BAB 13 Rahasia

"seandainya engkau tau betapa aku mencintaimu, dalam setiap langkah ini ku bawa dan ku simpan sebuah mimpi yang indah , jiwa ini begitu rapuh tanpa dirimu namun aku sadar kau bukan tercipta untukku, maafkan aku yang telah menyakitimu.

setetes air mata membasahi pipi Adam, saat ia berjalan meliwati Zahra ,ia tak sanggup jika harus berpisah dengan orang yang sangat ia cintai, Adam terus berjalan melewati Zahra tanpa sepatah katapun ia tidak ingin memandang wajah Zahra untuk yang terahir kalinya ia tidak mau membuat Zahra semakin terluka.

sebelum masuk ke dalam mobil Adam berbalik untuk melihat Zahra untuk yang terahir kali, air mata kembali membasahi wajah tampannya, sekian detik pandangan mereka bertemu hanya air mata yang menghiasi wajah keduanya

Zahra tak sanggup lagi berada di situasi yang sangat menyesakkan dadanya ia memilih masuk dan menutup pintu rumahnya

terdengar mobil Adam sudah keluar dari halaman rumah Zahra, seketika tubuhnya luruh ke lantai bersandar pada daun pintu

" ya allah ... haruskah aku senantiasa rela dan pasrah untuk melepaskannya sementara cintai ini begitu tulus dan suci, kuatkanlah hati ini ya allah ...

ucap Zahra dalam hati, pak lukman yang melihat keponakannya menangis ia tidak tega

"kamu yang sabar Ra, paman akan selalu mendoakanmu semoga kamu mendapatkan jodoh yang lebih baik dari dia, Zahra semakin terisak di dekat pak lukman ia belum memikirkan untuk mencari pengganti Adam, ia bukanlah wanita yang mudah jatu cinta.

" Ra, paman pulang dulu ya, nanti sore paman balik lagi kesini, kamu gak apa-apakan,? ucap pak lukman sambil berdiri, Zahra yang sedari tadi duduk bersandar pada pintu langsung berdiri dan menghapus air matanya

"iya man, Zahra gak apa-apa, lalu Zahra memberikan jalan pada pamannya untuk keluar

"assalamualaikum,

"waalaikumsalam..

kini tinggal Zahra sendiri di rumah itu, ingatannya kembali mengingat bapaknya yang tiba- tiba jantungnya kumat gara-gara kata talak yang Adam ucapkan,

hati Zahra bagai tertusuk ribuan belati saat mengingat kembali kata talak yang Adam ucapkan Zahra tak percaya semua ini bagai mimpi ia harus kehilangan dua orang yang sangat ia cintai di dunia ini.

******

tok...tok...

"masuk,

lisa masuk keruangan Al dengan senyum mengembang di bibirnya

"ada apa lisa,?

lisa tidak menjawab pertanyaan Al, dia hanya terus berjalan menghampiri Al, tiba-tiba tanpa Al duga tangan Zahra merabah dada bidaknya, Al yang sudah bosan pada lisa langsung menghempaskan tangan lisa dengan begitu kasar

lisa hanya meringis memegangi tangannya yang terasa sakit akibat ulah Al

"kamu jangan gelunjak lisa, aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi dan sekarang jaga sikap kamu, atau kamu mau, aku pecat hah,! ucap Al membentak

Lisa langsung memundurkan tubuhnya ia benar takut jika Al memecatnya dia tidak mau jadi pengangguran, karna di jakarta begitu sulit untuk mencari pekerjaan apa lagi gaji yang besar sebagai sekertaris di perusahaan milik keluarga bagaskara

"maaf kan saya pak, ucap lisa sambil menunduk

"kuluarlah sebelum saya berubah pikiran,

"baik pak, lisa keluar dari ruangan Al sambil mengepalkan tangannya ia merasa begitu kesal karna penolakan dari Al

" aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Al.

ucap Lisa dalam hati dengan senyum liciknya

******

"assalamualaikum, Ra.

"waalaikumsalam. jawab Zahra dalam rumah , Zahra langsung membuka pintu rumahnya ia sudah tau jika pamannyalah yang datang , pak lukman datang dengan membawa sebuah kotak kecil di tangannya

" Ra..! iya man.

"paman mau bicara sama kamu Ra, sini dudukla,pak lukman mengajak Zahra untuk duduk di dekatnya

"paman mau bicara apa,? tanya Zahra karna di liputi rasa penasaran

lalu pak lukman membuka kotak yang ia bawa dia mengambil sesuatu yang seperti sebuah foto seorang anak kecil

"itu apa man,? tanya Zahra semakin penasaran

lalu pak lukman kebali mengambil sebuah kalung kecil, Zahra mengerutkan keningnya dia semkin tidak mengerti dengan apa yang di bawa oleh pamannya

"ini adalah kalung dan foto milik kamu Ra, ucap pak lukman menjelaskan "kenapa ada sama paman,?

