malam ini, sekitar jam 8 malam, anggota silent night bersiap untuk melayat ke rumah alvian, mereka tau alamat nya dari riyan.
"ayo berangkat" dony yang baru saja keluar dari markas mengajak lainnya yang sudah siap dari tadi.
"lama banget lo" ucap kenzie.
"maap, biasalah ahaha" jawab dony.
"ayo berangkat, kita saling berpasangan, biar gak terlalu banyak motor disana" ucap wildan.
"gua bareng lo ya ken" ucap dony lagi kepada kenzie.
"yaudah sini naik" jawab kenzie.
"et udah cebok belum lo" ucap kenzie saat dony ingin menaiki motor dengannya.
"udahlah" jawab dony tegas.
wildan bersama farel di barisan paling depan untuk memberikan arah, karena share lock an itu ada di farel.
sekitar 30 menit berjalan, akhirnya mereka sampai, pengajian masih berlangsung. riyan yang menyadari kedatangan mereka menghampirinya.
"farel, sampe juga lo" sapa riyan kemudian menepuk pundak farel.
"iya, dari tadi?" tanya farel.
riyan menjawabnya dengan mengangguk.
"eh iya kita belum kenalan dari tadi" ucap riyan ketika melihat wildan.
"wildan" sapa wildan, mereka bersalaman.
"ayo kita kesana" riyan mengajak yang lainnya untuk bergabung.
farel dan wildan mengikuti riyan. wildan menghadap belakang mengangguk memberi isyarat kepada teman lain untuk mengikuti nya.
riyan mengarahkan mereka untuk duduk di dekat teman-temannya, mereka duduk diluar.
selesai pengajian, dan orang-irang pulang ke rumah masing-masing, mereka masuk untuk melihat jasad alvian.
"cakra ikut turut berduka cita tante, om" cakra menghampiri orang tua alvian yang masih mengeluarkan air mata, mereka duduk di sofa, tidak jauh dari jasad alvian berada.
cakra adalah ketua dari geng motor black flower.
"iya, makasih cakra" jawab ibu dari alvian dengan terisak.
cakra kembali melihat sesosok alvian untuk terakhir kalinya, teman baiknya, dia tidak menyangka alvian akan pergi secepat ini, baginya alvian bukan hanya sekedar teman anggota geng motornya tapi, juga sahabat terbaiknya yang selalu ada, juga menjadi tempat berbagi cerita.
mata cakra sesekali ingin menetes, tapi dia memejamkan mata saat itu ingin terjadi.
saat semua sudah kembali ke luar, cakra, riyan dan gibran masih menatap jasad alvian seakan tidak ingin dia hilang.
tak lama, riyan bergabung duduk di luar dengan yang lain, kemudian gibran, lalu cakra.
"mereka siapa yan? lo kenal?" tanya cakra kepada riyan.
"silent night" gibran membaca tulisan yang ada di pinggir logo pada jaket yang dikenakan mereka.
"mereka yang menemukan alvian kemarin malam" jawab riyan.
"kita pamit duluan ya" ucap wildan kemudian berdiri, diikuti anggota yang lainnya.
"ada yang mau gua omongin, temuin gua sekarang di warung pertigaan" ucap cakra.
"warung pertigaan?" tanya wildan.
"tempat mereka agak jauh dari sini" riyan memberi tahu.
"kita berangkat bareng sekarang" ucap cakra lagi kemudian berjalan ke arah motornya.
anggota yang lain mengikuti mengikuti pergerakan cakra. anggota silent night mengikuti kemana arah black flower pergi.
hanya sekitar kurang lebih lima menit diperjalanan mereka sampai pada tempat yang dimaksud cakra.
tempat itu persis berada dipertigaan dengan lahan parkir yang luas, juga tempatnya luas, itu adalah sebuah tempat makan yang makan dikunjungi oleh anak-anak muda.
cakra memilih duduk di salah satu saung yang cukup besar.
ketika mereka duduk, salah seorang pelayan datang.
"cappucino panas, jumlahnya itung sesuai orang yang ada disini" cakra berbicara saat pelayan ingin memberinya buku menu. sedang buku menu itu dorongnya pelan kembali sebelum sampai depan wajahnya.
pelayan itu langsung saja menghitung jumlah orang yang ada di saung itu, serta beberapa yang tidak muat, jadi memindahkan bangku-bangku dari meja-meja makan.
