Bab 15 Pertemuan Dengan Ibu Keith

Rumah Gauri berada jauh dari dunia luar. Rumah sederhana ini berada di hutan belantara yang dikelilingi oleh hewan. Hutan ini dilindungi oleh sihir, jadi harus melwati jalan tertentu agar sampai ke rumah Gauri. Tak ada tetangga. Dia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang.

Kuketuk pintu rumahnya. Tak lama pintu itu terbuka. Seorang nenek yang masih bugar sedang membukakan pintu. 

"Ada keperluan apa?" tanya Gauri.

"Saya ingin menanyakan tentang sebuah sihir, Penyihir Gauri," jawabku.

Aku tidak ingin memanggilnya sebagai nenek karena entah mengapa sepertinya kurang sopan. Dia mempersilakan aku masuk.

Banyak keriput di wajahnya tetapi dia tidak menggunakan tongkat untuk berjalan. Tindak tanduknya tidak seperti orang tua, hanya wajahnya saja yang terlihat tua.

Kami duduk di ruang tamu. Cangkir dan teko teh melayang ke arah kami. Gauri menyajikan teh padaku.

"Sihir apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Gauri.

"Saya ingin tahu tentang sihir mengulang waktu," jawabku tanpa basa-basi.

Tangan Gauri yang mendekatkan cangkir ke mulutnya, terhenti. Dia meletakkan cangkirnya.

"Ada dua tipe orang yang akan bertanya tentang sihir ini. Orang yang ingin mengulang waktu atau orang yang telah mengulang waktu. Kamu yang mana?" sergah Gauri.

Aku melebarkan mataku. Haruskah aku jujur padanya? Apakah dia dapat dipercaya? 

"Apakah Anda bisa menjaga rahasia?" tanyaku ragu-ragu.

"Aku tidak pernah membocorkan pembicaraanku dengan seseorang apapun yang terjadi," ujarnya menyakinkanku.

Aku melihat sorot matanya. Dia bersungguh-sungguh. Meski terlihat tegas, ada kelembutan di dalamnya.

"Saya telah mengulang waktu, yang ingin kutanyakan adalah kenapa waktu bisa terulang. Maksud saya kenapa saya bisa mengulang waktu?" 

"Untuk melakukan sihir mengulang waktu diperlukan darah penyihir waktu dan penyihir biasa. Lalu penyihir waktu akan merapalkan mantra untuk kembali ke masa lalu. Penyihir waktu dan penyihir biasa yang mengorbankan semua darahnya akan mengingat kehidupan sebelumnya," jelas Gauri.

"Apa Anda tahu siapa saja penyihir waktu yang ada?"

Aku harus tahu siapa penyihir itu. Kenapa dia mengulang waktu? Kenapa dia menggunakan darahku? Apa karena aku gadis cacat sehingga dia tidak ambil pusing rencananya mungkin kuhalangi di kehidupan ini? Kalau itu alasannya dia melakukan kesalahan besar. 

"Aku tidak tahu. Aku sudah menjauh dari dunia luar. Yang kutahu hanya satu yaitu diriku."

Gauri penyihir waktu? Kalau begitu mungkinkah....

"Apa Anda ingat kehidupan sebelumnya?"

"Tidak," jawabnya cepat.

Ternyata bukan. Kalau begitu siapa orang itu? Aku mati di kehidupan sebelumnya dikorbankan seseorang demi mengulang waktu. Siapa orang itu? Aku hanya bisa menebak kalau orangnya adalah pembunuh penyihir.

"Apa kekuatan penyihir waktu?"

"Aku tidak bisa mengatakannya karena itu adalah sihir unikku."

Jika menyangkut sihir unik memang sangat sulit. Gauri tidak akan mengungkapnya sekali pun aku memaksanya.

"Apa ada efek samping karena telah mengulang waktu?" tanyaku.

"Bisa dibilang banyak nasib orang yang berubah. Kalau untuk pengguna sihir mengulang waktu, tidak ada karena mereka sudah mengorbankan diri di masa lampau."

Itu benar, banyak korban berjatuhan di kehidupanku kali ini. Nasib setiap orang berubah. Aku juga tidak merasakan efek samping dari sihir mengulang waktu selain hal yang disebutkan oleh Gauri.

"Baiklah, terima kasih, Penyihir Gauri. Bila ada keperluan saya akan datang kembali."

"Jagalah dirimu anak muda."

Aku berpamitan lalu segera menuju kediamanku untuk mengunjungi Ibu Keith. Sambil memikirkan cara untuk menghentikan pembunuh penyihir.

***

Aku telah sampai di kediaman Skyrise. Mataku terpaku pada sosok yang tidak asing itu. Entah mengapa aku harus terus bertemu dengannya di kediaman ini, padahal dia bukan penghuni di sini. Stella mendekatiku.

"Senang bertemu denganmu, maaf tidak bisa mengobrol denganmu. Keperluanku di sini sudah selesai, aku pulang dulu," pamitnya.

Aku tidak ingin menghabiskan waktu denganmu. Itu malah membuat hariku semakin buruk.

"Aku sangat menyayangkannya, Stella. Kuharap kapan-kapan bisa mengobrol," jawabku bohong.

Kami saling menyunggingkan senyum palsu. Lalu, melanjutkan langkah menuju tujuan kami masing-masing. Keith sudah menungguku. Dia menyodorkan lengannya agar kurangkul. Aku melakukannya sambil memutar bola mataku.

Dia mengantarku menuju kamar Ibunya. Kehadiran Stella terus-menerus mengusikku. Keith menyadari ada yang mengganggu pikiran tunangannya.

"Ada apa Diana?" tanya Keith melihat wajahku.

Sepertinya raut mukaku terlihat buruk hingga Keith ikut mengerutkan wajahnya. "Kuharap Stella mengurangi waktunya untuk datang ke sini, karena bisa saja muncul rumor tidak mengenakkan," jawabku ketus.

"Dia hanya mampir untuk berbicara dengan Iris," balas Keith membela Stella.

Itu hanyalah akal-akalan Stella agar bisa bertemu dengan Keith. Keith terlalu polos untuk menyadarinya.

Aku menatap Keith dengan tajam. "Dia bisa bertemu dengan Iris di luar. Aku hanya tidak ingin ada kabar burung tentang pertunangan kita retak karena Tuan Skyrise kedatangan tamu yaitu gadis lain, selain tunangannya," tegasku.

"Maafkan aku, Diana. Aku tidak berpikir sampai ke situ. Aku akan memberitahu Stella agar tidak sering-sering datang ke kediamanku. Lalu, Iris akan kuberitahu kalau lebih baik bertemu dengan teman-temannya di luar saja," tutur Keith. Dia menuruti setiap ucapanku, tetapi yang terakhir kurasa tidak perlu.

"Iris bisa menemui teman-temannya di kediaman Skyrise apabila mereka lebih dari satu orang. Jika hanya satu orang kurasa lebih baik di luar saja, Keith," saranku.

Sebenarnya aku ingin menekankan bahwa hanya Stella yang tidak boleh datang di kediaman ini, tetapi ini akan membuat Keith salah paham kalau aku cemburu kepadanya. Akan lebih baik diberlakukan untuk semua gadis saja, dengan begitu rumor tidak akan tersebar.

"Baiklah, Diana." Keith mengangguk.

Aku mengalihkan pandanganku ke depan. Kami sudah sampai di depan kamar Ibu Keith. Keith mengetuk pintu lalu mempersilakan aku masuk.

Aku membungkukkan kepala lalu memberi salam kepada Ibu Keith. Ibu Keith berbaring di kasur. Beliau berusaha bangun. Keith membantunya menyanderkan kepala ibunya ke sandaran kasur.

Ibu Keith terlihat sangat lemah. Tubuhnya kurus. Rambutnya terlihat sangat tipis. Ada beberapa uban yang terlihat. Meski begitu beliau terlihat cantik. Kurasa saat muda beliau pasti didekati oleh banyak lelaki.

