"Kita kemana lagi?" tanya Bayu kepada Rinjani.
"Ke jam gadang yuk. Udah lama nggak ke sana" jawab Rinjani dengan pasti mengatakan kemana mereka akan pergi selanjutnya. Ke tempat mereka mulai melakukan perjalanan hari ini.
Bayu melajukan mobilnya menuju tempat yang diinginkan oleh Rinjani. Bayu memarkir mobilnya di bestman mall terbesar di kota B. Dia sengaja parkir di sana menghindari panas matahari. Dia tidak ingin nanti saat mereka masuk ke dalam mobil seperti di rebus.
Bayu dan Rinjani kemudian turun dari mobil. Mereka menuju tempat wisata yang diinginkan oleh Rinjani. Sebuah taman yang terdapat jam gadang yang hanya ada dua di dunia. Satu yang ada di negara Ratu Elizabeth dan satu lagi ada di daerah yang mereka kunjungi sekarang ini.
Bayu dan Rinjani bergenggaman tangan menuju taman yang sudah terbentang di depan mata mereka. Mereka memandang jam gadang dari kejauhan. Mereka sangat menikmati pemandangan yang ada. Untung saja saat mereka ke sana, cuaca dalam keadaan mendukung untuk menikmati keindahan alam yang tersaji.
"Sayang. Tolong ambilkan fhoto aku ya." ujar Rinjani sambil memberikan ponsel miliknya kepada Bayu.
"Okay." jawab Bayu.
Rinjani kemudian berpose di berbagai tempar. Bayu dengan sabar mengambil foto Rinjani.
"Sayang, kita fhoto berdua lagi ya." ujar Rinjani kepada Bayu.
"Hay Kak, bisa tolong ambilkan fhoto kami berdua?" kata Bayu kepada seorang wanita yang sedang berjalan kearah mereka.
"Bisa" jawab wanita itu.
Bayu memberikan ponsel kepasa wanita tersebut. Bayu dan Rinjani berpose sesuai dengan gaya dan ciri khas mereka. Lima buah foto sudah diambil oleh wanita itu.
"Makasi kakak." ujar Bayu.
Bayu menerima ponsel miliknya kembali.
Mereka berdua kembali bergenggaman tangan. Rinjani mengajak Bayu untuk naik ke atas jam gadang.
"Sayang kita ke atas ya." ujar Rinjani mengajak Bayu untuk nakk ke atas jam gadang. Rinjani memang sangat sering ke jam gadang tetapi tidak pernah berhasil untuk naik ke atas.
"Kita lihat dulu siapa yang menjaga ya. Kalau masih anggota aku rasa kartu aku masih bisa dimanfaatkan." ujar Bayu memberikan harapan kepada Rinjani. Harapan yang pasti bisa akan dikabulkan oleh Bayu untuk kekasihnya itu.
Bayu dan Rinjani menuju jam gadang, Bayu melihat ternyata yang menunggu di sana adalah orang dari pemerintahan.
"Sayang bukan anggota." ujar Rinjani dengan wajah kuyunya. Dia membayangkan tidak akan bisa naik ke atas jam gadang sesuai dengan keinginannya tadi.
"Kita coba aja peruntungannya. Mana tau bisa." ujar Bayu sambjl meremas tangan Rinjani. Bayu tidak ingin Rinjani bersedih karena hal itu.
Rinjani mengangguk dia sangat senang Bayu mau berjuang untuk dirinya, supaya dia bisa naik ke atas jam gadang.
Bayu menemui para penjaga yang berdiri menunggu di depan menara jam gadang. Bayu akan memperjuangkan keinginan Rinjani.
"Bang, tumben ke sini?" ujar penjaga yang ternyata kenal dengan Bayu.
Bayu mengingat penjaga itu. Setelah memutar otaknya, Bayu baru ingat kalau penjaga menara adalah salah satu dari orang yang dia latih baru pada minggu kemaren.
"Ini, kekasih aku mau masuk ke atas. Apa boleh?" tanya Bayu.
"Bentar Bang." ujar penjaga.
Penjaga menara jam gadang masuk kedalam ruangan yang ada. Dia meminta izin kepada atasannya untuk memperbolehkan Bayu dan Rinjani masuk ke atas jam gadang.
"Bang boleh tapi hanya satu orang." ujar Penjaga.
"Oke. Biar dia aja yang masuk." kata Bayu.
Bayu memanggil Rinjani. Rinjani menuju Bayu yang berdiri di dalam pagar jam gadang.
"Sayang hanya satu yang bisa. Kamu aja yang masuk ya." ujar Bayu.
Rinjani berpikir, dia tidak mungkin meninggalkan Bayu sendirian di bawah.
"Nggak jadi ajalah sayang. Kita lanjut aja berkeliling." ujar Rinjani memutuskan sesuatu hal yang terbaik.
" Kenapa?" tanya Bayu yang heran dengan pilihan Rinjani yang membatalkan niatnya untuk naik ke atas jam gadang.
"Malas aja sayang. Nanti pas aku turun banyak yang ngelihat ke aku. Terus mereka akan suuzon kepada aku dan kamu." ujar Rinjani.
"Mantap." ujar Bayu.
Bayu kemudian menggenggam tangan Rinjani. Mereka berdua berjalan menuju taman yang sejuk. Mereka berencana akan duduk di sana.
"Sayang beli itu yuk." ujar Rinjani saat melihat penjual kacang rebus.
Bayu membawa Rinjani menuju penjual kacang rebus. Mereka membeli kacang rebus itu sebanyak satu tekong.
Setelah itu mereka duduk di kursi yang ada di taman. Mereka duduk menghadap ke arah kota. Mereka berdua menikmati pemandangan yang ada.
Tiba tiba ponsel milik Bayu berdering. Rinjani menatap lama Bayu.
"Hehehe maaf lupa." ujar Bayu.
Bayu kemudian menonaktifkan ponsel miliknya. Dia kembali memasukkan ponsel itu ke dalam saku celananya.
"Sayang, aku berencana tamat kuliah ini mau lanjut. Apa boleh?" tanya Rinjani sambil menatap Bayu.
"Boleh sayang. Kerjarlah semua ilmu itu, aku tidak akan pernah menghambat kamu untuk meraih semua cita cita kamu. Aku akan selalu mendukung kamu." ujar Bayu.
"Makasi sayang." jawab Rinjani.
Mereka kemudian melanjutkan obrolan ringan tentang hubungan mereka ke depannya. Selain itu mereka juga bercerita tentanh hari hari yang mereka lalui selama seminggu. Bayu dan Rinjani benar benar menikmati hari ini untuk hubungan mereka berdua.
"Sayang, kita ke pasar atas yok." ajak Rinjani yang merasa sudah terlalu lama mereka duduk duduk di sana.
"Oke. Ayuk. Kamu pasti mau beli novelkan ya." ujar Bayu yang tau keinginan Rinjani dan kebiasaan Rinjani.
"Betul. Seratus buat Bayu." ujar Rinjani sambil bergelayut manja di lengan Bayu.
Mereka berdua menuju pasar atas. Bayu akan menemani Rinjani membeli novel novel favoritnya.
Rinjani memilih novel novel itu. Beberapa sebenarnya membuat dia tertarik, tetapi Rinjani memikirkan uang yang ada di dalam sakunya.
Rinjani beberapa kali meletakkan novel itu. Bayu dengan sigap mengambilnya kembali dan memasukkan kedalam tas keranjang yang di bawa oleh Bayu.
Rinjani menjadi heran saat dia berada di kasir. Bayu mengeluarkan semua buku yang tadi dibacanya dengan cukup lama di toko buku.
"Sayang kok semua buku yang dibaca tadi ada kembali di dalam keranjang." ujar Rinjani protes dengan buku yang dikeluarkan Bayu.
"Nggak apa apa sayang. Bulan besok tadi kita belum tau bisa ke sini." ujar Bayu.
"Tapi sayang." ujar Rinjani protes.
"Nggak apa apa sayang." kata Bayu.
Kasir menghitung semua belanjaan Rinjani. Setelah itu Bayu membayar semuanya. Dia tidak membiarkan Rinjani untuk membayar belanja buku itu.
"Kemana lagi?" tanya Bayu.
" Ke kafe ngarai yuk. Katanya di situ bagus." ujar Rinjani.
"Oke."
Mereka berdua kemudian kembali ke parkiran mobil. Mereka akan menuju kafe ngarai yang dikatakan oleh Rinjani. Bayu benar benar akan mewujudkan semua keinginan Rinjani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments