sebulan setelah meninggal nya pak sultan, membawa perubahan pada anak -anak nya, mereka seperti masih meratapi kepergian pak sultan, hubungan Reza dan saudara- saudara nya makin memburuk, karena Reza tidak mau merubah keinginan Nya untuk memutuskan Sinta, ibu fatim pun kini menjadi sakit- sakitan, hanya kedatangan Sinta yang membuat ibu fatim merasa bahagia.
"Reza kali ini gue gak mau berdebat dengan Lo lagi za, gue udah males, buang buangin- tenaga aja , toh Lo juga udah gak peduli sama kita lagi, cuma yang gue minta, saat Lo putusin Sinta gunakan lah cara yang baik dan kata - kata yang baik, karena kalo gue di posisi Sinta juga bakal ga tau lagi deh seperti apa, karena kalian kan sebelumnya udah melakukan pertunangan, jadi klo pernikahan ini sampai gagal Sinta bakal syok.
dan satu lagi, kalau Lo sampai jadi nikah sama Anindya tolong jangan pernah undang kami, karena kami ga bakalan datang. " ucap Dita dengan panjang saat menemui Reza di rumahnya dengan buru -buru.
ekspresi Reza setelah kedatangan Dita merasa lemas dan tidak bergairah. lalu Reza menjatuhkan badan Nya di atas ranjang dan mencerna setiap omongan dari Dita.
Sinta menemu ibu fatim, yang masih bed rest di kamar.
"assalamualaikum mah" ucap Sinta
"waalaikumsalam ... sini sayang masuk" jawab ibu fatim
"mama gimana keadaan Nya " tanya Sinta
"udah agak mendingan Sint, cuman klo Mama keluar kamar, membuat memory mama teringat lagi dengan papa. " curhat ibu fatim
", yaudah mama yang sabar yah, tapi ada baik Nya mama keluar cari sinar matahari, memang awalnya akan teringat, tapi lama- lama juga memory nya akan terganti oleh rutinitas anak -anak mama yang mama saksikan sendiri.
dan cobalah mama lihat arka, nanti juga sedih mama akan hilang dengan tingkah lucu nya arka " ucap Sinta menasihati ibu fatim panjang.
"kamu betul Sinta, Mama harus move on sekarang , karena masih banyak yang butuhin Mama di Dunia ini. " sahut mama tamah semangat.
" ayo mah , Sinta ajak mama keluar" ucap Sinta sambil memegang tangan ibu fatim menuntunnya keluar.
Sinta dan ibu fatim pun bermain di belakang , Sinta terus menuntun ibu fatim mengelilingi lapangan basket yang ada di taman belakang rumah ibu fatim
"omma ... " suara arka kencang dari luar pagar bersama Dita dan Tio
" cucu omma .... sini nak " balas Bu fatim
arka pun kini bermain dengan omma Nya, dan Dita melihat dari dalam rumah.
setelah lama arka bermain dengan omma Nya, Dita kemudian menghampiri mamanya dan menyuruh arka bermain dengan Tante Sinta.
"mah, tadi Dita habis kerumahnya Reza, dan Reza sekarang susah di omongin, dia akan tetap pada keinginan nya, tapi mama jangan terlalu memikirkan Reza, karena Mama masih punya kita - kita disini yang akan terus menyayangi mama. " ucap Dita agar mama tidak semakin stres dengan tingkah Reza.
Dita takut hal buruk akan terjadi bila Mama nya juga terlalu memikirkan Reza
" kasihan sekali Sinta , padahal Sinta anak yang baik, dan tidak banyak mau nya, dia sangat penurut, menurut mama Sinta sangat sempurna untuk di jadikan seorang istri" ucap ibu fatim kepada Dita
"Iyah mah nanti kita akan sayangi Sinta seperti saudara kita sendiri dan hubungan kita dengan Sinta akan tetap terjalin " ucap Dita agar mama nya tidak terlalu khawatir pada Sinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments