Keharmonisan dan kemesraanku dengan Keith terlihat palsu. Kupikir jika berpura-pura, kami tidak akan ketahuan, tetapi orang-orang dapat mengetahuinya. Semua orang dapat menyadarinya, kecuali diriku dan Keith.
Eric masih menunggu jawabanku. Menatap mataku lekat-lekat. Aku membalas tatapannya.
"Memangnya kenapa kalau sandiwara saja, Eric?" jawabku ketus.
Ini sama sekali bukan urusan Eric. Entah aku bertunangan kontrak atau sungguhan, dia tidak seharusnya mencampurinya. Aku juga tidak pernah menganggu urusan pribadi Eric, karena kuyakin dia tidak akan menyukainya.
Eric menghela napas panjang sambil memegang rambutnya berwarna keemasan. Lalu menatapku kembali.
"Aku sedang menyingkirkanmu agar tidak perlu bersandiwara dengan orang itu, Diana."
"Kenapa?"
Benar kenapa dia bersikap seperti ini. Aku bukanlah anak kecil yang harus diatur-atur. Meski kita teman, Eric harus tahu batasan yang tidak boleh dilewati.
"Kalian hanya saling mencari keuntungan satu sama lain, Diana. Lebih baik pertunangan kalian dibatalkan saja."
"Itu benar, aku membutuhkannya agar terhindar dari lamaran-lamaran yang berdatangan, sedangkan Keith membutuhkan uang, tetapi aku sama sekali tidak berniat membatalkan pertunangan ini," tegasku.
Jika aku membatalkannya sekarang, balas dendamku tidak akan tercapai. Keith belum sepenuhnya jatuh cinta padaku. Stella akan merasa kegirangan karena pertunangan kami yang dibatalkan. Dia pasti langsung mendekati Keith begitu mendengar kami yang berpisah.
"Kalau kamu jenuh terhadap lamaran-lamaran itu aku akan melindungimu, tidak perlu meminta bantuan Skyrise, Diana." Wajah Eric semakin keras. Ini adalah sikapnya ketika bertemu dengan orang yang bukan temannya.
"Aku bisa melindungi diriku sendiri, Eric, tak perlu bantuanmu. Akan kulakukan dengan caraku sendiri."
Aku berdiri berniat keluar dari sana karena percakapan ini akan semakin kacau bila dilanjutkan. Eric mencengkeram lenganku. Langkahku terhenti, berpaling padanya.
"Kenapa di antara pelamar-pelamar itu kamu memilihnya?" Eric menatapku dengan tajam.
"Tidak ada alasan khusus. Di antara semuanya dia adalah yang terbaik."
Lebih tepatnya karena balas dendam. Tidak perlu kukatakan hal ini pada Eric.
"Kenapa kamu tidak pernah meminta bantuanku, Diana?" Wajah Eric semakin memelas.
Kuhembuskan napas panjang untuk menenangkan diri. "Kamu pun tidak pernah meminta pertolonganku apabila kesulitan, Eric."
"Aku hanya tidak ingin melihatmu terluka atau merasa kesulitan karena masalahku, Diana." Cengkeraman tangan Eric semakin kuat.
Kita selalu memasang tembok yang tidak terlihat satu sama lain. Jika kita benar-benar berteman, maka aku dan Eric tidak perlu merasa enggan meminta bantuan satu sama lain. Tidak ingin teman kita terluka atau pun kesusahan hanya dalih belaka, kita masih belum terbuka satu sama lain. Dia yang pertama kali membuat batas ini, aku pun tidak ingin melewatinya.
"Aku pun juga sama, Eric. Lain kali, akan kuminta bantuanmu bila masalahku benar-benar tidak bisa kuatasi. Pertunanganku dengan Keith tetap tidak bisa kubatalkan." Aku melepas cengkeraman tangan Eric.
"Baiklah, Diana. Aku dengan senang hati akan membantumu. Maafkan aku, jika terlalu mendesakmu." Eric tertunduk.
Dia sering begini apabila merasa sedih. Saat kecil, aku sering menghiburnya dengan mengelus-elus kepalanya. Kini pun sama. Tanganku bergerak sendiri mengelus-elus kepalanya. Eric terkesiap karena tindakanku.
Aku segera tersadar memegang tanganku yang tidak tahu diri ini. Mengelus-elus kepala Raja adalah tindakan yang tidak sopan. Eric mendongak lantas meraih tanganku yang memegang kepalanya tadi. Kupikir dia akan marah, tetapi senyum tersungging di bibirnya.
"Terima kasih, Diana."
"Aku minta maaf atas kelancanganku, Eric."
Eric mengangguk, memaafkan perbuatanku. Dia mencium tanganku. "Sampai bertemu lagi, Diana." Eric melepas tanganku
"Sampai jumpa, Eric."
Aku segera berbalik, keluar dari ruangan ini. Keith masih menungguku di luar. Kukira dia sudah pulang. Keith tersenyum ke arahku. Aku balas tersenyum walau tidak tulus.
Dia menggenggam tanganku. Tiba-tiba Eric yang keluar dari aula rapat berdiri di tengah-tengah kami. Aku terpaksa melepaskan tangan Keith agar Eric bisa lewat. Padahal tadi dia sudah baikan, tetapi suasana hatinya cepat sekali berubah. Dia masih tidak ingin pertunanganku dengan Keith dilanjutkan.
Sekali kubilang pertunangan ini dilanjutkan, akan tetap kulanjutkan, Eric.
Keith merasa kebingungan dengan tindakan Raja. Dia menatapku dengan tanda tanya yang seolah olah terpampang di atas kepalanya. "Raja kenapa?"
"Aku akan menceritakan semuanya, tetapi tidak di sini."
Kurangkul lengannya membawa Keith keluar dari istana. Kami naik ke kereta kuda. Lebih tepatnya kereta kudaku. Keith meminta kereta kudanya mengikuti kami di belakang. Lalu kupasang sihir agar suara kami tidak terdengar kusir.
"Eric tahu kalau pertunangan kita hanya sandiwara saja, Keith," kataku tanpa basa basi.
Mata Keith melebar, lalu dia tertunduk sambil menghela napas. "Apa yang akan kita lakukan, Diana?"
Sepertinya Keith takut kalau pertunangan ini batal. Dia pasti masih membutuhkan obat untuk ibunya. Aku juga masih membutuhkannya untuk menghindari pelamar-pelamar itu. Meski pertunangan kami ketahuan ternyata hanya sandiwara belaka, ini sama sekali tidak akan menghancurkan kontrak kami.
"Kita lanjutkan saja pertunangan kontrak ini. Aku sudah meminta Eric untuk tidak menyebarkannya. Lalu sebenarnya bukan cuma Eric yang tahu, Ibumu dan Stella juga tahu tentang ini."
Aku tidak meminta Eric merahasiakannya, tetapi kuyakin dia tidak akan menyebarkannya, karena diriku akan semakin kesusahan. Apabila Eric menyebarkannya, hubungan pertemanan kami benar-benar akan kuakhiri.
Keith segera mendongak ke arahku. Rasa bingung dan penasaran terpancar dari wajahnya.
"Kenapa kamu tidak langsung menceritakan hal ini padaku, Diana?"
"Aku ingin mengatakannya, tetapi terlalu banyak masalah yang menerpa. Jadi aku tidak sempat menceritakannya padamu, Keith," elakku. Tantangan yang kuajukan pada Stella tidak mungkin kujelaskan pada Keith. Ini hanya di antara kami berdua.
"Aku akan berbicara pada Stella dan Ibuku tentang hal ini. Terima kasih karena tetap mempertahankan pertunangan ini, Diana."
Kenapa kamu terlalu baik Keith? Kamu bahkan sama sekali tidak mencurigaiku akan menyakitimu. Maafkan aku, tetapi kamu harus merasakan sakit hati kehilangan diriku. Aku baru bisa memaafkanmu setelah kamu merasakan rasa sakit yang pernah kurasakan.
"Ini bukan apa-apa," jawabku.
"Besok aku akan ke kediamanmu untuk membicarakan kasus pembunuhan penyihir."
"Baiklah, dengan bekerja sama pekerjaan akan semakin cepat selesai. Pembunuh itu akan segera tertangkap."
Namun, Keith akan curiga bila aku menanyakan tentang kehidupan yang sebelumnya pada pembunuh itu. Ada baiknya aku bertindak sendiri, tetapi kekuatan penyihir itu belum diketahui. Bekerja sama adalah jalan terbaik.
Pembunuh itu akan kuintrogasi setelah menyerahkannya pada Eric. Eric pasti mengizinkanku menyampaikan beberapa hal pada pembunuh itu. Akan kutanyakan tujuan sebenarnya dia melakukan pembunuhan ini. Apakah dia hanya ingin bersenang-senang atau memiliki rencana kelam, akan segera kuketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Yen Lamour
Hai kak, aku makpir juga nih, dicicil dulu ya, ceritanya menarik
Lagi ikutan event ya? Ayo semangat💪
Yuk kita saling dukung🥰salken dari silence😊🤗
2022-03-31
1
Santai Dyah
lnjut thor
2022-03-11
1