Rinjani masuk ke dalam kos sepulang dari kampus. Hari ini dia ada mengajar di MKU menggantikan dosennya yang kembali tidak bisa hadir. Rinjani benar benar lelah.
Rinjani kemudian mengambil handuk miliknya, kemudian dia membersihkan badannya yang terasa lengket dan sedikit pegal pegal itu.
Selesai membersihkan badannya, Rinjani menyantap makan malam yang tadi sempat dibelinya di jalan masuk gang kos. Rinjani makan dengan lahap. Dia juga ingin berkumpul dengan anak kos lainnya di balkon kos.
Setelah jam dinding menunjukkan angka sepuluh malam, semua anak kos kembali ke dalam kamar mereka masing masing. Mereka akan beristirahat panjang karena besok adalah hari minggu. Hari yang ditunggu tunggu mahasiswi untuk dapat beristirahat dari rutinitas kampus selama enam hari penuh.
"Jani, loe besok ada kegiatan? " tanya Ranti sambil memainkan game slot di ponselnya.
" Emang kenapa? " tanya Rinjani melihat ke arah Ranti.
" Rencana gue mau minta tolong temani gue ke pasar raya. Pengen beli rok." ujar Ranti melihat ke arah Rinjani.
" Wah loe telat ngomong Ran. Gue udah ada janji sama Bayu." kata Rinjani sambil menatap langit langit kamar.
"Kemana?" tanya Ranti mulai kepo kemana Rinjani akan pergi dengan Bayu menghabiskan hari minggu mereka saat ini.
"Rencana ke kota B. Kenapa mau ikut?" Rinjani menatap Ranti sambil tersenyum.
"Ogah jadi nyamuk. Loe singgah ke pasar ya belikan rok yang tiga seratus itu." ujar Ranti menatap Rinjani sambil mengedip ngedipkan matanya.
"Oke kalau gue ke pasar dan Bayu mau diajak ke pasar." jawan Rinjani.
Saat mereka mengobrol berdua. Ponsel milik Rinjani bergetar. Dia melihat tulisan Uda muncul di ponselnya.
"Hallo sayang. Ada apa?" ujar Rinjani sambil memeluk boneka yang diberikan oleh Bayu saat hari jadi mereka yang pertama.
"Besok jam tujuh sayang." ujar Bayu yang sedang duduk duduk menunggu rekannya yang sedang pergi ke rumah.
"Iya sayang jam tujuh."
"Sekarang sedang ngapain?" lanjut Rinjani.
"Sedang duduk di meja piket sayang, nunggu rekan piket yang sedang pulang ke rumahnya pergi makan." jawab Bayu yang sekarang sedang memandang fhoto Rinjani yang ada di ponsel miliknya.
"Sayang udah makan?" tanya Rinjani membayangkan wajah kekasihnya yang berada di dekat dirinya sekarang ini.
"Udah sayang, tadi ada kawan satu angkatan datang. Dia membawakan martabak mesir untuk aku." jawab Bayu sambil menatap jauh ke depan.
"Hahahahahaha. Makan gratis berarti." ujar Rinjani.
"Bener. Udah sana tidur. Aku mau pulang ke asrama dulu istirahat. Kamu harus istirahat juga. Nggak boleh begadang sayang. Besok kamu kelihatan capek."
"Iya sayang, aku akan istirahat lagi. Kamu juga harus beristirahat. Besok kamu akan bawa mobil." ujar Rinjani.
"Iya sayang. Ini mau pulang." kata Bayu yang akan menstater motornya.
"Dah sayang, mimpiin aku ya sayang." ujar Bayu.
"Hahahaha oke oke."
Rinjani kemudian memutuskan panggilan telponnya dengan Bayu. Rinjani kemudian masuk ke dalam selimutnya. Dia memeluk boneka pemberian Bayu yang lainnya.
Bayu di asrama juga melakukan hal yang sama. Dia sengaja memakai pakaian yang dibelikan oleh Rinjani malam ini. Dia memakai celana pendek pilihan Rinjani dan baju kaos yang dibelikan oleh Rinjani.
Pagi harinya Rinjani bangun lebih pagi dari pada biasanya. Dia akan mencuci pakaiannya yang sudah seminggu tidak di cuci. Pakaian kotor yang sudah luar biasa banyaknya. Rinjani membawa semua pakaian kotornya ke dalam kamar mandi. Dia akan mencuci terlebih dahulu, setelah itu dia baru akan mandi. Janji dengan Bayu adalah jam tujuh. Jarum jam masih menunjukkan pukul setengah lima subuh.
Rinjani masuk ke dalam kamar mandi. Dia mulai mencuci pakaian kotor miliknya. Rinjani mencuci selama satu jam sampai dengan menjemur pakaiannya.
Setelah itu Rinjani mandi dan bersiap siap untuk menunggu Bayu di ruang tamu kos. Tepat pukul tujuh kurang Bayu sudah datang ke kosan Rinjani. Rinjani berjalan menuju mobil, dia duduk di sebelah Bayu.
"Pagi sayang." sapa Rinjani sambil tersenyum manis.
"Pagi juga sayang. Siap untuk berangkat?" kata Bayu sambil menatap kekasihnya yang sudah cantik itu.
"Siap. Mari kita habiskan hari sehari ini untuk kita berdua." ujar Rinjani dengan semangat.
"Setuju. Udah sarapan?" tanya Bayu sambil melajukan mobilnya menuju kota B.
"Belum, tapi tadi aku udah makan roti." jawab Rinjani.
"Kamu?" tanya balik Rinjani.
"Belum juga sayang."
Bayu melajukan mobilnya menuju kota B. Bayu membawa mobil dengan kecepatan sedang, mereka bernyanyi nyanyi sepanjang perjalanan mengiringi penyanyi aslinya.
Terkadang mereka berdua saling bencanda satu sama lain.
"Sayang ini seandainya ya. Cuma seandainya saja. Seandainya saat aku dinas ke daerah konflik terus tidak pulang pulang lagi, kamu harus janji akan tetap melanjutkan hidup kamu ke depannya. Kamu bisa janji sayang?" tanya Bayu sambil menggenggam tangan Rinjani dan mengecup tangan itu.
"Sayang, nggak usah berbicara hal ini ya. Aku malas. Satu hal yang pasti aku nggak akan bisa kehilangan kamu sayang. Aku benar benar tidak bisa hidup tanpa kamu. Jadi berjanjilah untuk selalu siaga dan tidak ceroboh." ujar Rinjani menatap Bayu.
Rinjani memegang pipi Bayu. Dia mengecup pipi kekasihnya itu. Dia benar benar tidak akan pernah sanggup untuk tidak melihat Bayu lagi.
Perjalanan menuju kota B dari kota P memakan waktu hanya dua jam saja. Apalagi Bayu membawa mobil dengan kecepatan standar.
"Sayang kita makan nasi kapau ya. Pengen makan itu." ujar Rinjani yang saat ini ingin makan nasi kapau.
"Oke. Kita ke sana." jawab Bayu yang mengarahkan mobil yang dikemudikannya menuju warung nasi kapau favorit mereka berdua.
"Makan jo apo ni ( Mau makan dengan sambal apa kak ) ?" sapa penjual nasi kapau kepada Rinjani.
"Sayang mau apa?" tanya Rinjani kepada Bayu.
"Aku rendang ayam." jawab Bayu.
"Tembunsu satu, rendang ayam satu." kata Rinjani kepada penjual nasi kapau.
Penjual kemudian mengambilkan pesanan nasi intuk Rinjani dan Bayu. Pelayan kemudian meletakkan nasi kapau itu di atas meja tepat dihadapan Bayu dan Rinjani.
"Wow, kelihatannya nikmat sekali sayang. Aku suka ini." ujar Rinjani melihat te.bunsu nangkring di atas piringnya. Belum lagi semua sayur sayur khas masakan kapau.
Mereka berdua kemudian makan nasi yang sangat terkenal itu. Mereka makan dengan lahap. Satu piring nasi kapau dengan cepat berpindah ke dalam perut mereka berdua.
"Sayang nambah?" tanya Bayu kepada Rinjani.
Rinjani mengangguk.
"Sambalnya gimana?" tanya Bayu selanjutnya.
"Ehm ayam goreng balado." jawab Rinjani.
"Uni nasi tambah dua. Satu pakai ayam balado satu lagi pakai tunjang." ujar Bayu kepada uni penjual.
Penjual mengambilkan pesanan Bayu. Rinjani dan Bayu kembali menyantap nasi kapau tersebut.
"Sayang asli kenyang banget." ujar Rinjani.
"Hahahaha. Sama sayang. Aku juga kekenyangan." jawab Bayu sambil mengusap perutnya.
Mereka mengobrol sebentar di warung nasi kapau itu. Setelah dirasa sedikit lapang mereka baru pergi dan masuk ke dalam mobil.
"Kita kemana?" tanya Bayu.
"Ke jam gadang" jawab Rinjani dengan pasti menunjuk kemana mereka akan pergi selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments