Rumah Naya

Setibanya di kelas Alana dan Naya duduk di tempat masing-masing, keduanya sudah duduk berdampingan sejak sekolah menengah pertama dan selalu mendapat kelas yang sama sampai sekarang.

Jika ada Naya, teman-temannya tidak berani menganggu Alana, sebab mereka tahu keluarga Naya adalah keluarga yang sangat di segani, tidak ada yang ingin berurusan dengan mereka. Karena di sekolah Alana. Para guru lebih cenderung kepada mereka yang memiliki latar belakang seperti Naya. Ketegasan mereka dalam menangani siswanya yang bandel dan suka membully temannya hanya di lakukan sebagian guru, selebihnya melihat orang tua murid siapa yang memiliki jabatan dan uang, maka anaknya akan di perlakukan dengan baik di jamin kesejahteraan di sekolah. Bahkan Anak sepintar Alana tidak masuk hitungan walaupun dia sering mewakili sekolah dalam olimpiade dan tampil sebagai juara, itu tidak cukup untuk kesejahteraannya di sekolah. Sebab orang tuanya hanya seorang pedagang, ia pun telah mendapatkan beasiswa atas apa yang dia raih untuk sekolahnya. Dan Jika ingin sejahtera seperti Naya dia harus punya keluarga sehebat Naya juga.

" Al." Panggil Naya, gadis itu pun menengok kepada sahabatnya. " Mungkin mereka akan berhenti jika kamu merubah penampilan kamu?" Ucap Naya, memberi pendapat.

Alana terdiam ia terlihat berpikir sejenak. Sesungguhnya ia juga tahu, cara menghentikan semua ini dengan ia mengubah penampilannya, Dan ia pun ingin melakukan itu. Tapi ia bingung dari mana memulainya, sekarang saja dia harus berpikir keras untuk mencari biaya pengobatan Alena. .

" Al, kalau kamu mau! Aku akan membantu kamu." Ucap Naya lagi sambil menggenggam tangan Alana.

Dan Alana langsung menolak bantuan itu dengan tegas. " Tidak nay, aku tidak ingin merepotkan kamu. Kamu sudah sering membantuku, cukup dengan memberikan aku pekerjaan! Selebihnya kamu tidak perlu membantuku. "

" Kenapa Al, aku ini sahabat kami! Sebagai sahabat sudah sepatutnya aku membantu kamu." Ujar Naya.

Alana mengangguk, ia kemudian berkata. " Aku tahu! tapi masalahnya aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu dan Tante Rina, kalian sudah sering membantu aku, sementara aku tidak pernah melakukan apa-apa untuk kalian. "

" Kata siapa kamu tidak pernah melakukan, apa-apa kepada aku! Kamu membantu aku belajar dan dengan sabar mengajari aku sampai apa yang tidak aku mengerti dapat aku mengerti apa kamu lupa?"

" Tapi itu tidak ada apa-apanya di bandingkan apa yang kamu lakukan kepadaku." Alana masih saja bersikeras menolak tawaran Naya, sifatnya yang keras saat di bujuk membuat Naya terpaksa mengalah. Bersamaan dengan guru yang mengajar mata pelajaran pertama masuk di kelas mereka. Keduanya pun diam sembari menatap guru yang akan memulai pelajaran hari ini.

...\=\=\=\=\=\=\=\=...

Bel istirahat pertama berbunyi. Sang guru yang mengajar di depan pun segera mengakhiri pembelajarannya. " Anak-anak pelajaran hari ini cukup sampai disini, jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang telah ibu berikan. Selamat pagi semua." Ucap sang guru sambil merapikan buku-bukunya.

" Selamat pagi bu." Jawab mereka dengan kompak begitu juga dengan Alana dan Naya.

Setelah ibu guru keluar, Naya langsung mengajak Alana ke kantin. Alana ingin menolak tapi Naya sudah lebih dulu menyeretnya.

Saat melewati koridor, beberapa siswa dan siswi menatap tak suka kepada Alana, mereka seakan ingin mengulitinya tapi, mereka tidak dapat melakukan apa-apa karena Naya langsung melototi dan menantang mereka. " Apa lihat-lihat." Bentaknya . Mereka pun tidak berani dan membuang pandangan masing-masing dari Alana. Dengan pura-pura menatap ke arah lain.

Setibanya di kantin, beberapa siswi tengah membully seorang siswi lainnya. Wanita itu terlihat begitu culun dengan kaca mata besar, rambut yang di kepang dua dan rok yang di pakai tinggi melewati pusarnya serta seragam yang di kancing sampai kancing paling atas.

Alana merasa iba kepada wanita itu, tapi dia tidak dapat membantunya sebab Naya melarang Alana melakukan hal itu. Bukan karena dia takut! Tapi Naya tidak ingin bantuan Alana hari ini menjadi bumerang untuk dirinya di kemudian hari.

" Duduk disitu yuk! Aku udah lapar nih." Naya menarik Alana untuk duduk di meja yang baru saja ia tunjuk. Kemudian Naya memesan dua porsi mie ayam dan dua botol air mineral untuk mereka! keduanya sebisa mungkin bersikap acuh walaupun hati kecil mereka memberontak.

Setelah pesan mereka datang, keduanya pun menikmatinya dalam Diam, Bukan karena mereka terbiasa menikmati makanan dalam diam, tapi suara tangisan dari siswi yang di bully itu! Sungguh sangat menganggu dan membuat selera makan mereka hilang. Tapi sekali lagi Naya tidak bisa melakukan apapun sebab iya telah berjanji kepada mamanya untuk tidak membuat masalah di sekolah, kecuali itu untuk Alana.

" Naya balik kelas yuk." Ajak Alana karena tidak tahan. Naya pun mengangguk ia pun tidak tahan dengan semua itu.

...\=\=\=\=\=\=\=...

Ketika pulang sekolah, Naya mengajak Alana untuk kerumahnya, sekalian masuk kerja! Karena Alana sudah setuju untuk menjadi guru les Naya, sekaligus berkerja di rumah Naya selesai mengajari sahabatnya itu nanti.

Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam, pekerjaan di rumah Naya sudah selesai dan seluruh pelayan telah kembali ke paviliun belakang. Tinggal tiga orang pelayan termasuk Alana yang berada di rumah utama. " BI Alana, pamit pulang ya! Udah malam nanti besok Alana datang lagi." Pamit Alana kepada dua orang pelayan itu.

" Loh, kok balik! Ini sudah malam non, tidur aja. Nggak aman anak gadis pulang Jam segini, entar di anggap yang bukan-bukan lagi." Alana tersenyum, ia senang mendapatkan perhatian sekecil itu.

" Nggak papa Bi nanti aku hati-hati kok pulangnya. Aku permisi ya Bi, mau pamitan dulu kepada Naya dan Tante Rina. " Balas Naya kemudian mencium punggung tangan kedua pelayan itu.

" Ya udah, hati-hati ya di jalan." Alana mengangguk lalu diapun menemui, Naya, Tante Rina dan om satyo, yang sedang duduk di ruang keluarga.

Tante Rina yang melihat kedatangan Alana langsung menyapanya. " Kenapa baru kesini, apa pelayan di rumah ini menyulitkan kamu?" Tanya Tante Rina sambil melihat jam yang tertera di dinding, sebab wanita itu tahu batas kerja di rumahnya hanya sampai jam sembilan, kecuali ada acara keluarga. Maka mereka di haruskan untuk lembur dan akan mendapatkan bonus. Karena Rina adalah majikan yang terkenal murah hati dan menghargai pekerjanya.

" Nggak kok Tante! Tadi Al ngobrol dulu sama sama mbak Ning dan bibi Lasmi. " Jelas Alana.

Naya yang melihat sahabatnya sudah selesai bekerja langsung menghampirinya. " Kalau udah selesai waktunya kita untuk tidur." Naya merangkul salah satu lengan Alana. Dan berpamitan kepada kedua orang tuanya. " Pa, ma! Aku dan Al istirahat duluan ya."

" Nay, aku_"

" Iya, kasihan Al, dia pasti capek." Sahut om satyo papanya nya. Sementara Tante Reni hanya mengangguk, sembari berpindah tempat duduk ke tempat yang sebelumnya di duduki Naya.

Sehingga Alana tidak sempat meminta izin untuk pulang, apalagi tangannya langsung di tarik Naya menaik anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Setibanya di kamar Naya, Alana langsung mandi dan mengunakan gaun tidur Naya.

Kedua gadis itu duduk di tempat tidur, alana mengatakan kepada Naya, dia ingin mengubah penampilannya dia ingin menjadi lebih baik untuk membantu teman-temannya yang senasib dengannya.

Naya yang mendengar keinginan Alana untuk mengubah penampilannya juga ingin membantu teman-teman mereka yang senasib dengan Alana. menawarkan bantuan kepada Sahabatnya itu bahkan ia ingin membiayai perawatan Alana hingga bekas lukanya itu hilang, tapi Alana menolak hal itu, sebab ia sudah terlalu sering merepotkan Naya dan mamanya.

" Tidak Naya, kamu dan Tante Rina sudah sering membantu aku. Aku tidak ingin memanfaatkan kamu dan keluargamu."

" Kami tidak merasa di manfaatkan sedikit pun Al, jika kamu tidak menerima bantuan aku, kamu tidak akan bisa membalas mereka jika kamu seperti ini. Ayolah Alana jangan terlalu sungkan kepada kami."

" Aku tahu dan aku akan melakukan apapun untuk menjadi lebih baik tapi tidak dengan memanfaatkan kamu dan keluargamu." begitulah Alana sekali tidak tetap tidak, membuat Naya menyerah untuk membujuknya. Keduanya pun menyudahi pembicaraan itu dan segera beristirahat karena besok mereka harus sekolah.

.......

.......

.......

.... ...

...Bersambung....

...Happy reading...💝💝...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kel lain aja punya rasa iba. next Thour

2023-08-01

0

Wirda Wati

Wirda Wati

Terima aja tawaran Naya...Alana.
Biar...TDK ada LG yg membulimu
Status sosial memang menentukan nasib seseorang.