"kalian menemukan alvian dimana?" cakra langsung menanyakan hal itu, dia termasuk orang yang tidak suka basa basi.
"jalan dekat taman kota" gabriel yang menjawab.
"kata riyan kalian lumayan jauh dari sini, kepentingan apa kalian kesini?" tanya cakra lagi.
"kami suka jalan memutari kota di waktu malam" jawab gabriel lagi.
"kalian sama sekali tidak tau, siapa yang ngelakuin itu?" tanya cakra.
"maaf, mereka sudah pergi sebelum kami sampai" gabriel yang terus menjawabnya.
"lo ketua silent night?" cakra masih bertanya
"gua wakil sekaligus pusat koordinasi" gabriel memberitahu.
"gua ketuanya" wildan ikut bicara setelah gabriel menyelesaikan perkataannya.
"kenalin gua cakra, gua ketua dari black flower" ucap cakra kemudian mengangkat tangannya mengajak bersalaman.
"gua wildan" ucap wildan sambil berjabat tangan dengan cakra.
"kalian saat menemukan alvian, apa masih bernapas? masih sadar?" cakra masih bertanya.
wildan menggeleng kemudian berkata "dia sudah tidak sadarkan diri, kami tidak mengecek nafasnya bahkan tidak menyentuhnya sama sekali sampai ambulan datang"
"kenapa?" tanya cakra
"kami tidak mau dikira kami lah pelakunya karena mungkin nantinya ada sidik jari atau bukti lainnya" wildan menjelaskan.
"tapi, anehnya polisi tidak menemukan bukti apapun, karena tidak ada CCTV di jalan itu, tidak ada sidik jari, luka itu pukulan atau goresan tipis, tidak ada senjata tajam yang ditemukan, mereka melakukannya dengan bersih dan terencana" cakra memberi tahu.
"apa kalian punya musuh? terutama alvian?" tanya kenzie.
"kami tidak pernah berurusan dengan geng motor lain, dan alvian setau gua dia anak yang baik, dia sahabat gua, kalo ada apa-apa biasanya dia cerita ke gua" jawab cakra.
"kami turut berduka cita" jawab wildan.
beberapa pelayan datang dengan nampan berisi cappucino panas yang dipesan cakra.
"silahkan diminum, tenang gua yang bayar" ucap cakra.
"udah santai aja, gak ada yang mau gua tanyain lagi" ucap cakra kemudian meneguk cappucino nya.
"oiya gua boleh nomor lo dan" ucap cakra setelah menikmati seteguk cappuccino nya.
"boleh 08xx... "wildan memberi nomor telponnya pada cakra.
"save back, gua udah kirim pesan" ucap cakra lagi.
"oke" jawab wildan.
"woi semua, nya kenalin gua ikbal" tiba-tiba saja ikbal berbicara keras menarik semua perhatian setiap orang.
"maafin, terlalu aktif dia" sahut cakra pelan kepada wildan.
"santai, malah seru kan kalo ada orang kaya dia kan" jawab wildan.
"hai ikbal, kenalin juga dong, gua dony" dony menyahuti ikbal dengan suara yang keras juga.
"gua gabriel" gabriel ikut memperkenalkan diri,
yang lain nya juga saling menyahuti dan berbicara satu sama lain baik dari black flower maupun silent night.
seketika saung yang tadinya sepi, jadi ramai dan dipenuhi canda tawa.
"kumpul lagi seru nih" ucap cakra kepada wildan ditengah keramaian.
"dengan senang hati" jawab wildan dengan senyum.
wildan ikut bercanda dengan yang lainnya, cakra bergabung, keramaian lebih terasa semakin gelapnya malam.
"sepuluh menit lagi warung kami akan tutup, mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan sampai berjumpa di lain waktu" suara pemberitahuan memecah keramaian mereka.
wildan melihat jam tangannya, sekarang jam 12 kurang 10 menit.
"balik yok" wildan mengajak teman-temannya balik.
"ayo" gabriel menyahuti dan berdiri, semua anggota silent night bergegas.
"kita duluan ya" ucap kenzie.
anggota dari black flower menjawabnya dengan banyak jawaban dari berbeda-beda orang.
saat silent night mulai masuk ke jalan raya, black flower baru keluar, lalu menaiki motornya, dan menyusul silent night masuk ke jalan raya.
mereka menyebar, ke arah tujuan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments