DIMENSION GUARD
Tahun 2113 ...
Dua puluh tahun berlalu sejak awal dunia berubah, dimana seluruh umat manusia mulai mengembangkan diri dalam penggunaan energi dari kekuatan tenaga dalam .
Sebuah alat yang bernama 'Elemenstator' atau disebut juga sebagai E.S. akan memudahkan tubuh manusia untuk memproses tenaga dalam, menjadi energi hingga menghasilkan kekuatan tambahan .
Misalkan seorang manusia biasa hanya mampu mengangkat berat maksimal hingga lima puluh kilo, tentu akan sulit ketika seorang suami memiliki istri yang jatuh tapi beratnya hampir seratus kilo dan minta untuk digendong pula.
Mereka tentu akan berpikir, lebih baik menggulingkan istrinya, tanpa perlu repot-repot mengangkat beban seberat seratus kilo. Memang kejam, tapi ini hanya perumpamaan .
Didalam tubuh manusia memiliki 'tenaga dalam ' yang terpendam di alam bawah sadar dan jika ingin menguasainya secara penuh, manusia memerlukan pelatihan khusus dalam waktu lama.
Tapi dengan menggunakan alat Elemenstator atau E.S yang dikembangkan oleh ilmuwan dunia, sebagai pembangkit tenaga dalam dan mengkonversi tenaga dalam menjadi energi tambahan untuk menghasilkan kekuatan super. Seperti dalam kisah kolosal kerajaan diserial TV, hingga kartun yang mampu mengeluarkan Hamehakame.
Jadi para suami tidak perlu takut sakit punggung setelah menggendong istri, karena penghasilan kekuatan dari Elemenstator, mencapai kekuatan yang melebihi batas manusia normal .
Karena itu, setelah kemunculan makhluk dari dimensi lain yang menyatakan perang kepada dunia manusia. Seluruh dunia mulai mengembangkan potensi kekuatan sejati manusia untuk melawan para monster.
Kekuatan militer, para pemburu monster, organisasi kejahatan, supir Kopaja, pengamen, seles sepatu, ibu rumah tangga, anak sekolahan, bahkan tukang es cendol, harus siap melawan atau melindungi diri ketika terjadi serangan dimensi .
dan kini ....
Askar sedang berdiri didepan gerbang dengan wajah yang menunjukan ekspresi antara kebingungan, gugup, sedih, bahagia dan sakit perut.
"Baiklah, jangan panik, ini hanya sebuah sekolah biasa, dengan sekumpulan manusia normal, tidak ada lagi perintah, tidak ada lagi latihan khusus, tidak ada lagi omelan dari atasan dan yang terpenting mereka memiliki gedung sekolah, ini spektakuler ."
Bahkan Askar menjadi objek perhatian oleh para siswa yang mulai berdatangan, mereka berbisik melihat ekspresi diwajah Askar seperti orang ingin buang hajat namun sudah terlambat.
Askar mencoba untuk menenangkan diri, membandingkan kehidupan yang akan dia jalani saat ini, dengan kehidupan sebelumnya. "Aku pasti akan merindukan omelan komandan Zam." Gumamnya.
Askar membuang semua rasa gugupnya dan tersenyum bahagia, seakan mendapatkan sebuah kupon undian berhadiah mobil dari bungkus kuaci .
"Baru 12 jam setelah kau memutuskan untuk keluar dari pasukan khusus, dan sekarang kau sudah merindukannya ." Suara itu terdengar dari belakang.
Askar yang sudah akrab dengan nada kuat sedikit kasar dan mulai berdiri tegak secara spontan .
Kemungkinan, Askar sudah mengalami berbagai macam peristiwa penting dalam hidupnya, karena suara yang dia dengar, tubuhnya sedikit gemetar dan ingin segera kabur .
"Komandan Zam, kenapa anda berada ditempat ini ." Askar menjawab perkataan Zam dengan nada kuat dan posisi berdiri tegak.
Sosok lelaki paruh baya berpotongan rambut cepak dan bertubuh kekar, dari penggambaran karakter sudah bisa dibayangkan seberapa menyeramkan Zam saat berhadapan dengan Askar .
"Untuk apa kau bersikap formal, saat ini aku tidak lagi menjadi atasanmu dan juga aku di sini akan menjadi wali untukmu ."
"Wali ?, aku tidak membutuhkan wali, sejak kecil aku hidup sebatang kara dan bertahan hidup sendirian ." Tertawa Askar menanggapi perkataan Zam.
Dengan sebuah pukulan keras Zam melemparkan Askar hingga berguling tiga kali kebelakang. Memegang pipi bekas pukulan Zam, Askar menunjukan wajah sedih.
"Walau aku sudah keluar dari militer, tetap saja aku mendapatkan pukulan, dosa apa yang aku miliki ."
"Kau bodoh, kau memerlukan seorang wali untuk menjamin mu bersekolah, dimana pun tempatnya kau memerlukan hal itu ." Dengan suara tegas Zam memberikan penjelasan.
Askar yang tidak pernah sekali pun merasakan sekolah dalam artian normal, mulai memahami tentang syarat untuk bersekolah di dunia yang berbeda dari miliknya .
Mendengar pembicaraan aneh dari dua orang yang berdiri didepan gerbang sekolah, membuat keduanya diperhatikan oleh security yang sudah mempersiapkan pentungan. Jika saja Askar dan Zam melakukan hal mencurigakan .
"Eeehhh itu merepotkan sekali ."
"Di dunia ini tidak ada hal mudah, selain bernafas ." Perjelas komandan Zam dengan tatapan mata mengancam kepada Askar .
Dari kejauhan sesosok gadis cantik dengan potongan rambut pendek, berjalan anggun sambil membaca sebuah buku saku.
Saat melihat dua orang idiot yang menghalangi jalan masuk di tengah gerbang sekolah, dia menghela nafas panjang penuh penyesalan. "apa yang mereka lakukan ."
Gumam gadis itu dari kejauhan, sekilas dia memperhatikan sekeliling, banyak siswa saling berbisik dan membicarakan kedua orang yang tidak ingin dilihatnya untuk sekarang.
Dengan langkah cepat dan tergesa-gesa, dia langsung berjalan melewati Askar dan Zam, mencoba untuk tidak menarik perhatian semua orang, kalau dirinya memiliki hubungan dengan kedua orang itu .
Askar merasakan aura samar dari orang yang dia kenal, perhatiannya tertuju kepada satu sosok gadis cantik yang berjalan cepat dengan wajah ditutupi buku .
"Sea, kenapa kau terburu-buru ." Panggil Askar kepada Sea yang berjalan cepat.
Mendengar perkataan Askar, Zam segera menoleh kepada seorang gadis yang baru saja lewat dengan cepat .
Gadis yang bernama Sea itu berhenti, dengan lemas memutar badannya menunjukan ekspresi seakan melihat setumpuk sampah berserakan di hadapannya. "Maaf kau memanggilku, aku tidak pernah ingat kalau aku mengenal kalian."
"Jangan bercanda, ini aku Askar, padahal dulu kau sering berkata 'kak Askar, aku merindukanmu .' atau 'Kakak Askar aku cinta kamu.' dengan wajah polos berlari dari dalam rumah untuk memelukku, dan sekarang tidak aku sangka, kau sudah menjadi gadis yang cantik." Kata Askar dengan senyum bahagia, hanya saja, sekali lagi Askar mendapatkan sebuah pukulan telak yang membuatnya berguling lagi.
"Ayah dan anak sungguh sangat mirip." Lemas Askar menatap kearah Sea.
"Maaf saja, tapi aku tidak mengenal orang yang meributkan hal kecil ditengah jalan dan dengan bahagianya berkata 'apa kau tidak merindukanku' didepan semua orang ." Sea yang dengan tatapan penuh emosi membuat Askar terdiam dan hanya berkata .
"Maafkan aku ."
"Hmmp ." Tanpa berkata apa pun lagi Sea langsung berjalan pergi meninggalkan keduanya tanpa sekalipun .
Zam dan Askar berjalan mengikuti Sea, melihat temperamennya sekarang membuat Askar sedikit takut untuk mengajaknya berbicara.
"Komandan apa yang terjadi dengan Sea ." Bisik Askar samping telinga Zam.
"Aku pun tidak tahu ."
"Lah anda kan ayahnya, masa tidak tahu. "
"Mungkin dia sedang mengalami masa pubertas ." Balas Zam dengan berbisik pula.
Akan tetapi bagi seorang pengguna tenaga dalam suara bisikan itu bisa terdengar jelas di telinga Sea, membuatnya berbalik dengan menunjukkan tatapan jijik kepada Askar .
Askar gemetar hanya melihat tatapan itu, walau cuma diam, mata Sea sudah mengatakan ancaman kepada Askar untuk tidak membicarakan tentang dirinya .
Dengan ketakutan Askar mencoba mencari obrolan untuk mengalihkan wajah dari Sea .
"Oh komandan lihat, awan itu seperti sebuah ****** ***** ."
"Ia kau benar, ****** ********.... besar sekali dan putih." Bahkan komandan Zam yang menjadi ayahnya sekali pun, tidak berani melihat wajah Sea ketika marah .
Untuk seorang ayah yang dijuluki sebagai Big Grizzly, menyebutkan nama Zam saja sudah membuat satu pasukan tentara musuh kencing di celana, tapi dia takut saat melihat anaknya marah .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
hahahaha untung bini gw cuma 53KG😂😂😂🤭
2022-12-24
0
Mbah Kenyung
yg ini gk dilanjut thur?
2022-11-25
0
apa sih maksudnya, GK ada keterangan2 tiba tiba siapa zam
2022-10-25
0