"Udah oke?" tanya Bayu kepada Rinjani.
Rinjani mengangguk, Rinjani sudah menyiapkan semua barang barang kebutuhan Bayu selama di Padang Panjang ke dalam ransel milik Bayu.
"Ayuk aku antar ke kos" ujar Bayu.
Bayu dan Rinjani masuk ke dalam mobil. Bayu akan mengantarkan Rinjani terlebih dahulu ke kosannya setelah itu baru dia akan melanjutkan perjalanan menuju kota Padang Panjang, tempat beberapa hari ini Bayu akan melakukan aktifitasnya.
Bayu melakukan mobil dalam kecepatan sedang, Bayu merasakan sangat berat untuk berpisah dengan Rinjani. Ingin rasanya Bayu membawa Rinjani ikut serta dengan dirinya ke Padang Panjang. Tetapi, hal itu tidak mungkin dilakukan oleh Bayu. Rinjani harus kuliah dan harus mengajar, jadinya Bayu harus mengalah untuk melakukan hal itu.
Tak terasa mereka telah sampai di depan kosan Rinjani. Bayu menggenggam tangan Rinjani. Rinjani tersenyum kepada Bayu.
"Cuma beberapa hari. Kamis pagi aku udah berangkat ke Padang Panjang. Atau harus rabu sore aku ke sana?" tanya Rinjani kepada Bayu.
Bayu terlihat berpikir.
"Yup rabu sore aja. Jadi malamnya bisa jalan sebentar. Aku akan ambilkan penginapan untuk kamu." ujar Bayu yang sangat senang mendengar Rinjani akan berangkat rabu sore ke Padang Panjang.
"Hahahahahaha. Sayang sayang, kamu kerja di sana bukan pergi main main" ujar Rinjani yang heran dengan Bayu.
Rinjani bisa melihat kalau Bayu enggan untuk pergi. Akhirnya Rinjani kembali melakukan apa yang dilakukannya saat sedang di asrama tadi.
Cup. Sebuah kecupan mesra mendarat di bibir Bayu. Bayu menahan kepala Rinjani untuk berlama lama di sana.
"Sayang, kamu harus masuk di Padang Panjang jam enam kan. Hari udah pukul berapa ini. Sana jalan lagi ya, rabu siang aku berangkat dari sini" ujar Rinjani meyakinkan Bayu kalau dia akan datang rabu siang ke sana.
"Oke sayang. Kamu jaga diri ya selama aku tidak ada di sini. Jangan nakal dan jangan macam macam" ujar Bayu berpesan hal yang sama setiap kali dia akan pergi lebih dari satu hari.
"Aman sayang, aku nggak akan nakal dan tidak akan macam macam. Lagian setiap aku pergi kan selalu ngomong sama kamu sayang" ujar Rinjani yang memang memiliki kebiasaan selalu memberikan informasi kepada Bayu kalau dia mau pergi ke suatu tempat.
"Kamu hati hati ya sayang. Sampe kasih tau aku ya. Jangan buat aku berpikir keraskeras, kamu tau sendirikan ya gimana cemasnya aku kalau kamu berada di jalan" ujar Rinjani yang memang akan sangat tidak tenang saat tau Bayu belum sampai di tujuannya.
"Aku turun dulu ya." ujar Rinjani.
Rinjani kemudian turun dari mobil, mobil yang dikemudikan oleh Bayu bergerak meninggalkan kos Rinjani, Bayu akan menuju kota Padang Panjang.
Rinjani yang melihat mobil Bayu telah menghilang, memilih untuk masuk ke dalam kosan. Dia merasa badannya letih letih. Dia ingin tidur sebentar. Rinjani memilih untuk tidur agar dia tidak terpikir Bayu yang sendirian berkendara saat ini.
"Loh kok udah pulang Jani?" tanya Ranti yang juga baru pulang dari kampus.
"Bayu udah pergi. Loe udah mandi?" tanya Rinjani sambil membuka sepatu ketsnya.
"Belum. Gue juga baru sampai dari kampus. Badan gue capek banget. Pengen istirahat sebentar." ujar Ranti yang ingin merebahkan badannya sebentar ke atas kasur yang seakan akan sedang memanggil dirinya.
"Sama gue juga mau istirahat bentar. Capek banget" ujar Rinjani.
Rinjani kemudian menutup pintu kamar mereka. Rinjani dan Ranti, naik ke atas kasur mereka masing masing. Mereka akan mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka sebentar. Jadi mahasiswa tingkat akhir itu memang tidak enak, begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan. Apalagi Rinjani yang merupakan seorang asisten dosen, maka kegiatannya akan bertambah selain kuliah, dia akan mengajar juga.
Tanpa mereka sadari, mereka berdua telah tertidur indah. Mereka tidur masih memakai pakaian saat keluar dari pagi tadi.
Bayu yang dalam perjalanan tiba tiba kangen dengan Rinjani, meraih ponselnya. Dia memasang ponsel ke tempatnya agar bisa menghubungi Rinjani dengan mudah. Tapi setelah tiga kali panggilan Rinjani sama sekali tidak mengangkat panggilan dari Bayu.
"Palingan dia tertidur. Kebiasaan Rinjani memang selalu begitu. Kalau gue bawa mobil hanya tiga jam paling lama, dia memilih untuk tidur dari pada mengganggu konsentrasi gue dengan menelpon. Jani jani, kamu memang sangat luar biasa" ujar Bayu memuji kekasih hatinya itu.
Bayu kembali menyetir mobil, dia memusatkan konsentrasinya kepada jalanan yang mulai rame menuju kota Padang Panjang dari kota Padang.
"Bisa rame banget coba. Bisa telat ini sampe" ujar Bayu yang sedikit agak menginjak pedal gasnya lebih dalam.
Tiba tiba Bayu seperti mendengar suara Rinjani yang berada di sebelahnya.
"Sayang, aku pengen berumah tangga dengan kamu, bukan pengen mati muda dengan kamu" ujar Rinjani dengan nada suara takut.
Bayu kembali menurunkan kecepatan mobilnya. Dia tidak ingin Rinjani kepikiran dengan dia saat ini. Bayu melajukan mobilnya dalam kecepatan yang diperbolehkan oleh Rinjani. Bayu menikmati perjalanan dirinya kali ini yang pergi sendiri, pulang baru berdua dengan Rinjani.
Tepat pukul enam kurang seperempat sore, Bayu telah sampai di tujuannya. Dia juga telah melapor kepada orang orang di situ kalau dia sudah datang. Bayu diantarkan ke wisma tempat dia akan tinggal selama lima hari di tempat pendidikan para tantama tentara tersebut.
Bayu membuka ransel miliknya, dia mengeluarkan pakaian pakaiannya dari dalam ransel ke almari yang ada di dalam kamarnya itu. Setelah membereskan barang barangnya, Bayu merebahkan badannya di atas kasur.
Bayu kemudian mengambil ponsel miliknya, dia harus menghubungi Rinjani dan mengatakan kalau dia telah sampai dengan selamat di tempat latihan itu.
Bayu menunggu beberapa saat, sampai panggilannya diangkat oleh seseorang.
"Hallo Bang Bayu, Rinjani sedang mandi." ujar Ranti yang ternyata mengangkat panggilan dari Bayu itu.
"Oh baiklah. Nanti kalau Rinjani sudah selesai mandi, tolong katakan kalau saya menghubunginya" ujar Bayu menyampaikan pesan yang harus disampaikan Ranti kepada Rinjani.
"Baik Bang, nanti saya sampaikan" ujar Ranti.
"Tolong juga sampaikan nanti saya akan menghubunginya kembali. Saya juga akan bersih bersih sebentar" ujar Bayu yang juga memilih untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu baru dia akan menghubungi Rinjani kembali.
"Oke Bang, nanti saat Rinjani udah keluar dari kamar mandi, akan saya sampaikan semua pesan abang tadi" ujar Ranti menjawab semua pesan yang diberikan oleh Bayu kepada dirinya.
Pesan yang sebenarnya tidak banyak. Tapi pesan itu mengandung sebuah pernyataan kalau mereka berdua akan selalu saling memberikan kabar antara satu dengan yang lainnya.
Rinjani yang telah selesai mandi, berjalan menuju kamarnya kembali. Dia membuka pintu kamar kosan tersebut.
"Jani, tadi Bayu nelpon saat loe mandi. Karena udah dua kali jadi gue angkat. Katanya tadi dia sudah sampai, sekarang dia mandi bentar nanti baru ngubungi elo lagi saat dia telah selesai mandi" ujar Ranti menyampaikan pesan Bayu tadi kepada Rinjani.
"Oke sip. Sana mandi loe, nanti antri lagi. Nggak baek mandi malam terus" ujar Rinjani menyuruh Ranti mandi.
Ranti memiliki kebiasaan mandi setelah maghrib. Ntah sensasi apa pula yang didapat oleh Ranti saat mandi di jam jam seperti itu.
"Siap nyonya bos. Gue mandi dulu" ujar Ranti sambil mengambil handuk dan keranjang sabunnya.
Ranti kemudian pergi mandi, sedangkan Rinjani mengambil kotak kuenya. Perutnya sedikit lapar saat ini. Dia berencana akan makan malam nanti dengan sambal yang dimasak Ranti tadi.
Rinjani sambil memakan kue, menunggu panggilan telpon dari Bayu.
"Ini Pak Tara mandinya lama banget" ujar Rinajni melihat jam dinding kamarnya. Dia telah menunggu tiga puluh menit telpon dari Bayu. Tapi sampai sekarang Bayu masih belum menghubunginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments