"seandainya engkau tau betapa aku mencintaimu, dalam setiap langkah ini ku bawa dan ku simpan sebuah mimpi yang indah , jiwa ini begitu rapuh tanpa dirimu namun aku sadar kau bukan tercipta untukku, maafkan aku yang telah menyakitimu.
setetes air mata membasahi pipi Adam, saat ia berjalan meliwati Zahra ,ia tak sanggup jika harus berpisah dengan orang yang sangat ia cintai, Adam terus berjalan melewati Zahra tanpa sepatah katapun ia tidak ingin memandang wajah Zahra untuk yang terahir kalinya ia tidak mau membuat Zahra semakin terluka.
sebelum masuk ke dalam mobil Adam berbalik untuk melihat Zahra untuk yang terahir kali, air mata kembali membasahi wajah tampannya, sekian detik pandangan mereka bertemu hanya air mata yang menghiasi wajah keduanya
Zahra tak sanggup lagi berada di situasi yang sangat menyesakkan dadanya ia memilih masuk dan menutup pintu rumahnya
terdengar mobil Adam sudah keluar dari halaman rumah Zahra, seketika tubuhnya luruh ke lantai bersandar pada daun pintu
" ya allah ... haruskah aku senantiasa rela dan pasrah untuk melepaskannya sementara cintai ini begitu tulus dan suci, kuatkanlah hati ini ya allah ...
ucap Zahra dalam hati, pak lukman yang melihat keponakannya menangis ia tidak tega
"kamu yang sabar Ra, paman akan selalu mendoakanmu semoga kamu mendapatkan jodoh yang lebih baik dari dia, Zahra semakin terisak di dekat pak lukman ia belum memikirkan untuk mencari pengganti Adam, ia bukanlah wanita yang mudah jatu cinta.
" Ra, paman pulang dulu ya, nanti sore paman balik lagi kesini, kamu gak apa-apakan,? ucap pak lukman sambil berdiri, Zahra yang sedari tadi duduk bersandar pada pintu langsung berdiri dan menghapus air matanya
"iya man, Zahra gak apa-apa, lalu Zahra memberikan jalan pada pamannya untuk keluar
"assalamualaikum,
"waalaikumsalam..
kini tinggal Zahra sendiri di rumah itu, ingatannya kembali mengingat bapaknya yang tiba- tiba jantungnya kumat gara-gara kata talak yang Adam ucapkan,
hati Zahra bagai tertusuk ribuan belati saat mengingat kembali kata talak yang Adam ucapkan Zahra tak percaya semua ini bagai mimpi ia harus kehilangan dua orang yang sangat ia cintai di dunia ini.
******
tok...tok...
"masuk,
lisa masuk keruangan Al dengan senyum mengembang di bibirnya
"ada apa lisa,?
lisa tidak menjawab pertanyaan Al, dia hanya terus berjalan menghampiri Al, tiba-tiba tanpa Al duga tangan Zahra merabah dada bidaknya, Al yang sudah bosan pada lisa langsung menghempaskan tangan lisa dengan begitu kasar
lisa hanya meringis memegangi tangannya yang terasa sakit akibat ulah Al
"kamu jangan gelunjak lisa, aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi dan sekarang jaga sikap kamu, atau kamu mau, aku pecat hah,! ucap Al membentak
Lisa langsung memundurkan tubuhnya ia benar takut jika Al memecatnya dia tidak mau jadi pengangguran, karna di jakarta begitu sulit untuk mencari pekerjaan apa lagi gaji yang besar sebagai sekertaris di perusahaan milik keluarga bagaskara
"maaf kan saya pak, ucap lisa sambil menunduk
"kuluarlah sebelum saya berubah pikiran,
"baik pak, lisa keluar dari ruangan Al sambil mengepalkan tangannya ia merasa begitu kesal karna penolakan dari Al
" aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Al.
ucap Lisa dalam hati dengan senyum liciknya
******
"assalamualaikum, Ra.
"waalaikumsalam. jawab Zahra dalam rumah , Zahra langsung membuka pintu rumahnya ia sudah tau jika pamannyalah yang datang , pak lukman datang dengan membawa sebuah kotak kecil di tangannya
" Ra..! iya man.
