Bermuka Dua

Senyum tipis tidak hilang dari wajah cerah Bita,bagaimana tidak senyum? ia baru saja menyelesaikan uang kontrakan rumahnya. Namun,rasa bahagia yang meletup itu kembali menguap mengingat sosok pria yang memberikannya pinjaman uang.

Apa alasannya dia meminjamkan gue uang? darimana dia tau gue berhutang? apa ini? kenapa dia peduli sama gue? dia suka gue? eh,nggak mungkinlah. Jangan banyak halu dulu Bit. Gue yakin ini ada udang dibalik batu. gumamnya berkutat dengan pikirannya.

***

"Lo benaran kakak gue kan?" tanya Sam memandang Alze dengan tatapan aneh. Sejak kejadian di kantin tadi,pertama kalinya ia melihat sang kakak yang kaku itu menggandeng tangan cewek.

Alze menatap tajam kearah Sam,lalu ia berjalan mendekati dapur untuk mengambil isotonik didalam kulkas. Sam berdecak kesal,dicuekin oleh kakaknya membuat rasa penasarannya semakin tinggi.

"hei kak,Lo ngapain kek cacing panas gitu hah??" tanya Azza yang baru saja pulang dari sekolah. Ia menatap kakak keduanya tampak gelisah sesekali menatap dapur.

"ih,bukannya salam Lo nyelonong masuk. Nggak sopan banget!" ketus Sam langsung dijitak oleh Azza.

"heh gue udah bersorak-sorak salam yaa daritadi,cuma yang didalam nih pada budeg semua nggak ada yang jawab salam gue." seru Azza.

"ck,nggak kedengaran. Lo paling salam sama cicak doang. Nggak ada yaa gue dengar orang bersorak-sorak dari tadi."

"dahlah kak,terserah Lo aja. Gue mau kekamar, capek berdebat sama Lo!" geramnya berjalan ke kamarnya melewati dapur. Namun,baru beberapa langkah ia berjalan langsung mundur melangkah mensejajarkan dengan Sam.

"kak."

"hah?" sahut Sam tetapi matanya masih mengawasi seseorang didapur yang tengah memikirkan sesuatu.

"itu kak Al kenapa? kok dia mengheningkan cipta didapur? ada masalah dia?" tanya Azza penasaran.

"entah,eh Lo udah tau tuh bocah dah ada pacar?"

"gilaa!! serius sama siapa??" tanya Azza terkejut mendengar sang kakak pertama memiliki seorang kekasih.

"cantik njiir orangnya. Lo bakalan ternganga liat tuh cewek. Gue aja rencana mau nembak dia,eh rupanya tuh cewek milik kak Al." jelasnya sambil berbisik.

Sam tipikal playboy tentu suka berkencan dengan siapapun yang ia sukai. Tetapi,ia tidak sampai melewati batas seperti pria brengsek diluar sana. Ia hanya suka memainkan perasaan cewek yang menyukai dirinya lalu mencampakkan disaat yang tepat.

Misalnya,seperti beberapa jam yang lalu. Ia berpacaran dengan gadis jurusan teknologi informatika,mereka menjalani hubungan sudah lebih dari dua jam. Tetapi,Sam merasa bosan dengan gadis itu dan ia pun langsung memutuskan hubungannya secara sepihak tanpa memikirkan perasaan gadis itu.

Azza langsung memukul punggung Sam kuat,ia menggeleng heran melihat kelakuan kakak keduanya itu. Memiliki dua Abang yang sifatnya sangat bertolak belakang membuat dirinya sering frustrasi menghadapi mereka.

"Woiii sakit!!" ringis Sam.

"biarin! Lo sih,nggak ada kapok-kapoknya memainkan perasaan cewek. Gue sumpahin Lo besok nikah sama cewek yang bisa buat Lo bertekuk lutut padanya!!" seru Azza sambil menjulur lidah dan berlari kencang masuk kedalam kamarnya sebelum sendal Sam melayang kearahnya.

"sialan tuh anak,main nyumpah-nyumpahin gue aja." gerutunya pelan. Ia berdecak kesal saat merasakan jitakan kepalanya dari belakang.

"ngapa? Lo mau marah hah?" tanya Alze dingin. Entah sejak kapan pria itu berada dibelakang Sam. Sam cengegesan langsung berlari menjauh dari kakaknya yang terus menatapnya tajam.

Alze memijit pelipisnya pelan,baru saja ia bernapas lega tiba-tiba ia mendapat pesan dari sang mama tentang perjodohannya itu. Mengenai ia kabur kemarin,tentu sudah jelas ia habis-habisan diceramahi panjang lebar oleh mamanya karena kabur dalam pertemuan semalam.

"ah,kenapa mama suka mendesak gue menikah sih?!" gerutunya mengacak-acak rambutnya. Ingin memenangi emosinya yang menggebu-gebu,ia pun langsung berjalan keluar rumah dan melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

***

"terimakasih,selamat menikmati minuman anda." ucap Bita setelah melayani beberapa pelanggan yang memesan kopi buatannya. Hari ini,cafe terlihat sedikit pengunjung yang datang,sambil menjaga kasir Bita asyik memainkan game online dalam ponselnya.

"permisi!" seru salah satu pelanggan duduk dipojok ruangan. Dengan segera Bita memasukkan ponselnya kedalam saku dan berjalan menuju pelanggan itu.

"ada yang bisa saya bantu?" tanyanya sopan.

"ini,kopi saya terasa pahit dan anyir,bisa tolong buatkan lagi?" seru pelanggan itu sopan. Bita tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.

"maafkan kami nona,akan kami buatkan lagi kopi untuk anda." ucapnya pelan sambil membawa secangkir kopi milik gadis itu.

"terimakasih." senyumnya melengkung sempurna,Bita saja sampai terpana melihat paras cantiknya. Apalagi,sikap gadis itu sangat sopan membuat Bita terkagum sendiri.

Dengan segera ia mengganti kopi milik gadis cantik itu dan membuatkannya yang baru. Saat hendak mengantarkan kepada pelanggan itu, tiba-tiba ada seseorang yang menyenggol lengannya sehingga kopi panas itu tumpah mengenai tangannya.

"aw." ringisnya mengibas tangannya yang mulai terlihat memerah. Orang yang menabraknya tadi menatap tajam kearahnya. "hei pelayan,liat-liat kalau jalan! makanya tumpah kan?!" cercanya lalu berjalan keluar cafe.

Bita menatap nanar kearah orang yang tidak punya sopan santun tadi,lalu kembali melirik tangannya. Kepalanya mendongak saat seseorang memegang tangannya lembut, "hei,ini harus dibasuh dengan air cepat." serunya langsung menarik Bita menuju wastafel yang tak jauh dari mereka. Dengan cekatan ia membantu Bita membasuh tangannya.

"ya ampun nona,maaf saya jadi merepotkan Anda." cicit Bita merasa tidak enak dengan pelanggannya yang baik hati itu.

"tidak apa-apa,gue suka membantu orang kok." ucapnya sambil tersenyum tipis,Bita pun ikut tersenyum melihatnya.

"nah sudah selesai,nanti Lo kasih salep aja. Oh yaa,maaf gue jadi ngomong informal ke Lo. Kenalin gue,Mezza." ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada Bita.

Bita langsung mengelap tangannya dengan bajunya,lalu menyambut uluran tangan gadis itu. "oh,nggak papa kok,gue Bita."

"oh ya,maaf aturannya tadi kopinya sudah selesai jadi,tapi tumpah. Gue mau buat lagi yaa." ucap Bita buru-buru. Namun,Mezza menahan tangan Bita.

"eh tidak perlu,gue juga mau pergi karna ada urusan mendesak." tolaknya halus sambil melirik jam tangannya.

"ya ampun maaf,kalau gitu gue kembaliin lagi uang Lo yaa."

"nggak papa kok,lagian tadi gue udah minum dikit. Kalau gitu gue duluan yaa."

"oh,oke sekali lagi maaf yaa." sesal Bita pelan,Mezza tersenyum tipis pada Bita lalu berjalan keluar cafe. Tanpa Bita sadari jika gadis itu memiliki niat lain padanya,rautnya yang senyum manis itu mendadak hilang menjadi sosok yang dingin.

Sambil tersenyum miring ia memberikan amplop coklat pada seseorang yang sengaja menabrak Bita. "kerja bagus." ucapnya pada orang itu.

"lihat saja Bita,Lo bakalan terjebak dalam pemainan gue. Berani sekali merebut perhatian Alze." pria ketus nan tampan itu sosok idaman semua para kaum hawa termasuk Mezza.

