CH-5 Sakit Badan Sakit Hati

Evelyn sudah tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sebenarnya dia ingin berontak saat Jeremy menanggalkan pakaiannya dengan paksa, mengingat dia sudah dinikahi pria itu membuatnya tidak bisa menolak dan hanya bisa menangis.

Ditempat sempit itu, di jok mobil yang meskipun lebih luas dari ukuran jok bisaanya, tetap saja tidak seluat termpat tidur, membuatnya merasa sesak, dengan pak supir yang jadi saksi, begitu terhinakan dirinya disentuh suaminya tapi bisa dilihat oleh orang lain, meskipun supir itu sama sekali tidak sengaja melihat ke belakang, tapi dari spion tengah itu pasti bisa melihat apa yang terjadi dibelakang.

Sakit badan juga sakiti hati yang dirasanya sekarang. Impian menjadi seorang pengantin yang mencerminkan kebahagiaan seorang kekasih, tidak ada dalam kamusnya. Dia merasa suaminya sudah memaksanya, karena hatinya tidak mencintainya apalagi dengan perilaku kasarnya.

Istri yang sudah menjaga kehormatan dirinya demi suaminya hanya mendapat perlakuan kasar oleh suaminya sendiri. Pria itu benar-benar tidak peduli dengan tangisannya, dia hanya ingin melampiasan nafsunya saja. Dirinya diperlakukan seperti barang yang tidak berharga. Sungguh menyakitkan.

Jeremy yang terbiasa dengan waniat-wanita yang agresip malah sebaliknya mendapatkn istri yang hanya bagaikan batu dan selalu menolak, tapi dia tidak peduli, beberapa hari ini dia belum menyentuh seorang wanitapun.

Jeremy merasakan cakaran dipunggungnya tapi dia juga tidak peduli, dia hanya ingin hasratnya tersampaikan itu saja.

Airmata Evelyn semakin banyak jatuh kepipinya, dia hanya bisa pasrah menerima nasibnya dinikahi pria seperti ini.

Jeremy bukanlah pria yang buruk tapi justru sebaliknya dia sangat tampan dengan tubuhnya yang bagus, hanya saja sikap kasar dan perilakunya menutupi itu semua, membuat Evelyn merasa benci pada suaminya itu.

Brug! Pria itu menjatuhkan tubuhnya diataa tubuh Evelyn, di jok yang sempit itu. Keringat mengucur di tubuhnya.

Entah berapa lama pria itu seperti itu, dan sepertinya pria itu tertidur setelah hasrat terlaksana. Evelyn hanya merasakan kesedihan yang semakin dalam, dia tidak tahu kemalangan apalagi yang akan terjadi padanya setelah ini.

Mobil terus melaju tanpa memperdulikan apa yang terjadi dibelakang mobil itu. Sang supir seperti sudah terbiasa dengan hal itu dan sama sekali tidak terlihat kaget atau apa, dia hanya menjalankan mobilnya menyusuri jalan memasuki perkotaan.

Evelyn merasakan tubuh itu bergerak diatas tubuhnya, Jeremy terbangun dan mengangkat wajahnya menatap wanita itu, lalu dia tersenyum. Dia merasa senang sekarang.

Dia kembali mencium bibirnya Evelyn, lalu bangun dan dengan seenaknya menepiskan kakinya Evelyn yang menghalangi tempat duduknya, membuat Evelyn meringis kesakitan dan terguling jatuh dari jok.

Bruk! Bruk! Jeremy melemparkan pakaian istrinya itu ke tubuh Evelyn yang kini meringkuk berjongkok  melipatkan kakinya di belakang jok.

“Terserah kau mau pakai lagi atau tidak, yang pasti keluar dari mobilku! Aku tidak membutuhkanmu lagi!” kata Jeremy, tidak punya perasaan.

Semakin hancur hati Evelyn mendengarnya, pria itu benar-benar menganggapnya barang untuk melampiaskan nafsunya saja, pria itu benar-benar tidak memiliki hati.

“Kau tega seperti itu padaku? Kau sudah menyakitiku!” kata Evelyn.

“Ah sudahlah! Cepat keluar dari mobilku!” usir Jeremy.

