gue dan Sinta beradu pandang selama lima menit , setelah Sinta mengalihkan pandangannya, gue pun malu dan langsung menatap ke
depan dan fokus lagi menyetir.
"aduh apa sih gue, pake ada drama kaya gini lagi " batin gue.
di dalam sepanjang perjalanan gue dan Sinta saling terdiam dan tidak mengobrol, suasana menjadi hening, dan gue pun pura -pura batuk.
"huk... huk... berharap Sinta lebih dulu membuka obrolan. " hemm Sinta kok diem aja meski sudah di pancing pake batuk segala"sahut gue dalam hati.
Sinta tidak menjawab hanya senyum -senyum tersipu malu.
perjalanan dari GI ke rumah Sinta cukup jauh juga, tapi akhirnya kita pun sampai di rumah nya Sinta.
"Sinta kita udah sampai di depan rumah kamu nie ..." ucap gue
tetapi Sinta masih diam , karena muka nya menghadap jendela, jadi gue tidak tahu kalo dia tidur atau enggak?.. lalu gue pasti kan lagi dengan memanggil manggil Sinta dengan posisi yang lebih dekat, posisi kepala gue dengan Sinta hanya berjarak lima centi, sambil terus memanggil dan menggoyangkan tangan Sinta , tetapi Sinta tetap tidak terbangun, Lalu suara gue kini lebih kenceng, "sintaaaa ... ,"
Sinta terbangun dengan kaget dan langsung membalikkan muka nya ke arah gue, dan muka Sinta menempel ke muka gue, karena posisi Sinta yang kaget jadi tabrakan halus muka itu hampir mengadu muka Sinta dengan muka gue, gue merasakan bibir nya Sinta menyeret menempel ke pipi kiri gue lalu habis itu ke bibir kemudian ke pipi kanan gue.
jantung gue pun langsung berdetak kencang.
Sinta masih belum begitu tersadar dengan apa yang di alami nya.
gue pun terdiam tidak bisa berkata apa-apa, setelah gue bisa mengontrol perasaan gue, Lalu gue ucap sekali lagi kali ini suara gue lebih lembut
"Sinta ... kita udah sampai " lirih gue pelan.
"oh iya mas,,,,.." bales Sinta seperti orang yang bingung dan segera membuka pintu mobil, lalu bergegas menuju ke dalam rumah Nya.
setelah Sinta masuk ke dalam rumah, mobil gue belum gue nyalakan, gue masih mengatur perasaan gue, gue masih mengenang aroma rambut Sinta yang panjang terurai telah menyentuh lembut wajah gue, gue juga masih mengenang bibir merah nya Sinta yang menempel ke muka gue,dan hidung panjang nya beradu dengan hidung gue, oooohhh Tuhan sungguh indah ciptaan mu, lalu gue ambil nafas panjang kemudian gue lepasin.
"seperti nya malam ini gue tidak akan mencuci muka gue sampai besok pagi " ucap gue sendirian di dalam mobil.
mobil pun gue hidupin lalu gue langsung jalan menuju ke rumah gue.
sesampainya di rumah gue langsung masukin mobil gue kedalam garasi, lalu gue masuk kedalam rumah dan gue lari ke kamar mandi, untuk menggosok gigi dan berganti pakaian, setelah itu gue langsung jatuhin badan gue ke ranjang, gue tarik selimut dan rasain selimut nya begitu hangat.
gue teringat kembali kejadian di dalam mobil, dan mengenang kembali saat-saat kejadian yang tidak di sengaja itu mampu membuat jantung gue berdebar kembali sehingga membuat gue susah tidur.
"Sinta apa kamu benar-benar jodoh gue" ucap gue dalam hati.
keesokan paginya gue lihat jam di dawai gue menunjukkan jam 07:00 wib.
"ya ampun gue telat," gue langsung lari ke kamar mandi, lalu memakai baju, menyisir rambut gue, dan menyemprotkan parfum ke tubuh gue, gue lari membuka garasi dan mengeluarkan mobil di depan rumah, lalu gue tutup kembali pagar nya, dan gue berangkat ke kantor.
"ya ampun pasti gue dapet Omelan dari bos nih" ucap gue dengan gelisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ekha Dewi🌹🌹
Suara hati Bening menunggu kak
2020-12-13
0
Fitra Apriyani
ko pakai gue gue ga enak di baca dech
2020-09-13
2
Ayurianty Ahmad
maaf kosa katanya pakai lo gue ga enak bacanya
2020-08-23
2