"Eh, anak Papa. Tumben pagi-pagi gini udah siap duluan di meja makan. Biasanya kan kamu yang paling belakangan muncul buat sarapan," Papa yang baru saja muncul dari ruang tengah, tak kalah takjubnya dengan Mama. Sambil tersenyum penuh arti, tangannya sibuk mengancing kemeja lengan kirinya. "Gitu dong Sayang. Bangun pagi-pagi. Tanpa harus Mama atau Bik Iroh yang gedombrangan setiap hari bangunin kamu. Kan Papa juga tiap hari jadi hampir telat karena nungguin kamu. Nggak enak kan sama para karyawan Papa. Padahal selama ini Papa yang paling keras menyuarakan "Datang On Time" pada para karyawan Papa. Kalo Papa sendiri datang telat, kan malu jadinya Papa." Papa menarik kursi dan duduk di hadapan Dira.
Otomatis Dira cemberut lagi. "Duh... Papa nih sama aja deh kayak Mama! Malah khotbah panjang lebar gini ke anaknya. Masih pagi tau gak sih Pa. Bukannya bersyukur, aku bangun pagi-pagi gini!"
Papa tertawa kecil. "Ya Papa senang lah kamu ada perubahan seperti ini. Kalau bisa setiap hari ya Dir, kayak gini!"
"Eits, eits ni ada apa sih? Pagi-pagi udah rame aja kayak di Pasar Gembrong!" Adit tiba-tiba saja muncul dan langsung duduk di samping Dira.
"Apa lagi nih Mas Adit, dateng-dateng langsung nyamber aja kayak tiang listrik!"
Adit tertawa lebar. "Mas baru denger Dek, tiang listrik bisa nyamber? Bukannya petir sama halilintar ya yang biasanya nyamber?" ucapnya lagi sambil cekikikan.
"Duh... pagi-pagi gini nggak usah garing deh Mas! Nanti nafsu makan aku bisa ilang!"
"Hahahaha..." Adit terbahak sambil mengacak pelan rambut Dira.
"OMG Mas! Nanti rambut aku berantakan lagi tau! Mas Adit gak tau apa nih, berapa lama aku nge-blow rambut aku? Hampir setengah jam!" sungut Dira merapikan rambutnya kembali. Rambut panjang hampir sepinggang berwarna kecoklatan. Dan ujungnya berbentuk curly.
Dira memiliki kulit putih bersih. Perawakannya sedang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek juga. Berat badan 47 kg dengan tinggi badannya itu, membuatnya tampak ideal sebagai seorang cewek. Banyak yang menyangka dia berdarah oriental, padahal mama papa nya asli keturunan Minang dan Jawa. Parasnya jangan diragukan lagi, perpaduan darah Minang dan Jawa. Banyak cowok-cowok kesengsem sama dia, terutama teman-teman sekolahnya.
"Hei, hei. Udah ayo cepetan pada sarapan. Liat tuh, udah hampir jam 6," cetus Mama mengingatkan.
"Papa mau sarapan nasi goreng atau roti?"
"Nasi goreng aja deh Ma,"
"Oke," dengan cekatan Mama segera mengambil piring yang sudah disiapkan di atas meja dan menyendokkan nasi goreng ke piring itu.
"Nih Pa,"
"Makasih Sayangku," ucap Papa sambil tersenyum.
"Kalo kamu Dir?"
"Idem."
"Yaudah, gih ambil sana. Ini susu kamu ya Sayang," ucap Mama lagi sambil menaruh segelas susu vanila di hadapan Dira.
"Maaciii Mamaku Sayaangg..." balas Dira sambil tersenyum lebar memerkan deretan giginya yang rapih.
"Yaudah cepetan ya kalian pada sarapan. Mama mau ke dapur dulu bantuin Bik Iroh,"
"Waahh... Mama pilih kasih nih. Masa aku doang yang nggak ditanyain mau makan apa?" Adit pura-pura ngambek.
"Iihhh dasar ya kamu! Biasanya kan juga kamu ambil sendiri Dit, gak perlu pake Mama tawar-tawarin dulu. Ada angin apa kamu jadi sok manja gini sama Mama? Udah kaya anak kecil aja deh, kan kamu udah bangkotan!" Mama pura-pura menjewer telinga Adit.
Adit cengengesan. "Bercandaaa... Mamaku yang paling cantik. Wuahahaha..."
"Iihh... Tau nih Mas Adit. Malu tau sama umur, udah tua gitu!" ledek Dira.
"Eeh... Awas yaa... Ikut-ikutan aja kamu, pake ngatain Mas tua segala lagi!" Adit pura-pura melotot.
Dira malah tertawa kencang. "Yeeee... Emang beneran udah tua kan? Jangan suka menyalahi takdir doongg Mas Adit!" Dira meletin lidahnya.
"Eehh... ni anak kecil sok tau ya. Nanti Mas acak-acak lagi nih rambutnya!" Adit pura-pura marah.
"Iihhhh... Maa, Paaa. Liat tuh kelakuan anaknya yang paling gede, iseng banget!"
"Eh, eh... Udah udah! Kalian mau sarapan jam berapa? Ayo cepetan pada sarapan!" tukas Mama menengahi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Wirda Wati
keluarga cemara
2025-03-09
0
Ipti Rokhah
senangnya puny kurarga bahagia
2022-03-25
0
Fk. Rahman
keluarga cemara
2021-10-21
0