Setelah selesai membersihkan badannya dari sisa sisa keringat tadi siang, karena menikmati matahari tenggelam, Rinjani memakai pakaiannya. Dia kemudian membuat segelas susu dan mengambil beberapa cemilan dari meja. Dia kemudian menghidupkan laptopnya.
"Ada tugas Jani?" tanya Ranti yang juga sedang membuat tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pendidikan.
"Yup tugas pragmatik, loe udah buat belum?" tanya Rinjani yang sebenarnya sedang malas berpikir.
"Udah. Mana flashdisk loe, sini gue pindahin tugasnya. Tapi loe edit ya. Kalau sama gagal bro." ujar Ranti sambik tetap mengerjakan tugasnya yang lain.
Rinjani mengambil flashdisk nya dari dalam kitak pensil miliknya. Dia memberikan kepada Ranti flashdisk tersebut. Ranti langsung memindahkan file tugasnya ke dalam flashdisk milik Rinjani.
"Apa namanya?" tanya Rinjani.
" Tugas Pragmatik empat" ujar Ranti menyebutkan nama file yang tadi dipindahkannya ke flashdisk Rinjani.
Rinjani melihat file yang baru dikirimkan oleh Ranti.
"Ketemu?" tanya Ranti yang melihat Rinjani masih mencari dokumen yang tadi dikirimkan oleh Ranti.
"Udah" jawab Rinjani saat dia baru menemukan file yang baru saja dikirim oleh Ranti.
"Makasi. Gue tinggal edit aja lagi." ujar Rinjani yang kebetulan mengambil kelas yang berbeda dengan Ranti, kalau dosen tetap dosen yang sama, karena hanya Bapak itu satu satunya memegang kelas pragmatik dari enam kelas yang ada.
Rinjani mulai mengedit tugas milik Ranti, dia menukar beberapa contoh yang di tulis Ranti dengan contoh yang dipikirkannya sendiri. Serta menukar beberapa redaksi paragraf yang menurut Rinjani kurang menyambung dengan kalimat yang tadi dibuat oleh dirinya sendiri.
Setengah jam sudah Rinjani membuat tugas kuliahnya. Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, tetapi Bayu masih belum menghubunginya.
Rinjani mengambil ponselnya. Dia berinisiatif untuk mengirim pesan kepada Bayu.
'Sayang, nggak jadi nelpon?' bunyi pesan yang dikirim oleh Rinjani.
Bayu yang sedang rapat dengan pimpinannya membalas dengan ringkas pesan yang dikirim oleh Rinjani.
'Rapat sayang' balas Bayu.
Rinjani kemudian melihat ke arah Ranti yang sedang sibuk membuat tugasnya.
"Masih banyak Ran?"
"Mayan. Loe kalau mau tidur, duluan aja. Tugas gue masih se gerobak. Gila ni asisten ngasih tugas." ujar Ranti ngedumel melihat tugasnya yang lumayan banyak itu.
"Sabar Ran" jawab Rinjani.
Rinjani kemudian mengambil ember sabunnya. Dia akan membersihkan wajahnya terlebih dahulu sebelum tidur. Rinjani masuk ke dalam kamar mandi, dia membasuh wajahnya di sana.
Rinjani kemudian kembali ke kamar. Dia menaruh ember miliknya di bawah meja.
"Tadi Bayu nelpon" ujar Ranti memberitahukan kepada Rinjani kalau Bayu menghubungi nya tadi.
"Oh."
Rinjani mengambil ponselnya, dia melihat ternyata Bayu memang menghubungi nya saat dia di kamar mandi.
Rinjani kemudian menghubungi balik ke nomor Bayu. Bayu yang baru selesai melepas pakaian melihat siapa yang menghubungi nya. Saat melihat nama Big Boss tertera di sana, Bayu langsung mengangkat panggilan itu.
"Hallo Sayang, kamu sedang ngapain? Tadi aku telpon nggak angkat" ujar Bayu saat dia mengangkat panggilan Rinjani.
"Wow sayang, ini kemajuan, kamu baru kali ini angkat panggilan telpon yang langsung nyerocos kayak petasan meledak" kata Rinjani yang sangat senang Bayu udah mulai cerewet.
"Hahahahaha. Ini karena pengaruh kamu sayang" ujar Bayu yang sudah berbaring di kasur bujangan nya.
"Ye mana ada" jawab Rinjani yang juga sudah berbaring di kasurnya.
Sedangkan Ranti, masih setia dengan tugas kuliahnya yang harus di kumpul besok pagi. Akibatnya dia akan begadang semalaman.
"Tadi aku tu pergi cuci muka, eee kamunya nelpon. Pas ditungguin untuk nelpon, eee kamunya rapat" ujar Rinajni menyebutkan kegiatannya tadi kepada Bayu kenapa sampai dia tidak mengangkat panggilan dari Bayu.
"Sayang" Panggil Bayu dengan nada serius.
Rinjani sudah bisa menebak pasti ada sesuatu yang serius yang akan dibicarakan oleh Bayu kepada dirinya.
"Apa sayang? Ngomong aja tidak apa apa" ujar Rinjani.
"Aku kayaknya seminggu besok nggak bisa menemui kamu sayang" ujar Bayu dengan nada pelan.
"Why?" tanya Rinjani penasaran dengan ucapan Bayu barusan.
"Aku seminggu besok harus ke kota Padang Panjang sayang. Aku harus ke secaba yang ada di sana untuk melatih para tentara baru. Nggak apa apa kan sayang?" tanya Bayu kepada Rinjani.
"Nggak apa apa sayang kalau masalah kerjaan. Lagian aku dua hari juga akan ke sana. Jadi malamnya kita bisa bertemu. Kamu latihan nggak sampe malam kan ya?" tanya Rinjani yang memang ada agenda untuk mengajar ke kampus yang ada di Padang Panjang.
" Nggak lah. Latihan sampe jam empat cuma. Terus kamu akan nginap dimana?" tanya Bayu.
"Gampang, mahasiswa aku kan ada kosannya, aku numpang nginap aja di situ semalam" ujar Rinjani menyebutkan tempat menginap nya
"Janganlah sayang, kamu nginap di hotel aja." ujar Bayu yang tidak ingin Rinjani merepotkan orang lain.
"Oke sip. Jadi, kamu berangkat kapan?" tanya Rinjani lagi
"Besok jam tiga dari asrama. Emang kenapa?" tanya Bayu.
"Aku ke sana ya. Kebetulan aku besok kuliah hanya dua sks aja. Jadi bentar nyah, aku ke asrama ya?" ujar Rinjani.
"Oke sip. Nanti ngomong aja sama petugas jaga, kalau kamu mau ke asrama aku. Aku besok nggak ngantor. Aku akan siap siap. Kamu bisa bantuin aku siap siapkan?" tanya Bayu yang sangat berharap Rinjani mau membantu dirinya untuk bersiap siap.
"Oke sip, aku akan menyiapkan barang barang kamu." ujar Rinjani.
"Ya udah sekarang tidur. Kamu besok kuliah pagi" ujar Bayu meminta Rinjani untuk beristirahat.
"Kamu juga ya." ujar Rinjani meminta Bayu untuk beristirahat.
Bayu kemudian memutuskan panggilan telponnya dengan Rinjani. Mereka berdua kemudian tidur di atas ranjang masing masing. Mulai besok mereka akan berpisah selama seminggu karena Bayu harus melatih di Padang Panjang.
"Mau kemana Bayu, Jani?" tanya Ranti yang sekilas mendengar pembicaraan Bayu dengan Rinjani.
"Ke Padang Panjang. Dia ada melatih tentara baru di sana" ujar Rinjani mengatakan Bayu akan pergi kemana kepada Ranti.
"Berapa lama?" tanya Ranti yang ternyata kepo banget itu jadi orang.
"Seminggu, lama bangetkan. Huft" uajr Rinjani menghela nafas beratnya.
"Alah palingan besok siang baru mulai nggak ketemu. Elo kamis jumat bukannya ngajar ke Pdang Panjang?" ujar Ranti yang tau jadwal ngajar Rinjani kesana.
"Iya." jawab Rinjani sambil menguap karena sudah mengantuk. Rinjani melihat jam ternyata sudah pukul sepuluh malam. Pantesan dia sudah mengantuk.
"Nah Bayu pulangkan Sabtu pagi. Sama aja loe pulang sama dia. Kalau dia bawa kendaraan sendiri loe bisa pergi healing lagi sama dia" ujar Ranti memberikan usulan kepada Rinjani.
"Paten juga ide loe. Gue tanya sama Bayu besok pagi aja, saat gue bantu dia menyiapkan pakaiannya" ujar Rinjani sambil kembali menguao.
"Sana tidur. Gue juga mengantuk, tugas gue juga udah siap" ujar Ranti yang ternyata tugasnya lebih cepat selesai dari pada yang diperkirakan.
"oke" jawab Rinjani.
Rinjani memeluk guling miliknya. Dia akan menuju dunia alam mimpi. Sedangkan Ranti menutup laptopnya, dan pergi mencuci muka, setelah itu baru Ranti akan menyusul Rinjani untuk beristirahat malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments