CH-9 Tersaingi

Selena membuka pintu apartemannya dengan malas, dia agak kaget saat melihat siapa yang datang, dia adalah Ryan.

“Mau apa kau kemari? Aku tidak mau diganggu,” kata Selena, tapi membukakan pintunya. Ryanpun masuk keapartemen itu.

Baru juga Selena menutup pintu dan berjalan beberapa langkah, Ryan langsung memeluknya dari belakang dan mencium lehernya.

“Lepaskan!” ucap Selena dengan ketus.

Ryan tidak mau melepaskan pelukannya, dia menempelkan bibirnya ke telinga Selena.

“Aku baru mendapatkan uang yang banyak, aku akan memberikan semua padamu, asal kau mau menemaniku,” kata Ryan.

“Aku tidak berminat, lepaskan!” kata Selena dengan ketus.

Ryan mengeluarkan sebuah amplop gemuk pada Selena.

“Lihat, ini semua untukmu,” kata Ryan.

“Lepaskan, aku tidak tertarik! Jeremy sudah memberikanku uang lebih dari itu, aku tinggal memintanya,” kata Selena, sambil menepiskan tangannya Ryan dengan keras sampai pelukan Ryan terlepas.

Ryan terdiam, dia kesal bukan main karena Selena selalu menolaknya.

“Kenapa kau selalu menolakku? Padahal aku bisa membayarmu dengan mahal!” kata Ryan dengan kesal.

“Kau tahu aku pemilih, dan kau tidak masuk daftar pilihanku,” kata Slena.

Ryan tersenyum sinis.

“Apa maksudmu aku tidak masuk daftar heh? Aku tidak sekaya Jeremy?” tanya Ryan.

“Jeremy itu bos, kau apa? Kacung!” jawab Selena asal bicara.

Ryan tersenyum sinis lagi, dan tiba-tiba tangannya mencengkram dagunya Selena dengan keras.

“Jangan menghinaku, suatu saat kau akan jatuh kepelukanku dan Jeremy akan hancur!” kata Ryan.

“Lepaskan atau Jeremy akan menghancurkanmu lebih dulu sebelum kau menghancurkannya!” kata Selena dengan ktus.

Ryan melepaskan tangannya, diapun kembali bersikap tenang. Dia bukan takut pasa Jeremy, tapi dia hanya menunggu waktu yang tepat.

“Apa kau tahu kalau Jeremy sudah menikah?” tanya Ryan, sambil duduk di sofa menopang salah satu kakinya.

“Aku tahu,” jawab Selena, sambil pergi keruangan lain untuk mengambil minum, lalu kembali lagi keruang tamu dengan satu gelas ditangannya.

“Jadi seharusnya dari sekarang kau move on dari Jeremy,” kata Ryan.

“Apa maksudmu? Move On? Aku tidak percaya Jeremy menyukai wanita kampung sperti itu! Apa lebihnya dia? Kurus kering begitu, Jeremy tidak suka tubuh seperti itu, lagi pula Jeremy sudah terikat denganku, dia sudah terbiasa bemain denganku, tidak ada yang bisa mengalhankanku, dia sangat menyukaiku,” ucap Selena, sambil duduk dikursi bulat yang berukuran tinggi.

“Itu hanya hayalanmu saja, yang pasti Jeremy tidak akan melepaskan wanita itu!’ kata Ryan.

“Menurutmu begitu? Kenapa aku harus kalau oleh wanita kampung itu?” gerutu Selena sambil minum air digelasnya.

“Kenyataannya memang begitu, wanita itu sangat disayang oleh Ayahnya yang lagi sakit jantung, Jeremy tidak akan melepaskannya,” kata Ryan lagi.

“Jeremy tidak akan melepaskannya, tapi wanita itu yang akan melepaskan Jeremy, karena aku bisa tahu Jeremy tidaa menyukai wanita itu, wanita itu bukan tipenya,” ujar Selena.

“Sepertinya kau sangat percaya diri sekali,” ucap Ryan.

“Tentu saja, aku mengenal Jeremy sudah lama, aku tahu seperti apa dia, bisnisnya dia, rahasia dia semua ada ditanganku, Jeremy tidak akan meninggalkanku,” kata Selena.

“Jeremy memang tidak akan meninggalkanmu, tapi juga tidak akan menikahimu, selamanya!” ucap Ryan lalu tertawa.

Selena kembali minum di gelasnya.  Apa yang dikatakan Ryan ada benarnya juga, dia melayani Jeremy sudah bertahun-tahun tapi pria itu tidak ada gelagat ingin menikahinya, bahkan pria itu masih suka mencari wanita-wanita baru, payah!

Selena turun dari kursinya lalu membuka pintu apartemennya.

“Aku mau istirahat, kau pergilah!” usirnya pada Ryan.

Mendapat pengusiran dari Selena membuatnya kesal, wanita itu sama sekali tidak mau disentuhnya, selalu menolaknya padahal dia sudah menyodorkan uang yang banyak untuknya, lihat saja kalau Jeremy suatu saat nanti terpuruk apa dia tetap akan menyulai Jeremy? Batinnya.

Ryan lalu bangun dan berjalan menuju pintu, tapi dia menoleh lagi pada  Selena.

“Sebaiknya kau jangan terlalu banyak berharap pada Jeremy,” ucap Ryan.

“Pergi kau! Kehadiranmu membuatku muak,” kata Selena.

Ryan tidak berkata lagi, wanita itu selalu berkata kasar padanya, tapi dia semakin menyukainya dan ingin menaklukannya, mau sampai mana wanita itu jual mahal padanya.

Selena menutup pintunya setelah Ryan pergi. Dia masih memikirkan Jeremy, dia tidak mau Jeremy melupakannya, karena ada wanita yang selalu ada disampingnya sekarang, dia harus bisa menyingkirkan wanita itu. Kalau Jeremy tidak mau melepasnya, maka wanita itu yang harus meinggalkan Jeremy, batinnya.

****

Hari sudah siang, Evelyn membuka matanya dengan malas, tubuhnya terasa lemas dan kelelahan. Tapi segini sudah lebih baik  pria itu tidak menyakitinya seperti yang dilakukannya di mobil, tapi tetap saja, dia merasa aneh dengan semua itu.

Evelyn menoleh kesampingnya, Jeremy masih terlelap. Diapun menggeser tubuhnya mendekati Jeremy, menatap wajah yang sedang tidur pulas itu. Wajahnya sangat tampan, siapa yang akan mengira kalau pria itu tinggal beda kampung dengannya.

Dilihatnya lagi dada bidang dan perut ratanya, tato hampir memenuhi sebagian tubuhnya, buat apa juga dia membuat tato sebanyak itu. Dan saat Evelyn melihat bagian bawahnya lagi, dia terkejut baru menyadari kalau pria itu tidur terlentang tanpa menggunakan selimut. Buru-buru dia mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Jeremy sampai pinggang.

Gerakannya membuat Jeremy terbangun.

“Apa yang kau lakukan?” tanyanya, membuat Evelyn terkejut.

“Aku hanya menyelimutimu,” jawab Evelyn.

“Aku tidak terbiasa diselimut!” ucap Jeremy, kembali membuka selimut itu dilemparnya sampai menutupi muka Evelyn.

Evelyn menerima selimut yang menutup mukanya. Padahal semalaman pria itu menyentuhnya tapi sama sekali tidak ada sikap manis untuknya dipagi hari.

Dilihatnya Jeremy masuk ke kamar mandi. Evelyn mencoba turun dari tempat tidur itu dengan tubuhnya yang sakit dan kakinya yang lemas, tapi dia harus pergi  untuk kembali ke kamarnya disebelah dan membersihkan diri.

Dengan berjalan perlahan, Evelyn meninggalkan kamarnya Jeremy, masuk ke kamarnya kemarin.

Jeremy keluar dari kamar mandi tidak menemukan wanita itu.

“Kemana dia?” gumamnya, tapi tidak berarta apa-apa lagi, dia hanya segera berpakaian lalu pergi keluar dari kamarnya.

Evelyn juga baru selesai mandi dan berganti pakaian, saat dia keluar dari kamarnya, bersamaan dengan Jeremy.

“Kau akan pergi?” tanya Evelyn.

“Hem!” jawab Jeremy, lalu berjalan melewati Evelyn begitu saja.

“Apa kau tidak sarapan dulu?” tanya Evelyn, mengikuti langkahnya Jeremy.

“Tidak,” jawab Jeremy pendek.

“Aku akan kemana sekarang?” tanya Evelyn.

“Cerewet!” gerutu Jeremy bukannya membalas pertanyaan Evelyn, dia menuruni tangga dengan langkah kakinya yang panjang.

Evelyn pun diam, begitu sulitnya bicara dengan Jeremy, dia tidak tahu harus bicara seperti apa supaya Jeremy bersikap lebih ramah padanya.

Terdengar suara ponsel Jeremy berbunyi, dia pun mengambil ponsel disakunya, ternyata ayahnya video call.

“Jeremy! Mana Evelyn?” tanya Pak Kades.

Jeremy menoleh pada Evelyn, lalu tangannya memberi isyarat supaya Evelyn menghampirinya.

Evelyn segera menghampirinya.

“Ada apa?” tanya Evelyn.

“Nih!” Jeremy memberikan ponselnya pada Evelyn yang segera menerimanya.

“Pak Kades,” ucap Evelyn.

“Bagaimana kabarmu, apa kau baik-baik saja?” tanya Pak Kades.

“Iya Pak, aku baik-baik saja,” jawab Evelyn.

Jeremy hanya berdiri dnegan wajah masamnya memperhatilan Evelyn video call dengan ayahnya.

“Bapak mau memberi tahu makanan kesukaan Jeremy,” kata Pak Kades.

“Jeremy suka makan apa?” tanya Evelyn.

Mendengar perkataan Evelyn membuat Jeremy memberengut, apaan sih ayahnya itu.

“Jeremy itu suka ikan bakar, pakai sambal kecap,” jawab Pak Kades.

“Jeremy suka ikan bakar?” tanya Evelyn, sambil enoleh pada Jeremy yang memberengut.

“Supnya juga dia suka,” kata Pak Kades.

“Sup ikan?” tanya Evelyn,

“Iya, kau bisa mencoba memasaknya buat Jeremy, kau bisa melihat di internet cara memasaknya, “ kata Pak Kades lagi.

“Baiklah Pak Kades, aku akan berlajar memasak ikan bakar sama sup ikannya, kesukaan Jeremy,” ucap Evelyn.

Tapi kemudian dia terkejut saat ponselnya direbut oleh Jeremy.

“Ayah apaan sih, menelpon yang tidak penting!” gerutunya pada ayahnya lalu menutup telponnya.

“Jeremy, kau tidak boleh begitu! Ayahmu memberitahuku makanan kesukaanmu, aku akan memasaknya untuk makan malam,” kata Evelyn.

“Aku bisa membelinya di restaurant, tidak perlu repot-repot!” gerutu Jeremy.

Dia kembali memasukkan ponselnya lalu pergi tanpa pamit pada istrinya. Evelyn hanya bisa mengelus dada, kenapa suaminya itu tidak punya etika sopan santun sama sekali pada orang tuanya juga, keluhnya dalam hati.

***********

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

pepatah kata musuh terbesar kita adalah orang terdekat kita... termasuk Ryan Jombang🤭🤣🤣

2023-06-20

1

Dian Isnu

Dian Isnu

Rian ya.. 🤔🤔🤔

2022-11-30

0

Dennyanto Suryadi Siregar

Dennyanto Suryadi Siregar

ryan musuh dlm selimut

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Dikejar Sang Mafia
2 CH-2 Melamar atau Memaksa?
3 CH-3 Terpaksa Menikah
4 CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5 CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6 CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7 CH-7 Istri Jeremy
8 CH-8 Malam Pertama Kedua
9 CH-9 Tersaingi
10 CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11 CH-11 Karena Kau Suamiku
12 Prakata Author
13 CH-12 Teman Baru Evelyn
14 CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15 CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16 CH-15 Menemani Istri Belanja
17 CH-16 Kericuhan di Mall
18 CH-17 Sindrom
19 CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20 CH-19 Istri Cantikku
21 CH-20 Pengakuan Selena
22 GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23 CH-21 Tamu dari Hongkong
24 CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25 CH-23 Hamil
26 CH-24 Pergi
27 CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28 CH-26 Mencari Evelyn
29 CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30 CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31 CH-29 Ultimatum Jeremy
32 CH-30 Morning Sick
33 CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34 CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35 CH-33 Rencana Jahat Selena
36 CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37 CH-35 Pamer Istri
38 CH-36 Cemooh di Meja Judi
39 CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40 CH-38 Jeremy Kalah
41 CH-39 Kalah
42 CH-40 Putus Asa
43 CH-41 Pengorbanan Jeremy
44 Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45 CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46 PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47 CH-43 Sisi Lain Jeremy
48 CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49 CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50 CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51 CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52 CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53 CH-49 Ungkapan Evelyn
54 CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55 Reward 5 komen pertama Bab baru
56 CH-51 Gejala Lain Jeremy
57 CH-52 Keputusan Terakhir
58 CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59 CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60 CH-55 Tragedi Selena
61 CH-56 Menjelang Melahirkan
62 Next up
63 CH-57 Bayi Tak Berayah
64 CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65 CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66 CH-60 Setelah Lima Tahun
67 CH-61 Serasa Mimpi
68 CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69 CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70 CH-64 Orang-orang Masalalu
71 CH-65 Terpaksa Kembali
72 CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73 CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74 CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75 CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76 CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77 CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78 CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79 CH-73 Masih Menginginkanmu
80 CH-74 Kabar Kematian Selena
81 CH-75 Ayah Pemaksa
82 CH-76 Dimana Ayres
83 CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84 CH-78 Dua Pilihan
85 CH-79 Ayah Masih Hidup
86 CH-80 Evelyn Mengalah
87 CH-81 Pasrah
88 CH-82 Games
89 CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90 CH-84 Selalu Bersama ( End )
91 TAMAT
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CH-1 Dikejar Sang Mafia
2
CH-2 Melamar atau Memaksa?
3
CH-3 Terpaksa Menikah
4
CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5
CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6
CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7
CH-7 Istri Jeremy
8
CH-8 Malam Pertama Kedua
9
CH-9 Tersaingi
10
CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11
CH-11 Karena Kau Suamiku
12
Prakata Author
13
CH-12 Teman Baru Evelyn
14
CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15
CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16
CH-15 Menemani Istri Belanja
17
CH-16 Kericuhan di Mall
18
CH-17 Sindrom
19
CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20
CH-19 Istri Cantikku
21
CH-20 Pengakuan Selena
22
GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23
CH-21 Tamu dari Hongkong
24
CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25
CH-23 Hamil
26
CH-24 Pergi
27
CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28
CH-26 Mencari Evelyn
29
CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30
CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31
CH-29 Ultimatum Jeremy
32
CH-30 Morning Sick
33
CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34
CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35
CH-33 Rencana Jahat Selena
36
CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37
CH-35 Pamer Istri
38
CH-36 Cemooh di Meja Judi
39
CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40
CH-38 Jeremy Kalah
41
CH-39 Kalah
42
CH-40 Putus Asa
43
CH-41 Pengorbanan Jeremy
44
Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45
CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46
PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47
CH-43 Sisi Lain Jeremy
48
CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49
CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50
CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51
CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52
CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53
CH-49 Ungkapan Evelyn
54
CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55
Reward 5 komen pertama Bab baru
56
CH-51 Gejala Lain Jeremy
57
CH-52 Keputusan Terakhir
58
CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59
CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60
CH-55 Tragedi Selena
61
CH-56 Menjelang Melahirkan
62
Next up
63
CH-57 Bayi Tak Berayah
64
CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65
CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66
CH-60 Setelah Lima Tahun
67
CH-61 Serasa Mimpi
68
CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69
CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70
CH-64 Orang-orang Masalalu
71
CH-65 Terpaksa Kembali
72
CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73
CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74
CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75
CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76
CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77
CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78
CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79
CH-73 Masih Menginginkanmu
80
CH-74 Kabar Kematian Selena
81
CH-75 Ayah Pemaksa
82
CH-76 Dimana Ayres
83
CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84
CH-78 Dua Pilihan
85
CH-79 Ayah Masih Hidup
86
CH-80 Evelyn Mengalah
87
CH-81 Pasrah
88
CH-82 Games
89
CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90
CH-84 Selalu Bersama ( End )
91
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!