Sherkan terlihat membenahi posisi kepala Elvitania Secara perlahan, pipi mem biru dan bibir dengan sisa darah yang telah mengering terlihat jelas di sekitar wajah milik Sherkan.
Laki-laki itu tidak banyak bicara, hanya diam didalam keheningan nya sambil perlahan duduk disamping tubuh Elvitania yang masih terlelap di atas ranjang rawat inap rumah sakit sejak tadi.
Secara Perlahan laki-laki itu menyentuh lembut wajah Elvitania, dia mengelus wajah cantik yang terlihat begitu pucat tersebut untuk beberapa waktu.
Ingatan soal peristiwa malam itu sejenak menghantam dirinya, kekejaman nya, ucapan nya, perlakuan nya, kebodohan nya dan entah apalagi Sherkan tidak tahu lagi.
Rasa benci pada dirinya sendiri seketika menghancurkan dirinya, sejuta sesal terus menghantam perasaan nya.
Laki-laki itu menyentuh lembut tangan rapuh tersebut, menggenggam lembut telapak tangan Elvitania kemudian meletakkan nya ke pipi kirinya untuk beberapa waktu.
"Maafkan aku"
Ucap Sherkan pelan.
"Aku akan memperbaiki semuanya, meskipun aku tahu tidak bisa menyatukan ribuan kaca yang telah pecah, tapi aku akan berusaha untuk menyusun tiap kepingan nya satu persatu hingga utuh hmmm"
Tambah laki-laki itu lagi sambil memejamkan bola matanya.
Menikmati tangan indah tersebut terus menyentuh permukaan wajahnya.
"Hiduplah dengan baik, aku berjanji akan membuat kamu bahagia hmmm, dan Jangan tempatkan aku bersama wajah-wajah sendu pada hari bahagiamu."
Ucap nya lagi pelan.
Setelah berkata begitu, laki-laki itu meletakkan tangan Elvitania, dia membenahi tangan itu kemudian Sherkan mulai membaringkan kepalanya di atas tempat tidur Elvitania.
Menatap wajah penuh luka itu untuk waktu yang cukup lama hingga akhirnya bola mata Sherkan ikut tertutup secara perlahan, melepas kan lelah dan terlelap bersama Perempuan dihadapan nya itu untuk waktu yang begitu lama.
*******
Elvitania tersentak dari tidurnya, sejenak dia mencoba membiasakan bola matanya pada silau nya lampu yang ada di atas kepalanya.
Perempuan itu Mencoba membiasakan pandangan nya dari silau nya cahaya di atas sana, mengerjapkan bola mata nya untuk beberapa waktu.
Sejenak dia mengerutkan keningnya saat dia merasa telapak tangan nya digenggam oleh seseorang.
Dengan sedikit kesulitan dia menoleh ke sisi kirinya, mencoba melihat siapa yang menggenggam erat telapak tangan tersebut.
Seketika Elvitania terkejut saat sadar siapa yang menggenggam erat telapak tangannya.
Itu adalah Sherkan.
Laki-laki itu terlelap disamping nya dengan posisi wajah tepat berhadapan dengan wajahnya.
Rasa jijik menyeruak didalam hatinya, trauma malam tersebut kembali menghantam diri nya.
Dengan penuh kebencian dan rasa marah dia mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman Sherkan.
Sherkan seketika terkejut dari tidur nya, dia tersentak kaget saat menyadari Elvitania telah bangun dan melepaskan genggaman tangan nya dengan kasar.
Laki-laki itu buru-buru bangun, menatap wajah perempuan itu dengan perasaan penuh rasa bersalah.
"Apa ada yang sakit? aku akan memanggil kan dokter"
Sherkan bicara kemudian langsung menekan tombol kecil di bawah tempat tidur Elvitania.
Laki-laki itu mencoba membantu perempuan tersebut membenahi posisi tidur nya.
Tidak dia pedulikan ekspresi wajah Elvitania yang menatap dirinya penuh kebencian.
Setelah membenahi posisi Elvitania, Perempuan itu langsung membuang pandangan nya dari Sherkan.
Beberapa dokter terlihat masuk ke ruangan tersebut dengan cepat, memeriksa keadaan Perempuan itu untuk beberapa waktu.
"Apa ada yang membuat anda tidak nyaman, nona?"
Tanya seorang dokter kearah Elvitania setelah memastikan kondisi perempuan tersebut baik-baik saja.
Sejenak tidak ada jawaban, kemudian tiba-tiba Elvitania berkata.
"Bisa minta laki-laki itu keluar dari kamar ini sekarang juga? wajah nya membuat ku menjadi tidak baik-baik saja"
Jawab Elvitania tiba-tiba.
"Ya?"
Beberapa dokter jelas terkejut, mereka fikir bagaimana mereka bisa mengusir sang pemilik rumah sakit tersebut.
Sherkan terlihat diam mematung mendengar ucapan perempuan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Cek Iana
di sini lah awal permusuhan antara klwrg hilalatop dgn Humaira
2024-07-03
0
Putri Minwa
Dibalik kesetiaan Nayla mampir
2023-03-25
0
Kenzi Kenzi
ikuti kemauan eneng mas,
2023-02-27
0