Evelyn duduk disamping Jeremy, menundukkan kepalanya dan sesekali menghapus airmatanya, dia merasa sangat sedih. Dia pergi mengikuti pria yang tidak dia kenal, sedangkan perilaku pria itu sangat buruk dan lebih buruknya pria itu sudah menjadi suaminya beberapa menit yang lalu.
Jeremy menoleh pada Evelyn yang masih terisak-isak disampingnya. Diambilnya tisu dan diberikan pada Evelyn.
“Aku tidak suka wanita cengeng yang suka menangis, membuatku ilfeel, hapus airmatamu!” kata Jeremy dengan ketus.
Evelyn mengambil tissue itu lalu menghapus airmatanya. Dia sama sekali tidak ingin bicara dengan pria itu.
Dia terkejut saat tangan Jeremy menyibakkan rambutnya yang menutupi wajahnya, ke belakang.
Evelyn menjauhkan kepalanya, dia menolak disentuh pria itu.
“Tidak perlu jual mahal begitu!” gerutu Jeremy.
“Aku sudah susah payah menikahimu,” kata Jeremy lagi.
Evelyn tidak menjawab, dia kembali melap airmata yang terus saja menetes di pipinya.
Jeremy merobah posisi tubuhnya menghadap Evelyn. Gadis itu memalingkan mukanya, melihat ke jendela kaca mobil itu.
“Lihat aku!” kata Jeremy.
Evelyn hanya diam saja.
“Lihat aku! Apa kau tidak dengar?” bentak Jeremy, dengan tangan kirinya yang langsung mencengkram rahang wajah Evelyn dengan keras supaya menghadapnya.
Tentu saja Evelyn terkejut dengan sikapnya itu.
“Kau menyakitiku!” kata Evelyn. Kedua tangannya memegang tangan Jeremy yang memegang rahang wajahnya.
“Masa bodoh, aku tidak peduli! Jangan coba-coba bermain-main denganku atau kau akan tahu akibatnya!” ancam Jeremy.
Evelyn semakin terkejut saja mendengar perkataannya, matanya menatap pria itu dengan penuh tanda tanya, kenapa pria itu sangat tidak beretika?
Jeremy mendekatkan wajahnya menatap wajah cantiknya Evelyn, tanpa melepaskan pegangan di dagunya. Bibirnya sedikit tersungging melihatnya. Sudah berapa puluh gadis yang ditidurinya, bukan puluhan lagi mungkin ratusan, karena dia tidak suka tidur dengan wanita yang sama berkali-kali, kecuali Selena, wanita itu berbeda dari yang lainnya, wanita itu sangat tahu bagaimana memanjakan seorang laki-laki.
Dan sekarang hanya ingin melampiaskan hasratnya saja, dia harus menikahinya, sungguh pengorbanan yang sangat mahal.
“Kau tahu, aku tidak terbiasa bersama wanita yang itu-itu saja, aku pembosan,” kata Jeremy.
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!” ujar Evelyn sambil meringis kerena tangan Jemry begitu kuat mengcengkram dagunya.
“Aku hanya butuh beberapa waktu setelah itu kau keluar dari mobilku,” kata Jeremy.
“Kau ini bicara apa?” tanya Evelyn, semakin terkejut saja.
Jeremy tidak menjawab, dia akan mencium Evelyn, tapi gadis itu mengatupkan bibirnya dan berusaha menjauhkan wajahnya. Tentu saja sikapnya membuat Jeremy kesal.
“Apa maksudnya ini? Kau jual mahal? Aku sangat rugi buang-buang waktu menikahimu!” kata Jeremy, semakin kesal saja karena Evelyn menolaknya.
“Justru karena kau sudah menikahiku kau harus memperlakukanku dengan baik,” kata Evelyn.
Mendengar perkataan Evelyn, Jeremy langsung melepaskan cengkraman ditangannya. Awalnya Evelyn merasa lega tapi tiba-tiba sebuah tamparan mendarat dipipinya Evelyn.
Tentu saja Evelyn berteriak kaget dan juga menahan rasa sakit dipipinya, terkejut mendapat perlakuan kasar dari pria itu. Airmata langsung menetes dipipinya. Tangannya memegang pipinya yang ditampar Jeremy.
“Omong kosong apa itu? Aku tidak suka wanita yang suka membantahku! Aku tidak suka ada orang yang suka mengatur-ngaturku!” bentak Jeremy.
Evelyn tidak bicara lagi airmata kembali menetes di pipinya. Dia sakit hati suami yang baru dikenalnya itu, yang baru menikahinya beberapa menit lalu sudah seenaknya menamparnya, bahkan ayahnya tidak pernah melakukan itu.
“Hapus airmatamu! Aku muak melihat wanita menangis!” gerutu Jeremy.
Evelyn tidak bicara lagi, dia bingung, apakah dia lebih baik kabur saja meninggalkan pria ini? Tapi bagaimana caranya? Orang-orang itu pasti akan mengejarnya dan Jeremy akan menyakitinya lagi.
“Kenapa? Kau kefikiran kabur? Sudah aku katakan tadi, kau boleh keluar dari mobilku setelah kau melayaniku,” kata Jeremy. Dia langsung membuka jas yang dipakainya.
Tentu saja Evelyn semakin terkejut saja.
“Apa maksudmu? Kau ingin aku melayanimu? Disini? Di mobil ini? Apa kau sudah gila?” maki Evelyn, sementara di depan ada supir yang sedang mengemudikan mobilnya Jeremy.
Tentu saja Jeremy sangat marah mendengarnya, dia langsung menarik lehernya Evelyn kedekatnya.
“Lepaskan! Kau menyakitiku!” teriak Evelyn.
“Kau banyak bicara, membuatku muak! Aku tidak butuh ucapanmu! Aku hanya membutuhkan tubuhmu sekarang, apa kau tidak mengerti?” maki Jeremy. Dia sangat kesal, hasratnya sudah tidak tertahankan dan gadis yang dinikahinya itu malah membuat masalah dengannya.
Evelyn tidak bisa bicara lagi, hanya airmata kembali menetes dipipinya.
“Aku tidak perlu memukulimu sampai kau mengerti apa keinginanku kan?” tanya Jeremy. Mendekatkan wajahnya ke pipinya Evelyn.
Evelyn tidak menjawab, melihat sikap Jeremy seperti itu membuatnya semakin tidak mau pria itu menyentuhnya meskipun pria itu sudah menikahinya tadi. Dia tidak mau suami seperti yang sama sekali tidak menghargai dirinya sebagai istrinya.
Jeremy melepaskan cengkraman di lehernya Evelyn.
Evelyn merasa bingung, apa dia akan kabur saja? Apa itu jalan terbaik? Tapi bagaimana dengan Ayahnya? Bagaimana kalau Jeremy mencelakai ayahnya?
Dilihatnya sekarang Jeremy membuka kancing kemeja putih yang dipakainya, sepertinya pria itu tidak main-main dengan perkataannya.
“Jangan menyentuhku, aku tidak mau!” kata Evelyn, dengan bibir yang bergetar, dan airmata yang menetes dipipinya. Dia tidak mau diperlakukan seperti ini oleh suaminya.
Tentu saja Jeremy semakin kesal saja. Dia menatap gadis itu.
“Heh! Apa kau tidak tahu biasanya wanita berdatangan padaku menawarkan tubuhnya padaku, mereka berlomba-lomba membuatku tertarik. Sedangkan kau, sudah aku harus menikahimu, masih saja belagu!” umpat Jeremy.
“Aku bukan wanita-wanita itu, aku istrimu, seharusnya kau memperlakukanku sebagai istrimu bukan seperti wanita yang kau katakan tadi,” ujar Evelyn.
“Istri, Istri! Kau fikir aku mau menikah denganmu tadi? Kalau bukan karena Ayahku yang memaksa aku menikahimu, aku tidak akan melakukannya! Aku hanya butuh tubuhmu saat ini, beberapa hari ini aku belum menyentuh wanita apa kau tidak mengerti?” kata Jeremy.
Evelyn menatap pria itu, dia semakin tidak percaya pria seperti apa yang dia nikahi ini.
“Kau bisa mencari wanita lain, buat apa kau menikahiku!” ujar Evlyn.
Jeremy tersenyum sinis, masih menatap wajah cantknya Evelyn. Rambut panjangnya yang sedikit acak-acakan membuatnya telihat semakin menarik.
“Tentu saja karena aku menginginkanmu,” ujar Jeremy.
Evelyn membuang muka, dia sangat muak dengan statusnya sekarang, istri pria itu.
Tiba-tiba dia menjerit kaget lagi saat menyadai pria itu menarik tubuhnya lebih dekat dan memeluknya.
“Lepaskan!, Jeremy! Aku tidak mau!” tolaknya.
Tapi Jeremy tidak mendengarnya, dia tidak peduli apapun yang dikatakan wanita itu, dia hanya ingin hasratnya terlampiaskan, itu saja. Dia mendekap tubuh itu dengan kuat dan menciuminya.
“Jangan, aku tidak mau seperti ini Jeremy! Kau suamiku kau tidak boleh bersikap seperti ini! Kau harus menghargai aku! Aku istrimu!” teriak Evelyn, tangannya berusaha menahan wajah Jeremy yang tidak berhenti menciumnya, bahkan tangan pria itu sudah mulai menyentuh bagian tubuhnya yang lain.
Meskipun Evelyn menolak Jeremy tidak digubrisnya, apa itu harus menghargai, menghargai siapa? Dia tidak peduli, Dia hanya ingin melepaskan hasratnya saja, hanya itu.
“Jeremy, aku tidak mau melakukannya disini! Ini malam pertamaku!” kata Evelyn dengan putus Asa.
Jeremy menghentikan gerakannya dan menatapnya.
“Kau ingin malam pertama kita dimana? Di kamar mewah di hotel berbintang begitu? Sayang sekali aku menginginkannya sekarang,” ujar Jeremy, sambil tersenyum yang terlihat sangat memuakkan dimata Evelyn.
“Aku ini istrimu,” kata Evelyn, dengan airmata yang terus menetes dipipinya.
“Justru karena kau istriku, bersikaplah yang manis,” ujar Jeremy.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Asri Angsela Melivina Potabuga
enak y kata²x trpksa menikah,,sdgkn gk ada acara seserahan,antr hrta pinangan trs nikah smbrgan lgsg sah trs d aniaya,,,crta maniak iblis ni
2023-02-07
0
Dian Isnu
kasian Evelyn.. malu lah Jeremy hadeh
2022-11-30
0
Cika🎀
hadeh jim😭😭😭😭peln pelan to
2022-03-11
0