"paman mau bicara sama kamu Ra, sini dudukla,pak lukman mengajak Zahra untuk duduk di dekatnya
"paman mau bicara apa,? tanya Zahra karna di liputi rasa penasaran
lalu pak lukman membuka kotak yang ia bawa dia mengambil sesuatu yang seperti sebuah foto seorang anak kecil
"itu apa man,? tanya Zahra semakin penasaran
lalu pak lukman kebali mengambil sebuah kalung kecil, Zahra mengerutkan keningnya dia semkin tidak mengerti dengan apa yang di bawa oleh pamannya
"ini adalah kalung dan foto milik kamu Ra, ucap pak lukman menjelaskan "kenapa ada sama paman,?
Zahra semakin bingung, "sebelum bapakmu meninggal dia sempat kerumah paman dan menitipkan barang-barang ini,
"sebenarnya bapak dan ibumu bukanlah orang tua kandungmu, dua puluh dua tahun yang lalu pabakmu telah menemukan kamu di masjid di mana waktu itu bapakmu masih tinggal di jakarta
saat bapakmu keluar dati masjid tiba-tiba ada dua orang yang menaruh se orang anak kecil umurnya kira-kira 1 tahun dia di letakkan di teras masjid dalam keadaan tertidur pulas.
"bapakmu yang melihat kejadian itu dia berusaha menegur kedua orang itu tapi tanpa terduaga kedua orang itu mengeluarkan senjata api dan langsung di todongkan ke arah kepala bapakmu,
"kedua orang itu menyuruh bapakmu untuk membawa bayi itu jauh dari kota jakarta mereka mengancam akan membunuh bapak mu dan bayi itu jika pabakmu tidak mau menuruti kemauan mereka
"ahirnya bapakmu menuruti kemauan mereka, apalagi dia belum memiliki seorang anak dia dan ibumu sangat bahagia, mereka membawa kamu pulang kesini
seketika air mata Zahra mengalir menganak sungai ia begitu tidak menyangka dengan kenyataan ini, dia tìdak mampu berkata apapun dia hanya terus menangis sambil menunduk di dekat pamannya
"Ra, maafkanlah bapak mu karna selama ini dia telah merahasiakan kebenaran ini, dia begitu menyayangimu dia takut setelah kamu tau rahasia ini kamu akan pergi meninggalkannya, Zahra semakin terisak mendengar perkataan pamannya.
"sepertinya kamu bukanlah dari keluarga yang sederhana, mengingat barang-barang yang kamu kenakan waktu itu apalagi dengan bukti kalung ini,
lalu pak lukman mberikan kalung itu pada Zahra, Zahra yang melihat kalung itu merasa tidak percaya, ada liontin berinisial huruf A dan di bagian lainnya bertahtakan sebuah berlia, benar kata pak lukman kalung itu pasti sangat mahal, hanya seorang pengusaha yang mampu membelinya.
"berangkatlah kamu kejakarta carilah orang tua kandungmu mereka pasti telah mencarimu selama ini, bawalah foto dan kalung ini siapa tau suatu saat barang ini bisa jadi bikti untuk menemukan orang tuamu, foto ini di ambil saat kamu baru sampai di sini dan paman sendiri yang memotret kamu, ucap pak lukman menjelaskan pada Zahra
Zahra semakin terisak ia benar-benar tìdak mengerti dengan takdirnya pertama dia kehilangan sosok suami yang ia cintai dan yang kedua di harus kehilangan se orang bapak yang selama ini ia sayangi dan sekarang dia harus di hadapi dengan kenyataan bahwa dia bukanlah anak kandung dari orang tua yang selama ini telah membesarkan dan merawatnya dengan penuh kasih sayang
"bapakmu yakin bahwa kamu pasti terlahir dari keluarga yang berada, karna itulah bapakmu ingin kamu jadi seorang sarjana dia berjuang untuk menyekolahkan kamu dari dasar sampai keperguruan tinggi dia hanya tidak ingin orang tuamu kecewa saat bertemu denganmu jika kamu hanya berpendidikan rendah dia tidak ingin mengecewakan kamu dan juga orang tuamu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sandisalbiah
nasib Zarah saat ini ibarat sudah jatu tertimpah tangga tersiram cat lagi... di talak suami edan, ayahnya meninggal di tambah faktak akan identitas dirinya yg sebenarnya... sabar Zarah..
2024-11-23
0
WJ
typo...#lisq
2024-10-13
0
Jeng Ining
panggilannya kok ga nyaman ya.. keknya lbh nyaman disebutin lengkap paman gitu dah
2024-09-26
0