Airmata terus menetes tidak habis-habisnya.

“Aku istrimu! Kau menyuruhku keluar begitu saja?” tanya Evelyn.

“Memangnya harus apa? Aku tidak suka diikuti wanita kemana-mana, membuatku ribet saja! Aku mudah mendapatkan wanita, jadi aku tidak butuh apapun lagi darimu! Aku tidak suka tidur dengan satu wanita yang sama berkali- kaali, sangat membosankan!” gerutu Jeremy, sambil membuka kaca candela sedikit lalu dia mengambil sesuatu disebuah box lalu dinyalakan dan dihisapnya.

Evelyn cepat-cepat menggunakan lagi pakaiannya, dia merasakan seluruh tubuhnya begitu sakit, pria itu menggigit tubuhnya seenaknya saja, tidak peduli dia kesakitan.

 “Berhenti!” kata Jeremy pada supir membuat mobil itu berhenti.

“Turun!” usir Jeremy pada Evelyn.

Evelyn menatap pria itu, apakah kalau dia turun itu lebih baik?

“Kataku turun-turun! Apa kau harus kutendang keluar?” maki Jeremy.

Dengan tubuh yang gemetaran dan rasa takut dan menahan rasa sakit dihatinya, Evelyn tidak bisa berbicara lagi, dia membuka pintu mobil dengan airmata terus menetes dipipinya.

Tapi belum juga dia benar-benar tubuhnya menjauh dari mobil. Jeremy sudah menutup pintu mobil, kemudian mobil itupun melaju.

Evelyn berdiri menatap kepergian mobil itu. Diapun menangis tersedu dipinggir jalan dengan rambut yang kusut acak-acaka, mungkin orang yang melihatnya akan berfikir kalau dia orang gila, untuk berjalan saja kakinya terasa sakit dan lemas.

Nasibnya sungguh buruk.

Jeremy duduk bersandar dia merasa lega dan tubuhnya terasa segar hasratnya sudah terlampiaskan, dan sudah membuang wanita itu jadi tidak perlu ribet membawanya.

Terdengar dering ponselnya berbunyi. Dilihatnya ternyata nomor ayahnya.

“Ada apa?” tanya Jeremy dengan ketus.

“Mana Evelyn? Dia baik-baik saja kan?” tanya Pak Kades

“Iya dia baik- baik saja,” jawab Jeremy.

“Mana ayah mau bicara!” kata Pak Kades.

Ditanya begitu membuat Jeremy terkejut, dia tidak menyangka ayahnya akan benar-benar menelponnya menanyakan Evelyn.

“Dia tidur!” jawab Jeremy.

“Tidur? Tidak mungkin! Berikan ponselnya, ayah mau bicara!” kata Pak Kades.

“Dia baru juga tidur, kasihan!” ujar Jeremy berbohong.

“Kau berbohong? Kau apakan dia? Mana? Coba video call, ayah mau lihat!” kata Pak Kades.

Mendengarnya membuat Jeremy kesal, bagaimana mau video call, emang Evelyn tidak ada dimobil itu.

“Apa yang sudah kau lakukan? Ayah sudah bilang padamu, jaga dia! Kau benar-benar ingin Ayahmu mati!” teriak Pak Kades, merasakan sedak di adanya lalu terbatuk-batuk.

“Kalau kau menyakitinya, saat kau pulang Ayahmu sudah menjadi tanah,” ucap Pak Kades, sangat putus asa dengan sikap putranya itu.

Mendengarnya Jeremy semakin kesal dengan perkataan ayahnya.

“Iya aku bangunkan sekarang!” kata Jeremy lalu menatup ponselnya.

“Putar balik!” perintahnya pada supir itu.

“Apa pak?” tanya supir.

“Putar balik!” bentak Jeremy dengan kesal.

Mobil itupun putar balik. Jeremy melihat kearah jendela mencari tempat tadi Evelyn turun, dilihatnya Evelyn sedang berjalan tertathi dipinggir jalan.

Mobilpun langsung berhenti. Evelyn terkejut melihat mobil Jeremy menghampiri, dia akan berlari tapi Jeremy sudah membuka pintu lalu turun dan menarik tangannya.

“Lepaskan! Aku akan pergi! Lepaskan!” kata Evelyn, menepiskan tangannya Jeremy.

Jeremy tidak bicara lagi, dia menarik Evelyn dengan keras dan mendorong tubuhnya masuk ke mobil. Kemudian diapun masuk.

“Cabut!” teriaknya pada supirnya, mobilpun memutar balik kearah tadi.

Evelyn tidak mau ikut dengan Jeremy lagi, diapun berniat kabur dan akan membuka pintu mobilnya tapi Jeremy menahan tangannya.

“Aku mau turun!”  ucap Evelyn.

“Kau ikut denganku!” kata Jeremy.

“Tidak, aku tidak mau, turunkan aku!” kata Evelyn.

“Apa kau tidak dengar? Ikut denganku, jangan banyak membantah!” teriaknya.

Jeremy kembali menarik tangannya Evelyn supaya duduk, lalu mengambil ponselnya, juga mengambil tisu.

“Hapus airmatanya! Ayahku mau video call!” kata Jeremy.

Barulah Evelyn tahu kalau Jeremy membawanya kembali karena Pak Kades menelponnya. Sungguh dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya? Dia hanya ingin pulang.

“Aku ingin pergi saja, biar aku langsung menemui Pak Kades,,” kata Evelyn.

“Kau cari mati ya?” bentak Jeremy.

“Bukankah kau tidak mau membawaku? Biarkan aku pulang!” kata Evelyn.

“Sudah jangan cerewet!”  kata Jeremy langsung tangannya menyentuh rambutnya Evelyn.

“Rapihkan rambutmu, kau seperti orang gila!” umpatnya.

Sakit hati mendengarnya, pria itu menyebutnya seperti orang gila padahal dia yang membuatnya seperti ini.

Evelyn merapihkan rambutnya.

“Awas kalau kau menangis didepan Ayahku!” kata Jeremy, lalu melakukan panggilan teleponnya.

“Halo ayah! Nih Evelyn sudah bangun!” kata Jeremy lalu ponselnya diberikan pada Evelyn.

Pak Kades melihat Evelyn ada di layar ponselnya. Dia bisa melihat wajah itu sembab habis menagis.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Pak Kades.

“Ya Pak Kades, semua baik-baik saja,” jawab Evelyn, mencoba tersenyum.

Tiba-tiba Jeremy merebut ponsel itu.

“Ayah sudah tahu kan? Dia baik-baik saja!” ucap Jeremy lalu mematikan ponselnya.

Pak Kades terdiam dia merasa sedih, dia tahu Evelyn tidak baik-baik saja. Sungguh kedatangan Jeremy itu malah membuatnya menjadi sakit.

**********

Readers, maaf ya adegannya aku skip.

Jangan lupa like dan giftnya ya.

*********

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

ada yah lelaki kaya Jeremy 😡. ampun ah, hatinya udah ternoda dengan hal² yang gak baik🤣 perlu di ruqyah nih Jeremy 🤭🤣

2023-06-20

0

Dewi Soraya

Dewi Soraya

itu manusia p setan

2023-05-05

0

Dian Isnu

Dian Isnu

Jeremy jeremy

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Dikejar Sang Mafia
2 CH-2 Melamar atau Memaksa?
3 CH-3 Terpaksa Menikah
4 CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5 CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6 CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7 CH-7 Istri Jeremy
8 CH-8 Malam Pertama Kedua
9 CH-9 Tersaingi
10 CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11 CH-11 Karena Kau Suamiku
12 Prakata Author
13 CH-12 Teman Baru Evelyn
14 CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15 CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16 CH-15 Menemani Istri Belanja
17 CH-16 Kericuhan di Mall
18 CH-17 Sindrom
19 CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20 CH-19 Istri Cantikku
21 CH-20 Pengakuan Selena
22 GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23 CH-21 Tamu dari Hongkong
24 CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25 CH-23 Hamil
26 CH-24 Pergi
27 CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28 CH-26 Mencari Evelyn
29 CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30 CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31 CH-29 Ultimatum Jeremy
32 CH-30 Morning Sick
33 CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34 CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35 CH-33 Rencana Jahat Selena
36 CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37 CH-35 Pamer Istri
38 CH-36 Cemooh di Meja Judi
39 CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40 CH-38 Jeremy Kalah
41 CH-39 Kalah
42 CH-40 Putus Asa
43 CH-41 Pengorbanan Jeremy
44 Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45 CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46 PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47 CH-43 Sisi Lain Jeremy
48 CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49 CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50 CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51 CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52 CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53 CH-49 Ungkapan Evelyn
54 CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55 Reward 5 komen pertama Bab baru
56 CH-51 Gejala Lain Jeremy
57 CH-52 Keputusan Terakhir
58 CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59 CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60 CH-55 Tragedi Selena
61 CH-56 Menjelang Melahirkan
62 Next up
63 CH-57 Bayi Tak Berayah
64 CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65 CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66 CH-60 Setelah Lima Tahun
67 CH-61 Serasa Mimpi
68 CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69 CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70 CH-64 Orang-orang Masalalu
71 CH-65 Terpaksa Kembali
72 CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73 CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74 CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75 CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76 CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77 CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78 CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79 CH-73 Masih Menginginkanmu
80 CH-74 Kabar Kematian Selena
81 CH-75 Ayah Pemaksa
82 CH-76 Dimana Ayres
83 CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84 CH-78 Dua Pilihan
85 CH-79 Ayah Masih Hidup
86 CH-80 Evelyn Mengalah
87 CH-81 Pasrah
88 CH-82 Games
89 CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90 CH-84 Selalu Bersama ( End )
91 TAMAT
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CH-1 Dikejar Sang Mafia
2
CH-2 Melamar atau Memaksa?
3
CH-3 Terpaksa Menikah
4
CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5
CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6
CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7
CH-7 Istri Jeremy
8
CH-8 Malam Pertama Kedua
9
CH-9 Tersaingi
10
CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11
CH-11 Karena Kau Suamiku
12
Prakata Author
13
CH-12 Teman Baru Evelyn
14
CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15
CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16
CH-15 Menemani Istri Belanja
17
CH-16 Kericuhan di Mall
18
CH-17 Sindrom
19
CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20
CH-19 Istri Cantikku
21
CH-20 Pengakuan Selena
22
GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23
CH-21 Tamu dari Hongkong
24
CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25
CH-23 Hamil
26
CH-24 Pergi
27
CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28
CH-26 Mencari Evelyn
29
CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30
CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31
CH-29 Ultimatum Jeremy
32
CH-30 Morning Sick
33
CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34
CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35
CH-33 Rencana Jahat Selena
36
CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37
CH-35 Pamer Istri
38
CH-36 Cemooh di Meja Judi
39
CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40
CH-38 Jeremy Kalah
41
CH-39 Kalah
42
CH-40 Putus Asa
43
CH-41 Pengorbanan Jeremy
44
Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45
CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46
PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47
CH-43 Sisi Lain Jeremy
48
CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49
CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50
CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51
CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52
CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53
CH-49 Ungkapan Evelyn
54
CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55
Reward 5 komen pertama Bab baru
56
CH-51 Gejala Lain Jeremy
57
CH-52 Keputusan Terakhir
58
CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59
CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60
CH-55 Tragedi Selena
61
CH-56 Menjelang Melahirkan
62
Next up
63
CH-57 Bayi Tak Berayah
64
CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65
CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66
CH-60 Setelah Lima Tahun
67
CH-61 Serasa Mimpi
68
CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69
CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70
CH-64 Orang-orang Masalalu
71
CH-65 Terpaksa Kembali
72
CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73
CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74
CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75
CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76
CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77
CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78
CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79
CH-73 Masih Menginginkanmu
80
CH-74 Kabar Kematian Selena
81
CH-75 Ayah Pemaksa
82
CH-76 Dimana Ayres
83
CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84
CH-78 Dua Pilihan
85
CH-79 Ayah Masih Hidup
86
CH-80 Evelyn Mengalah
87
CH-81 Pasrah
88
CH-82 Games
89
CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90
CH-84 Selalu Bersama ( End )
91
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!