Elvitania menatap wajah nya di dalam cermin untuk beberapa waktu, ketika semua orang mulai mendandani nya sejak pagi, dia sama sekali tidak bergeming.
Bola mata indahnya jelas menampilkan sisa warna merah muda karena sisa tangisan berhari-hari yang enggan berhenti.
Bahkan sisa bengkak Dimata nya dengan perpaduan syahdu terlihat jelas disana.
Perempuan itu meremas gaun indah yang dia gunakan dengan telapak tangan nya, terlihat jelas dia mengeratkan rahang nya untuk beberapa waktu.
Gaun pengantin itu seharusnya dia gunakan untuk pernikahan nya bersama Zahir, bukan Sherkan.
Sejenak elvitania Mencoba memejamkan bola matanya, masih dia rasakan barisan rasa sakit didalam hatinya.
Tapi sebuah suara manis seolah-olah memenuhi gendang telinga nya, begitu familiar, begitu dia rindukan selama beberapa bulan ini.
"Tersenyum lah, kau tahu sayang? senyuman mu bisa menyempurnakan dunia ku"
Dia merasa seolah-olah Zahir menyentuh lembut bahu nya, terasa sebuah ciuman manis melesat di balik telinga nya.
"I love you,I love you, I love you..."
Tapi suara itu perlahan hilang ditelan angin.
"Zahir..."
Seketika dengan spontan Elvitania meneriaki nama Zahir, dia membuka bola mata nya dengan cepat.
Seketika deru jantung nya berdetak dengan begitu kencang, satu rasa sakit menghantam Palung jiwanya, lagi dia mengeluarkan air mata nya.
"Nona?"
"Anda baik-baik saja"
Para penata rias dan asisten desainer bertanya panik ke arah Perempuan tersebut.
Bisa mereka lihat air mata yang turun membasahi wajah perempuan tersebut.
"Apa sesuatu yang buruk terjadi, nona?"
Salah satu perempuan menatap khawatir kearah Elvitania, dia meraih sebuah tisu lantas memberikan nya pada sang calon pengantin tersebut.
Mereka fikir dibalik kecantikan perempuan itu seolah-olah tersimpan ke sedihan yang mendalam.
Padahal tidak ada yang tidak tertarik menjadi pengantin dari seorang Sherkan Azzura, tapi Perempuan dihadapan mereka jelas terlihat tidak bahagia dengan pernikahannya.
"Semua sudah siap?"
Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan mereka, Elvitania terlihat menghapus air matanya secara perlahan.
Dia membuang pandangannya ketika sadar siapa yang masuk ke dalam kamar nya.
Sherkan terlihat berdiri terpaku di depan pintu, menatap wajah perempuan itu dari balik cermin, dimana sosok itu memunggungi dirinya.
Cantik!.
Satu kata yang ingin sekali dia ucapkan dari balik bibir nya, tapi dia jelas tidak punya kemampuan untuk mengungkapkan nya.
"Aku ingin bicara sebentar"
Ucap Sherkan pelan, meminta para perias dan sang asisten desainer agar meninggal kan mereka sejenak.
Elvitania masih membuang pandangannya, dia sama sekali tidak peduli dengan kehadiran laki-laki itu, bagi nya tidak ada yang harus mereka bicara kan.
Tapi dikala semua orang meninggalkan ruangan, laki-laki itu terlihat melangkah maju kemudian secara perlahan duduk di hadapan nya.
Kedua tangan Sherkan berusaha menahan sisi kiri dan kanan kursi dimana Elvitania duduk.
"Elv"
Laki-laki itu bicara pelan.
"Aku tahu kesalahan fatal ku tidak mungkin kamu maafkan, kebencian kamu mungkin tidak akan terbayar dalam seumur hidup kamu meskipun aku memenuhi semua keinginan kamu dan mencoba menembus nya dengan seluruh dunia ku, kamu boleh membenci ku, mengabai kan aku bahkan menyiksa Ku dengan cara kamu"
Ucap Sherkan pelan, mencoba menelisik wajah Elvitania yang membuang pandangannya ke sisi kiri.
"Kamu boleh membuang pandangan mu pada ku bahkan memaki dan berlaku sinis pada ku hmmm, tapi aku mohon satu hal, tersenyumlah dan bersikap lah biasa-biasa saja di hadapan Mama dan Papa hmmm, mereka tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah, mereka menyayangi kamu terutama Mama, wanita tua itu selalu berharap bisa berbaur dengan baik bersama kamu, aku hanya minta itu pada kamu, tidak lebih"
Lanjut Sherkan lagi.
"Mari terlihat baik-baik saja ketika dihadapkan mereka, dan ketika Dibelakang mereka, kamu bebas membenci ku juga memperlakukan aku sesuka hati kamu Hmmmm"
Sherkan terus menatap wajah dihadapan nya itu untuk waktu yang lama, menelisik wajah sendu dan sayu dimana bola mata Elvitania masih menyisakan warna merah karena habis menangis.
Elvitania masih tetap membuang pandangannya, Perempuan itu sama sekali tidak menjawab ucapan nya, Sherkan secara perlahan berdiri, sejenak dia menyentuh lembut kepala Elvitania kemudian laki-laki itu beranjak pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Nailott
,ooho, kasian juga sherkan , mengemis cinta elvitania. karena kesslahannya,
2023-02-06
3
Rike Madam
😭😭😭😭😭
2023-01-28
0
shentukekenyabeimingye
hillatop itu kakeknya goahill bukan
2022-11-16
0