CH-3 Terpaksa Menikah

Evelyn menatap Jeremy.

“Kau siapa? Aku tidak mengenalmu! Aku tidak mau menikah denganmu!” kata Eveyn.

Wajah Jeremy langsung memerah mendengar penolakan itu. Tapi dia mencoba menahan amarahnya. Menatap gadis ini lebih dekat, gadis itu memiliki mata yang indah, gadis itu memiliki kecantikan yang alami. Tidak seperti wanita yang biasa ditidurinya, meskipun cantik-cantik tapi terlalu banyak vermak sana sini.

“Aku tidak butuh persetujuanmu, aku kesini hanya akan menikah denganmu, Sekarang!” jawab Jeremy membuat Evelyn semakin terkejut saja.

“Aku tidak mau!” tolak Evelyn, dengan kesal. Enaknya saja pria ini datang-datang memaksa untuk menikah dengannya.

“Aku juga keberatan! Maaf Pak Kades, aku tidak bisa menerima lamaran ini. Kau dengar sendiri kan, putriku menolak,” kata Pak Arman, menoleh pada Pak Kades.

Pak Kades mengangguk.

“Ya, aku mengerti,” kata Pak Kades. Dia juga tidak tega menikahkan Evelyn dengan Jeremy meskipun Jeremy adalah putranya.

“Aku tidak butuh persetujuan Kalian! Kesini hanya buang-buang waktuku saja! Ayo nikahkan aku dengan Evelyn, aku sangat sibuk!” teriak Jeremy.

Tentu saja Evelyn semakin shock, dia tidak mau punya suami seperti itu.

“Aku tidak mau,” tolaknya, sambil memegang tangan ayahnya.

“Aku juga tidak merestui pernikahan kalian,” kata Pak Arman.

“Aku tidak peduli! Kalian benar- benar membuang waktuku! Terserah kalau tidak mau tidak masalah, aku akan tetap membawa Evelyn!” ujar Jeremy, bersikeras. Harga dirinya merasa terusik mendapat penolakan dari semua orang.

Dua orang pria mendekati Evelyn yang langsung menjerit dan memeluk tangan ayahnya, ketakutan.

“Kalian jangan mengganggu putriku, pergi kalian!” teriak Pak Arman sambil berdiri tapi kemudian dua orangnya Jeremy langsung menghampiri dan memegang kedua bahunya Pak Arman dengan kuat, sampai meringis kesakitan.

Evelyn terkejut melihat mereka akan menyakiti ayahnya.

“Jangan sakiti Ayahku!” teriaknya, sambil berdiri dan menepiskan tangan pria yang memegang bahunya Pak Arman.

“Jangan sakiti dia!” Pak Kades juga berdiri menatap pria yang memegang tangan Pak Arman, lalu menoleh pada Jeremy.

“Jeremy, Ayah sudah memperingatkanmu jangan membuat masalah!” bentak Pak Kades.

“Aku dibawa kesini untuk menikah kan? Ayo segera! Aku tidak mau terlalu banyak drama!” gerutu Jeremy.

Evelyn langsung saja menangis melihat situasi ini.

 “Ap..apa. kita akan mulai?” tanya Pak Burhan dengan gugup.

“Sudah mulai saja!” bentak Jeremy.

“Jeremy, Evelyn tidak setuju, kau tidak boleh memaksanya!” kata Pak Kades.

“Aku sudah bilang, aku tidak peduli, aku harus cepat-cepat pergi sekarang! Apa Ayah tidak tahu kalau aku punya urusan lain yang lebih penting dibandingkan pernikahan ini?” kata Jeremy dengan kesal.

“Tapi ini namanya pemaksaan!” teriak Pak Kades dengan marah. Dia tidak mengerti dengan jalan fikirannya Jeremy.

“Aku tidak peduli!” kata Jeremy.

“Aku tetap tidak setuju!” teriak Pak Arman, semakin berang.

Pria yang memegang bahunya Pak Arman menekan bahunya Pak Arman dengan kuat membuat Pak Arman berteriak kesakitan.

“Jangan sakiti Ayahku!” teriak Evelyn.

“Jeremy! Suruh mereka melepaskan Pak Arman!” kata Pak Kades.

Jeremy tampak duduk dengan santai saja, melihat Evelyn yang sudah berlinang airmata memegang tangan Pak Arman. Gadis itu terlihat semakin cantik saja meskipun sedang menangis. Orang-orang disekitarnya apa tidak tahu, dia sudah tidak kuat ingin menyentuh gadis itu.

“Jeremy sikapmu sangat memalukan! Ayah kecewa! Lepaskan Pak Arman! Kita pulang!” bentak Pak Kades.

“Dia akan dilepaskan kalau aku sudah menikah dengan Evelyn,“ ujar Jeremy.

Dia tidak mundur, dia tidak akan melepaskan gadis yang sudah memikat hatinya itu. Evelyn terus saja terisak, menoleh pada Jeremy yang masih menatapnya dengan fikiran kotornya yang semakin menumpuk di otaknya.

Apa dia harus menikah dengan pria ini? Pria ini sangat tidak beretika dan sangat kasar. Apa dia akan menerima lamaran pria ini dan menikah sekarang juga terus ikut dengan pria yang tidak dikenalnya ini ke kota? Sungguh mimpi yang sangat buruk

“Ba..bagaimana?” Pak Burhan semakin pusing saja, menoleh pada Evelyn yang terus memeluk tangan ayahnya, dia juga gemetaran melihat orang-orang Jeremy yang berdiri berjaga dibelakang mereka.

Ada banyak butiran airmata jatuh ke pipinya Evelyn. Jeremy tampak acuh saja melihat gadis itu menangis. Dia tidak peuli, dia hanya ingin melampiaskan hasratnya rasa penasarannya saja, tidak lebih. Padahal untuk itu dia tidak butuh waktu lama dan bisa segera membuang gadis itu. Gara-gara Ayahnya, hasratnya jadi terganggu, sampai harus menikah segala!

“Ba ..ba..iklah..aku mau menikah dengan Jeremy,” jawab Evelyn dengan terbata-bata, membuat semua orang terkejut.

 “Tidak, aku tidak setuju putriku menikah denganmu!” teriak Pak Arman, kemudian meringis saat pria itu kembali menekan bahunya.

“Jangan sakiti Ayahku! Jangan! Aku mau menikah !” kata Evelyn.

“Tapi, Nak,” Pak Arman menatap putrinya yang juga menatap ayahnya.

“Tidak apa-apa Ayah, aku akan menikah!” jawab Evelyn, memaksakan tersenyum pada Ayahnya, tapi airmatanya tidak bisa dibohongi semakin banyak jatuh ke pipinya.

Jeremy tampak semakin kesal saja.

“Kalian terlalu banyak drama! Tinggal menikah saja susah! Kalian membuatku jengkel! Jangan menguji kesabaranku!” teriak Jeremy, sambil menggebrak meja dan menurunkan satu kakinya.

“Jeremy! Jaga sikapmu!” bentak Pak Kades.

Jeremypun diam, dia sudah tidak sabar ingin pergi dari tempat itu.

Evelyn melepaskan tangan Ayahnya dan menoleh pada Jeremy.

“Aku mau menikah denganmu, jangan sakiti Ayahku,” kata Evelyn.

“Bagus!” jawab Jeremy.

Diapun menoleh pada Pak Burhan.

“Ayo nikahkan aku dengan Evelyn, aku harus cepat pergi!” kata Jeremy.

Pak Burhanpun mengangguk.

Pak Arman juga Pak Kades merasa tidak tega melihat pemaksaan yang dilakukan Jeremy pada Evelyn, tapi mereka juga takut Jeremy semakin nekat membawa Evelyn tanpa menikahinya, itu akan semakin buruk.

Saat itu juga Jeremy dinikahkan dengan Evelyn yang tidak berhenti meneteskan airmatanya. Sungguh mimpi yang sangat buruk, paling buruk. Dia tidak menyangka nasibnya akan seperti ini, dinikahi seorang pria yang sepertinya seorang mafia dari dunia hitam. Entah kenapa nasibnya harus menikah dengan pria seperti ini?

Merekapun menikah dengan tetes airmatanya Evelyn yang menjadi saksi.

Jeremy merasa lega saat pernikahannya dengan Evelyn sudah selesai.

“Ini sudah selesai?” tanya Jeremy, dengan senyum penuh kemenangan. Dia merasa puas.

“Sudah, kalian sudah menjadi suami istri, administrasinya..” jawaban Pak Burhan belum selesai sudah didahului  Jeremy.

“Urusan itu dengan Ayahku saja, aku tidak mau ribet!” kata Jeremy.

Pak Kades sampai geleng-geleng kepala melihat sikap anaknya seperti itu.

Semua orang terkejut saat mendengar Evelyn tiba-tiba menjerit karena tangannya tiba-tiba ditarik Jeremy.

“Kau mau apa?” tanya Evelyn, dengan wajahnya yang mendadak pucat.

“Membawamu  ke kota! Kau kan sudah jadi istriku!” jawab Jeremy.

“Secepat itu? Aku harus membereskan pakaianku dulu! Aku harus pamitan dengan Ayahku! Kau tidak bisa seenaknya begini padaku!” ujar Evelyn dengan tubuh yang gemetaran takut pada pria itu.

“Cerewet! Soal itu gampang, banyak di jalan juga, tinggal beli! Ayo!” ajak Jeremy kembali menerima tangannya Evelyn.

Pak Arman dan Pak Kades terkejut  melihat Jeremy menarik paksa tangan Evelyn keluar dari rumah itu.

“Ayah, aku pergi!” seru Evelyn pada Ayahnya, sambil mengikuti langkahnya Jeremy, airmata menetes terus dipipinya.

“Jaga dirimu baik-baik, Nak! Sering menelpon Ayah” teriak Pak Arman, menepiskan tangan pria yang memegang bahunya lalu mengejar Evelyn keluar rumah diikuti Pak Kades.

“Bapak akan menelponmu!” teriak Pak Kades.

Soerang pria membukakan pintu mobil untuk Jeremy.

Jeremy menatap Evelyn supaya masuk kedalam mobil itu. Gadis itu menoleh pada Ayahnya yang berlari keluar rumah bersama Pak Kades.

“Ayah!” panggilnya, dia akan menghampiri tapi Jeremy mendorong tubuhnya supaya masuk lalu pria itu juga masuk ke mobilnya.

Pak Arman sangat sedih melihat kepergian putrinya dengan cara seperti itu, bahkan untuk memberi selamat atas pernikahannyapun tidak sempat. Tapi dia juga tidak tahu harus berbuat apa, dia takut Jeremy akan semakin menyakiti putrinya jika dia berontak.

Tidak berapa lama mobil-mobil itu melaju meninggalkan halaman rumah Evelyn.

Pak Arman dan Pak Kades berlari mengejar mobil itu.

“Ayah!” ucap Evelyn, menolehkan kepalanya melihat keluar.  Dia tidak bisa melihat lebih dekat ke kaca karena ada Jeremy duduk disebelah kirinya.  Evelyn hanya bisa melihat dari kejauhan saja.

Jeremy hanya diam saja melihat Evelyn seperti itu, dia sama sekali tidak merasa simpati atau ikut bersedih atau apa, hatinya benar-benar terbuat dari batu.

Dia hanya melihat jam tangannya lalu sibuk menelpon tidak memperdulikan gadis yang di bawa.

Evelyn melihat ayahnya dan Pak Kades semakin mengecil karena laju mobilpun semakin cepat. Hatinya begitu sedih pernikahannya seperti ini. Dia menikah dengan pria yang berperilaku buruk, nasibnya sangat tidak beruntung. Seandainya ibunya masih adapun pasti akan sangat bersedih melihat hari ini. Dia teringat ibunya yang sudah meninggal, hatinya semakin tersayat-sayat.

Mobil-mobil itupun terus melaju semakin jauh dari rumahnya Evelyn dan lama-lama menghilang dibelokan. Evelyn sudah tidak bisa melihat ayahnya lagi. Diapun duduk dengan airmata yang terus menetes di pipinya.

Pak Kades menoleh kepada Pak  Arman.

“Aku minta maaf, aku merasa bersalah,” ucap Pak Kades.

”Aku merasa bersalah kedatangan Jeremy membawa hal buruk padamu dan putrimu,” lanjut Pak Kades.

Pak Arman menatapnya dengan pandangan sedih dan bingung.

“Tapi kau jangan khawatir, aku akan terus menelpon Jeremy, menanyakan kabar putrimu. Percayalah aku tidak akan membiarkan Jeremy menyakiti putrimu, kau bisa pastikan itu,” kata Pak Kades.

“Iya, aku percaya padamu,” ujar Pak Arman mengangguk dengan sedih, melihat lagi ke jalan, mobil-mobil itu sudah menghilang.

**********

Terpopuler

Comments

Retnomaulida

Retnomaulida

jeremi thomas

2023-05-18

0

Dian Isnu

Dian Isnu

jadi greget sendiri masa jeremy

2022-11-30

0

Dennyanto Suryadi Siregar

Dennyanto Suryadi Siregar

sedih😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Dikejar Sang Mafia
2 CH-2 Melamar atau Memaksa?
3 CH-3 Terpaksa Menikah
4 CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5 CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6 CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7 CH-7 Istri Jeremy
8 CH-8 Malam Pertama Kedua
9 CH-9 Tersaingi
10 CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11 CH-11 Karena Kau Suamiku
12 Prakata Author
13 CH-12 Teman Baru Evelyn
14 CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15 CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16 CH-15 Menemani Istri Belanja
17 CH-16 Kericuhan di Mall
18 CH-17 Sindrom
19 CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20 CH-19 Istri Cantikku
21 CH-20 Pengakuan Selena
22 GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23 CH-21 Tamu dari Hongkong
24 CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25 CH-23 Hamil
26 CH-24 Pergi
27 CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28 CH-26 Mencari Evelyn
29 CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30 CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31 CH-29 Ultimatum Jeremy
32 CH-30 Morning Sick
33 CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34 CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35 CH-33 Rencana Jahat Selena
36 CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37 CH-35 Pamer Istri
38 CH-36 Cemooh di Meja Judi
39 CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40 CH-38 Jeremy Kalah
41 CH-39 Kalah
42 CH-40 Putus Asa
43 CH-41 Pengorbanan Jeremy
44 Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45 CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46 PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47 CH-43 Sisi Lain Jeremy
48 CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49 CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50 CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51 CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52 CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53 CH-49 Ungkapan Evelyn
54 CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55 Reward 5 komen pertama Bab baru
56 CH-51 Gejala Lain Jeremy
57 CH-52 Keputusan Terakhir
58 CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59 CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60 CH-55 Tragedi Selena
61 CH-56 Menjelang Melahirkan
62 Next up
63 CH-57 Bayi Tak Berayah
64 CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65 CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66 CH-60 Setelah Lima Tahun
67 CH-61 Serasa Mimpi
68 CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69 CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70 CH-64 Orang-orang Masalalu
71 CH-65 Terpaksa Kembali
72 CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73 CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74 CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75 CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76 CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77 CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78 CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79 CH-73 Masih Menginginkanmu
80 CH-74 Kabar Kematian Selena
81 CH-75 Ayah Pemaksa
82 CH-76 Dimana Ayres
83 CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84 CH-78 Dua Pilihan
85 CH-79 Ayah Masih Hidup
86 CH-80 Evelyn Mengalah
87 CH-81 Pasrah
88 CH-82 Games
89 CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90 CH-84 Selalu Bersama ( End )
91 TAMAT
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CH-1 Dikejar Sang Mafia
2
CH-2 Melamar atau Memaksa?
3
CH-3 Terpaksa Menikah
4
CH-4 Malam Pertama Di Mobil?
5
CH-5 Sakit Badan Sakit Hati
6
CH-6 Wanita di Rumah Jeremy
7
CH-7 Istri Jeremy
8
CH-8 Malam Pertama Kedua
9
CH-9 Tersaingi
10
CH-10 Masakan Dingin Sedingin Hatinya
11
CH-11 Karena Kau Suamiku
12
Prakata Author
13
CH-12 Teman Baru Evelyn
14
CH-13 Berbeda Dari Kebiasaan
15
CH-14 Mencicipi Masakan Istri
16
CH-15 Menemani Istri Belanja
17
CH-16 Kericuhan di Mall
18
CH-17 Sindrom
19
CH-18 Jeremy Ulang Tahun
20
CH-19 Istri Cantikku
21
CH-20 Pengakuan Selena
22
GIVE AWAY Season 3 RR Maesa
23
CH-21 Tamu dari Hongkong
24
CH-22 Jeremy Berencana Pergi ke Hongkong
25
CH-23 Hamil
26
CH-24 Pergi
27
CH-25 Jeremy Mencari Evelyn
28
CH-26 Mencari Evelyn
29
CH-27 Jeremy Memaksa Evelyn Pulang
30
CH-28 Evelyn Diperiksa Dokter Kandungan
31
CH-29 Ultimatum Jeremy
32
CH-30 Morning Sick
33
CH-31 Repotnya Mengurus Ibu Hamil
34
CH-32 Selena Keluar dari Rumah Jeremy
35
CH-33 Rencana Jahat Selena
36
CH-34 Kamar Bayi Ala Jeremy
37
CH-35 Pamer Istri
38
CH-36 Cemooh di Meja Judi
39
CH-37 Istri Sebagai Taruhan
40
CH-38 Jeremy Kalah
41
CH-39 Kalah
42
CH-40 Putus Asa
43
CH-41 Pengorbanan Jeremy
44
Novel Lomba Menitik Takdir : Istri Jelek Sang CEO
45
CH-42 Keadaan Jeremy yang Parah
46
PEMENANG GIVE AWAY SEASON 3
47
CH-43 Sisi Lain Jeremy
48
CH-44 Mendatangani Perusahaan Otomotif Jeremy
49
CH-45 Jeremy Dibawa Pulang
50
CH-46 Jeremy Sadar Dari Koma
51
CH-47 Jeremy Mundur Dari Bisnis Dunia Hitam
52
CH-48 Kesadaran Jeremy Berangsur Pulih
53
CH-49 Ungkapan Evelyn
54
CH-50 Tawaran Selena untuk Ryan
55
Reward 5 komen pertama Bab baru
56
CH-51 Gejala Lain Jeremy
57
CH-52 Keputusan Terakhir
58
CH-53 Jeremy Pulang Kampung
59
CH-54 Rencana Evelyn Menggugat Cerai
60
CH-55 Tragedi Selena
61
CH-56 Menjelang Melahirkan
62
Next up
63
CH-57 Bayi Tak Berayah
64
CH-58 Jeremy dan Evelyn Berpisah
65
CH-59 Janji Cinta Mati Jeremy
66
CH-60 Setelah Lima Tahun
67
CH-61 Serasa Mimpi
68
CH-62 Jeremy Tetap Pemaksa
69
CH-63 Jeremy Melihat Foto Ayres
70
CH-64 Orang-orang Masalalu
71
CH-65 Terpaksa Kembali
72
CH-66 Siapa Yang Menculik Evelyn ?
73
CH-67 Jeremy Bertemu Ayres
74
CH-68 Sebenarnya Apa Yang Diinginkan Jeremy
75
CH-69 Rasanya Menjadi Ayah
76
CH-70 Bahagianya Ada Anak dan Istri
77
CH-71 Jeremy Mengajak Rujuk
78
CH-72 Hanya Kau Ratuku Satu-satunya
79
CH-73 Masih Menginginkanmu
80
CH-74 Kabar Kematian Selena
81
CH-75 Ayah Pemaksa
82
CH-76 Dimana Ayres
83
CH-77 Antara Ayres Dan Evelyn
84
CH-78 Dua Pilihan
85
CH-79 Ayah Masih Hidup
86
CH-80 Evelyn Mengalah
87
CH-81 Pasrah
88
CH-82 Games
89
CH-83 Tidak Pernah Bercerai
90
CH-84 Selalu Bersama ( End )
91
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!