Larangan Adalah Perintah

Bita terbangun karena alarm yang terus menggema telinganya. Ia mengacak-acak rambutnya dan berjalan lunglai keluar kamar. Seperti biasa,ia melakukan rutinitas memasak sarapan paginya.

"pagi ayah ibu." sapanya seperti biasa melirik kearah foto keluarganya.

"hoaam." Bita menyanggul rambutnya dan mengeluarkan bahan-bahan yang ada didalam kulkas. Hari ini,ia ingin memasak omelet untuk sarapannya sendiri.

Bita memecahkan telur, kemudian ia menambahkan garam, susu, dan lada. Setelah itu ia mengocok telur yang sudah dicampur itu beberapa menit sampai berbusa. Ia langsung memanaskan minyak di penggorengan dengan api sedang. Ia pun menggoreng telur sampai setengah matang, lalu mengecilkan apinya. Setelah itu Ia masak telur itu sampai matang lalu sajikan dalam keadaan terlipat. Barulah ia letakkan omelet itu diatas piring.

"huuum sepertinya enak." seru seseorang membuat Bita terkejut, hampir saja spatula panas ditangannya itu mengenai wajah tampan Alze. Gadis itu lupa jika dirumah ini ia tidak sendiri melainkan ada seseorang yang kini menjadi suaminya.

"anjiir kaget gue! gue kira hantu tadi." kejutnya melotot tajam kearah Alze,namun wajahnya kembali bersemu merah melihat rambut Alze yang berantakan terkesan keren dimatanya.

Bita menggeleng-geleng pelan,mengembalikan otaknya untuk berpikir jernih. Sedangkan Alze duduk dihadapan Bita sambil menatapnya lama.

"ngapain Lo liatin gue kayak gitu??"

"mana punya gue?" tanya Alze melirik kearah omelet ditangan Bita. Bita berdecak pelan, "buat sendiri." jawabnya ketus.

"nggak pandai." jawabnya singkat membuat Bita menghela napas panjang. "masa sih nggak bisa masak?"

"idih,sombong. Coba ajarin gue masak yang ini...apa namanya?"

"omelet."

"nah iyaa,ajarin gimana masaknya sama anak yang masih amatiran memasak nih." ucapnya memelas sambil merendahkan dirinya. Bita merasa kasihan,ia pun mengangguk pelan.

"ya sudah,gue ajarin Lo masak." ucapnya kembali memasang apronnya. Alze mengamati gadis itu memasukkan beberapa bahan kedalam mangkuk,ia hanya mengangguk-angguk paham padahal ia sama sekali tidak ada mendengar gadis itu menjelaskan.

Matanya teralihkan melihat Bita yang fokus memasak sambil menjelaskan cara padanya.

"nanti kita tunggu dia mateng,paham nggak sampai sini?" tanya Bita tanpa menoleh kearah Alze.

"iyaa,gue paham." ucapnya tetapi tidak mengalihkan perhatiannya pada Bita. Entah kenapa gadis itu terlihat cantik dimatanya.

Bita yang bingung tidak mendengar respon dari pria itu sontak menoleh kearah Alze,matanya membulat sempurna saat wajahnya begitu dekat dengan pria itu,spontan ia menampar pipi pria itu.

Plaaak

"eh? maap...maaap nggak sengaja." ucapnya panik melihat pria itu melotot padanya. "ish,Lo ngapain sih nampar gue?!" ringisnya sambil mengelus pipinya habis diberi tapak suci oleh istrinya itu.

"refleks woi,gu-gue biasanya spontan gitu." ucapnya lalu berjalan mendahului Alze. Ia duduk tenang menikmati omeletnya yang sudah hampir dingin itu.

Alze berdecak pelan,lalu melirik kearah teflon yang masih berisi omelet didalamnya. "hais,kenapa Lo nggak mindahin sekalian ke piring?"

"heh,udah dibantuin masak juga, ckckckck pindahin sendiri."

"istri solehah banget yaa." sindir Alze pelan menghela napas kasar lalu memindahkan omeletnya kedalam piring. Mereka hening menikmati makanan mereka masing-masing.

***

Bita bersiap-siap pergi ke kampus,tetapi tidak dengan suaminya yang masih berleha-leha duduk disofa sambil memainkan ponselnya. "woi,Lo nggak ke kampus?"

"nggak."

"ckckck dasar pemalas. Gue yakin Lo bakalan kenak alpa trus ngulang taun depan. Buang-buang umur aja." gerutunya sambil memasang sepatunya. Ia menyandang tas lalu menoleh kearah suaminya.

"gue berangkat,jagain rumah gue. Jangan masuk ke kamar gue!" ucapnya menekan,ia sudah memastikan kamarnya aman dan terkunci.

