To The Night Street
Di taman kota yang sudah sepi, tepatnya pukul jam 2 pagi ada keributan.
seseorang dikeroyok oleh empat orang yang menggunakan jaket berwarna hitam putih, didominasi oleh warna putih, itu adalah jaket sebagai identitas geng motor satria kenanga. terdapat logo satria kenanga juga di lengan kanan dan bagian belakang jaket.
Dari kejauhan terdengar suara motor lain.
"raditya, kita mundur, banyak yang datang" seseorang berkata sambil melangkah ke arah motornya.
raditya memberi serangan terakhir lalu pergi menyusul teman-temannya yang sudah berada di atas motor nya masing-masing.
mereka berempat pergi, lalu datang sekumpulan geng motor dengan jaket full black bertuliskan logo silent night di lengan kanan dan belakang mereka.
motor terdepan dari sekumpulan motor itu berhenti tepat di samping sebuah motor yang terjatuh tanpa terlihat pemiliknya. dia mengangkat salah satu tangannya memberi tanda untuk berhenti pada motor lain dibelakangnya.
motor yang agak sedikit di belakang motor terdepan ikut berhenti kemudian turun mengecek sekitar.
"guys, sini" itu suara Kenzie, ahli strategi sekaligus ketua tempur dan keamanan dari silent night, dia berada di balik pepohonan pinggir jalan.
wildan sebagai ketua anggota geng motor silent night yang tadi berada barisan paling depan memenuhi panggilan kenzie, diikuti yang lainnya.
mereka melihat seseorang terbaring lemah dan tidak sadarkan diri dari balik kegelapan.
"ada yang kenal?" tanya wildan sambil mendekat dan melihat sosok tersebut tanpa menyentuhnya.
kenzie ikut mendekat "panggil ambulan" kemudian dia juga memberi perintah.
tak lama ambulan sampai dan membawa sosok tersebut. beberapa anggota silent night mengikuti ambulan itu untuk mengetahui siapa sosok itu sebenarnya, dan yang lainnya kembali ke markas mereka. wildan, kenzie, dan gabriel, mereka yang ke rumah sakit mengikuti ambulan dengan menggunakan motor mereka.
sesampainya di rumah sakit, mereka menunggu kabar, setelah beberapa jam seorang dokter keluar dan memberi kabar
"maaf, kami sudah mencoba lakukan semaksimal mungkin tapi, tuhan berkehendak lain"
"innalillahi wa innailahi rajiun" sahut wildan.
"boleh kita lihat jasadnya dok?" tanya kenzie.
"silahkan" sahut dokter.
mereka berempat masuk, ada seorang suster disana. mereka melihat jasad itu penuh dengan luka goresan dan ruam serta wajah yang sangat pucat.
"siapa yang lakuin ini?" tanya gabriel.
"apa kalian kenal dia?" tanya dokter.
"tidak dok, kami menemukannya di jalan" jawab wildan.
"maaf, silahkan keluar, kami akan panggilkan polisi untuk menangani kasus ini" sahut dokter itu.
"what?" sahut gabriel lalu mereka keluar.
"kita gak bersalah, jangan takut" kenzie ikut berbicara.
dokter keluar ruangan, namun diberhentikan oleh wildan.
"dok, boleh kita lihat pakaian korban, atau hp korban untuk menghubungi keluarganya" tanya wildan.
"maaf, untuk itu kami akan serahkan ke polisi terlebih dahulu" jawab dokter.
"oke makasih dok" jawab wildan lagi dengan raut masih penasaran dengan identitas siapa dia.
dokter segera pergi meninggalkan mereka.
"lebih baik sekarang kita balik" kenzie berbicara.
wildan mengangguk, lalu berjalan keluar begitu juga gabriel dan kenzie.
mereka kembali ke markas.
"tadi siapa?" tanya niko, salah satu anggota silent night.
wildan hanya menggeleng kemudian duduk di kursi bergabung dengan anggota lainnya.
"tapi gua kaya pernah liat logo yang ada di jaketnya itu, bunga mekar berwarna hitam dengan isi dari bunga itu" dony sebagai salah satu anggota silent night ikut berbicara dan mengingat logo yang ada di jaket abu-abu gelap, sosok sebelumnya.
"tapi keadaannya gimana?" tanya ray, anggota silent night.
"gak tertolong" jawab gabriel.
wajah ray dan yang lainnya berubah cemas mendengar itu.
"tega banget yang ngelakuin ini sampai membunuh" tegas niko.
"yang pasti yang ngelakuin ini tidak bermaksud mengambil motor atau harta nya, karena tadi motor masih ada, gua liat dompet juga masih ada di kantong celananya" kenzie yang memerhatikan sosok itu memberi tahu.
"mungkin ada motif balas dendam" sahut gabriel.
"apapun itu, kita harus hati-hati untuk sekarang, dan kalo polisi datang ke sini, biar gua yang kasih kejelasan" wildan ikut berbicara kemudian menarik napas.
"gua mau pulang dulu guys" sahut dony kemudian berdiri.
"oiya satu lagi, kalian jangan pulang sendiri malam-malam begini, gua gak mau kejadian ini terjadi juga ke kalian" tambah wildan.
"nginep sini dulu aja lah don, udah jam segini" kenzie memberi saran
"yaudahlah" dony kemudian masuk ke ruang tengah untuk tidur.
prolog tempat:
di markas silent night, cukup besar. di area luar ada garasi untuk menampung motor semua anggota, ada ruang depan, untuk mereka kumpul, ada ruang tengah, disini biasanya mereka jika tidur beramai-ramai, ada 2 kamar, yang 1 digunakan sebagai gudang dan yang 1 berisi alat-alat kesehatan dan obat-obat an serta satu tempat tidur kecil untuk 1 orang. kamar ini dikhususkan untuk yang sakit, dan bisa digunakan untuk tidur saja jika sedang sepi. terakhir di paling belakang, ada dapur dan kamar mandi yang berukuran kecil.
malam ini, mereka yang sudah ada di markas menginap, tidak ada yang pulang.
"untung besok minggu ya, libur" ucap gabriel, saat di ruang tengah dan menonton tv.
"gereja woi" wildan mengingatkan.
"oiya, bangunin gua ya dan jam 6, kan lo solat subuh dulu tuh" balas gabriel dengan tatapan masih ke tv.
"iya" jawab wildan dengan suara lemah dan serak serta sudah menghadap tembok.
gabriel melihat ke wildan, ia sudah ingin terlelap.
"cepet udah mau tidur aja" gabriel masih berbicara. saat ini sudah ada beberapa yang tertidur, akhirnya gabriel ikut memejamkan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
mothur
hm🗿👍
2022-01-27
2
Jack Smith
bikin flashback jaman masih jdi gang jalanan,suka ribut,masuk kantor polisi,pake barang,nyuri buat kebutuhan (padahal anak org tajir), barang yg di curi ada yg di jual trz di sumbangkan. ktanya bisa bagi bagi dosa wkwkwkwk
2022-01-19
2
Surya Putra
Wildan muslim dan mengingatkan gabriel, toleransi🗿👍
2022-01-18
2