Ibu Keith tersenyum ke arahku. Aku balas tersenyum kepadanya.

Keith kembali ke sisiku. Lalu memperkenalkan diriku. "Ibu dia adalah Diana, tunanganku."

"Saya Diana Moonlight, tunangan Keith, Nyonya Skyrise." Aku memperkenalkan diri lebih lanjut.

"Jangan terlalu formal denganku. Kamu bisa memanggilku dengan sebutan Ibu," ujar Ibu Keith.

Aku terkejut, Keith pun sama. Kami belum sedekat itu. Aku tidak mungkin memanggil ibunya dengan sebutan Ibu. Namun, ketika melihat matanya aku tidak sanggup menolak.

"Baiklah, Ibu," kataku sambil tersenyum.

Ibu Keith ikut tersenyum. Dia menatap Keith. "Bisakah kamu meninggalkan kami berduaan, Keith?"

"Kenapa, Ibu?" tanya Keith.

"Aku hanya ingin bicara dengan tunanganmu berdua saja," jawab kbunya lembut.

Keith melihatku sambil memberikan isyarat menanyakan persetujuanku. Aku mengangguk. Keith mengerti, lalu menunduk kepada ibunya. Dia meninggalkan kami sendirian di kamar ibunya.

Apa yang ingin dibicarakan Ibu Keith denganku? Kenapa harus berdua? Apa ini hal penting? Banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepalaku. Aku hanya bisa menatap senyuman Ibu Keith yang penuh arti.

Episodes
1 Epside 1 Permulaan
2 Bab 2 Boneka Hidup
3 Bab 3 Kembali
4 Bab 4 Pembalasan
5 Bab 5 Penobatan
6 Bab 6 Datangnya Pelamar
7 Bab 7 Pertunangan Kontrak
8 Bab 8 Pertama Kali Bertemu
9 Bab 9 Adik Keith
10 Bab 10 Pesta Kepala Keluarga
11 Bab 11 Undangan Iris
12 Bab 12 Cemburu
13 Bab 13 Peringatan
14 Bab 14 Hal yang Ditutupi
15 Bab 15 Pertemuan Dengan Ibu Keith
16 Bab 16 Obrolan dengan Ibu Keith
17 Bab 17 Terbang
18 Bab 18 Kepercayaan
19 Bab 19 Pertemuan Penyihir
20 Bab 20 Ketahuan
21 Bab 21 Rencana Menangkap Pembunuh Penyihir
22 Bab 22 Pembunuh Penyihir Tertangkap
23 Bab 23 Kebingungan
24 Bab 24 Perasaan
25 Bab 25 Keraguan
26 Bab 26 Pernyataan Cinta dari Teman
27 Bab 27 Hanya Teman
28 Bab 28 Kebenaran Kejadian di Pesta
29 Bab 29 Canda Tawa dan Kengerian
30 Bab 30 Pencarian Informasi
31 Bab 31 Perkiraan Kasus Orang Hilang
32 Bab 32 Masalah yang Bertubi-Tubi
33 Bab 33 Terima Kasih
34 Bab 34 Perpisahan
35 Bab 35 Perpisahan di Masa Lalu
36 Bab 36 Pertunangan Kontrak Baru
37 Bab 37 Festival
38 Bab 38 Pembunuh Penyihir
39 Bab 39 Pernyataan Cinta
40 Bab 40 Penolakan
41 Bab 41 Kepingan Puzzle
42 Bab 42 Semakin Mendekati Kebenaran
43 Bab 43 Pembunuh Kabur
44 Bab 44 POV Keith Rencana Pertunangan
45 Bab 45 POV Keith Masa-Masa Pertunangan
46 Ban 46 POV Keith Kesalahpahaman
47 Bab 47 POV Keith Terlambat
48 Bab 48 POV Keith Pembunuhan
49 Bab 49 POV Keith Mengulang Waktu
50 Bab 50 Malam Indah
51 Bab 51 POV Iris Kedatangan Eric
52 Bab 52 Mengakhiri Perasaan Teman
53 Bab 53 POV Iris Mengobati Raja
54 Bab 54 Perseteruan dengan Stella
55 Bab 55 Pertarungan dengan Derek
56 Bab 56 POV Derek Penyihir Lemah
57 Bab 57 Perang
58 Bab 58 Kekalahan Derek
59 Bab 59 Gadis Paling Bahagia
60 Extra 1 POV Iris Pernikahan Diana
61 Extra 2 POV Iris Gadis yang Mendekati Raja
62 Extra 3 POV Iris Pesta Gelar Kepala Keluarga Skyrise
63 Extra 4 POV Iris Pernyataan Cinta end
64 Ucapan Terima Kasih dan Novel Lain
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Epside 1 Permulaan
2
Bab 2 Boneka Hidup
3
Bab 3 Kembali
4
Bab 4 Pembalasan
5
Bab 5 Penobatan
6
Bab 6 Datangnya Pelamar
7
Bab 7 Pertunangan Kontrak
8
Bab 8 Pertama Kali Bertemu
9
Bab 9 Adik Keith
10
Bab 10 Pesta Kepala Keluarga
11
Bab 11 Undangan Iris
12
Bab 12 Cemburu
13
Bab 13 Peringatan
14
Bab 14 Hal yang Ditutupi
15
Bab 15 Pertemuan Dengan Ibu Keith
16
Bab 16 Obrolan dengan Ibu Keith
17
Bab 17 Terbang
18
Bab 18 Kepercayaan
19
Bab 19 Pertemuan Penyihir
20
Bab 20 Ketahuan
21
Bab 21 Rencana Menangkap Pembunuh Penyihir
22
Bab 22 Pembunuh Penyihir Tertangkap
23
Bab 23 Kebingungan
24
Bab 24 Perasaan
25
Bab 25 Keraguan
26
Bab 26 Pernyataan Cinta dari Teman
27
Bab 27 Hanya Teman
28
Bab 28 Kebenaran Kejadian di Pesta
29
Bab 29 Canda Tawa dan Kengerian
30
Bab 30 Pencarian Informasi
31
Bab 31 Perkiraan Kasus Orang Hilang
32
Bab 32 Masalah yang Bertubi-Tubi
33
Bab 33 Terima Kasih
34
Bab 34 Perpisahan
35
Bab 35 Perpisahan di Masa Lalu
36
Bab 36 Pertunangan Kontrak Baru
37
Bab 37 Festival
38
Bab 38 Pembunuh Penyihir
39
Bab 39 Pernyataan Cinta
40
Bab 40 Penolakan
41
Bab 41 Kepingan Puzzle
42
Bab 42 Semakin Mendekati Kebenaran
43
Bab 43 Pembunuh Kabur
44
Bab 44 POV Keith Rencana Pertunangan
45
Bab 45 POV Keith Masa-Masa Pertunangan
46
Ban 46 POV Keith Kesalahpahaman
47
Bab 47 POV Keith Terlambat
48
Bab 48 POV Keith Pembunuhan
49
Bab 49 POV Keith Mengulang Waktu
50
Bab 50 Malam Indah
51
Bab 51 POV Iris Kedatangan Eric
52
Bab 52 Mengakhiri Perasaan Teman
53
Bab 53 POV Iris Mengobati Raja
54
Bab 54 Perseteruan dengan Stella
55
Bab 55 Pertarungan dengan Derek
56
Bab 56 POV Derek Penyihir Lemah
57
Bab 57 Perang
58
Bab 58 Kekalahan Derek
59
Bab 59 Gadis Paling Bahagia
60
Extra 1 POV Iris Pernikahan Diana
61
Extra 2 POV Iris Gadis yang Mendekati Raja
62
Extra 3 POV Iris Pesta Gelar Kepala Keluarga Skyrise
63
Extra 4 POV Iris Pernyataan Cinta end
64
Ucapan Terima Kasih dan Novel Lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!