Menikahi Om-om

Menikahi Om-om

Pernikahan Paksa

Ini hanya novel receh yang banyak kesalahan penulisan dan typo jadi mohon maaf tas ketidaknyamanan kalian para readers 😘😘😘

Gadis belia itu tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin, dia terlihat cantik dengan mengenakan kebaya khas sunda berwarna putih, dia tersenyum kecut menatap dirinya sendiri.

Bukan ini yang dia inginkan, harusnya sekarang dia masih bermain bersama teman sebayanya, ini semua salah kakaknya dia jadi seperti ini, dia ingin berteriak marah karna kebebasannya telah di renggut.

"Rania, cepat siap-siap sebentar lagi pengantin mempelai pria akan segera tiba, buang wajah sedihmu itu, jangan sampai Ayahmu melihatnya" Bibi May menghampiri Rania yang tengah duduk di depan cermin wajahnya yang sendu tertunduk dalam .

"Bagaimana keadaan Ayah Bi, apa dia sudah baikan" tanya Rania menatap Bibi May dengan sendu matanya terlihat berkaca-kaca

"Sudah Ran jangan bersedih, ini hari pernikahanmu kau harus tersenyum , Ayahmu baik-baik saja dia sudah lebih baik kau jangan khawatir " ujar Bibi May dengan lembut.

Bibi May merupakan kakak kandung dari Almarhum ibunya yang telah meninggal sejak dia berumur 5 tahun.

Bibi May sangat menyayanginya seperti rasa sayang ibu kepada anaknya.

"Pernikahan ini bukan keinginanku Bi, harusnya Kak Nat yang menikah bukan aku" ujar Rania

"Jangan begitu, kau tidak boleh menyalahkan kakakmu terus, apa kau tidak berpikir mungkin saja ini memang sudah takdirmu, ingat Ran jangan sampai kau melakukan kesalahan yang akan merusak reputasi ayahmu dia tidak akan sanggup menerimanya setelah apa yang kakakmu lakukan" ujar Bibi memegang kedua tangan Rania sambil menekuk kedua kakinya mensejajarkan pandangan mereka.

"Tapi aku tidak menyukai orang itu, bahkan aku baru bertemu dengannya sekali, bagaimana mungkin sekarang aku harus menikahinya" ujar Rania dia merasa tertekan dengan keadaan yang menimpanya.

Dia masih ingat bagaimana awal mula semua ini terjadi, dimana kehidupan yang tadinya menyenangkan berubah suram .

*Fl**ashback on*

Rania tengah berjalan memasuki gerbang rumahnya yang cukup besar, seorang satpam membukakan pintu untuk Rania .

"Baru pulang Non sore banget?" tanya Jaka satpam rumahnya.

Hari memang sudah sore bahkan hampir waktu adzan Magrib.

Gadis itu terlihat berantakan dengan rambut di kuncir kuda yang sudah acak-acakan dan juga seragam sekolahnya yang terlihat kusut.

"Iya Pak, Ran habis kerja kelompok di rumah teman" Jawab Rania dia berlalu pergi berjalan menuju pintu rumahnya .

Di halaman terparkir mobil sedan mewah yang tidak di kenali Rania, dia mengedikan bahunya tidak perduli dan kembali berjalan memasuki rumahnya dengan riang.

Saat dia masuk, di ruang tamu terlihat banyak orang yang sedang berbincang-bincang , Rania tersenyum saat mereka menoleh ke arahnya.

" Kenalkan, ini Rania anak saya yang bungsu" Ucap Bram ayah Rania sambil memanggil Rania .

Rania menghampiri mereka dan menyalami ketiga tamu tersebut, dilihatnya sepasang orang tua yang dia yakini sebagai suami istri dan juga seorang lelaki tampan yang terlihat sudah berumur tengah menatapnya dengan senyuman sinis seolah merendahkan dirinya.

"Apaan sih nih om-om gitu banget natapnya, emang aku kuman apa " sungut Rania dalam hati.

Dia membalas tatapan lelaki tersebut dengan tajam, diapun duduk di samping kakaknya yang terlihat cantik mengenakan gaun terusan berwarna cream.

Natalya Zalora adalah kakak satu-satunya Rania yang berumur 25 tahun, dia merupakan seorang model yang terkenal, dia kadang juga sering berseliweran menjadi bintang iklan di televisi.

Wajar saja tubuhnya yang cantik dan juga memiliki badan yang tinggi dan ramping, memudahkan dirinya menjadi seorang model terkenal tidak seperti Rania yang bahkan belum bisa berdandan.

"Cantik dan sopan semua anak kamu Bram, tidak salah aku memilih anakmu menjadi menantuku" Ucap seorang pria paruh baya yang Rania tidak tahu siapa.

"Haha kau bisa saja William harusnya aku yang bangga karena anakku bisa menjadi menantumu" Ucap ayah Rania sambil tersenyum dia terlihat bahagia kedatangan tamu tersebut.

Rania melirik kearah kakaknya yang sedari tadi diam saja, tidak biasanya kakaknya seperti itu .

" Ya sudah Bram kami pamit dulu sudah sore, nanti aku akan mengabarimu lagi mengenai pernikahan anak-anak kita" Ucap William pria paruh baya yang di panggil ayahnya tadi .

Mereka beranjak berdiri dan menyalami ayah Rania dan kakaknya.

"Baik-baik ya kamu, lucu banget kamu nak." ucap seorang ibu paruh baya saat Rania sedang menyalami mereka.

Rani tersenyum malu mendengar pujian dari wanita tersebut dia kembali menyalami lelaki yang tadi menatapnya , Rania mendelik padanya tidak suka.

Seolah tahu dia tidak di sukai lelaki tersebut tersenyum sinis padanya, seolah mengibarkan bendera perang padanya.

Rania mendengus dia menatap balik pria tersebut "Awas saja kamu nanti " ucap Rania dalam hati.

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang" Tanya ayahnya tajam saat tamu-tamu tersebut sudah pergi meninggalkan rumah mereka.

"Ran, baru belajar kelompok Pa di rumah teman Rania" ujar Rania menatap ayahnya dengan takut.

"Alasan kamu, cepat masuk kamar dan ganti pakaianmu itu, kamu hampir saja membuatku malu di depan keluarga William" Ujar Bram dengan nada tinggi.

Rania berjalan masuki kamarnya yang terletak di lantai 2 rumah mereka, sesampainya di kamar Rania langsumg menutup pintu tersebut dan duduk di atas ranjangnya.

Matanya mulai mengeluarkan air mata ,Rani mencoba menyeka air matanya namun sia-sia air matanya tak kunjung berhenti.

Ayahnya sedari dulu tidak pernah menyukainya, dia memperlakukan Rania dengan kasar tidak seperti kakaknya yang di perlakukan dengan sayang.

"Kenapa kamu menangis Ran" Natalya memasuki kamar Rania dan menghampiri gadis yang tengah menangis tersebut.

"Kenapa Papa gak pernah suka sama Ran kak?, apa salah Rania sampai Papa kasar sama Ran gak pernah baik" Adu Rania sambil memeluk kakaknya.

"Cup cup cup sudah kamu jangan menangis kamu gak salah apa-apa Ran , kenapa kamu bisa berpikir seperti itu" Ujar Natalya membalas pelukan Rania dia mengelus Rania pelan mencoba menenangkan gadis tersebut.

"Habis Rania bingung, kenapa Papa gak pernah baik sama Ran gak kayak ke kakak, Papa selalu sayang dan perhatian sama kakak" ucapnya tersedu- sedu.

"Papa juga sayang sama kamu kok, jangan berpikir yang aneh-aneh sudahlah kamu jangan menangis terus" ujar Natalya menyeka air mata Rania.

"Kakak mau nikah? gimana sama Kak Jo bukankah dia pacar kakak" Tanya Rania mengalihkan pembicaraan.

Natalya terdiam dia terlihat sedih dan juga bingung, Rania memperhatikan kakaknya itu dalam diam .

"Entahlah aku juga tidak tahu" Jawabnya pelan

" Ran gak suka sama cowok tadi, orangnya kayak sombong banget kak, Ran lebih suka Kak Jo" Ujar Rania jujur.

Natalya terkekeh pelan mendengar ucapan adiknya itu.

"Aku tahu itu, aku juga menyukai Jo, sudahlah kau jangan bicara lagi lebih baik kau mandi sana" ujar kakaknya sambil berlalu pergi dan menutup kembali pintu kamar Rania.

Rania menghembuskan nafasnya kasar, dan beranjak ke kamar mandi sambil membawa handuk.

Rania membuka matanya perlahan dia menguap dan beranjak bangun.

Rania melihat jam di atas nakas yang menunjukan Pukul 05.00 subuh

"Ada apa nih ramai banget" gumam Rani mendengar suara gaduh di bawah sana, dia keluar kamar dan menuruni tangga menuju lantai bawah .

Di bawah sana ayahnya telah tergeletak tidak sadarkan diri di samping kakaknya yang tengah menangis.

"Papa kenapa Kak?" tanya Rania panik saat dia baru saja turun dan menghampiri Ayahnya.

Natalya tidak menjawab pertanyaan Rania dia terus menangis di samping ayahnya membuat Rania bingung.

"Ambulance nya sudah datang Non lebih baik kita bawa Bapak sekarang" Jaka menghampiri mereka bersama petugas medis.

Mereka langsung mengangkat ayah Rania, memasukannya ke dalam mobil dan membawanya menuju Rumah Sakit.

Di depan Ruang UGD Rania dan kakaknya menunggu dengan gelisah mengkhawatirkan ayah mereka yang sedang di rawat di dalam sana.

"Bagaimana keadaanya apa dia sudah siuman" tanya Bibi May yang baru saja datang menghampiri mereka.

"Belum tahu, Papah masih di rawat sama dokter kita juga masih menunggu Bi" Jawab Rania menjawab pertanyaan Bibi May .

Bibi May menghampiri Natalya yang tertunduk dalam, sejak sampai disini kakaknya itu diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Plaaaakkk

Tanpa basa-basi Bibi May menampar Natalya yang diam saja menerima perlakuannya sambil terus menangis.

"Lihat apa yang sudah kamu lakukan, sekarang ayahmu di rawat kita tidak tahu apa yang akan terjadi padanya akibat perbuatanmu itu" Bentak Bibi May

"Ada apa ink kenapa Bibi May menampar Kak Nat, memangnya apa yang sudah dia lakukan" Tanya Rania bingung dia memperhatikan menunggu jawaban.

"Kakakmu hamil !" ucap Bibi May

"Apa bagaimana bisa, Kak Nat ini bohongkan" Tanya Rania tak percaya.

Natalya menggeleng sambil terus menangis dia terlihat kacau ,rambutnya yang biasa terlihat rapih kini berantakan.

"Sekarang kita harus bagaimana, pernikahan tinggal 2 minggu lagi ayah kalian bisa mati jika pernikahan ini gagal" ucap Bibi May memberitahu mereka.

"Tapi gimana, mereka tidak mungkin mau menerima kakak yang tengah hamil" ucap Rania tak kalah bingung .

Bibi May memperhatikan Rania yang juga menatap balik padanya.

"Tidak, aku tidak mau" Ujar Rania seolah tahu maksud dari tatapan Bibi May.

"Tolonglah, hanya ini yang bisa menyelamatkan ayahmu, apa kamu tidak mau menyelamatkan nyawa ayahmu itu" Ujar Bibi May membujuk Rania.

Rania tertunduk dalam, kini dia dihadapkan pilihan antara menyelamatkan ayahnya ataukah dia harus egois dan menolak pernikahan ini.

flashback off

Terpopuler

Comments

TePe

TePe

ini bukan receh thorrr, aku suka ceritanya ❤

2022-10-31

0

Agustina hasim

Agustina hasim

kasihan banget Rania ny, emang kdng hidup tuh ngk adil, wkwkwk

2022-07-11

1

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

ooooo.... sprti ituuuu.....

Rania jdi RAN 😄😄
Nia gitu loh Thor kn lebih girly...

2022-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Paksa
2 Sah
3 Malam Pertama
4 Babak permainan
5 Masuk sekolah
6 Perasaan
7 Tontonan Sedap
8 Mahal Dan Murah
9 Putus
10 Sugar dan Salt
11 Hari Libur
12 Gara-gara Nungky
13 Hanya Nungky
14 Bersama
15 Harusnya sedih
16 Tamu Tak Diundang
17 Pulang Sekolah
18 Mulai Menerima
19 hukuman pelan
20 Pagi Yang Buruk
21 Rencana
22 Jujur
23 Cita-Cita
24 Keracunan
25 Jodoh Gak bisa di tuker
26 Mendadak Sultan
27 Tidak kuat
28 Alergi Dadakan
29 Lagi Dong
30 Tamu Dadakan
31 Mertua Yang Aneh
32 Minta Jatah
33 SIAP YA
34 Malam Pertama yang HQQ
35 Pagi yang mencekam
36 Idola Baru
37 Rindu
38 Jalan-Jalan
39 Kembali
40 Adegan Langsung
41 Harus Berpisah
42 Masa Lalu
43 Ancaman Kikan
44 Panggilan Video
45 Diantar Mertua
46 Bosan
47 Perang Di Mulai
48 Merasa Takut
49 Drama Kikan
50 Malam Pertama
51 Terbongkar
52 Pingsan
53 Obrolan Malam
54 Ratu Licik
55 Alysha
56 Menangis
57 Kisah Reno
58 Kebenaran
59 Hanya Berbeda
60 Tina Dan Dona
61 Kebenaran diantara kebenaran
62 Kebenaran diantara kebenaran
63 Dijemput Mantan
64 Bertemu Adinda
65 Kebohonan Nungky
66 Berdebat
67 I Love You
68 Berdua
69 Hanya Berharap
70 Akibat Mantan
71 Rutinitas Pagi
72 Undangan
73 Kerumah Kikan
74 Kasih Sayang Seorang Ibu
75 Pesta Ulang Tahun
76 Tamu Yang Dilupakan
77 Tamu Yang HQQ
78 Awal dari segalanya
79 Makan Bersama
80 Tamu Terus Berdatangan
81 Nungky Dan Alvian
82 Tamu Yang Terusir
83 Aku Ada Untukmu
84 Berangkat
85 Tidur bersama Nungky
86 Bintang Jatuh
87 Mencari Adinda
88 Biang Kerok
89 Gagal Syuting
90 Menculik Nungky
91 Kejutan Untuk Reno
92 Akhir Kejutan
93 Pagi Yang Aneh
94 Ikut Syuting
95 Kesialan Yang HQQ
96 Kembali Ke Sekolah
97 Rumah Sakit
98 Aku Tahu Semua
99 Calon Mantu?
100 Bertengkar Lagi
101 Hadiah Kecil
102 Maaf Mas Aku Khilaf
103 Sakit
104 Sembuh
105 Pelakor Yang Terkutuk
106 Mulai Bersiap
107 Bahagia
108 Belajar
109 Melahirkan
110 Bertemu
111 Sakit Hati
112 Tidak Ikut
113 Ujian Terakhir
114 Aku Mundur Alon-Alon
115 Lulus
116 Rumah Bram
117 Kenyataan Pahit
118 Anak Sial?
119 Kesedihan Yang Mendalam
120 Merasa Bersalah
121 Amarah Kikan
122 Aksi Reno
123 KEMBALI PULANG
124 Kelakuan Suami Istri Ngidam
125 Jumpa Pers
126 Akibat Ulah Reno
127 Ngidam
128 Kejutan Kecil
129 KEMBALI KERJA
130 Bima Adryansyah
131 Menjenguk Bayi
132 Ayah
133 S2=Awal Yang Baru
134 Kelakuan Reno dan Al
135 Piknik dadakan
136 Kunjungan Sahabat
137 Akibat Bergosip
138 DItembak & Cemburu
139 Baku Hantam
140 Misi Berhasil
141 Gagal Pindah
142 Belanja Bersama
143 Mengingat kembali
144 Hukuman Untuk Reno.
145 Belanja
146 Berubah
147 Rezeki Nomplok
148 Bima anak Baik
149 Akhir Cerita
150 Hanya menyapa
151 Anak-anak Geng Gesrek
152 Pengumuman lagi maaf
153 Assalamualaikum
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Pernikahan Paksa
2
Sah
3
Malam Pertama
4
Babak permainan
5
Masuk sekolah
6
Perasaan
7
Tontonan Sedap
8
Mahal Dan Murah
9
Putus
10
Sugar dan Salt
11
Hari Libur
12
Gara-gara Nungky
13
Hanya Nungky
14
Bersama
15
Harusnya sedih
16
Tamu Tak Diundang
17
Pulang Sekolah
18
Mulai Menerima
19
hukuman pelan
20
Pagi Yang Buruk
21
Rencana
22
Jujur
23
Cita-Cita
24
Keracunan
25
Jodoh Gak bisa di tuker
26
Mendadak Sultan
27
Tidak kuat
28
Alergi Dadakan
29
Lagi Dong
30
Tamu Dadakan
31
Mertua Yang Aneh
32
Minta Jatah
33
SIAP YA
34
Malam Pertama yang HQQ
35
Pagi yang mencekam
36
Idola Baru
37
Rindu
38
Jalan-Jalan
39
Kembali
40
Adegan Langsung
41
Harus Berpisah
42
Masa Lalu
43
Ancaman Kikan
44
Panggilan Video
45
Diantar Mertua
46
Bosan
47
Perang Di Mulai
48
Merasa Takut
49
Drama Kikan
50
Malam Pertama
51
Terbongkar
52
Pingsan
53
Obrolan Malam
54
Ratu Licik
55
Alysha
56
Menangis
57
Kisah Reno
58
Kebenaran
59
Hanya Berbeda
60
Tina Dan Dona
61
Kebenaran diantara kebenaran
62
Kebenaran diantara kebenaran
63
Dijemput Mantan
64
Bertemu Adinda
65
Kebohonan Nungky
66
Berdebat
67
I Love You
68
Berdua
69
Hanya Berharap
70
Akibat Mantan
71
Rutinitas Pagi
72
Undangan
73
Kerumah Kikan
74
Kasih Sayang Seorang Ibu
75
Pesta Ulang Tahun
76
Tamu Yang Dilupakan
77
Tamu Yang HQQ
78
Awal dari segalanya
79
Makan Bersama
80
Tamu Terus Berdatangan
81
Nungky Dan Alvian
82
Tamu Yang Terusir
83
Aku Ada Untukmu
84
Berangkat
85
Tidur bersama Nungky
86
Bintang Jatuh
87
Mencari Adinda
88
Biang Kerok
89
Gagal Syuting
90
Menculik Nungky
91
Kejutan Untuk Reno
92
Akhir Kejutan
93
Pagi Yang Aneh
94
Ikut Syuting
95
Kesialan Yang HQQ
96
Kembali Ke Sekolah
97
Rumah Sakit
98
Aku Tahu Semua
99
Calon Mantu?
100
Bertengkar Lagi
101
Hadiah Kecil
102
Maaf Mas Aku Khilaf
103
Sakit
104
Sembuh
105
Pelakor Yang Terkutuk
106
Mulai Bersiap
107
Bahagia
108
Belajar
109
Melahirkan
110
Bertemu
111
Sakit Hati
112
Tidak Ikut
113
Ujian Terakhir
114
Aku Mundur Alon-Alon
115
Lulus
116
Rumah Bram
117
Kenyataan Pahit
118
Anak Sial?
119
Kesedihan Yang Mendalam
120
Merasa Bersalah
121
Amarah Kikan
122
Aksi Reno
123
KEMBALI PULANG
124
Kelakuan Suami Istri Ngidam
125
Jumpa Pers
126
Akibat Ulah Reno
127
Ngidam
128
Kejutan Kecil
129
KEMBALI KERJA
130
Bima Adryansyah
131
Menjenguk Bayi
132
Ayah
133
S2=Awal Yang Baru
134
Kelakuan Reno dan Al
135
Piknik dadakan
136
Kunjungan Sahabat
137
Akibat Bergosip
138
DItembak & Cemburu
139
Baku Hantam
140
Misi Berhasil
141
Gagal Pindah
142
Belanja Bersama
143
Mengingat kembali
144
Hukuman Untuk Reno.
145
Belanja
146
Berubah
147
Rezeki Nomplok
148
Bima anak Baik
149
Akhir Cerita
150
Hanya menyapa
151
Anak-anak Geng Gesrek
152
Pengumuman lagi maaf
153
Assalamualaikum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!