BAB 14 Jakarta

" wujut kanlah keinginan terahir bapakmu Ra, dia ingin kamu bahagia, paman sudah menelfon mas mu dan besok Anton akan datang dari jakarta, bersiap-siaplah, kamu harus iku dengan dia,

" tapi paman,? jawab Zahra ragu

"apa yang kamu ragukan Ra,? kalau tentang rumah ini kamu jangan kuatir, paman yang akan membersihkannya setiap minggu,ucap pak lukman menyakinkan Zahra.

"paman tidak akan memaksa kamu, kamu berhak mengambil keputusan yang menurut kamu benar , paman hanya ingin melihatmu bahagia dan mungkin kebahagian kamu ada pada orang tua yang selama ini tidak pernah kamu temui.

Zahra hanya tertengung mendengarkan ucapan pak lukman dia belum siap jika harus pergi dan meninggalkan rumah serta kenangan dengan orang tua yang selama ini merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang

"pikirkan dulu Ra, sebelum kamu mengambil keputusan jangan sampai kamu menyesal ini adalah waktunya kamu mencari orang tuamu dan berbaktilah padanya, paman tidak mau kamu tinggal sendirian di rumah ini Ra,

ucap pak lukman sambil menepuk pundak Zahra yang tertunduk

"paman tidak mau kamu semakin terpuruk di rumah ini sendiran, imbuh pak lukman

Zahra hanya terdiam, dia terus berpikir haruskah dia ikut sepupunya kejakarta dan mencari orang tua kandungnya, setelah berpikir cukup lama ahirnya Zahra memantap kan hatinya untuk ikut Anton dan mencari orang tua kandungnya

"iya paman, aku akan ikut mas Anton, aku akan mencari orang tuaku dan aku akan kerja di tempat mas Anton

" mas Anton pernah mengirim pesan kalau di tempat kerjanya ada pekerjaan buat aku, ujarnya lagi

"pekerjaan apa Ra,? tanya pak lukman

"guru ngaji, man,

pak lukman hanya mengangguk tanda ia mengerti, dia tau Zahra sangat pintar dalam mengaji munkin karna itulah Anton menawari pekerjaan itu pada Zahra, pikir pak lukman

"semoga kamu cepat menemukan orang tua kandungmu Ra, jika suatu hari nanti kamu bertemu dengan mereka paman harap kamu tidak akan lupa untuk pulang menemui paman dan berziarah kemakam bapak dan ibumu, ucap pak lukman dengan mata berkaca-kaca, meskipun Zahra bunkan anak kandung dari kakaknya tapi pak lukman sangat menyayangi Zahra seperti anaknya sendiri.

Zahra yang melihat pak lukman mengusap matanya yang basah, segera ia memeluk pamannya dari samping tumpahlah sudah air mata Zahra sambil memeluk sosok pengganti bapaknya

"paman jangan sedih, aku akan sering pulang untuk menemui paman dan aku tidak akan pernah lupa pada kasih sayang paman dan bapak, ucap Zahra sambil memeluk erat sang paman

pak lukman semakin tergugu dalam pelukan Zahra dia begitu menyanyangì Zahra dia tidak ingin Zahra pergi tapi inilah kenyataan yang harus dia terima karna Zahra bukanlah anak kandung kakaknya.

"besok pagi Anton akan tiba di sini dan kamu harus siap-siap, ucap pak lukman memberi tau

Zahra hanya menganggukan kepalanya lalu ia melerai pelukanya dari sang paman

"paman pulang dulu, kamu istirahatlah karna besok kamu akan bepergian jauh, ucap pak lukman dengan lembut

"iya paman aku akan istirahat,

Zahra melewati malam dengan perasaan yang tak menentu dia terus berpikir mengapa kehidupannya penuh dengan misteri , beberapa kali dia mencoba memejamkan matanya tapi tak kunjung terlelap pikirannya terus berkelana mengingat-ingat setiap kejadian yang dia alami

setetes air mata yang selalu menemani malam panjangnya meskipun dia wanita yang sangat tegar tapi sesungguhnya hatinya sangatlah rapuh.

sesekali jam dinding berbunyi mengukur panjangnya malam yang sunyi sesunyi diri yang menyendiri, kucoba untuk menghibur diri namun kemana kuadukan luka ini...

hati Zahra makin tak kuasa menahan sesak, ia semakin terhanyut dalam kesedihan hingga tanpa terasa ia mulai terlelap, membawa segala luka ikut dalam mimpi indahnya.

*******

"ini sadah malam sayang, apa gak sebaiknya kamu nginap di sini saja,? pinta bu siska pada putranya

" gak ma,! aku balik aja, aku lebih betah di apartemen, gak ada yang nganggu aku tiap pagi,! ucap Al, membuat bu siska merasa sedih dengan perkataan Al

"biarkan saja dia pergi,! ucap tuan fatih seraya menuruni anak tangga, " papa gak perduli lagi dia mau tinggal di mana, sudah cukup papa mendidik dia, tapi tetap saja dia jadi pembangkang, ucap tuan Fatih dengan nada yang mulai meninggi

dia begitu kesal pada Al karna Al tidak pernah meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu sering mabuk dan bergonta-ganti pasangan

"inilah ma, yang bikin aku gak betah tinggal di sini, ucap Al kesal, dia berjalan meninggalkan mama dan papanya dengan perasaan kesal dia keluar dan membanting pintu dengan sangat keras, membuat orang tuanya terlonjak kaget

tuan Fatih hanya geleng kepala melihat tingkah putranya yang kekanak-kanakan

******

"asslamualaikum Ra,

"waalaikum salam, jawab Zahra dari dalam rumah, segera ia berjalan untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang ternyata pak Lukman dan sepupunya Anton

"mas Anton,! Zahra begitu senang dengan kedatangan sepupunya, senyum tak henti menghiasi bibir manisnya

" kamu apa kabar Ra,? tanya Anton tak kalah senang

"alhamdulillah mas, aku baik,

" jam berapa mas sampai di sini,?

"tadi pagi mas sampai ,Ra. jawab Anton sambil berjalan menuju sofa yang ada di ruang tamu, "dan nanti sore kita sudah harus berangkat Ra, karna mobil yang aku bawa itu adalah milik majikanku

"iya mas, ucap Zahra tanpa ragu lagi

pak lukman hanya diam mendengarkan pembicaraan antara anak dan keponakannya

waktupun begitu cepat berlalu, kini waktunya Zahra berangkat para tetangga berdatangan hanya untuk mengucapkan selamat tinggal pada Zahra beberapa sahabat Zahra ikut hadir untuk mengucapkan selamat tinggal

"paman Zahra berangkat dulu ya, tanpa ragu Zahra lang sungsung memeluk pak lukman dia menumpahkan air matanya dalam pelukan pak lukman

semua orang ikut meneteskan air mata, "kamu hati-hati di sana Ra, ucap pak lukman sambil mengusap air mata Zahra

Anton tersenyum melihat bapaknya begitu perhatian pada adik sepupunya, "bapak jangan kuatir, aku yang akan menjaga dia di sana,pak lukman tersenyum mendengar ucapan Anton

Zahra dan Anton berpamitan pada semua tetangga yang datang , mobil yang mereka tumpangi mulai meninggalkan halaman rumah almarhum pak Tohir, Zahra melambaikan tangannya pada semua orang, air matanya tak henti membasahi pipi tirusnya ia semakin kurus dan langsing akibat kehilangan dua orang yang ia cintai

mobil yang mereka naiki kini sudah mulai memasuki jalanan kota ., Zahra hanya memandang keluar jendela pandangannya begitu kosong, Anton hanya diam dan fokus menyetir dia tidak ingin mengganggu Zahra,

sesekali Zahra mengerjapkan matanya ia tidak ingin menangis di dalam mobil apalagi di hadapan Anton , dia tidak ingin Anton merasa kuatir terhadapnya

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Bismillah utk langkah baru Zahra.. semoga harapanmu akan terkabulkan

