Di pagi yang cerah secerah harapan kamu bersama gebetan yang ujung-ujungnya di tikung teman sendiri, pak Balung baru saja sampai dan dia langsung duduk di bangkunya sambil meletakan setumpuk kertas di atas meja.
"Pagi anak-anak?" Sapa Pak Balung.
"Pagi Pak" Jawab anak-anak serentak.
Mereka terlihat semangat hari untuk memulai perlajaran, atau mereka hanya sedang sibuk dengan diri mereka sendiri masing-masing.
Meski ada guru, kelas terlihat berisik ada yang sedang mengobrol ada juga yang tengah asyik sendiri dengan memainkan hp atau sekedar membaca komik kesukaan mereka.
Rania tengah asyik mengobrol sambil bercanda dengan Gisuwa gadis yang duduk di sampingnya, sedangkan Veyya terlihat asyik sendiri memakan kuaci di mejanya, tak jauh berbeda dengan Veyya, Nungky juga tengah asyik bermain hp seolah hari itu hari jam kosong dimana mereka bisa bebas melakukan apa saja.
Pak Balung menatap murid-muridnya yang kacau, dia menghembuskan nafasnya kasar di usia yang masih muda ini dia bisa cepat mati jika harus menghadapai murid seperti mereka.
"Ya Allah, rasanya hamba sudah tidak kuat menjadi wali kelas murid-murid bodoh seperti mereka" Ucap Pak Balung di dalam hati.
"Sudah-sudah diam semuanya!" Ucap Pak Balung sambil memukul meja membuat para murid langsung menoleh ke arahnya.
"Pak Balung kenapa tuh Veyy, kelihatan lagi senang ya" Ucap Nungky sambil tersenyum melihat ke arah gurunya itu.
"Dasar kamu ky, kamu tidak lihat dia sedang menahan emosinya, aku yakin dia pasti emosi karena memiliki murid bodoh sepertimu Ky!" Ucap Veyya yang membuat Nungky mendengus kesal.
"Kalian ini guru sudah datang pun masih saja berisik seperti pasar" Omel Pak Balung.
Para murid terdiam enggan membalas ucapan guru yang biasanya ramah tersebut,sepertinya bukan hal baik jika mereka membalas ucapan Pak Balung apalagi saat dia sedang terlihat kesal hari ini.
"Baiklah hari ini saya akan membagikan nilai ulangan kalian yang kemarin!" Ucap Pak Balung lagi.
Satu persatu murid di panggil ke depan untuk mengambil kertas ulangan mereka,ada yang terlihat senang ada yang sedih, ada juga yang terlihat biasa saja dan masa bodo setelah menerima kertas ulangan mereka.
"Rania!" Panggil Pak Balung.
Kini giliran Rania yang ke depan,dia berjalan pelan menghampiri Pak Balung yang sudah menunggunya.
"Belajar lagi yang benar nilai ulanganmu sama buruknya dengan tulisan anak TK yang baru belajar" Ucap Pak Balung sambil memberikan kertas ulangan Rania.
Rania melihat nilai ulangannya setelah dia kembali duduk di bangkunya,dia berdecak kesal saat melihat nilai ulangannya itu.
"Berapa nilai kamu Ran?" Tanya Gisuwa penasaran.
"4.5 kamu berapa Gis pasti gede ya kamu kelihatan senang gitu" Ucap Rania sambil memperlihatkan nilai ulangannya.
"Aku 5.0 Ran,akhirnya nilaiku membaik juga" Ucap Gisuwa bangga.
"Emang sebelumnya nilai kamu berapa Gis?" Tanya Rania penasaran.
"Paling cuma 2 paling gede 3.5 lah Ran" Jawab Gisuwa sambil tersenyum.
Rania tersenyum kecut dia merasa bodoh karena pernah kesal saat Gisuwa tidak memberinya contekan,seharusnya dia tahu gadis di sampingnya ini memang sudah bodoh dari dulu.
Rania melirik ke arah Veyya yang juga sudah mendapatkan kertas hasil ulangannya,gadis itu terlihat masih asyik memakan kuaci miliknya.
"Nilai ulangan berapa Veyy?" Tanya Rania kemudian.
"Lumayan lah gak jelek-jelek amat" Jawab Veyya sambil menyerahkan kertas ulangan yang berada di bawah tumpukan sampah kuaci miliknya kepada Rania.