2023-02-03

0

Claudya Gebriyani GalvaryKelopas

Claudya Gebriyani GalvaryKelopas

menyedihkan kehidupanmu Alana

2022-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Alana Jihania
2 Alena terjatuh.
3 Bujukan Naya.
4 Rumah Naya
5 Ucapan Saddam.
6 Tawaran pernikahan.
7 Gadis berwajah cacat.
8 Foto bersama.
9 Kekejaman Saddam.
10 Kekecewaan sandrina
11 Teman durjana.
12 Meminta Izin.
13 Iblis berwujud manusia.
14 Maafkan aku.
15 Syaratnya.
16 Suamiku.
17 Pulang ke rumah.
18 Seragam Alena.
19 Simpanan.
20 Tanggung jawab.
21 Adik iparmu
22 Alana dan Naya.
23 Rumah tempat pulang.
24 Gadis bodoh.
25 Klub itu apa?
26 Bocah SD.
27 Mabuk
28 Ingin di sayang
29 Tawaran Sandrina.
30 Istri yang baik.
31 Kekhawatiran Naya.
32 Bukan baju.
33 Tidak berperasaan.
34 Harus kemana?
35 Iya, aku janji!
36 Di kelas .
37 Harus punya prinsip!
38 Sudah ingat
39 Tetangga berulah lagi.
40 Harga dirinya.
41 Touring.
42 Perjalanan yang berkesan
43 Budak istri.
44 Kekesalan Saddam.
45 Dibawah kekantor.
46 Dilema
47 Kecewa.
48 Kondisi Alana
49 Menemui Sandrina.
50 Jaminan.
51 Permintaan Alana.
52 Bertanya-tanya
53 My sweetie.
54 Saat terakhir.
55 Lihat aku, Ibu!
56 Duniaku hancur!
57 Medusa versi Andika
58 Masih beruntung!
59 Naya vs Alena
60 Tanda terima kasih
61 Kembali sekolah.
62 Keinginan Alana
63 Ancaman Alana.
64 Meminta izin.
65 Yes or no
66 Alasan sebenarnya
67 Ucapan waktu itu.
68 Menginap lagi
69 Sebuah firasat.
70 Mengatakan sebenarnya.
71 Kamu sudah menikah?
72 Lepaskan aku!
73 Salah orang.
74 Melupakan semuanya
75 Rahasia Alana.
76 Hadiah kelulusan
77 Pengakuan Aaron.
78 Bram, Ken dan Za.
79 Kenzo dan khanza
80 Mengatai diri sendiri.
81 Menitipkan ikan pada kucing
82 Bunda Jihan.
83 Tamu tak diinginkan.
84 Cepat sekali.
85 Berbicara dari hati
86 Sama-sama manusia.
87 Ikut pulang.
88 Bukan istri kamu.
89 Mama Lisa.
90 Pertanyaan Za.
91 Pelajaran.
92 Bunda!
93 Sabar sayang.
94 Om sehat?
95 Ada apa dengan Naya?
96 Membingungkan.
97 Mencintai dalam diam.
98 Lamaran.
99 Di club.
100 Tidak seharusnya.
101 Hanya Sekali!
102 Menyelesaikan Masalah.
103 Oh, my sweetie.
104 Sana pulang!
105 Pengaruh buruk.
106 Hal baik!
107 Bahagia.
108 End.
109 Pengumuman
110 Terima kasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Alana Jihania
2
Alena terjatuh.
3
Bujukan Naya.
4
Rumah Naya
5
Ucapan Saddam.
6
Tawaran pernikahan.
7
Gadis berwajah cacat.
8
Foto bersama.
9
Kekejaman Saddam.
10
Kekecewaan sandrina
11
Teman durjana.
12
Meminta Izin.
13
Iblis berwujud manusia.
14
Maafkan aku.
15
Syaratnya.
16
Suamiku.
17
Pulang ke rumah.
18
Seragam Alena.
19
Simpanan.
20
Tanggung jawab.
21
Adik iparmu
22
Alana dan Naya.
23
Rumah tempat pulang.
24
Gadis bodoh.
25
Klub itu apa?
26
Bocah SD.
27
Mabuk
28
Ingin di sayang
29
Tawaran Sandrina.
30
Istri yang baik.
31
Kekhawatiran Naya.
32
Bukan baju.
33
Tidak berperasaan.
34
Harus kemana?
35
Iya, aku janji!
36
Di kelas .
37
Harus punya prinsip!
38
Sudah ingat
39
Tetangga berulah lagi.
40
Harga dirinya.
41
Touring.
42
Perjalanan yang berkesan
43
Budak istri.
44
Kekesalan Saddam.
45
Dibawah kekantor.
46
Dilema
47
Kecewa.
48
Kondisi Alana
49
Menemui Sandrina.
50
Jaminan.
51
Permintaan Alana.
52
Bertanya-tanya
53
My sweetie.
54
Saat terakhir.
55
Lihat aku, Ibu!
56
Duniaku hancur!
57
Medusa versi Andika
58
Masih beruntung!
59
Naya vs Alena
60
Tanda terima kasih
61
Kembali sekolah.
62
Keinginan Alana
63
Ancaman Alana.
64
Meminta izin.
65
Yes or no
66
Alasan sebenarnya
67
Ucapan waktu itu.
68
Menginap lagi
69
Sebuah firasat.
70
Mengatakan sebenarnya.
71
Kamu sudah menikah?
72
Lepaskan aku!
73
Salah orang.
74
Melupakan semuanya
75
Rahasia Alana.
76
Hadiah kelulusan
77
Pengakuan Aaron.
78
Bram, Ken dan Za.
79
Kenzo dan khanza
80
Mengatai diri sendiri.
81
Menitipkan ikan pada kucing
82
Bunda Jihan.
83
Tamu tak diinginkan.
84
Cepat sekali.
85
Berbicara dari hati
86
Sama-sama manusia.
87
Ikut pulang.
88
Bukan istri kamu.
89
Mama Lisa.
90
Pertanyaan Za.
91
Pelajaran.
92
Bunda!
93
Sabar sayang.
94
Om sehat?
95
Ada apa dengan Naya?
96
Membingungkan.
97
Mencintai dalam diam.
98
Lamaran.
99
Di club.
100
Tidak seharusnya.
101
Hanya Sekali!
102
Menyelesaikan Masalah.
103
Oh, my sweetie.
104
Sana pulang!
105
Pengaruh buruk.
106
Hal baik!
107
Bahagia.
108
End.
109
Pengumuman
110
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!