"hanya gue yang boleh memilikinya." ucapnya penuh tekanan,lalu masuk kedalam mobilnya.

Episodes
1 Kesialan Birgitta
2 Kekesalan Alze
3 Terpaksa setuju
4 Ketemu Lagi
5 Masakan Mama
6 Asuransi
7 Pilihan
8 Pinjaman Uang
9 Bermuka Dua
10 Jaket Milik Alze
11 Adu Mulut
12 Nikah?
13 Kepikiran Tentang Dia
14 Ingin Kebebasan
15 Sasaran Empuk
16 Sah
17 Diusir
18 Parasit
19 Larangan Adalah Perintah
20 Bertemu Sam
21 White Bear
22 Semakin Dekat
23 Dikerjai
24 Mulai Menyukainya
25 Cemburu
26 Bantal Guling
27 Keluarga Aneh
28 Akhlakless
29 Rencana Sesat
30 Alze Marah
31 Berkelahi
32 Tidak Peka
33 Pria Itu Datang
34 Mulai Memahaminya
35 Pengganggu
36 Hampir Celaka
37 Menyesal
38 Kesalahan Fatal
39 Salah Paham
40 Dalam Bahaya
41 By Your Side
42 Trauma
43 Menyusahkan
44 Keceplosan
45 Mimisan
46 Tawaran
47 Ungkapan Tulus
48 Family Time
49 Dikejar
50 Mengintai
51 Jangan Pergi
52 Terjebak atau Menjebak?
53 Terlalu Obsesi
54 Penganggu
55 Ternyata Dia
56 Istimewa
57 Kesalahan Pahaman
58 Belajar Mengemudi
59 Hari yang Spesial
60 Bertingkah Aneh
61 Ngidam
62 Kotak
63 Misterius
64 Pemutih Pakaian
65 Hukuman
66 Permintaan Mama
67 Hadiah Fisik dan Batin
68 Persiapan
69 Pekerjaan Alze
70 Kali Ini Terjebak
71 Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72 Salah Beli
73 Lupa Belajar
74 Pemakaman Orang Tua Bita
75 Something Wrong
76 Belanja
77 Masih Takut
78 Malas
79 Heboh Sekelas
80 Tidak Semudah Itu
81 Melahirkan
82 Lulus Bersama (End)
83 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kesialan Birgitta
2
Kekesalan Alze
3
Terpaksa setuju
4
Ketemu Lagi
5
Masakan Mama
6
Asuransi
7
Pilihan
8
Pinjaman Uang
9
Bermuka Dua
10
Jaket Milik Alze
11
Adu Mulut
12
Nikah?
13
Kepikiran Tentang Dia
14
Ingin Kebebasan
15
Sasaran Empuk
16
Sah
17
Diusir
18
Parasit
19
Larangan Adalah Perintah
20
Bertemu Sam
21
White Bear
22
Semakin Dekat
23
Dikerjai
24
Mulai Menyukainya
25
Cemburu
26
Bantal Guling
27
Keluarga Aneh
28
Akhlakless
29
Rencana Sesat
30
Alze Marah
31
Berkelahi
32
Tidak Peka
33
Pria Itu Datang
34
Mulai Memahaminya
35
Pengganggu
36
Hampir Celaka
37
Menyesal
38
Kesalahan Fatal
39
Salah Paham
40
Dalam Bahaya
41
By Your Side
42
Trauma
43
Menyusahkan
44
Keceplosan
45
Mimisan
46
Tawaran
47
Ungkapan Tulus
48
Family Time
49
Dikejar
50
Mengintai
51
Jangan Pergi
52
Terjebak atau Menjebak?
53
Terlalu Obsesi
54
Penganggu
55
Ternyata Dia
56
Istimewa
57
Kesalahan Pahaman
58
Belajar Mengemudi
59
Hari yang Spesial
60
Bertingkah Aneh
61
Ngidam
62
Kotak
63
Misterius
64
Pemutih Pakaian
65
Hukuman
66
Permintaan Mama
67
Hadiah Fisik dan Batin
68
Persiapan
69
Pekerjaan Alze
70
Kali Ini Terjebak
71
Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72
Salah Beli
73
Lupa Belajar
74
Pemakaman Orang Tua Bita
75
Something Wrong
76
Belanja
77
Masih Takut
78
Malas
79
Heboh Sekelas
80
Tidak Semudah Itu
81
Melahirkan
82
Lulus Bersama (End)
83
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!