Chapter 6 - Kebangkitan Sang Pahlawan

"Tentu saja !" kata Cahaya putih

"Akhirnyaaa..." kata Cahaya Hitam

"Eh? Hehhh??" kata sang remaja

Kedua Cahaya tersebut tiba tiba berubah menjadi sesosok anak kecil yang sangat imut dan cantik. Berbadan mungil dengan senyum yang sangatlah manis. Jikalau mereka tinggal di bumi pasti mereka sudah dinobatkan sebagai perempuan paling cantik dan imut yang pernah ada.

"Halo Pahlawan ! Namaku Ligiel" kata Cahaya Putih

"Aku Dagiel !" kata Cahaya Hitam

"Ligiel.. Dagiel..? Kalian saudara kembar?" jawab sang remaja

"Ya ! Oh ya.. ngomong ngomong kau kan tanpa nama.." kata Ligiel

"Bukankah baiknya kau memutuskan nama terlebih dahulu..?" sambung Dagiel

"Na-nama kah.. (teringat Liliana)" dengan bersedih

"Eh eh eh eh eh.. kalau kau masih belum bisa memutuskan tidak usah dulu saja...!!" kata Ligiel dengan panik

"I-i-iya.. nama bisa dipikirkan kapan kapan kan... hahaha...." dengan tawa palsu Digiel menyambung

"Baiklah.." jawab sang remaja dengan menghela nafas

Setelah perbincangan yang lama tersebut, sang remaja pun kembali beristirahat. Ia pun tertidur dan di dalam mimpinya, ia bertemu dengan ibu dan ayah angkatnya. Ia mencoba memanggil namun suaranya tak dapat terdengar. Ia menoleh ke belakang, ia pun melihat Liliana dan para penduduk Desa Gradi lainnya. Liliana mengulurkan tangan kepada sang remaja, dan sang remaja pun mencoba meraih tangan Liliana. Seketika sebelum sempat meraih tangannya, para penduduk desa dan Liliana terbakar kobaran api. Dan diatas kobaran api tersebut berkibar dengan kuat bendera Naga Merah.

"Huah!" terbangun dari mimpi

"Apa kau mendapat mimpi buruk..?" tanya Ligiel

"I-iya.. aku.. masih belum bisa melupakan yang telah berlalu.." jawab sang remaja

"A-aku pikir kau tidak perlu melupakannya !" kata Dagiel

"I-iya.. jikalau memang tak bisa kau lupakan maka jangan kau lupakan !" sambung Ligiel

"Kalau memang tak bisa maka tanamkan dalam dirimu, dan bangkitlah !" kata Dagiel

"Bangkitlah dan jadilah Pahlawan, hingga tak ada orang yang merasakan penderitaan sebagaimana yang engkau rasakan." kata Dagiel dan Ligiel mencoba memotivasi

Bangkit? Menjadi Pahlawan? Meski ia telah mengatakan bahwa ia akan menjadi pahlawan, namun masih ada hal yang mengganjal di dalam dirinya. Ia masih ragu, apakah ia bisa menjadi pahlawan. Karena baginya, semua itu masih terdengar seperti mimpi. Meski begitu, ia tetap mencoba untuk menerima takdir yang telah menantinya tersebut.

"Benar.. aku.. tak ingin lagi ada orang yang menderita.. tak ingin lagi ada orang yang bersedih.. tak ingin lagi ada yang berduka. Aku ingin semua orang dapat tersenyum, dapat berbahagia, hidup tanpa rasa takut. Mungkin terdengar seperti khayalan semata, namun itu adalah harapanku..." kata sang remaja

Wajah Ligiel dan Dagiel mulai berbinar seperti melihat cahaya

".. namun.. apakah orang lemah sepertiku bisa melakukannya? Bisa memenuhi yang dikatakan takdirku? Apakah bisa?!" bentak sang remaja

Ligiel dan Dagiel hanya bisa tersenyum dan berkata,

"Kau tidak perlu memaksakan dirimu."

"Sudah banyak penderitaan yang kamu lalui."

"Bahkan banyak penderitaan lain yang tak kau ceritakan pada kami."

"Beristirahatlah, renungilah, dan temui kami jikalau kau sudah memutuskan."

Mendengar perkataan itu, sang remaja bertambah bingung. Ia bertanya apa maksudnya. Namun sebelum ia dapat bertanya kedua Cahaya tersebut telah menghilang. Sang remaja mengalami kesendirian lagi. Di kamar putih yang sangat luas hingga mata tak mengetahui dimana dinding nya. Sangat luas namun hanya ada sebuah kasur putih tempat ia terbangun dan tertidur.

"Pahlawan. Apakah orang sepertiku pantas..?" kata remaja dalam hatinya

"Aku.. aku ini tak bisa apa apa.. lantas mengapa aku yang dipilih..!?"

Ketika ia bertanya pada dirinya tanpa sadar ia pun tertidur.

"Bima.. Bima..." kata seorang wanita

"Su-suara siapa itu..?" sambil membuka matanya

"Siapa kamu ?!" sambungnya

"Bima.. kamu itu anak yang kuat. Sedari kecil kamu sudah sendiri tapi bisa menghadapi segalanya. Meski diganggu dan dibully kamu tetap tegar dan tersenyum. Kamu tidak ingin orang lain mengkhawatirkanmu. Kamu selalu memikirkan orang lain daripada dirimu. Kamulah yang membuat ayah dan ibu dapat tersenyum selalu, dapat tertawa bahagia, dan kamu adalah orang yang membawa kehangatan ke dalam kehidupan kami." kata wanita tersebut

"I-ibu.. ayah..?" kata sang remaja dengan air mata yang mengalir tanpa ia sadarnya

"Kamu pula yang membawa kebahagiaan di desa kami setelah sekian lamanya !" kata wanita lainnya

"Kamu adalah berkat. Kedatanganmu bertepatan dengan hasil panen setelah sekian lamanya !" kata Pak Tua

"Kamu.. adalah Pahlawan bagi kami. Kamu adalah Pahlawan desa kami. Kami melihatnya kok dari atas bahwa kamu yang membalaskan dendam kami. Kami bersyukur karena kamu telah membalaskan dendam kami, tapi.. jangan sampai kamu larut dalam kebencian, jangan sampai kamu larut dalam kesedihan. Kamu orang baik.. seandainya.. seandainya waktu itu aku tahu namamu.. pasti aku akan memanggil namamu sebelum kematian menjemputku. Hai remaja asing.. bersamamu memang sangatlah sebentar, namun kebahagiaan yang dirasakan tidak dapat diungkapkan dengan kata kata..." kata perempuan dibalik cahaya yang sangat terang

"Kamu.. Liliana...." kata sang remaja dengan menangis

"... kamu tak gagal menyalamatkan kami kok. Kamu telah menyelamatkan kami dari lubang penderitaan. Kamu adalah orang yang membawa kebahagiaan ke desa kami. Entah mengapa semenjak kamu datang, berbagai hal baik datang di desa kami. Kami sangat senang dan bersyukur karena di akhir hidup kami, ada cahaya sepertimu menghampiri kami. Oleh karena itu, kamu harus bangkit ! Bangkit dan jadilah cahaya yang sangat bersinar ! Hingga segala gelapnya kesedihan dan penderitaan orang lain terhapus oleh cahayamu !" sambung Liliana

"Mungkin terdengar aneh.. tapi.. sejak pertama kali aku melihatmu, ketika kamu berpesta dengan kami, tarian yang kita lakukan, serta pegangan tangan hangat tersebut. Aku.. aku ingin abadi di dalam kenangan tersebut. Hai remaja.. siapakah namamu..? Apakah.. apakah ada kesempatan di kehidupan selanjutnya untuk aku menjadi pendamping hidupmu..? Hahaha.. tersenyumlah, dan tebarkanlah kebagiaan di dunia ini ! Pahlawan, jadilah pahlawan yang dicintai. Jadilah Pahlawan yang dicintai semua orang, sebagaimana kami.. mencintaimu !" sambung Liliana dengan orang orang yang disayangi oleh sang remaja

Cahaya tersebut menghilang. Meski menghilang, cahaya tersebut telah menyalakan api di dalam tubuh sang remaja. Kesedihan yang ia rasakan perlahan mulai menghilang. Ia pun terbangun dari tidurnya.