Zahra semakin bingung, "sebelum bapakmu meninggal dia sempat kerumah paman dan menitipkan barang-barang ini,

"sebenarnya bapak dan ibumu bukanlah orang tua kandungmu, dua puluh dua tahun yang lalu pabakmu telah menemukan kamu di masjid di mana waktu itu bapakmu masih tinggal di jakarta

saat bapakmu keluar dati masjid tiba-tiba ada dua orang yang menaruh se orang anak kecil umurnya kira-kira 1 tahun dia di letakkan di teras masjid dalam keadaan tertidur pulas.

"bapakmu yang melihat kejadian itu dia berusaha menegur kedua orang itu tapi tanpa terduaga kedua orang itu mengeluarkan senjata api dan langsung di todongkan ke arah kepala bapakmu,

"kedua orang itu menyuruh bapakmu untuk membawa bayi itu jauh dari kota jakarta mereka mengancam akan membunuh bapak mu dan bayi itu jika pabakmu tidak mau menuruti kemauan mereka

"ahirnya bapakmu menuruti kemauan mereka, apalagi dia belum memiliki seorang anak dia dan ibumu sangat bahagia, mereka membawa kamu pulang kesini

seketika air mata Zahra mengalir menganak sungai ia begitu tidak menyangka dengan kenyataan ini, dia tìdak mampu berkata apapun dia hanya terus menangis sambil menunduk di dekat pamannya

"Ra, maafkanlah bapak mu karna selama ini dia telah merahasiakan kebenaran ini, dia begitu menyayangimu dia takut setelah kamu tau rahasia ini kamu akan pergi meninggalkannya, Zahra semakin terisak mendengar perkataan pamannya.

"sepertinya kamu bukanlah dari keluarga yang sederhana, mengingat barang-barang yang kamu kenakan waktu itu apalagi dengan bukti kalung ini,

lalu pak lukman mberikan kalung itu pada Zahra, Zahra yang melihat kalung itu merasa tidak percaya, ada liontin berinisial huruf A dan di bagian lainnya bertahtakan sebuah berlia, benar kata pak lukman kalung itu pasti sangat mahal, hanya seorang pengusaha yang mampu membelinya.

"berangkatlah kamu kejakarta carilah orang tua kandungmu mereka pasti telah mencarimu selama ini, bawalah foto dan kalung ini siapa tau suatu saat barang ini bisa jadi bikti untuk menemukan orang tuamu, foto ini di ambil saat kamu baru sampai di sini dan paman sendiri yang memotret kamu, ucap pak lukman menjelaskan pada Zahra

Zahra semakin terisak ia benar-benar tìdak mengerti dengan takdirnya pertama dia kehilangan sosok suami yang ia cintai dan yang kedua di harus kehilangan se orang bapak yang selama ini ia sayangi dan sekarang dia harus di hadapi dengan kenyataan bahwa dia bukanlah anak kandung dari orang tua yang selama ini telah membesarkan dan merawatnya dengan penuh kasih sayang

"bapakmu yakin bahwa kamu pasti terlahir dari keluarga yang berada, karna itulah bapakmu ingin kamu jadi seorang sarjana dia berjuang untuk menyekolahkan kamu dari dasar sampai keperguruan tinggi dia hanya tidak ingin orang tuamu kecewa saat bertemu denganmu jika kamu hanya berpendidikan rendah dia tidak ingin mengecewakan kamu dan juga orang tuamu

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

nasib Zarah saat ini ibarat sudah jatu tertimpah tangga tersiram cat lagi... di talak suami edan, ayahnya meninggal di tambah faktak akan identitas dirinya yg sebenarnya... sabar Zarah..

2024-11-23

0

WJ

WJ

typo...#lisq

2024-10-13

0

Jeng Ining

Jeng Ining

panggilannya kok ga nyaman ya.. keknya lbh nyaman disebutin lengkap paman gitu dah

