Aula latihan, memiliki luas hingga tiga kali lapangan bola skala internasional, di dalamnya, memiliki beberapa fasilitas yang di tunjukan untuk semua siswa dalam berlatih .
Area gym, arena pertandingan, tempat olahraga dan ruangan untuk tes kekuatan .
Askar dan gustav berjalan menuju ruang tes, tidak berselang lama, salah satu pengajar lelaki datang menghampiri mereka berdua .
"Pak kepala sekolah, ada yang bisa aku bantu ." Dengan memberikan kode dengan dagunya untuk Askar segera maju dan Askar mematuhi apa yang kepala sekolah perintahkan .
"Aku ingin melakukan tes kepadanya ."
"Baik pak kepala ."
Askar dan gustav masuk kedalam ruang tes, di dalamnya terdapat, sebuah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kekuatan dalam tubuh seseorang .
sebuah kotak yang mengharuskan Askar untuk masuk kedalam dan mulai mengalirkan energi, sehingga perhitungan jumlah kekuatan yang di miliki seseorang akan tercatat .
dalam hal ini, Askar sudah di peringatkan oleh Zam untuk membatasi tingkat kekuatan yang di miliki hingga seperseribu dari keadaan normal .
walau itu terdengar mudah seperti yang di katakan Zam, tapi bagi Askar itu adalah hal yang sulit .
seperti sebuah tali yang ingin di masukan kedalam jarum berlubang kecil, dimana Askar harus membatasi penggunaan energi, menjadikannya sepeti sebesar benang .
Di dalam alat pengukur kekuatan, Askar di perintahkan untuk mengalirkan energi kedalam bola kristal yang ada di dalamnya .
"baiklah, sekarang keluarkan semua kekuatanmu, kedalam bola kristal itu. " Perintah Gustav.
Hanya saja Askar tidak mungkin melakukannya..."pak jangan bercanda."
"Memang kau pikir aku seorang pelawak yang suka bercanda." orang tua itu tidak menyukai cara Askar menjawab.
"Tapi..."
"Jangan, tapi keluarkan semua kekuatanmu." keras suara gustav penuh emosi.
Askar tidak mungkin mengeluarkan semua kekuatan yang di miliki, kalau dia melakukannya sudah bisa di pastikan, alat pengukur ini akan mengalami kerusakan bahkan hancur akibat kelebihan beban. Dengan begitu, Askar menempatkan ujung jari kelingking dan mengalirkan sedikit kekuatan miliknya .
Tapi secara tiba-tiba, alarm merah menyala dengan suara sirine yang berisik, pengajar yang bertugas untuk menghitung hasil dari pengukuran. Tampak terkejut melihat hasil yang sudah terukur, sangat jelas angka perlahan naik, dan terus naik, hingga berhenti di jumlah sangat tinggi.
"Pak kepala, ini !!!." ucap pelatih sembari gemetar.
Angka yang tercantum dilayar data adalah 180.380 Joule, kenyataannya itu adalah seperseribu dari kekuatan Askar secara normal, dia benar-benar menahan diri karena bisa saja terlalu berlebihan akan menghancurkan seluruh bangunan ini. kepala sekolah mengerti keadaan Askar sekarang, dimana dia harus merahasiakan kekuatan sejatinya dengan cara menekan semua kekuatan yang dia miliki.
Tapi dari hasil yang di tunjukan membuat kepala sekolah gustav terkejut hingga mulutnya terbuka, karena baru dia melihat seorang anak remaja dengan kekuatan sedemikian luar biasa.
"Pak kepala sekolah, anak ini memiliki bakat yang sama seperti para top rangking bahkan lebih, sangat di sayangkan jika harus di tempatkan dalam kelas reguler ."
"Tidak, rahasiakan ini, buat catatan lain untuk memalsukan hasilnya ." Gustav memberikan perintah lain.
Pengajar itu merasa kecewa dimana melihat bakat Askar yang tinggi, tapi berakhir sebagai siswa kelas reguler .
"Tapi pak kepala, sekolah kita akan kembali menempati peringkat pertama jika dia berada di kelas elite ." masih coba untuk membujuk.
"ini adalah perintah, dan bocah itu memang tidak ingin masuk kedalam kelas elite, entah isi pikirannya tuh apa, tapi biarkan saja." gustav pun menyayangkan hal itu dengan semua kemungkinan.
Dengan berat hati, pengajar hanya menuliskan 50.603 di dalam lembar laporan Askar, meski memang ini akan menjadi sebuah kebanggaan sekolah mana kala sosok seperti Askar memposisikan diri di atas puncak.
'sekarang aku mengerti, kenapa bocah ini menjadi senjata paling menakutkan yang di miliki militer negara, dengan kekuatan melebihi angka 100.000 joule saat menahan diri, mungkin dia mampu menghancurkan sebuah kota hanya dengan tepukan tangan saja, sungguh menakutkan.'
pikir gustav yang masih serius melihat hasil dari pengukuran kekuatan Askar, mulai memahami kenapa pihak militer sangat merahasiakan kekuatan Askar .
Banyak negara lain ingin menginvasi Indonesia tapi semuanya gagal, dimana alasannya hanya satu, Sang Overlord, pembawa bencana dan penghakim tuhan. bahkan untuk dirinya sendiri, kehadiran sang Overlord diluar batas pemahaman Gustav,
Saat Askar keluar, sekilas Askar terkejut ketika melihat ekspresi gustav yang tampak serius memperhatikan selembar kertas .
"serius amat bacanya, jadi jangan lupa berikan like dan komentar dong ." kata Askar kepada gustav, mendengar cara Askar menyindir dirinya, sebuah lemari melayang ke arah Askar dan menghantamnya sekuat tenaga .
"pak kepala aku hanya bercanda, jangan di anggap serius ."
Askar sedikit menyesal setelah melihat tempramen kepala sekolah gustav yang sensitif .
"aku melakukan ini pun karena bercanda, jadi jangan di anggap serius ." jawabnya dengan emosi dan tatapan mata yang tajam .
"becanda tapi mukulnya beneran, ingat pak nanti darah tinggi ."
"kau itu alasanku kena darah tinggi ."
"ya, maaf ." jawab Askar dengan santai dan tersenyum masam .
tidak berselang lama, sebuah ketukan pintu terdengar, dua sosok murid kelas elite berjalan masuk dengan sekumpulan lembar kertas yang di bawanya .
"ah, nona Silka kebetulan sekali ."
kedua siswa itu datang ke ruang tes untuk memberikan lembar penilaian yang di lakukan kelas mereka dalam pengujian latih tanding .
wanita yang di panggil gustav adalah sosok gadis tomboy dengan rambut merah yang di potong pendek .
bertubuh ramping dengan lekukan tubuh berisi, namun memiliki otot yang terlatih .
bisa di katakan kalau Silka adalah wanita yang sangat gemar melatih tubuhnya di gym .
walau sosoknya yang tampak tomboy, cara Silka berjalan menujukan keanggunan seorang wanita dengan kepribadian tegas menawan .
"ada keperluan apa pak kepala sekolah ."
silka dengan menunduk memberikan hormat kepada kepala sekolah gustav, Askar hanya berpikir bahwa lelaki tua yang kerjaannya duduk di kursi melayang memiliki wibawa sebagai kepala sekolah sebenarnya .
"pak kepala, kenapa kau terlihat begitu meyakinkan sebagai kepala sekolah di depan murid, sedangkan di bandingkan denganku .....heh."
Askar berbisik dengan nada lemas membayangkan tempramen gustav yang keras kepada Askar, terlebih lagi, dia tidak bisa di ajak bercanda.
mendengar perkataan Askar, urat kepala gustav menegang tampak jelas kalau kepala sekolah gustav sedang marah, namun masih sabar menunjukan senyuman saat di depan murid-muridnya .
"apa yang kau maksudkan Askar, aku tidak pernah membandingkan semua murid ku, BAHKAN jika itu seorang lelaki tidak tahu diri, yang tidak tahu sopan santun, sekaligus menjengkelkan, aku masih menganggapnya sebagai anak murid ku ."
"maaf pak, sungguh di dalam hatiku yang paling dalam, aku tidak ingin di anggap sebagai anakmu ."
setelah Askar memberikan tanggapan tentang perkataan gustav, seketika itu juga, Askar di lemparkan olehnya dengan kekuatan ruang hampa .
"Jadi nona silka, setelah ini, aku ingin kau menjadi lawan bertanding dengan bocah kurang ajar itu ."
Ini pertama kalinya kepala sekolah gustav, mengucapkan perkataan dengan nada yang di penuhi emosi .
"Baik pak ."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
gila padahal cuma sedikit kekuatan dan itupun lewat jari kelingking
2022-12-24
0
Irfan777 777
hadir
2022-07-06
0
John Waitingdeads
yaa hadir
2022-04-30
1