BAB 20 pertemuan tak terduga

"kamu kenapa Al, tanya Serli

"maaf kan aku Ser, aku tidak bisa melakukan ini,! jawab Al merasa bersalah, lalu ia bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar

Serli mengikuti Al keluar dari kamar ia merasa ada yang aneh pada Al.

"kamu kenapa Al,? tanya Serli sambil memeluk Al dari belakang.

dengan perlahan Al membuka tangan Serli yang memeluknya.

"tinggalkan aku Ser,kamu tidurlah dulu nanti aku menyusul.

ahinya Serli menuruti Al dia berjalan masuk ke kamar sambil menghentakkan kakinya kesal.

Al tetap di tempatnya dia tak perduli dengan udara dingin yang menerpa kulitnya yang sudah bertelanjang dada wajah Zahra semakin memenuhi otaknya.

"inikah yang di namakan cinta, bahkan aku tak bisa tidur dengan nyenyak hanya wajahmu yang selalu kuingat, untuk mencari kesenangan pun aku tak bisa.ZAHRA kau membuat aku gila.

zahra adakah disana kau memikirkan aku seperti diriku yang terus memikirkanmu ataukah hanya aku yang tersiksa dengan perasaan ini....

ucap Al dalam hati

Al merasa udara semakin dingin lalu ia memilih masuk kedalam kamar, tapi di urunkan niatnya dia tidak mau tidur bersama Serli dia memilih tidur di sofa yang berada di rang tv

dia berkali-kali menyebut nama Zahra, sampai tak terasa dia sudah terlelap membawa nama Zahra dalam mimpi indahnya.

******

adzan subuh sudah berkumandang Zahra buru-buru bangun untuk sholat subuh, setelah Zahra sholat subuh dia bergegas ke dapur untuk membantu Rani memasak.

setelah sarapan sudah matang Zahra mulai menata makanan di atas meja makan ada berbagai macam sarapan yang ia sajikan ada nasi goreng seafood dan ada roti tawar beserta beberapa selai dan bermacam buah-buahan yan dia taruh di atas meja makan.

tuan fatih beserta istri dan cucunya sudah diduk untuk sarapan.

"kamu ikut sarapan sama kita ya Ra,! pinta bu Siska

"gak usah tante, biar saya sarapan di dapur sama bak Rani, jawab Zahra sopan.

"kapan kamu cari kerja Ra,?tanyanya lagi.

"insaallah hari ini tante, jawab Zahra sambil menaruh gelas yang berisi air untuk tuan Fatih.

"emang mau kerja apa Ra,? tanya tuan Fatih menyahut.

"dia itu lulusan terbaik di kampusnya loh, ucap bu Siska memberi tahu.

"itu bagus Ra,! "gimana kalau kamu kerja di perusahaan om aja,? ucap tuan Fatih pada Zahra.

"mama kemaren udah bilang gitu sama Zahra, tapi dia gak mau pa,

"kenapa kamu gak mau Ra,? tanya tuan Fatih, penasaran

" maaf om, bukannya saya tidak mau tapi saya mau di terima bekerja karna memang saya pantas dan mampu untuk bekerja,bukan hanya karna rekomendasi dari siapapun," jawab Zahra, membuat tuan Fatik mengangguk tanda dia mengerti.

"iya.. om mengerti, tapi seandainya kamu perlu bantuan kamu jangan sungkan karna om akan membantu kamu semampu om, ucap tuan Fatih, dia begitu bangga pada Zahra.

"iya om, jawab Zahra sambil tersenyum

tuan Fatih sudah menyelesaikan sarapannya, lalu berpamitan pada istri dan cucunya.