"hmmm."

"dah." pamitnya menutup pintu,lalu kembali lagi membuka.

Braaak.

"ck,apa lagi?!" tanya Alze heran.

"i-itu mobil Lo ngundang perhatian warga! Lo urus mobil Lo letak dimana kek." gusarnya,ia ingin hidup dengan tenang tanpa gosip miring tetangga kompleksnya.

"bentar lagi gue buang." sahut pria itu santai masih fokus memainkan game online diponselnya.

"sialan,enak banget ngomongnya. Lo kira mobil tuh murah apa?!"

"ck,kenapa Lo sewot betul sih? mending lo berangkat sana,bentar lagi telat."

"oh ya tuhan!" ucap Bita mengusap wajahnya kasar,baru kali ini ia melihat ada manusia seperti Alze. Daripada ia naik darah,mending ia berangkat ke kampus dengan cepat.

"bodo amatlah,kalau mereka liatin gue sinis gitu." gumamnya berjalan cepat menuju halte,ia tidak memperdulikan tatapan tetangganya yang julid. Ia yakin,gosip tentang Alze sudah menyebar luas dengan cepat.

Lain halnya dengan Alze,ia menatap sekeliling ruangan rumah gadis,lebih tepatnya istrinya terutama kamar istrinya itu.

"gue jadi penasaran." gumamnya menatap pintu berwarna coklat,gadis itu selalu memperingati untuk tidak menyentuh kamarnya.

Tetapi baginya, larangan adalah perintah. Semakin dilarang tentu semakin nekat ia melakukannya. Ia berjalan mendekati pintu kamar Bita. Kamar yang belum pernah ia masuki,karena tadi malam ia disuruh tidur dikamar sebelah oleh istrinya,tanpa basa-basi ia langsung masuk dan langsung tidur.

"sial,dikunci." umpatnya terus membuka gagang pintu. Pria itu yakin,kamar gadis itu punya kunci cadangan. Ia mencari kunci sepanjang rumah,dan tersenyum seringai saat mendapatkan kunci berada didalam laci meja ruang tengah.

"got it!" serunya memutar mainan kunci dijarinya dan berjalan menuju kamar Bita. "bismillah,masuk." ucapnya pelan membuka pintu tersebut. Saat pintu terbuka,ia terngaga melihat kamar Bita yang sungguh diluar ekspektasinya.

"Gilaa kamar cewek berantakan kayak kapal pecah. Ngapain aja tuh cewek selama ini? nggak ada sempat bersih-bersih apa??" gerutunya menatap kamar yang tidak enak dipandang. Ia melangkah sambil menendang pelan kaleng bekas minuman yang berserak dikamar itu.

Matanya tertuju pada foto yang terpajang cantik didinding,ia pun mendekati foto-foto tersebut dan menyentuh salah satunya.

"cantik." gumamnya spontan,ia tersenyum tipis memandang foto kedua gadis tersenyum lebar menatap kearah kamera. Ia melangkah kearah meja belajar,terdapat buku tebal yang sedikit usang tergeletak diatas meja.

"ya ampun,berantakan banget nih meja." gerutunya lagi mendapati sampah-sampah makanan ringan bertebaran diatas meja. Remah-remah pun turut hadir memenuhi meja itu.

"oh diary ternyata." gumamnya membolak-balik buku tersebut. Alze melirik kearah jam dinding, "masih aman,dia nggak bakalan cepat pulang." gumamnya saat merasa situasi sudah aman. Ia pun dengan lancang membuka diary itu tanpa seizin pemiliknya.

Deg.

Alze cukup tertegun melihat coretan indah yang tertulis disana,dan cukup mengejutkan ada satu halaman yang membuatnya terdiam. Satu halaman itu adalah masa kelam gadis itu alami,ia yakin saat itu gadis itu mengalami depresi berat.

Braaak.

Alze terkejut mendengar suara pintu utama terbuka mendadak,ia pun cepat-cepat meletakkan kembali diary itu semula ditempatnya. Alze langsung bergegas keluar,namun sialnya ia malah menginjak botol hingga terjatuh.

Bruuuk.

Muka Alze mendadak pias melihat gadis itu berdiri didepan pintu menatapnya tidak percaya. "Bit,gu-gue bisa jelasin ini semua." ucapnya.

Sial,kenapa gue jadi gugup??

Muka Bita memerah padam,ia mengumpat kesal dalam hatinya memalingkan wajahnya dari Alze. Sungguh ia malu melihat pria itu menyentuh barang pribadinya.

"pantas aja perasaan gue nggak enak dari tadi!!" kesalnya mengusap wajahnya pelan. Alze yang bingung langsung melirik kearah pandangan Bita saat ini.

"anjiir." umpatnya saat menyadari yang ia sentuh itu adalah barang pribadi gadis itu,spontan ia langsung melempar kearah Bita.

"sialan,jangan dilempar woi!!!" teriak Bita dengan cepat Alze melesat pergi keluar sebelum mendapatkan amukan dari Bita.

Episodes
1 Kesialan Birgitta
2 Kekesalan Alze
3 Terpaksa setuju
4 Ketemu Lagi
5 Masakan Mama
6 Asuransi
7 Pilihan
8 Pinjaman Uang
9 Bermuka Dua
10 Jaket Milik Alze
11 Adu Mulut
12 Nikah?
13 Kepikiran Tentang Dia
14 Ingin Kebebasan
15 Sasaran Empuk
16 Sah
17 Diusir
18 Parasit
19 Larangan Adalah Perintah
20 Bertemu Sam
21 White Bear
22 Semakin Dekat
23 Dikerjai
24 Mulai Menyukainya
25 Cemburu
26 Bantal Guling
27 Keluarga Aneh
28 Akhlakless
29 Rencana Sesat
30 Alze Marah
31 Berkelahi
32 Tidak Peka
33 Pria Itu Datang
34 Mulai Memahaminya
35 Pengganggu
36 Hampir Celaka
37 Menyesal
38 Kesalahan Fatal
39 Salah Paham
40 Dalam Bahaya
41 By Your Side
42 Trauma
43 Menyusahkan
44 Keceplosan
45 Mimisan
46 Tawaran
47 Ungkapan Tulus
48 Family Time
49 Dikejar
50 Mengintai
51 Jangan Pergi
52 Terjebak atau Menjebak?
53 Terlalu Obsesi
54 Penganggu
55 Ternyata Dia
56 Istimewa
57 Kesalahan Pahaman
58 Belajar Mengemudi
59 Hari yang Spesial
60 Bertingkah Aneh
61 Ngidam
62 Kotak
63 Misterius
64 Pemutih Pakaian
65 Hukuman
66 Permintaan Mama
67 Hadiah Fisik dan Batin
68 Persiapan
69 Pekerjaan Alze
70 Kali Ini Terjebak
71 Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72 Salah Beli
73 Lupa Belajar
74 Pemakaman Orang Tua Bita
75 Something Wrong
76 Belanja
77 Masih Takut
78 Malas
79 Heboh Sekelas
80 Tidak Semudah Itu
81 Melahirkan
82 Lulus Bersama (End)
83 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kesialan Birgitta
2
Kekesalan Alze
3
Terpaksa setuju
4
Ketemu Lagi
5
Masakan Mama
6
Asuransi
7
Pilihan
8
Pinjaman Uang
9
Bermuka Dua
10
Jaket Milik Alze
11
Adu Mulut
12
Nikah?
13
Kepikiran Tentang Dia
14
Ingin Kebebasan
15
Sasaran Empuk
16
Sah
17
Diusir
18
Parasit
19
Larangan Adalah Perintah
20
Bertemu Sam
21
White Bear
22
Semakin Dekat
23
Dikerjai
24
Mulai Menyukainya
25
Cemburu
26
Bantal Guling
27
Keluarga Aneh
28
Akhlakless
29
Rencana Sesat
30
Alze Marah
31
Berkelahi
32
Tidak Peka
33
Pria Itu Datang
34
Mulai Memahaminya
35
Pengganggu
36
Hampir Celaka
37
Menyesal
38
Kesalahan Fatal
39
Salah Paham
40
Dalam Bahaya
41
By Your Side
42
Trauma
43
Menyusahkan
44
Keceplosan
45
Mimisan
46
Tawaran
47
Ungkapan Tulus
48
Family Time
49
Dikejar
50
Mengintai
51
Jangan Pergi
52
Terjebak atau Menjebak?
53
Terlalu Obsesi
54
Penganggu
55
Ternyata Dia
56
Istimewa
57
Kesalahan Pahaman
58
Belajar Mengemudi
59
Hari yang Spesial
60
Bertingkah Aneh
61
Ngidam
62
Kotak
63
Misterius
64
Pemutih Pakaian
65
Hukuman
66
Permintaan Mama
67
Hadiah Fisik dan Batin
68
Persiapan
69
Pekerjaan Alze
70
Kali Ini Terjebak
71
Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72
Salah Beli
73
Lupa Belajar
74
Pemakaman Orang Tua Bita
75
Something Wrong
76
Belanja
77
Masih Takut
78
Malas
79
Heboh Sekelas
80
Tidak Semudah Itu
81
Melahirkan
82
Lulus Bersama (End)
83
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!