"Liliana.. ibu.. ayah.. Pak Tua.. sekarang aku ingat semuanya.." kata remaja tersebut

"Liliana, pesanmu itu.. maaf aku belum bisa membalasnya. Nanti ketika kita sudah dipertemukan kembali, aku akan membalasnya. Tunggu aku. Dan lihatlah aku, lihatlah perjalananku menjadi Pahlawan. Menjadi Pahlawan hingga namaku terdengar dengan lantang di Surga, tempatmu tinggal." kata sang remaja dengan tangisan bahagia

"Jadi.. kau sudah memutuskan..?" tanya Dagiel

"Ya!" jawab sang remaja

Terpopuler

Comments

smile:•

smile:•

beristirahatlah,renungilah dan taubat kepada tuhan yang maha esa🗿

2024-02-14

0

Mr. R

Mr. R

ini sifat bakal gimana yah? gw bakal lanjut baca aja supaya mengetahuinya tapi kalo nggak sesuai ekspektasi gw bakal pergi

2022-05-08

2

Mr. R

Mr. R

Sering gw dengar nih kata-kata

2022-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Siapa Aku?
2 Chapter 2 - Senyuman Hangat Desa Gradi
3 Chapter 3 - Apakah Hidup itu Indah ?
4 Chapter 4 - Harapan
5 Chapter 5 - Pahlawan?
6 Chapter 6 - Kebangkitan Sang Pahlawan
7 Chapter 7 - Pelatihan "Neraka" Pahlawan
8 Chapter 8 - Kedatangan Sang Pahlawan
9 Chapter 9 - Kenangan yang Kembali
10 Chapter 10 - Sekolah Terresia Part 1
11 Chapter 11 - Sekolah Terresia Part 2
12 Chapter 12 - Sekolah Terresia Part 3
13 Chapter 13 - Kedatangan Ras Iblis
14 Chapter 14 - Siswa Kelas A Part 1
15 Chapter 15 - Siswa Kelas A Part 2
16 Chapter 16 - Power Scale
17 Chapter 17 - 10 Pilar Pelindung Sekolah
18 Chapter 18 - Pertarungan Pertama 10 Pilar Pelindung Sekolah
19 Chapter 19 - Kekalahan 10 Pilar ?
20 Chapter 20 - Awal Cerita Sang Pahlawan
21 Chapter 21 - Akhir Pertempuran
22 PENGUMUMAN #1
23 Chapter 22 - Pahlawan Sekolah
24 Chapter 23 - Kudeta Kerajaan Duca
25 Chapter 24 - Kehidupan Baru
26 Chapter 25 - Kebenaran Dibalik Kudeta
27 Chapter 26 - 3 Orang Terkuat di Duca
28 Chapter 27 - Gadis yang Merepotkan
29 Chapter 28 - Mekarnya Bunga Sakura
30 Chapter 29 - Malam Sebelum Kehancuran
31 Chapter 30 - Hari Pelantikan Part 1
32 Chapter 31 - Hari Pelantikan Part 2
33 Chapter 32 - Hari Pelantikan Part 3
34 Chapter 33 - Hari Pelantikan Part 4
35 Chapter 34 - Hari Pelantikan Part 5
36 PENGUMUMAN #2
37 Chapter 35 - Hari Pelantikan Part 6
38 Chapter 36 - Hari Pelantikan Part 7
39 Chapter 37 - Hari Pelantikan Part 8
40 Chapter 38 - Hari Pelantikan Part 9
41 Chapter 39 - Hari Pelantikan Part 10
42 Chapter 40 - Hari Pelantikan Part 11 (END)
43 Chapter 41 - Selesainya Pertempuran
44 Chapter 42 - Buku Baru
45 Chapter 43 - Perkembangan Teknologi
46 Chapter 44 - Ke 8 Kerajaan
47 Episode 45 - Pembentukan Kabinet Kerajaan
48 Chapter 46 - Pengumuman Kabinet Kerajaan
49 Chapter 47 - Selamat Pagi Essaract
50 Chapter 48 - Keseharian di Terresia
51 Chapter 49 - Desa Yagara
52 Chapter 50 - Sampai di Bullaford
53 Chapter 51 - Peresmian Aliansi
54 Chapter 52 - Kenyataan yang Pahit
55 Chapter 53 - Rapat Dadakan
56 Chapter 54 - Kendaraan dan Senjata Mantra
57 Chapter 55 - Orion Student Battle Part 1
58 Chapter 56 - Orion Student Battle Part 2
59 Chapter 57 - Orion Student Battle Part 3
60 Chapter 58 - Orion Student Battle Part 4
61 Chapter 59 - Orion Student Battle Part 5
62 Chapter 60 - Tantangan Perang
63 Chapter 61 - Serangan Kejutan
64 Chapter 62 - Perbedaan Kekuatan
65 Selamat Hari Raya Idul Fitri
66 Chapter 63 - Menuju Akhir Petempuran
67 Chapter 64 - Kemenangan Pertama
68 Chapter 65 - Takluknya Bullaford
69 Chapter 66 - Mencari Justin
70 Chapter 67 - Bangkitlah !
71 Chapter 68 - Datangnya Justin
72 Chapter 69 - Jawaban yang Dicari
73 Chapter 70 - Jawaban yang Sebenarnya
74 Chapter 71 - Rencana Ulang Tahun
75 Chapter 72 - Pesta Ulang Tahun Kron
76 Chapter 73 - Penduduk yang Menghilang
77 Chapter 74 - Kunjungan Kron
78 Chapter 75 - Kehangatan Senyuman
79 Chapter 76 - Pengungsian
80 Chapter 77 - Tatapan Kebencian
81 Chapter 78 - Bersukutu dengan Sweba
82 Chapter 79 - Hasutan
83 Chapter 80 - Kepanikan Orang Bullaford
84 Chapter 81 - Konflik dalam Kerajaan
85 Chapter 82 - Perkumpulan 3 Keluarga
86 Chapter 83 - Turun Tahta
87 Chapter 84 - Selamat Tinggal Bullaford !
88 Chapter 85 - Menjadi Kesatria
89 Chapter 86 - Raja Baru Bullaford
90 Chapter 87 - Peninggalan Raja Erdia
91 Chapter 88 - Masa Lalu Reina
92 Chapter 89 - Kembali ke Rumah
93 Chapter 90 - Sambutan Penduduk Orion
94 Chapter 91 - Kerajaan Besar
95 Chapter 92 - Kembali Bersekolah
96 Chapter 93 - Undangan
97 Chapter 94 - Serangan Ras Iblis
98 Chapter 95 - Lihatlah Kemenangan Kami
99 Chapter 96 - Kemenangan ?
100 Chapter 97 - Memasuki Tubuh Iblis Raksasa
101 Chapter 98 - Wajah Iblis Raksasa
102 Chapter 99 - Kepungan dan Juru Selamat
103 Chapter 100 - Menyelamatkan Raja Orion
104 Chapter 101 - Terbangun
105 Chapter 102 - Tutuplah Mulutmu
106 Chapter 103 - Mencari Jawaban
107 Chapter 104 - Seberat Ini Kah ?
108 Chapter 105 - Latihan 2 Tahun
109 Chapter 106 - Reset
110 Chapter 107 - Sahabat Lama
111 Chapter 108 - Petualang
112 Chapter 109 - The Fourth
113 Chapter 110 - Gubuk yang Berubah
114 Chapter 111 - Kedatangan Para Raja
115 Chapter 112 - 3 Tahun
116 Chapter 113 - Tak Berkutik
117 Chapter 114 - Menyusup
118 Chapter 115 - Tiga Orang Palsu
119 Chapter 116 - Cerita Gordon
120 Chapter 117 - Rencana Kron dan Masa Lalu Vanta
121 Chapter 118 - Kekalahan Kron
122 Chapter 119 - Turunnya Para Dewa
123 Chapter 120 - Perpisahan
124 Chapter 121 - Penyelamatan
125 Chapter 122 - Bersatunya Semua Ras
126 Chapter 123 - Pergerakan
127 Chapter 124 - Pernyataan Perang
128 Episode 125 - Persiapan Akhir
129 Chapter 126 - Awal Pertempuran
130 Chapter 127 - Perang Dimulai
131 Chapter 128 - Alur Pertempuran
132 Chapter 129 - Terdesak
133 Chapter 130 - Pesta Dimulai
134 Chapter 131 - Hantaman Meteor
135 Chapter 132 - Sang Pahlawan
136 Chapter 133 - Menuju Akhir
137 Chapter 134 - Dewa Bullaford
138 Chapter 135 - Kekalahan Zlaruma
139 Chapter 136 [END] - Pahlawan Essaract
140 Pemberitahuan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Chapter 1 - Siapa Aku?
2
Chapter 2 - Senyuman Hangat Desa Gradi
3
Chapter 3 - Apakah Hidup itu Indah ?
4
Chapter 4 - Harapan
5
Chapter 5 - Pahlawan?
6
Chapter 6 - Kebangkitan Sang Pahlawan
7
Chapter 7 - Pelatihan "Neraka" Pahlawan
8
Chapter 8 - Kedatangan Sang Pahlawan
9
Chapter 9 - Kenangan yang Kembali
10
Chapter 10 - Sekolah Terresia Part 1
11
Chapter 11 - Sekolah Terresia Part 2
12
Chapter 12 - Sekolah Terresia Part 3
13
Chapter 13 - Kedatangan Ras Iblis
14
Chapter 14 - Siswa Kelas A Part 1
15
Chapter 15 - Siswa Kelas A Part 2
16
Chapter 16 - Power Scale
17
Chapter 17 - 10 Pilar Pelindung Sekolah
18
Chapter 18 - Pertarungan Pertama 10 Pilar Pelindung Sekolah
19
Chapter 19 - Kekalahan 10 Pilar ?
20
Chapter 20 - Awal Cerita Sang Pahlawan
21
Chapter 21 - Akhir Pertempuran
22
PENGUMUMAN #1
23
Chapter 22 - Pahlawan Sekolah
24
Chapter 23 - Kudeta Kerajaan Duca
25
Chapter 24 - Kehidupan Baru
26
Chapter 25 - Kebenaran Dibalik Kudeta
27
Chapter 26 - 3 Orang Terkuat di Duca
28
Chapter 27 - Gadis yang Merepotkan
29
Chapter 28 - Mekarnya Bunga Sakura
30
Chapter 29 - Malam Sebelum Kehancuran
31
Chapter 30 - Hari Pelantikan Part 1
32
Chapter 31 - Hari Pelantikan Part 2
33
Chapter 32 - Hari Pelantikan Part 3
34
Chapter 33 - Hari Pelantikan Part 4
35
Chapter 34 - Hari Pelantikan Part 5
36
PENGUMUMAN #2
37
Chapter 35 - Hari Pelantikan Part 6
38
Chapter 36 - Hari Pelantikan Part 7
39
Chapter 37 - Hari Pelantikan Part 8
40
Chapter 38 - Hari Pelantikan Part 9
41
Chapter 39 - Hari Pelantikan Part 10
42
Chapter 40 - Hari Pelantikan Part 11 (END)
43
Chapter 41 - Selesainya Pertempuran
44
Chapter 42 - Buku Baru
45
Chapter 43 - Perkembangan Teknologi
46
Chapter 44 - Ke 8 Kerajaan
47
Episode 45 - Pembentukan Kabinet Kerajaan
48
Chapter 46 - Pengumuman Kabinet Kerajaan
49
Chapter 47 - Selamat Pagi Essaract
50
Chapter 48 - Keseharian di Terresia
51
Chapter 49 - Desa Yagara
52
Chapter 50 - Sampai di Bullaford
53
Chapter 51 - Peresmian Aliansi
54
Chapter 52 - Kenyataan yang Pahit
55
Chapter 53 - Rapat Dadakan
56
Chapter 54 - Kendaraan dan Senjata Mantra
57
Chapter 55 - Orion Student Battle Part 1
58
Chapter 56 - Orion Student Battle Part 2
59
Chapter 57 - Orion Student Battle Part 3
60
Chapter 58 - Orion Student Battle Part 4
61
Chapter 59 - Orion Student Battle Part 5
62
Chapter 60 - Tantangan Perang
63
Chapter 61 - Serangan Kejutan
64
Chapter 62 - Perbedaan Kekuatan
65
Selamat Hari Raya Idul Fitri
66
Chapter 63 - Menuju Akhir Petempuran
67
Chapter 64 - Kemenangan Pertama
68
Chapter 65 - Takluknya Bullaford
69
Chapter 66 - Mencari Justin
70
Chapter 67 - Bangkitlah !
71
Chapter 68 - Datangnya Justin
72
Chapter 69 - Jawaban yang Dicari
73
Chapter 70 - Jawaban yang Sebenarnya
74
Chapter 71 - Rencana Ulang Tahun
75
Chapter 72 - Pesta Ulang Tahun Kron
76
Chapter 73 - Penduduk yang Menghilang
77
Chapter 74 - Kunjungan Kron
78
Chapter 75 - Kehangatan Senyuman
79
Chapter 76 - Pengungsian
80
Chapter 77 - Tatapan Kebencian
81
Chapter 78 - Bersukutu dengan Sweba
82
Chapter 79 - Hasutan
83
Chapter 80 - Kepanikan Orang Bullaford
84
Chapter 81 - Konflik dalam Kerajaan
85
Chapter 82 - Perkumpulan 3 Keluarga
86
Chapter 83 - Turun Tahta
87
Chapter 84 - Selamat Tinggal Bullaford !
88
Chapter 85 - Menjadi Kesatria
89
Chapter 86 - Raja Baru Bullaford
90
Chapter 87 - Peninggalan Raja Erdia
91
Chapter 88 - Masa Lalu Reina
92
Chapter 89 - Kembali ke Rumah
93
Chapter 90 - Sambutan Penduduk Orion
94
Chapter 91 - Kerajaan Besar
95
Chapter 92 - Kembali Bersekolah
96
Chapter 93 - Undangan
97
Chapter 94 - Serangan Ras Iblis
98
Chapter 95 - Lihatlah Kemenangan Kami
99
Chapter 96 - Kemenangan ?
100
Chapter 97 - Memasuki Tubuh Iblis Raksasa
101
Chapter 98 - Wajah Iblis Raksasa
102
Chapter 99 - Kepungan dan Juru Selamat
103
Chapter 100 - Menyelamatkan Raja Orion
104
Chapter 101 - Terbangun
105
Chapter 102 - Tutuplah Mulutmu
106
Chapter 103 - Mencari Jawaban
107
Chapter 104 - Seberat Ini Kah ?
108
Chapter 105 - Latihan 2 Tahun
109
Chapter 106 - Reset
110
Chapter 107 - Sahabat Lama
111
Chapter 108 - Petualang
112
Chapter 109 - The Fourth
113
Chapter 110 - Gubuk yang Berubah
114
Chapter 111 - Kedatangan Para Raja
115
Chapter 112 - 3 Tahun
116
Chapter 113 - Tak Berkutik
117
Chapter 114 - Menyusup
118
Chapter 115 - Tiga Orang Palsu
119
Chapter 116 - Cerita Gordon
120
Chapter 117 - Rencana Kron dan Masa Lalu Vanta
121
Chapter 118 - Kekalahan Kron
122
Chapter 119 - Turunnya Para Dewa
123
Chapter 120 - Perpisahan
124
Chapter 121 - Penyelamatan
125
Chapter 122 - Bersatunya Semua Ras
126
Chapter 123 - Pergerakan
127
Chapter 124 - Pernyataan Perang
128
Episode 125 - Persiapan Akhir
129
Chapter 126 - Awal Pertempuran
130
Chapter 127 - Perang Dimulai
131
Chapter 128 - Alur Pertempuran
132
Chapter 129 - Terdesak
133
Chapter 130 - Pesta Dimulai
134
Chapter 131 - Hantaman Meteor
135
Chapter 132 - Sang Pahlawan
136
Chapter 133 - Menuju Akhir
137
Chapter 134 - Dewa Bullaford
138
Chapter 135 - Kekalahan Zlaruma
139
Chapter 136 [END] - Pahlawan Essaract
140
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!