"2.0 Veyy,semangat ya Veyy emang cuma kamu yang bahagia dapat nilai segitu" Ucap Rania prihatin melihat nilai ujian Veyya.
"Kasihan banget kamu Veyy,lihat nih nilaiku 5" UcapGisuwa sambil memperlihatkan kertas ulangan miliknya membuat Veyya mendengus kesal.
"Bodo amat aku mah yang penting sudah ngerjain dapat nilai juga udah syukur alhamdulilah" Ucap Veyya cuek dan kembali memakan kuacinya.
"Dan ini dia si juara kelas kita Nungky" Panggil Pak Balung.
"Heh Ky, Nungky cepat ke depan sana, kamu di panggil tuh sama Pak Balung!" Ucap Veyya kepada Nungky yang sedang asyik bermain Hp.
Nungky menoleh ke arah Pak Balung yang sedang menunggunya di depan, dia pun menyimpan Hp nya ke salu baju dan mulai beranjak dari duduknya."Siap Veyy,doain aku ya mudah-mudahan nilaiku bagus" Ucap Nungky sambil tersenyum.
"Nilai bagus dari Hongkong,kamu gak di marahin saja sudah keajaiban buatku Nungky" Jawab Veyya pelan sambil menatap Nungky yang tengah berjalan menghampiri guru mereka.
"Gimana Pak nilai saya yang paling besar disini ya?" Tanya Nungky percaya diri.
Mendengar itu Pak Balung langsung tersenyum sinis,ini dia muridnya yang paling hancur di antara yang lain.
"Paling besar katamu,kalau dilihat dari orang paling rendah nilainya ya pasti kamu jadi orang yang pertama,lihat ini berapa nilaimu" Ucap Pak Balung sinis sambil menunjukan kertas ulangan milik Nungky.
"0.5 Pak,astagfirullah kecil banget pak padahal saya sudah belajar semalaman loh" Ucap Nungky sedih setelah melihat nilai ulangannya.
"Dasar bodoh, kamu bahkan tidak perlu belajar untuk nilai seburuk ini Nungky,coba lihat jawabanmu,kamu mencoret semua pilihan ganda di setiap pertanyaan dan juga apa lagi ini, apa jawaban yang kamu tulis di pertanyaan essai, kenapa kamu malah menulis biodata diri?" Tanya Pak Balung kesal.
"Saya gak tahu jawabannya Pak, dari pada kosong mending saya isi pakai nama, alamat dan nomor telepon saya pak kali aja ada yang lagi nyari jodoh kan bisa langsung telepon saya" Jawab Nungky sambil tersenyum.
Murid-murid yang sedang berada di dalam kelas, langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Nungky,tak terkecuali Rania, Veyya dan Gisuwa.
Mereka bertiga seolah merayakan kebahagiaan mereka bahwa ada yang lebih bodoh di antara mereka bertiga.
"Sudahlah lebih baik kamu duduk sana kembali ke bangkumu!" Perintah Pak Balung dan menyerahkan kertas ulangan Nungky sambil memijat kepalanya yang pusing menghadapi murid seperti Nungky.
"Tuh kan apa kubilang kamu tidak di marahi saja sudah keajaiban Ky, jangan ngekhayal ketinggian kamu" Ucap Veyya setelah Nungky kembali duduk di sampingnya.
"Berharap lebih gak apa-apa kali,setiap orang punya harapan untuk masa depan mereka Veyy" Ucap Nungky sok bijak.
"Betul semua orang memang punya harapan tapi bukan untuk orang sepertimu juga, memang apa yang sudah kamu lakukan setiap hari kamu hanya melakukan hal tidak berguna apa yang bisa di harapkan darimu?" Ucap Veyya lagi.
"Veyya jangan makan kuaci terus, kamu pikir ini rumahmu seenaknya saja makan kuaci di kelas, dan juga buang sampahmu itu apa kamu tidak bisa berhenti makan kuaci sebentar saja selama ada guru?" Omel Pak Balung.
"Baik Pak!" Balas Veyya sambil membereskan sampahnya di atas meja.
"Rasain kamu Veyy, belagu sih sok nasihatin aku kamu juga kena omelkan" Ucap Nungky tersenyum puas.
"Diam kamu Ky,ku jahit juga mulutmu itu" Ucap Veyya kesal sambil menaruh sampah miliknya di bawah meja Nungky.
"Apaan nih Veyy, kenapa kamu membuanya di bawah mejaku,kenapa tidak di bawah mejamu saja?" Ucap Nungky tak terima.
"Di bawah mejaku sudah penuh Ky hehe" Ucap Veyya tersenyum sambil menunjukan sampah di bawah mejanya yang sudah berjubelan.
"Saya gak habis pikir sama kalian, apa kalian semua tidak memikirkan sebentar lagi kalian akan segera ujian semester dan segera mengikuti Ujian Nasional, bagaimana kalian bisa lulus kalau nilai kalian sejelek ini, yang nilainya bagus bahkan hanya ada 5 orang" Ucap Pak Balung sambil menatap murid-muridnya.
Para Murid langsung fokus melihat ke Pak Balung yang terlihat sedih.
"Maaf Pak" Ucap mereka serentak.
"Sudahlah yang saya inginkan kalian segera belajar dan memperbaiki nilai kalian, terutama kamu Nungky" Ucap Pak Balung lagi.
"Saya tidak ingin apa-apa dari kalian, melihat kalian lulus saja sudah menjadi kebahagiaan dan kebanggaan terbesar dalam hidup saya apalagi jika saya melihat kalian suatu hari nanti jadi orang sukses" Ucap Pak Balung yang membuat para murid menunduk sedih.
Meski mereka kadang suka seenaknya pada Pak Balung tapi mereka menyayangi Pak Balung karena meski mereka nakal dan sering membuatnya di panggil keruang kepala sekolah, Pak Balung tidak pernah marah dan hanya menasehati mereka layaknya orang tua.
Guru itu ibarat jejak langkah yang akan menemanimu sampai kapanpun,jejak yang akan mengingatkanmu bagaimana kamu dulu dan bagaimana caramu bisa seperti sekarang.
Guru tidak pernah meminta balasan dari apa yang sudah mereka lakukan untukmu, tapi mereka akan jadi orang kedua setelah keluargamu yang sangat bangga jika kamu sukses nanti.
"Anjay Pak Balung bikin aku sedih saja, jadi pengen buang air tahu nggak" Ucap Nungky sedih.
"Diam Sial*n, ini ceritanya lagi sedih Nungky jangan kamu rusak dengan mulut kotormu itu" Ucap Veyya kesal.
"Aku pikir kita lagi ngelawak Veyy habisnya aku baru pertama kali lihat kamu berkaca-kaca gitu" Ucap Nungky sambil tersenyum.
"Dasar menyebalkan kamu membuatku kesal saja Ky" Ucap Veyya sambil menjitak kepala Nungky dengan keras.
"Aduh sakit Veyy, berani-beraninya kamu menjitakku" Ucap Nungky kesal dan langsung membalas Veyya.
Akhirnya suasana yang sedih itu berubah menjadi kacau saat Nungky dan Veyya berkelahi di mejanya.
Para murid langsung menyoraki mereka tak terkecuali Rania dan Gisuwa yang memberi semangat dan dukungan kepada mereka.
"Ky ayo Ky hajar si Veyya kalau perlu jatuhin ke lantai" Ucap Gisuwa memberi semamgat.
"Veyy ayo Veyy jangan mau kalah sama Nungky masa kamu kalah sama anak tepos kayak dia Veyy" Ucap Rania mengompori mereka.
"Ran kalau Nungky menang, jangan lupa traktir aku bakso ya" Ucap Gisuwa.
"Siap Gis,kamu juga kalau Veyya menang traktir aku" Ucap Rania yang di angguki Gisuwa.
Menyebalkan memang melihat temannya sendiri berantem bukannya di pisah malah di jadikan bahan taruhan, kadang teman memang segoblog dan senyebelin itu.
Pak Balung melihat kelasnya yang kacau dengan pandangan nanar, dia menunduk dalam sambil menghembuskan nafasnya kasar, habis sudah mereka memang sudah tidak punya harapan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Oei vi
jadi ingat waktu SMA, kami sekelas nakal dan kompak 🤭🤭,karna nakal pernah gurunya sampai keluar kelas.
pingin ketawa tapi takut kualat.🤣🤣🤣
2023-12-13
0
Dikara_Love
dulu masih sma, teman kelas aku paling nakal. saking nakalnya, wali kelas kami mengundurkan diri.. guru2 gak mau masuk kedalam kelasss. gimana gak stress, di kelass laki2nya pada nakal semua yang pinter hanya dua orang.
2022-02-07
0
Noer Anisa Noerma
belajar nya g setius kali3
2022-01-10
0