Selesai mencatat! Alana mengembalikan buku temannya kemudian ia pergi ke ruangan UKS, untuk mengobati lututnya yang semakin terasa perih.
Selesai mengobati lututnya, ia berjalan kembali ke kelasnya! Saat berjalan di koridor sekolah, ia di kerjain beberapa siswa laki-laki dan perempuan yang berada di sana, dengan meletakan salah satu kaki mereka, sehingga Alana tersandung dan tersungkur ke lantai. Lututnya yang telah di obati kembali berdarah.
Sementara para siswa yang berada di koridor itu hanya menertawai Alana tanpa berniat membantunya. Mereka terus membuat Alana menjadi bahan candaan dengan terus mengejeknya." Gini nih kalau matanya cuma satu! Bawaan pengen jatuh terus_"
" Tunggu jangan sampai dia hanya ingin mencari perhatian kita! Biar kita simpatik dan naksir sama dia! Dengan berpura-pura jatuh."
"Iiuuuyyuuk menjijikkan dasar wanita licik, murahan! Udah jelek tapi nggak nyadar." Salah satu wanita di sana pun ikut-ikutan ngebully Alana dan sementara teman-temannya menertawai Alana sambil menyebut mata satu! Anak Dhaj*l sembari mengelilinginya. Mereka baru berhenti saat bel tanda jam istirahat pertama telah selesai. Kemudian berlari ke kelas mereka masing-masing.
Sementara Alana yang di tinggal sendiri, dengan perlahan berdiri dan berjalan menuju kelasnya! Tapi belum sempat ia tiba di depan kelasnya Rian And Genk. Langsung menghentikannya."Hai mau kemana! Buru-buru amat! Urusan kamu dengan kita belum selesai Santai dulu dong! Nggak ada ngaruhnya juga kamu pintar." Rian kemudian memberi kode kepada, kedua wanita yang sengaja mereka ajak untuk menyeret Alana ke gudang.
Sesampainya di gudang, Alana di dorong kedalam hingga terjatuh, kemudian dua orang teman Rian datang membawa air dan menyiram alana hingga basah kuyup. Setelah itu mereka meninggalkan Alana dan menguncinya pintu gudang. Alana terus berteriak minta tolong tetapi mereka tidak menghiraukan suara teriakannya, bahkan sampai suara Alana serak pun tidak ada yang datang untuk membantunya.
Pintu gudang itu baru terbuka saat jam pulang sekolah, Alana di dalam sana mulai pucat karena kedinginan, lapar sekaligus sakit di perut bagian bawahnya karena terlalu lama menahan Kantong kemihnya yang ingin segera di keluarkan. " Terima kasih pak." Alana mengucapkan terima kasih kepada penjaga sekolah yang membukakan pintu untuknya. Dan segera berlari menuju toilet.
Penjaga sekolah itu, sudah bekerja cukup lama di sekolah itu. Pembullyan dan kekerasan yang terjadi antara siswa bukanlah hal yang baru baginya dan melihat siswa yang lemah terkurung di gudang, toilet, kelas atau ruang lainnya yang ada di sekolah itu sudah menjadi hal biasa baginya. Untuk itu setiap jam pulang sekolah ia akan memeriksa setiap ruangan di sekolah itu untuk memastikan tidak ada siswa yang terlambat pulang ke rumah, hanya karena terkurung.
Selesai dengan urusannya di toilet, Alana berjalan menuju kelasnya, ia begitu bersyukur karena tasnya masih berada di sana. Alana duduk di bangkunya. Ia mengeluarkan kotak makan dan botol air minumnya. Membuka penutup botol itu, untuk membasahi tenggorokannya yang kering juga sakit karena terlalu lama berteriak meminta tolong.
Setelah tenggorokannya sedikit lebih baik Alana membuka kotak makannya. Nasi goreng yang dia bawa sudah berkeringat dan mulai sedikit asam, wajar saja waktu telah menunjukkan pukul tiga sore, nasi goreng yang dia buat itu dari sisa nasi mereka semalam. tapi Alana tetap memakannya, sebab ia membutuhkan tenaga untuk mengayung sepedanya pulang ke rumah.
Selesai menghabiskan bekalnya Alana langsung bergegas untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah! Alena merasa lega karena ibunya belum pulang! Ia tidak akan kena marah karena pulang terlambat, Sementara Alena saudara kembarnya, sedang tidur di kamar.
Alana segera berganti pakaian seragamnya dengan celana pendek dan kaos. Ia membawa seragamnya ke kamar mandi untuk di cuci setelah itu ia menjemurnya agar besok dapat ia gunakan lagi. Setelah itu alana beberes rumah dan masak untuk makan malam mereka begitu ibunya pulang, membawa bahan makanan.
\=\=\=\=\=\=\=
Hari- hari berikutnya ia masih juga di bully, ada yang sengaja menumpahkan minuman berwarna ke seragamnya, menguncinya di toilet dan masih banyak hal kejam lainnya. Mereka berani melakukan itu bukan karena dia yang tidak melawan! Justru karena perlawanannya yang membuat ia sering ditindas.
Siang itu saat jam istirahat tiba, Rian dan Genk-nya pergi ke kelas Alana, mereka kembali mengerjai Alana. Dengan mengatainya mata satu! Wanita licik, jelek sampai wanita murahan dan hal jelek lain. Tapi Alana tidak menghiraukan ucapan mereka seolah kata mereka hanyalah bisikan setan yang tidak dapat di dengar. Hal itu membuat Rian marah dan mengebrak meja Alana. Wanita itu juga masih tidak peduli dengan keberadaan mereka.
Disisi lain Alena yang melewati depan kelas Alana! Melihat keberadaan Rian di sana ia pun menghentikan langkahnya dan berbelok masuk kedalam kelas Alana sambil melipat tangan didada, Gadis itu sudah lama menaruh hati kepada Rian dan ia ingin memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan perhatian pria itu.
" Hai gaes... Mau tahu sesuatu nggak." Teriak Alena, perhatian seluruh siswa yang ada di kelas itu, kini tertuju kepada Alena." Wajah Alana tuh ternyata seperti ini." Alena langsung mengangkat poni Alana keatas memperlihatkan berkas luka di pelipisnya.
Tidak hanya sampai di situ Alena juga menarik Alana dari tempat duduknya dan mendorongnya ke depan kelas dengan Poni yang terangkat membuat kelas alana menjadi ricuh, banyak dari mereka menatap jijik kepadanya, mereka juga meneriakinya monster, monster mata satu dan masih banyak lainnya, sambil mendorong tubuh Alana kesana-kemari, dari teman satu ke teman yang lain. Dari depan kelas sampai koridor kelas. Alana tidak menghentikan mereka atau menolak di perlakukan seperti itu. Ia hanya menatap Alena dengan tatapan kecewa. Dan tatapan Alana mampu membuat hati Alena sakit! Ia seakan bisa merasakan apa yang di rasakan saudari kembarnya saat itu.
" Cukup hentikan semua ini." Alena berlari ke tengah-tengah mereka untuk menarik tubuh Alana.
Tapi sebelum dia sempat melakukan hal itu salah satu teman Rian mencegahnya. " Apa-apaan sih kamu sana jangan ganggu kita dengan sikap sok peduli kamu itu, bukankah kamu yakin memulainya. Enyahlah." Teman Rian langsung mendorong Alena dengan sekuat tenaga! Tubuh Alena mundur beberapa langkah kebelakang sebelum membentur beton pembatas. Karena Alena tidak memiliki keseimbangan ia pun terjatuh dari lantai dua gedung sekolah mereka. Sebab kelas Alana berada di lantai dua.
Kejadian itu membuat Mereka langsung melepas Alana dan berlari menuruni anak tangga untuk melihat keadaan Alena begitu juga dengan Alana.
Siapa sangka, dari keisengan mereka akan berakibat fatal seperti. Sekarang sudah seperti ini siapa yang akan bertanggung jawab.
Alana membeku di tempatnya, menatap tubuh Alena yang tergeletak di atas bebatuan kecil yang sengaja disusun untuk menghias taman. Wajah pucat, rambutnya yang hitam telah bercampur dengan darahnya, ia tidak sadarkan.
" Telpon Ambulans jangan diam saja." Teriak Rian dengan begitu paniknya.
" Sebaiknya kita laporkan kejadian ini kepada guru." Ucap salah satu siswa yang berada di antara mereka.
" Apa dia mati?" Tanya orang yang mendorong Alena.
Dan masih banyak kepanikan yang di tunjukkan teman-temannya saat melihat Alena yang terjatuh dari lantai dua gedung sekolah mereka.
Tak lama guru-guru pun datang, seluruh siswa dan siswi semakin banyak yang mengelilingi mereka untuk melihat kondisi Alena. Sementara Alana masih membeku di tempatnya. Tubuhnya seakan tak bernyawa melihat kondisi saudara kembarnya.
Dan begitu Ambulans yang mereka hubungi datang, Alena langsung di larikan ke rumah sakit di temani orang guru dan Alana.
.......
.......
.......
.......
...Bersambung....
...Happy reading...💝💝...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
itu nm nya sebab akibat kalau ngk gitu ngk stop, 🥺🥺🥺🥺
2023-08-01
0
Wirda Wati
lucu aja rasanya ada pembullyan dibiarkan
disekolah LG...
ada kembaran yg TDK sehati....
akibat salah asuh dari ortu..
2023-02-03
0
YK
memang melawan pembullyan itu sia2. tapi, jangan pernah terlihat lemah di mata para pembully.
2022-10-11
0