selamat Hari Raya Idul Fitri
66
Chapter 63 - Menuju Akhir Petempuran
67
Chapter 64 - Kemenangan Pertama
68
Chapter 65 - Takluknya Bullaford
69
Chapter 66 - Mencari Justin
70
Chapter 67 - Bangkitlah !
71
Chapter 68 - Datangnya Justin
72
Chapter 69 - Jawaban yang Dicari
73
Chapter 70 - Jawaban yang Sebenarnya
74
Chapter 71 - Rencana Ulang Tahun
75
Chapter 72 - Pesta Ulang Tahun Kron
76
Chapter 73 - Penduduk yang Menghilang
77
Chapter 74 - Kunjungan Kron
78
Chapter 75 - Kehangatan Senyuman
79
Chapter 76 - Pengungsian
80
Chapter 77 - Tatapan Kebencian
81
Chapter 78 - Bersukutu dengan Sweba
82
Chapter 79 - Hasutan
83
Chapter 80 - Kepanikan Orang Bullaford
84
Chapter 81 - Konflik dalam Kerajaan
85
Chapter 82 - Perkumpulan 3 Keluarga
86
Chapter 83 - Turun Tahta
87
Chapter 84 - Selamat Tinggal Bullaford !
88
Chapter 85 - Menjadi Kesatria
89
Chapter 86 - Raja Baru Bullaford
90
Chapter 87 - Peninggalan Raja Erdia
91
Chapter 88 - Masa Lalu Reina
92
Chapter 89 - Kembali ke Rumah
93
Chapter 90 - Sambutan Penduduk Orion
94
Chapter 91 - Kerajaan Besar
95
Chapter 92 - Kembali Bersekolah
96
Chapter 93 - Undangan
97
Chapter 94 - Serangan Ras Iblis
98
Chapter 95 - Lihatlah Kemenangan Kami
99
Chapter 96 - Kemenangan ?
100
Chapter 97 - Memasuki Tubuh Iblis Raksasa
101
Chapter 98 - Wajah Iblis Raksasa
102
Chapter 99 - Kepungan dan Juru Selamat
103
Chapter 100 - Menyelamatkan Raja Orion
104
Chapter 101 - Terbangun
105
Chapter 102 - Tutuplah Mulutmu
106
Chapter 103 - Mencari Jawaban
107
Chapter 104 - Seberat Ini Kah ?
108
Chapter 105 - Latihan 2 Tahun
109
Chapter 106 - Reset
110
Chapter 107 - Sahabat Lama
111
Chapter 108 - Petualang
112
Chapter 109 - The Fourth
113
Chapter 110 - Gubuk yang Berubah
114
Chapter 111 - Kedatangan Para Raja
115
Chapter 112 - 3 Tahun
116
Chapter 113 - Tak Berkutik
117
Chapter 114 - Menyusup
118
Chapter 115 - Tiga Orang Palsu
119
Chapter 116 - Cerita Gordon
120
Chapter 117 - Rencana Kron dan Masa Lalu Vanta
121
Chapter 118 - Kekalahan Kron
122
Chapter 119 - Turunnya Para Dewa
123
Chapter 120 - Perpisahan
124
Chapter 121 - Penyelamatan
125
Chapter 122 - Bersatunya Semua Ras
126
Chapter 123 - Pergerakan
127
Chapter 124 - Pernyataan Perang
128
Episode 125 - Persiapan Akhir
129
Chapter 126 - Awal Pertempuran
130
Chapter 127 - Perang Dimulai
131
Chapter 128 - Alur Pertempuran
132
Chapter 129 - Terdesak
133
Chapter 130 - Pesta Dimulai
134
Chapter 131 - Hantaman Meteor
135
Chapter 132 - Sang Pahlawan
136
Chapter 133 - Menuju Akhir
137
Chapter 134 - Dewa Bullaford
138
Chapter 135 - Kekalahan Zlaruma
139
Chapter 136 [END] - Pahlawan Essaract
140
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!