2024-11-23

0

Elly Rasmanawati

Elly Rasmanawati

moga zahra cepet ketemu dg kebahagiaan/Rose/

2025-01-09

0

Maryami

Maryami

ikutan sedih

2024-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 pernikahan
2 BAB 2 jalan buntu
3 Bab 3 perpisahan
4 BAB 4 Tanda lahir
5 BAB 5 Teman
6 BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7 BAB 7 kesalahan fatal
8 BAB 8 penyesalan
9 Bab 9 Hamil
10 BAB 10 pernikaha 2
11 BAB 11 TALAK
12 BAB 12 kematian
13 BAB 13 Rahasia
14 BAB 14 Jakarta
15 Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16 BAB 16 pertemuan
17 BAB 17 Bayangan
18 BAB 18 Jatuh cinta
19 BAB 19 Pekerjaan
20 BAB 20 pertemuan tak terduga
21 BAB 21 Sekretaris
22 BAB 22 nasi goreng
23 BABA 23 menjaga jarak
24 BAB 24 Sholat berjemaah
25 BAB 25 Satu mobil
26 BAB 26 semakin menjauh
27 BAB 27 pertemuan keluarga
28 BAB 28 makan malam
29 BAB 29 Rasa yang aneh
30 BAB 30 Kantin kantor
31 BAB 31 Teman baru
32 BAB 32 menunggu jawaban
33 BAB 33 kabar baik
34 BAB 34 kecelakaan
35 BAB 35 Kritis
36 BAB 36 orang tua / visual
37 BAB 37 Rencana pertunangan
38 BAB 38 Pulang ke rumah
39 BAB 39 Cemburu
40 BAB 40 Hari pertunangan
41 BAB 41 Sama2 sakit
42 BAB 42 Kecelakaan
43 BAB 43 Bertemu Adit
44 BAB 44 Cinta yang terluka
45 BAB 45 Minta maaf
46 BAB 46 Al sakit
47 BAB 47 Adam pergi
48 BAB 48 Rencana pernikahan
49 BAB 49 Persiapan pernikahan
50 BAB 50 Hari pernikahan
51 BAB 51 Resepsi
52 BAB 52 Malam pertama
53 BAB 53 Mengetahui segalanya
54 BAB 54 Hampir saja
55 BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56 BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57 BAB 57 Malam yang indah
58 BAB 58 Kesal
59 BAB 59 Pulang ke rumah
60 BAB 60 Semakin mesra
61 BAB 61 Rumah baru
62 BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63 BAB 63 Zahra pergi
64 BAB 64 Kehilangan Zahra
65 BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66 BAB 66 Zahra hamil
67 BAB 67 6 Tahun kemudian
68 BAB 68 Kebohongan Adit
69 BAB 69 Kebohongan Adit 2
70 BAB 70 Ikatan batin
71 BAB 71 Darah daging ku
72 BAB 72 Pertemuan dengan Al
73 BAB 73 Nikah ulang
74 BAB 74 Melepas rindu
75 BAB 75 BUKA PUASA
76 BAB 76 Mengulang kemesraan
77 BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78 BAB 78 Kangen kamu
79 BAB 79 Kedatangan Intan
80 BAB 80 Tamparan untuk Adit
81 BAB 81 Zahra hamil
82 BAB 82 Ngidam
83 Pengumuman novel baru
84 BAB 83 Adik yang lucu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
BAB 1 pernikahan
2
BAB 2 jalan buntu
3
Bab 3 perpisahan
4
BAB 4 Tanda lahir
5
BAB 5 Teman
6
BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7
BAB 7 kesalahan fatal
8
BAB 8 penyesalan
9
Bab 9 Hamil
10
BAB 10 pernikaha 2
11
BAB 11 TALAK
12
BAB 12 kematian
13
BAB 13 Rahasia
14
BAB 14 Jakarta
15
Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16
BAB 16 pertemuan
17
BAB 17 Bayangan
18
BAB 18 Jatuh cinta
19
BAB 19 Pekerjaan
20
BAB 20 pertemuan tak terduga
21
BAB 21 Sekretaris
22
BAB 22 nasi goreng
23
BABA 23 menjaga jarak
24
BAB 24 Sholat berjemaah
25
BAB 25 Satu mobil
26
BAB 26 semakin menjauh
27
BAB 27 pertemuan keluarga
28
BAB 28 makan malam
29
BAB 29 Rasa yang aneh
30
BAB 30 Kantin kantor
31
BAB 31 Teman baru
32
BAB 32 menunggu jawaban
33
BAB 33 kabar baik
34
BAB 34 kecelakaan
35
BAB 35 Kritis
36
BAB 36 orang tua / visual
37
BAB 37 Rencana pertunangan
38
BAB 38 Pulang ke rumah
39
BAB 39 Cemburu
40
BAB 40 Hari pertunangan
41
BAB 41 Sama2 sakit
42
BAB 42 Kecelakaan
43
BAB 43 Bertemu Adit
44
BAB 44 Cinta yang terluka
45
BAB 45 Minta maaf
46
BAB 46 Al sakit
47
BAB 47 Adam pergi
48
BAB 48 Rencana pernikahan
49
BAB 49 Persiapan pernikahan
50
BAB 50 Hari pernikahan
51
BAB 51 Resepsi
52
BAB 52 Malam pertama
53
BAB 53 Mengetahui segalanya
54
BAB 54 Hampir saja
55
BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56
BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57
BAB 57 Malam yang indah
58
BAB 58 Kesal
59
BAB 59 Pulang ke rumah
60
BAB 60 Semakin mesra
61
BAB 61 Rumah baru
62
BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63
BAB 63 Zahra pergi
64
BAB 64 Kehilangan Zahra
65
BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66
BAB 66 Zahra hamil
67
BAB 67 6 Tahun kemudian
68
BAB 68 Kebohongan Adit
69
BAB 69 Kebohongan Adit 2
70
BAB 70 Ikatan batin
71
BAB 71 Darah daging ku
72
BAB 72 Pertemuan dengan Al
73
BAB 73 Nikah ulang
74
BAB 74 Melepas rindu
75
BAB 75 BUKA PUASA
76
BAB 76 Mengulang kemesraan
77
BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78
BAB 78 Kangen kamu
79
BAB 79 Kedatangan Intan
80
BAB 80 Tamparan untuk Adit
81
BAB 81 Zahra hamil
82
BAB 82 Ngidam
83
Pengumuman novel baru
84
BAB 83 Adik yang lucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!