"ma! papa berangkat dulu ya, ucap tuan Fatih berpamitan lalu mencium kening sang istri, lalu bu Siska mencium punggung tangan suaminya. tuan Fatih berlalu mininggalkan meja makan mengambil tasnya dan keluar bu Siska mengantar sam pai teras rumah

" Ra..! boleh gak tante minta tolong anterin ini ke apartemen putra tante, karna dia sangat suka sama nasi goreng seafood seperti ini, apa lagi masakan kamu sangat enak, ucap bu Siska memuji.

"iya tante saya bisa, nanti sebelum saya mencari pekerjaan saya akan mengantarkan titipan tante dulu," jawab Zahra dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya.

"makasih ya Ra,! bu Siska berterima kasih, dia tidak berhenti tersenyu, entah apa yang dia rencanakan untuk Zahra.

"oh ya..! ini alamat dan no apartemennya Ra,! bu Siska menyodorkan sebuah kertas dan rantang yang berisi nasi goreng.

"iya tante, saya berangkat dulu ya tante, ucap Zahra berpamitan.

"assalamualaikum,"

"waalaikum salam.

Zahra berangkat dengan memesan ojek online, dia membawa surat lamaran kerja dan sebuah rantang berisi nasi goreng yang bu Siska titipkan untuk putranya.

"sudah sampai bak, ucap tukang ojek.

lalu Zahra turun dari sepeda motor, dan memberikan uang untuk ongkos pada tukang ojek.

"terima kasih pak.

"sama-sama bak.

Zahra kebingungan dia tidak tau harus bertanya pada siapa, dia tidak pernah masuk kesebuah apartemen, di tengah kebingungannya ada seorang satpam yang bertanya.

"apa ada yang bisa saya bantu bak,?" tanya satpam itu.

"oh iya ..pak, saya mencari alamat ini, ucap Zahra sambil memperlihatkan kertas yang ia pengang .

"oh ini nomer apartemen tuan Aldi bak, jawab satpam itu dengan yakin, "ayo bak saya antar, ucapnya lagi.

Zahra mengikuti satpam itu sampai di lantai 20, "kita sudah sampai bak, ucap satpam itu, depan sebuah pintu apartemen yang dia tuju.

"saya permisi bak, ucapnya berpamitan.

" iya terima kasih pak.

Zahra langsung memencet bel, cukup lama ia menunggu tapi tetap tak ada yang membuka pintu lalu ia mencoba untuk yang kedua kali, ahirnya pintu terbuka, seorang wanita keluar dengan mengenakan handuk yang di lilitkan di tubuhnya itupun hanya sebatas paha.

"cari siapa bak,? tanyanya tidak suka

"saya ingin bertemu dengan pemilik apartemen ini, jawab Zahra sopan.

tiba-tiba sebuah suara barito yang sepertinya tidak asing di telinga Zahra.

"siapa yang cari aku sa....!? tanya Al tak mampu melanjutkan kata-katanya, dia begitu terkejut melihat sosok yang berdiri di hadapannya, jantungnya berdetak sangat cepat dia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita yang telah membuat hatinya begitu resah.

Zahra tak kalah terkejut, dia tidak menyangka kalau pria yang ingin ia hindari ternyata anak dari orang yang sangat dia hormati, Zahra hanya menundukkan kepalanya karna dia tidak ingin melihat Al yang hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada.

ahirnya Zahra mengatakan maksudnya dia tidak ingin lama-lama berada di antara kedua pasangan mesum yang kini berdiri di depannya yang tak lain adalah Al dan Serli

"saya di suruh tante Siska untuk mengantarkan ini, ucap Zahra, sambil menyodorkan sebuah rantang yang berisi nasi goreng, dia masih tetap menunduk.

Al tetap tidak bisa bicara sepatah katapun dia begitu terpaku melihat Zahra dengan setelan baju kerja serta hijab yang ia kenakan.

"maaf saya harus pergi, "assalamualaikum," ucap Zahra lalu pergi meninggalkan keduanya.

" tunggu Ra..! Al berlari mengejar Zahra

langkah Zahra terhenti saat Al memanggilnya tapi sedikitpu ia tidak mau melihat Al.

"maaf kan aku Ra,! ucap Al dengan raut wajah penuh penyelesaian.

"minta maaf untuk apa tuan,? tanya Zahra tidak mengerti.

Al tidak menjawab dia juga bingung apa yang harus dia katakan.

"maksut saya....,! saya...saya...! dan wanita itu tidak ada hubungan apa-apa, ucap Al terbata untuk berbicara karna dia sangat gugup.

"lalu apa hubungannya dengan saya tuan,! bahkan kenal dengan andapun saya tidak, saya datang kesini hanya untuk mengantarkan titipan tante Siska, saya tidak bermaksud untuk ingin tau apa yang anda lakukan dengan wanita itu.

"tolong biarkan saya pergi.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Jamlean

Elizabeth Jamlean

jgn jodohku Al dgn Zahra
Al tukang zina ngeri deh

2025-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

skak mat..

2024-11-23

0

Ronita Herlina

Ronita Herlina

maaf ya thor koreksi dikit nulisnya "mbak" bukan "bak" 😊

2024-07-29

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 pernikahan
2 BAB 2 jalan buntu
3 Bab 3 perpisahan
4 BAB 4 Tanda lahir
5 BAB 5 Teman
6 BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7 BAB 7 kesalahan fatal
8 BAB 8 penyesalan
9 Bab 9 Hamil
10 BAB 10 pernikaha 2
11 BAB 11 TALAK
12 BAB 12 kematian
13 BAB 13 Rahasia
14 BAB 14 Jakarta
15 Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16 BAB 16 pertemuan
17 BAB 17 Bayangan
18 BAB 18 Jatuh cinta
19 BAB 19 Pekerjaan
20 BAB 20 pertemuan tak terduga
21 BAB 21 Sekretaris
22 BAB 22 nasi goreng
23 BABA 23 menjaga jarak
24 BAB 24 Sholat berjemaah
25 BAB 25 Satu mobil
26 BAB 26 semakin menjauh
27 BAB 27 pertemuan keluarga
28 BAB 28 makan malam
29 BAB 29 Rasa yang aneh
30 BAB 30 Kantin kantor
31 BAB 31 Teman baru
32 BAB 32 menunggu jawaban
33 BAB 33 kabar baik
34 BAB 34 kecelakaan
35 BAB 35 Kritis
36 BAB 36 orang tua / visual
37 BAB 37 Rencana pertunangan
38 BAB 38 Pulang ke rumah
39 BAB 39 Cemburu
40 BAB 40 Hari pertunangan
41 BAB 41 Sama2 sakit
42 BAB 42 Kecelakaan
43 BAB 43 Bertemu Adit
44 BAB 44 Cinta yang terluka
45 BAB 45 Minta maaf
46 BAB 46 Al sakit
47 BAB 47 Adam pergi
48 BAB 48 Rencana pernikahan
49 BAB 49 Persiapan pernikahan
50 BAB 50 Hari pernikahan
51 BAB 51 Resepsi
52 BAB 52 Malam pertama
53 BAB 53 Mengetahui segalanya
54 BAB 54 Hampir saja
55 BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56 BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57 BAB 57 Malam yang indah
58 BAB 58 Kesal
59 BAB 59 Pulang ke rumah
60 BAB 60 Semakin mesra
61 BAB 61 Rumah baru
62 BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63 BAB 63 Zahra pergi
64 BAB 64 Kehilangan Zahra
65 BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66 BAB 66 Zahra hamil
67 BAB 67 6 Tahun kemudian
68 BAB 68 Kebohongan Adit
69 BAB 69 Kebohongan Adit 2
70 BAB 70 Ikatan batin
71 BAB 71 Darah daging ku
72 BAB 72 Pertemuan dengan Al
73 BAB 73 Nikah ulang
74 BAB 74 Melepas rindu
75 BAB 75 BUKA PUASA
76 BAB 76 Mengulang kemesraan
77 BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78 BAB 78 Kangen kamu
79 BAB 79 Kedatangan Intan
80 BAB 80 Tamparan untuk Adit
81 BAB 81 Zahra hamil
82 BAB 82 Ngidam
83 Pengumuman novel baru
84 BAB 83 Adik yang lucu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
BAB 1 pernikahan
2
BAB 2 jalan buntu
3
Bab 3 perpisahan
4
BAB 4 Tanda lahir
5
BAB 5 Teman
6
BAB 6 Awal hancurnya pernikahan
7
BAB 7 kesalahan fatal
8
BAB 8 penyesalan
9
Bab 9 Hamil
10
BAB 10 pernikaha 2
11
BAB 11 TALAK
12
BAB 12 kematian
13
BAB 13 Rahasia
14
BAB 14 Jakarta
15
Bab 15 Rumah keluarga Bagaskara
16
BAB 16 pertemuan
17
BAB 17 Bayangan
18
BAB 18 Jatuh cinta
19
BAB 19 Pekerjaan
20
BAB 20 pertemuan tak terduga
21
BAB 21 Sekretaris
22
BAB 22 nasi goreng
23
BABA 23 menjaga jarak
24
BAB 24 Sholat berjemaah
25
BAB 25 Satu mobil
26
BAB 26 semakin menjauh
27
BAB 27 pertemuan keluarga
28
BAB 28 makan malam
29
BAB 29 Rasa yang aneh
30
BAB 30 Kantin kantor
31
BAB 31 Teman baru
32
BAB 32 menunggu jawaban
33
BAB 33 kabar baik
34
BAB 34 kecelakaan
35
BAB 35 Kritis
36
BAB 36 orang tua / visual
37
BAB 37 Rencana pertunangan
38
BAB 38 Pulang ke rumah
39
BAB 39 Cemburu
40
BAB 40 Hari pertunangan
41
BAB 41 Sama2 sakit
42
BAB 42 Kecelakaan
43
BAB 43 Bertemu Adit
44
BAB 44 Cinta yang terluka
45
BAB 45 Minta maaf
46
BAB 46 Al sakit
47
BAB 47 Adam pergi
48
BAB 48 Rencana pernikahan
49
BAB 49 Persiapan pernikahan
50
BAB 50 Hari pernikahan
51
BAB 51 Resepsi
52
BAB 52 Malam pertama
53
BAB 53 Mengetahui segalanya
54
BAB 54 Hampir saja
55
BAB 55 Terpaksa meninggalkan Zahra
56
BAB 56 Menyusul Al ke singapura
57
BAB 57 Malam yang indah
58
BAB 58 Kesal
59
BAB 59 Pulang ke rumah
60
BAB 60 Semakin mesra
61
BAB 61 Rumah baru
62
BAB 62 Hilangnya kepercayaan
63
BAB 63 Zahra pergi
64
BAB 64 Kehilangan Zahra
65
BAB 65 Kenangan tentang Zahra
66
BAB 66 Zahra hamil
67
BAB 67 6 Tahun kemudian
68
BAB 68 Kebohongan Adit
69
BAB 69 Kebohongan Adit 2
70
BAB 70 Ikatan batin
71
BAB 71 Darah daging ku
72
BAB 72 Pertemuan dengan Al
73
BAB 73 Nikah ulang
74
BAB 74 Melepas rindu
75
BAB 75 BUKA PUASA
76
BAB 76 Mengulang kemesraan
77
BAB 77 Mengunjumgi orang tua
78
BAB 78 Kangen kamu
79
BAB 79 Kedatangan Intan
80
BAB 80 Tamparan untuk Adit
81
BAB 81 Zahra hamil
82
BAB 82 Ngidam
83
Pengumuman novel baru
84
BAB 83 Adik yang lucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!