Love Me
Pagi itu seorang gadis bangun seperti biasanya jam 5 pagi! Ia membantu ibunya membereskan rumah, halaman kemudian menyiapkan sarapan. Di rumah sederhana itu, sang gadis tinggal bersama ibu dan saudari kembarnya.
Gadis itu bernama Alana Jihania, ia baru genap tujuh belas tahun seminggu yang lalu dan saat ini ia tengah duduk di bangku sekolah menengah atas, kelas sebelas. Dan saudari kembarnya bernama Alena delissa.
Rumah yang mereka tinggali hanya memilih dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang untuk menerima tamu sekaligus ruang keluarga. " Kemarin dagangan ibu hanya laku sedikit dan hanya cukup buat beli beras dan lauk untuk makan kita semalam. Dan sisanya untuk keperluan Alena. Kamu bisa-kan ke sekolah bawa air minum dan bekal sisa sarapan kita." Tanya sang ibu kepada Alana saat ketiganya sarapan bersama di meja makan.
Alena tersenyum menyeringai kemudian menimpali ucapan sang ibu. " Kenapa tidak Bu! Lagian di sekolah dia mempunyai teman yang selalu mentraktirnya! Jadi ibu tidak perlu khawatir dia akan baik-baik saja."
Alana tersenyum kepada sang ibu dan saudari kembarnya seraya berkata." Iya Bu. " Iya pun segera menyelesaikan sarapannya. Kemudian beranjak dari tempat duduknya, mengambil botol air minum kemudian mengisinya setelah itu mengisi nasi goreng buatannya kedalam kotak makannya dan menyimpannya kedalam tasnya.
Di perlakukan tidak adil oleh sang ibu, tidak membuat Alana menjadi anak yang pemberontak ia justru mengerti dan tetap menyayangi ibunya, sementara Alena selalu di manja. Ibunya selalu menuruti apapun permintaan Alena! Tapi saudari kembarnya itu tidak pernah merasa cukup dan selalu iri kepadanya ia pun sering mengadu Alana untuk alasan yang tidak jelas. " Aku berangkat ya Bu." Alana mencium punggung tangan ibunya kemudian berangkat ke sekolah.
Seperti biasa, pagi itu Alana berangkat ke sekolah seorang diri sambil mengayunkan sepeda-nya! Alena yang merupakan saudara kembarnya tidak suka berangkat ke sekolah bersamanya karena menurut Alena, Alana hanya akan membawa masalah untuk dirinya.
Alana dan Alena adalah kembar identik! Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak ada yang dapat membedakan keduanya.
Hanya saja Sifat keduanya jauh berbeda. Alena mungkin sedikit lebih beruntung dari segi penampilan. Tapi Alana jauh lebih unggul dari segi kepintaran dari pada Alena. Alana juga baik hati sementara Alena suka iri dan sedikit sombong.
Hari itu! Entah mengapa Alana merasa begitu malas ke sekolah. Ia merasa khawatir tapi tidak tahu khawatir untuk apa. Di tambah sahabatnya izin tidak masuk sekolah beberapa hari kedepan karena ada acara keluarga di luar kota membuat Alana semakin malas saja.
Tapi ia tidak ingin membuat ibunya kecewa dengan mengetahui ia bolos sekolah hari ini. Jadi Alana memutuskan untuk tetap masuk sekolah.
Saat di perjalanan, sebuah motor menyerempetnya dari belakang membuat Alana terjatuh dan lututnya berdarah, " Hahahaha, lemah begitu saja sudah jatuh." Alana melihat kearah orang yang menertawakannya. Di belakang kang ojek itu Alena duduk sambil menertawakannya.
Setelah puas mengerjai Alana, Alena pun pergi tanpa membantunya. Ia tidak tahu kenapa saudara kembarnya itu selalu bersikap seperti itu kepadanya. Dan setiap dia mengadu kepada ibunya, ibunya akan menganggap dia mengada-ngada dan berakhir memarahinya, sehingga Alana lelah dan tidak pernah mengadu lagi kepada ibunya. Dari sikap keseharian sang ibu, orang buta pun dapat menilai kalau ibu mereka terang-terangan pilih kasih. Contohnya saja, Alana tidak pernah mendapatkan uang jajan, Alana juga kalau berangkat ke sekolah harus mengayung sepeda untuk sampai di sekolahnya yang lumayan jauh, ia juga harus membantu ibunya beres rumah dan masak sebelum dan sepulang sekolah. Sedangkan Alena tidak pernah melakukan itu semua, ia pun di kasih uang jajan dan ongkos buat bayar ojek.
Entah terbuat dari apa hati ibunya sampai memperlakukan Alana seperti itu. Padahal Alana juga anak kandungnya, ia dan Alena lahir di waktu yang bersamaan dan memiliki rupa yang sama! Sayang Alana memiliki bekas luka yang cukup besar. Membuat ia selalu menjadi bahan bullyan sekaligus nyinyiran tetangga sekitarnya. Mungkin hal ini juga yang menjadi alasan dari sikap ibunya dan Alena. kalau bisa memilih Alana juga tidak ingin terlahir dan di perlakukan seperti itu, Tapi dia bisa apa takdirnya memang sudah seperti ini.
Dengan menahan sakit di lututnya Alana kembali mengayung sepedanya ke sekolah. Ia baru tiba di sekolah setengah delapan! Alana tentunya terlambat lima belas menit sehingga ia di hukum untuk memungut sampah di halaman sekolah sebelum masuk kedalam kelas.
Salah satu teman Alana yang melihat hal itu, langsung memberi tahu teman-temannya. Mereka pun mengerjai Alana dengan sengaja menendang dua buah tong sampah, hingga sampah-sampah di dalamnya terjatuh berserakan, tidak hanya sampai di, mereka juga sengaja menendang sampah-sampah itu, membuatnya semakin berserakan di mana-mana.
" Eh jelek! Kerja yang benar dong, masih ada sampah nih." Teriak salah satu siswa yang bernama Rian.
" Kalau udah jelek tuh, jangan suka terlambat, kena hukum kan. Huuffhh syukurin." Teman Rian pun ikut menghina Alana.
"Hahaahahhhaa. Dasar wanita pembawa Sial! Kamu tuh buat sekolah kita malu tahu nggak, punya siswa jelek kaya kamu? Siapa sih yang menerima kamu di sekolah ini."
" Tau nih!" Dan masih banyak kata-kata hinaan lainnya yang keluar dari mulut keempat cowok itu. Mereka adalah Genk yang suka menganggu Alana dan Rian adalah ketuanya.
Alana yang mulai jengah dengan keempat cowok itu, ia pun menatap tajam ke arah mereka kemudian berkata. " Walaupun aku jelek setidaknya aku pintar, tidak seperti kalian yang bodoh. Tapi sok jagoan dengan bersembunyi di bawah ketek Rian.
Mendengar ucapan Alana, Rian dan teman-temannya bertepuk tangan. Salah satu di antara mereka berkata. " Wah sudah mulai berani dia Ian. Kirain dia cuma tau bersembunyi di balik punggung Naya."
" Sepertinya dia harus di berikan pelajaran, agar tidak berani lagi sama kita nih." Salah satu teman Rian lainnya turut angkat bicara sembari menunggu keputusan Rian.
" Hmmm." Rian berdehem, sebagai perintah kepada teman-temannya untuk menyakiti Alana tapi sebelum mereka dapat melakukan itu semua. Guru BK melihat mereka dan memanggil mereka, mengetahui siapa yang memanggil mereka, Rian dan teman-temannya langsung lari dan masuk kedalam kelas mereka.
Sementara guru BK itu menghampiri Alana dan menanyakan Alana kenapa berada di situ bukan berada di dalam kelas, Alana pun memberitahu bahwa dia sedang menjalani hukuman karena terlambat.
" Cepat selesaikan hukuman kamu dan kembali kedalam kelas kamu." Pinta sang guru BK sebelum meninggal Alana.
Begitu guru BK itu tidak terlihat lagi, Alana pun bergegas membersihkan sampah-sampah itu, setelahnya ia kembali ke dalam kelas, bertepatan dengan bel tanda istirahat pertama berbunyi, Alhasil Alana tidak mengikuti mata pelajaran pertama hari ini. Dan Alena terpaksa meminjam catatan dari salah satu temannya kemudian menyalin catatan itu sambil menunggu waktu istirahat pertama berakhir.
.......
.......
.......
.......
...Bersambung....
...Happy reading..💝💝...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
awal cerita yg bagus thour. sukses thour
2023-08-01
0
Wirda Wati
mampir thory
2023-02-02
0
Retno Elisabeth
mampir thor
2023-02-01
0