2024-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 pernikahan
2 BAB 2 jalan buntu
3 Bab 3 perpisahan
4 BAB 4 Tanda lahir
5 BAB 5 Teman
6 BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7 BAB 7 kesalahan fatal
8 BAB 8 penyesalan
9 Bab 9 Hamil
10 BAB 10 pernikaha 2
11 BAB 11 TALAK
12 BAB 12 kematian
13 BAB 13 Rahasia
14 BAB 14 Jakarta
15 Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16 BAB 16 pertemuan
17 BAB 17 Bayangan
18 BAB 18 Jatuh cinta
19 BAB 19 Pekerjaan
20 BAB 20 pertemuan tak terduga
21 BAB 21 Sekretaris
22 BAB 22 nasi goreng
23 BABA 23 menjaga jarak
24 BAB 24 Sholat berjemaah
25 BAB 25 Satu mobil
26 BAB 26 semakin menjauh
27 BAB 27 pertemuan keluarga
28 BAB 28 makan malam
29 BAB 29 Rasa yang aneh
30 BAB 30 Kantin kantor
31 BAB 31 Teman baru
32 BAB 32 menunggu jawaban
33 BAB 33 kabar baik
34 BAB 34 kecelakaan
35 BAB 35 Kritis
36 BAB 36 orang tua / visual
37 BAB 37 Rencana pertunangan
38 BAB 38 Pulang ke rumah
39 BAB 39 Cemburu
40 BAB 40 Hari pertunangan
41 BAB 41 Sama2 sakit
42 BAB 42 Kecelakaan
43 BAB 43 Bertemu Adit
44 BAB 44 Cinta yang terluka
45 BAB 45 Minta maaf
46 BAB 46 Al sakit
47 BAB 47 Adam pergi
48 BAB 48 Rencana pernikahan
49 BAB 49 Persiapan pernikahan
50 BAB 50 Hari pernikahan
51 BAB 51 Resepsi
52 BAB 52 Malam pertama
53 BAB 53 Mengetahui segalanya
54 BAB 54 Hampir saja
55 BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56 BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57 BAB 57 Malam yang indah
58 BAB 58 Kesal
59 BAB 59 Pulang ke rumah
60 BAB 60 Semakin mesra
61 BAB 61 Rumah baru
62 BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63 BAB 63 Zahra pergi
64 BAB 64 Kehilangan Zahra
65 BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66 BAB 66 Zahra hamil
67 BAB 67 6 Tahun kemudian
68 BAB 68 Kebohongan Adit
69 BAB 69 Kebohongan Adit 2
70 BAB 70 Ikatan batin
71 BAB 71 Darah daging ku
72 BAB 72 Pertemuan dengan Al
73 BAB 73 Nikah ulang
74 BAB 74 Melepas rindu
75 BAB 75 BUKA PUASA
76 BAB 76 Mengulang kemesraan
77 BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78 BAB 78 Kangen kamu
79 BAB 79 Kedatangan Intan
80 BAB 80 Tamparan untuk Adit
81 BAB 81 Zahra hamil
82 BAB 82 Ngidam
83 Pengumuman novel baru
84 BAB 83 Adik yang lucu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
BAB 1 pernikahan
2
BAB 2 jalan buntu
3
Bab 3 perpisahan
4
BAB 4 Tanda lahir
5
BAB 5 Teman
6
BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7
BAB 7 kesalahan fatal
8
BAB 8 penyesalan
9
Bab 9 Hamil
10
BAB 10 pernikaha 2
11
BAB 11 TALAK
12
BAB 12 kematian
13
BAB 13 Rahasia
14
BAB 14 Jakarta
15
Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16
BAB 16 pertemuan
17
BAB 17 Bayangan
18
BAB 18 Jatuh cinta
19
BAB 19 Pekerjaan
20
BAB 20 pertemuan tak terduga
21
BAB 21 Sekretaris
22
BAB 22 nasi goreng
23
BABA 23 menjaga jarak
24
BAB 24 Sholat berjemaah
25
BAB 25 Satu mobil
26
BAB 26 semakin menjauh
27
BAB 27 pertemuan keluarga
28
BAB 28 makan malam
29
BAB 29 Rasa yang aneh
30
BAB 30 Kantin kantor
31
BAB 31 Teman baru
32
BAB 32 menunggu jawaban
33
BAB 33 kabar baik
34
BAB 34 kecelakaan
35
BAB 35 Kritis
36
BAB 36 orang tua / visual
37
BAB 37 Rencana pertunangan
38
BAB 38 Pulang ke rumah
39
BAB 39 Cemburu
40
BAB 40 Hari pertunangan
41
BAB 41 Sama2 sakit
42
BAB 42 Kecelakaan
43
BAB 43 Bertemu Adit
44
BAB 44 Cinta yang terluka
45
BAB 45 Minta maaf
46
BAB 46 Al sakit
47
BAB 47 Adam pergi
48
BAB 48 Rencana pernikahan
49
BAB 49 Persiapan pernikahan
50
BAB 50 Hari pernikahan
51
BAB 51 Resepsi
52
BAB 52 Malam pertama
53
BAB 53 Mengetahui segalanya
54
BAB 54 Hampir saja
55
BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56
BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57
BAB 57 Malam yang indah
58
BAB 58 Kesal
59
BAB 59 Pulang ke rumah
60
BAB 60 Semakin mesra
61
BAB 61 Rumah baru
62
BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63
BAB 63 Zahra pergi
64
BAB 64 Kehilangan Zahra
65
BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66
BAB 66 Zahra hamil
67
BAB 67 6 Tahun kemudian
68
BAB 68 Kebohongan Adit
69
BAB 69 Kebohongan Adit 2
70
BAB 70 Ikatan batin
71
BAB 71 Darah daging ku
72
BAB 72 Pertemuan dengan Al
73
BAB 73 Nikah ulang
74
BAB 74 Melepas rindu
75
BAB 75 BUKA PUASA
76
BAB 76 Mengulang kemesraan
77
BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78
BAB 78 Kangen kamu
79
BAB 79 Kedatangan Intan
80
BAB 80 Tamparan untuk Adit
81
BAB 81 Zahra hamil
82
BAB 82 Ngidam
83
Pengumuman novel baru
84
BAB 83 Adik yang lucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!