Bab 3 Kembali

Cahaya memasuki mataku. Aku membuka mata. Aku bisa melihat. Kicauan burung terdengar di luar, aku bisa mendengar. Aku memprotkan parfum yang berada di meja rias. Aku bisa membau harumnya. 

"A..."

Aku memegang tenggorokanku, aku bisa berbicara. Aku mendekati balkon. Terlihat taman di kediaman Moonlight. Itu adalah pemandangan di luar kamarku.

Kenapa seluruh inderaku kembali? Apa aku sudah mati dan berada di surga? Terakhir kali aku merasakan rasa sakit yang luar biasa lalu tubuhku terasa lemas.

Terdengar suara ketukan pintu. Seorang pelayan masuk. Itu adalah pelayan yang meninggal tiga bulan setelah pemakaman ayahku.

"Airnya sudah siap, Nona," kata pelayan itu.

"Ternyata aku berada di surga," kataku berbicara sendiri.

"Jangan bicara seperti itu, Nona. Tolong menjauh dari balkon. Jangan berpikiran untuk menjemput Tuan yang telah berpulang seminggu yang lalu." 

Pelayan itu segera mendekatiku dan menarikku menjauh dari balkon. Apa katanya? Seminggu yang lalu ayahku meninggal? Kalau begitu aku kembali ke masa lalu?

Berarti permintaanku terwujud. Aku menyeringai. Ini adalah kesempatanku untuk membalas dendam pada semua orang yang telah menyakitiku di masa lalu. Aku tidak akan tertipu lagi.

"Jangan khawatir, aku tidak akan menjemput ayahku sebelum membuat pembunuh ayah menyesal."

Aku menjauh dari balkon. Pelayan itu memiringkan kepalanya. Bukannya pembunuh itu sudah ditangkap dan diadili dengan dibunuh? Semua itu terlihat dari wajahnya. Karena dia tidak bertanya lebih lanjut, aku tidak berniat menjelaskannya. 

Aku membersihkan diri dan segera mengeringkan rambut lalu berpakaian. Ini adalah awal yang bagus untuk memulai hari baru dan hidup baru.

Meskipun sebenarnya aku berharap kembali ke masa lalu sebelum ayahku meninggal. Aku akan memperingatkannya tentang rencana Trevor. Pasti ayahku akan mempercayai ucapan putrinya tersayang. Ayahku akan mendatangi Trevor menanyainya. Trevor akan menyangkalnya tetapi, ayahku tetap mempercayaiku. Lalu ayahku akan mengusirnya.

Semua itu hanyalah khayalanku belaka. Aku berharap bisa bertemu ayahku lagi. Tanpa sadar air mataku menetes. Aku segera mengusapnya. Aku harus kuat. Ayahku telah tiada. Hanya tersisa aku dan Trevor. Aku akan membalas perbuatannya. 

Suara pintu diketuk terdengar dan terbuka.

Aku menoleh ke arah pintu itu. Ternyata Trevor.

Wajah orang yang dulu kuhormati sekarang kubenci sepenuhnya hingga ingin membunuhnya. Aku tidak ingin melihat wajahnya.

Darahku naik ke ubun-ubun. Aku berusaha tidak langsung menyerangnya. Kematian yang cepat tidak pantas untuknya aku akan membalasnya perlahan untuk merasakan penderitaanku.

Dia terlihat gelisah. Pasti gara-gara pertemuan penyihir tidak berlangsung dengan baik. Dia pasti direndahkan lagi, lalu berkeluh kesah di hadapanku. Meratapi dan menyalahkan dirinya karena tidak mempunyai kekuatan sihir yang besar dan tidak pantas menjadi kepala keluarga. Semuanya adalah tipu daya untuk membuatku simpati terhadapnya. 

"Di pertemuan penyihir aku dihina lagi, Diana," keluh Trevor.

"Oh," jawabku singkat.

"Maaf kalau aku mengeluh terus Diana. Aku tahu kamu lelah. Aku juga merasa lelah karena diriku keluarga ini terus direndahkan."

Aku tidak menjawabnya dan memalingkan wajah dari Trevor. Baguslah kalau dia sadar.

Lalu wajahnya berubah cerah.

"Aku menemukan satu cara untuk memulihkan kembali keluarga kita."

Aku tahu apa yang ingin dia katakan.

"Dengan apa?"

"Transfer kekuatan sihir Diana."

Sudah kuduga. Ternyata ini adalah hari saat Trevor menceritakan tentang ritual transfer kekuatan sihir pertama kalinya. 

"Seorang penyihir bisa mentransfer kekuatan sihirnya kepada penyihir lain dengan meminum darahnya."

Aku sama sekali tidak tertarik. Kali ini aku tidak akan menuruti permintaannya. Untuk apa aku berkorban demi orang yang seperti dirinya.

"Lalu?"

"Bagaimana kalau kita melakukan ritual transfer sihir? Aku akan menerima transfer sihir darimu. Dengan begitu aku akan lebih kuat dan keluarga kita tidak akan diremehkan lagi."

"Ha... ha... ha..."

Aku tertawa cukup keras hingga memenuhi kamarku. 

"Diana?"

"Aku tidak mau," jawabku ketus sambil menatap tajam Trevor.

"Tolong pikirkan lagi Diana, ini semua semua demi keluarga kita."

Untuk keluarga atau untuk dirimu saja? Kau hanya mementingkan dirimu sendiri Trevor. Jika untuk keluarga kau tidak perlu membunuh ayah. Tidak perlu pula mengorbankan aku.

"Apa ada efek sampingnya?" tanyaku pura-pura tidak tahu.

"Jangan khawatir tidak ada, Diana." Senyum Trevor berusaha menyakinkanku.

'Berhentilah berbohong Trevor. Aku tidak mempercayaimu.'

"Bukannya ada efek sampingnya? Orang yang memberikan kekuatan sihirnya akan kehilangan panca inderanya satu persatu," beberku.

Trevor terlihat terkejut. Pasti dia bingung kenapa aku bisa mengetahuinya. Itu semua dari mulutnya sendiri.

"Apa yang kubaca salah ya? Aku yakin tidak akan efek sampingnya. Cobalah dulu Diana, kalau memang ada efek sampingnya kita akan berhenti," pinta Trevor sambil memegang tanganku.

Aku menepisnya. Tanganku menjadi kotor karena telah disentuh Trevor.

"Aku tidak mau. Bersujudlah di hadapanku. Mungkin aku akan berubah pikiran." 

Sekalipun Trevor bersujud di hadapanku, aku tetap tidak berubah pikiran. Siapa orang bodoh yang mau menyerahkan nyawanya demi orang seperti itu?

"Apa kamu sudah gila Diana? Kenapa tiba-tiba seperti ini?"

'Aku seperti ini karena dirimu Trevor.'

"Aku masih waras. Lalu, aku berubah. Aku sudah membuka mataku lebar-lebar kalau kejatuhan keluarga Moonlight karena dirimu." Tunjukku pada Trevor.

Benar jika aku yang menjadi kepala keluarga, semuanya tidak akan berakhir seperti ini. Aku mempunyai kekuatan sihir lebih kuat daripada Trevor. Trevor yang tidak tahu diri sok-sokan menjadi kepala keluarga. Akibatnya keluarga Moonlight menjadi seperti ini.

"Apa kamu tidak percaya pada kakakmu lagi? Lalu panggilah aku kakak."

"Aku sudah tidak percaya lagi. Kekuatanmu sampai kapanpun tidak akan berkembang dan hanya akan merendahkan nama baik keluarga Moonlight."

Meskipun Trevor berlatih sekeras apapun kekuatan sihirnya tidak akan bertambah. Dia memang terlahir seperti itu. Memang naas tetapi bakat dari lahir yang menentukan jati diri seorang penyihir. Orang biasa yang berjuang keras tetap saja tidak bisa menjadi penyihir.

Trevor bersujud di hadapanku. Sangat rendahan sekali. Tidak punya harga diri. Aku bingung kenapa dulu sangat menghormatinya.

"Aku sudah bersujud sekarang mari kita lakukan transfer sihir."

"Bahkan setelah bersujud pun aku tidak berubah pikiran bagaimana?"

"Berhentilah berputar-putar dan turutilah aku sebagai kepala keluarga Diana!"

Sepertinya ucapanku membuatnya marah, tetapi aku malah senang. Aku akan membuatnya semakin marah lagi.

"Siapa yang kepala keluarga? Kau bukanlah kepala keluarga yang sah," sindirku.

"Aku adalah kepala keluarga yang sah. Buktinya adalah surat wasiat ayah. Di situ tertulis namaku. Jangan iri padaku, Diana."

Aku tidak iri padanya. Aku hanya mempertanyakan statusnya sebagai kepala keluarga. Di surat wasiat itu tertulis namaku bukan Trevor.

"Bisa saja itu dimanipulasi."

"Kau sudah keterlaluan, Diana."

Tangan Trevor terangkat ke atas. Dia hendak menamparku.

Episodes
1 Epside 1 Permulaan
2 Bab 2 Boneka Hidup
3 Bab 3 Kembali
4 Bab 4 Pembalasan
5 Bab 5 Penobatan
6 Bab 6 Datangnya Pelamar
7 Bab 7 Pertunangan Kontrak
8 Bab 8 Pertama Kali Bertemu
9 Bab 9 Adik Keith
10 Bab 10 Pesta Kepala Keluarga
11 Bab 11 Undangan Iris
12 Bab 12 Cemburu
13 Bab 13 Peringatan
14 Bab 14 Hal yang Ditutupi
15 Bab 15 Pertemuan Dengan Ibu Keith
16 Bab 16 Obrolan dengan Ibu Keith
17 Bab 17 Terbang
18 Bab 18 Kepercayaan
19 Bab 19 Pertemuan Penyihir
20 Bab 20 Ketahuan
21 Bab 21 Rencana Menangkap Pembunuh Penyihir
22 Bab 22 Pembunuh Penyihir Tertangkap
23 Bab 23 Kebingungan
24 Bab 24 Perasaan
25 Bab 25 Keraguan
26 Bab 26 Pernyataan Cinta dari Teman
27 Bab 27 Hanya Teman
28 Bab 28 Kebenaran Kejadian di Pesta
29 Bab 29 Canda Tawa dan Kengerian
30 Bab 30 Pencarian Informasi
31 Bab 31 Perkiraan Kasus Orang Hilang
32 Bab 32 Masalah yang Bertubi-Tubi
33 Bab 33 Terima Kasih
34 Bab 34 Perpisahan
35 Bab 35 Perpisahan di Masa Lalu
36 Bab 36 Pertunangan Kontrak Baru
37 Bab 37 Festival
38 Bab 38 Pembunuh Penyihir
39 Bab 39 Pernyataan Cinta
40 Bab 40 Penolakan
41 Bab 41 Kepingan Puzzle
42 Bab 42 Semakin Mendekati Kebenaran
43 Bab 43 Pembunuh Kabur
44 Bab 44 POV Keith Rencana Pertunangan
45 Bab 45 POV Keith Masa-Masa Pertunangan
46 Ban 46 POV Keith Kesalahpahaman
47 Bab 47 POV Keith Terlambat
48 Bab 48 POV Keith Pembunuhan
49 Bab 49 POV Keith Mengulang Waktu
50 Bab 50 Malam Indah
51 Bab 51 POV Iris Kedatangan Eric
52 Bab 52 Mengakhiri Perasaan Teman
53 Bab 53 POV Iris Mengobati Raja
54 Bab 54 Perseteruan dengan Stella
55 Bab 55 Pertarungan dengan Derek
56 Bab 56 POV Derek Penyihir Lemah
57 Bab 57 Perang
58 Bab 58 Kekalahan Derek
59 Bab 59 Gadis Paling Bahagia
60 Extra 1 POV Iris Pernikahan Diana
61 Extra 2 POV Iris Gadis yang Mendekati Raja
62 Extra 3 POV Iris Pesta Gelar Kepala Keluarga Skyrise
63 Extra 4 POV Iris Pernyataan Cinta end
64 Ucapan Terima Kasih dan Novel Lain
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Epside 1 Permulaan
2
Bab 2 Boneka Hidup
3
Bab 3 Kembali
4
Bab 4 Pembalasan
5
Bab 5 Penobatan
6
Bab 6 Datangnya Pelamar
7
Bab 7 Pertunangan Kontrak
8
Bab 8 Pertama Kali Bertemu
9
Bab 9 Adik Keith
10
Bab 10 Pesta Kepala Keluarga
11
Bab 11 Undangan Iris
12
Bab 12 Cemburu
13
Bab 13 Peringatan
14
Bab 14 Hal yang Ditutupi
15
Bab 15 Pertemuan Dengan Ibu Keith
16
Bab 16 Obrolan dengan Ibu Keith
17
Bab 17 Terbang
18
Bab 18 Kepercayaan
19
Bab 19 Pertemuan Penyihir
20
Bab 20 Ketahuan
21
Bab 21 Rencana Menangkap Pembunuh Penyihir
22
Bab 22 Pembunuh Penyihir Tertangkap
23
Bab 23 Kebingungan
24
Bab 24 Perasaan
25
Bab 25 Keraguan
26
Bab 26 Pernyataan Cinta dari Teman
27
Bab 27 Hanya Teman
28
Bab 28 Kebenaran Kejadian di Pesta
29
Bab 29 Canda Tawa dan Kengerian
30
Bab 30 Pencarian Informasi
31
Bab 31 Perkiraan Kasus Orang Hilang
32
Bab 32 Masalah yang Bertubi-Tubi
33
Bab 33 Terima Kasih
34
Bab 34 Perpisahan
35
Bab 35 Perpisahan di Masa Lalu
36
Bab 36 Pertunangan Kontrak Baru
37
Bab 37 Festival
38
Bab 38 Pembunuh Penyihir
39
Bab 39 Pernyataan Cinta
40
Bab 40 Penolakan
41
Bab 41 Kepingan Puzzle
42
Bab 42 Semakin Mendekati Kebenaran
43
Bab 43 Pembunuh Kabur
44
Bab 44 POV Keith Rencana Pertunangan
45
Bab 45 POV Keith Masa-Masa Pertunangan
46
Ban 46 POV Keith Kesalahpahaman
47
Bab 47 POV Keith Terlambat
48
Bab 48 POV Keith Pembunuhan
49
Bab 49 POV Keith Mengulang Waktu
50
Bab 50 Malam Indah
51
Bab 51 POV Iris Kedatangan Eric
52
Bab 52 Mengakhiri Perasaan Teman
53
Bab 53 POV Iris Mengobati Raja
54
Bab 54 Perseteruan dengan Stella
55
Bab 55 Pertarungan dengan Derek
56
Bab 56 POV Derek Penyihir Lemah
57
Bab 57 Perang
58
Bab 58 Kekalahan Derek
59
Bab 59 Gadis Paling Bahagia
60
Extra 1 POV Iris Pernikahan Diana
61
Extra 2 POV Iris Gadis yang Mendekati Raja
62
Extra 3 POV Iris Pesta Gelar Kepala Keluarga Skyrise
63
Extra 4 POV Iris Pernyataan Cinta end
64
Ucapan Terima Kasih dan Novel Lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!