Indera penciumanku menghilang. Aku pergi menuju ke ruang kerja kakakku untuk memberitahu hal ini. Aku mengetuk pintu lalu segera masuk.
Kakakku terlihat senang. Sejujurnya aku tidak tega mengatakan hal ini, tetapi aku harus tetap mengatakannya.
"Kak, kurasa ada efek samping setelah ritual transfer sihir."
"Efek samping apa, Diana?"
"Aku tidak bisa mencium bau apapun."
Kakakku langsung berdiri mendekatiku. "Bagaimana ini apa harus kita hentikan saja?"
Aku terdiam sebentar. Meski kekuatan sihir kakakku lebih kuat daripada sebelumnya, dia tidak bisa menggunakan sihir yang lebih rumit. Kemungkinan bangsawan-bangsawan lain masih akan menghinanya. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Setelah berpikir panjang aku berkata, "Tidak, lebih baik kita lanjutkan saja."
"Bagaimana jika efek sampingnya lebih buruk?" Kakakku terlihat khawatir. Dia memegang pundakku.
Aku menggenggam tangan kakakku. "Aku tidak apa-apa, Kak. Yang terpenting adalah kehormatan keluarga kita."
"Terima kasih, Diana. Aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbananmu."
Kakakku memelukku. Aku memeluknya balik. Aku rela mengorbankan semuanya, bahkan nyawaku sekalipun.
Kakakku mulai mengurung diriku di kediaman kami. Dia tidak mengizinkanku keluar. Dia tidak ingin bangsawan-bangsawan yang lain mengetahui ritual transfer sihir milik kami. Keluarga kami mulai pulih.
Lalu kami melakukan ritual transfer sihir setiap tiga bulan sekali. Setelah ritual transfer sihir aku kehilangan panca inderaku satu persatu. Setelah tidak bisa mencium bau apapun, aku tidak bisa berbicara dan indera pengecapku hilang. Aku berkomunikasi dengan orang-orang menuliskan huruf di kertas.
Mulai beredar rumor anak kedua keluarga Moonlight merupakan anak cacat sehingga disembunyikan dari dunia luar. Anak perempuan yang cantik tetapi tidak bisa bicara. Mereka mengasihani kakakku yang harus mengurus diriku ini. Para bangsawan menganggap anak kedua keluarga Moonlight tidak ada.
Aku tidak menghiraukan pandangan orang-orang terhadap diriku. Meski diriku dicibir aku tidak peduli. Bagiku yang terpenting adalah keluargaku bisa bangkit.
Aku bertunangan dengan orang yang sama sekali tidak pernah mencintaiku. Kakakku bekerja sama dengan dirinya. Kami bertunangan agar hubungan keluarga kami semakin dekat.
Pada ritual sihir ketiga aku kehilangan penglihatanku. Duniaku menjadi gelap. Aku berkomunikasi dengan orang lain menggunakan menganggukkan dan menggelengkan kepala, serta menulis di telapak tangan seseorang.
Tunanganku meninggalkanku saat-saat terpurukku, aku membencinya. Kakakku membatalkan pertunangan kami. Dia tidak ingin kami berhubungan dengan keluarga orang yang menyakitiku.
Lalu tiba ritual yang keempat. Aku mempersiapkan diri kehilangan pendengaran atau indera perabaku. Kehidupan tanpa suara atau tidak bisa merasakan sentuhan.
Suara pintu terbuka. Pasti kakakku yang datang.
"Ini ritual transfer sihir yang keempat, Diana." Benar, itu adalah suara kakakku.
Aku tidak bisa melihatnya tetapi aku mengenal suaranya.
"Ha... ha... ha..." Kakakku tertawa keras memenuhi ruangan.
'Apa yang lucu, Kak?' batinku.
Aku menelengkan kepalaku sedikit. Aku tidak tahu apa yang perlu ditertawakan. Aku tidak bisa melihat jadi tidak tahu apa ada sesuatu yang terlihat lucu.
"Kau terlalu bodoh, Diana."
Kakakku mendekatiku dan mencengkram kuat lenganku. Aku mendongak ke atas. Aku tak tahu di mana letak wajah kakakku, kukira-kira saja tempatnya.
Aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
"Kau mengorbankan semuanya hingga kehilangan hampir semua inderamu. Kau tidak dapat melihat ataupun berbicara lagi. Bahkan tidak dapat membau harumnya bunga. Kau adalah tumbal yang berguna demi diriku ini," ejek kakakku.
Kakakku berdecak sambil tertawa berkali-kali.
"Sayang sekali, kau akan menjadi gadis cacat seumur hidup. Lalu kau akan hidup dalam kehampaan selamanya. Aku sudah tahu dari awal kalau ritual transfer sihir ini mempunyai efek samping."
Aku tercengang. Jadi dari awal kakak sudah tahu. Kakak sudah tahu dan melakukan ini pada adiknya. Kenapa?
"Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku melakukan ini. Semuanya tersirat darinraut wajahmu. Aku membencimu Diana. Kau merebut semuanya dariku. Kau membuat ibu yang menyayangiku meninggal karena melahirkanmu. Ayah yang semula menyayangiku meninggalkanku dan hanya melihatmu karena kau mempunyai kekuatan sihir yang besar."
Aku tidak tahu kalau kakakku sebegitu besarnya membenciku hingga rela mengorbankaku demi mendapat kekuatan sihir, padahal aku selalu menghormati dan menyayanginya. Aku sama sekali tidak bisa berkata-kata.
"Satu lagi, lagipula setelah ini kau tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain dan tidak punya siapa-siapa lagi. Kau tahu, akulah yang merencanakan pembunuhan Ayah. Lalu aku mengubah isi wasiat ayah tentang kepala keluarga Moonlight. Kepala keluarga yang sebenarnya adalah kau."
Aku sama sekali tidak bisa menahan amarahku lagi. Bukan cuma mengorban diriku tetapi dia juga membunuh ayah.
'Dasar pembunuh!' umpatku dalam hati pada kakakku
Tidak, dia tidak pantas disebut kakak. Aku tidak sudi memanggilnya kakak. Aku mengeluarkan sihir es untuk menyerang Trevor, tetapi usahaku sia-sia. Seranganku meleset karena tidak tahu letak pasti Trevor. Dia langsung menghempaskanku dengan sihir angin.
Aku kesulitan untuk bangun. Tubuhku rasanya remuk. Perbedaan kekuatan kami terlalu besar. Kekuatannya terus bertambah akibat ritual sihir sedangkan kekuatan sihirku terus berkurang.
Dia mencengkram tanganku lalu menggoresnya dengan pisau. Darahku mengalir. Aku meronta-ronta. Dia memukul kepalaku hingga membuatku tak sadarkan diri. Pastinya dia telah meminum darahku. Ritual sihir keempat telah berhasil.
Keesokan harinya aku tidak bisa mendengar apapun. Indera pendengarankulah yang hilang.
Duniaku hampa tanpa cahaya dan suara. Tidak bisa mengucap kata-kata dan mengecal rasa. Aku hanya bisa meraba-raba. Lama-kelamaan aku seperti boneka saja.
Aku tidak tahu sudah berapa waktu sudah berjalan. Makanan disuapi dalam mulutku, aku tidak bisa merasakannya. Aku hanyalah boneka yang dipertahankan hidup untuk menguatkan sihir Trevor.
Lalu secara tiba-tiba ada yang membawaku dari penjaraku ini. Dia mengatakan melalui telapak tanganku bahwa aku sudah aman.
Untuk apa aku diselamatkan bila tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa makan, tidur dan buang kotoran saja. Hanya menjadi beban saja. Pasti orang yang menyelamatkanku pasti mempunyai maksud tertentu. Tidak ada untungnya dia membawaku.
Pada akhirnya seluruh pengorbananku sia-sia. Penderitaan yang kualami hanya demi kepuasan Trevor saja.
Aku ingin mati. Aku tidak tahan dengan semua ini. Tidak bisa melakukan apa-apa karena semua kebodohanku. Seandainya saja waktu itu aku menanyai lebih lanjut pembunuh ayah mungkin aku akan mengetahui hal yang sebenarnya. Seandainya aku tidak setuju melakukan ritual transfer kekuatan sihir, aku tidak akan berakhir menyedihkan seperti ini.
Jika seandainya waktu terulang kembali, aku akan membalas semua perbuatan Trevor. Aku akan membuatnya menderita. Aku tidak akan memaafkannya. Aku akan membalas semua orang yang telah melukaiku.
Tiba-tiba, aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di dadaku. Sepertinya ada yang tertusuk di sana dan darah yang keluar. Tubuhku terasa lemas. Aku sama sekali tidak bisa merasakan tangan dan kakiku. Kepalaku semakin kosong.
Setidaknya permintaanku terkabul. Dengan ini, aku tidak perlu menderita lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rieanty
lanjut
2022-03-01
1