Malam Jahanam

  Setelah meminum segelas es coklat, tiba-tiba pandangan Alma menjadi kabur. Kepalanya terasa pusing. Sontak tangan kanan Alma memegangi dahinya. Melihat itu semua, seketika Bayu pun terkejut.

  "Kamu kenapa Alma?" Tanya Bayu khawatir.

  "Nggak tahu Mas. Tiba-tiba kepalaku terasa pusing." Balas Alma yang merasa sangat pusing.

  "Mau Saya bawa ke dokter apa nggak Alma?" Tanya Bayu merasa cemas.

  "Nggak..nggak usah Mas. Aku..." Ucapan Alma terputus ketika tubuhnya tiba-tiba lemas tidak berdaya, bersandar di sandaran kursi tanpa bergerak sedikitpun. Kedua matanya terpejam entah tidur atau pingsan. Melihat itu semua, Bayu menyeringai lebar.

  "Maafkan Aku Alma. Semua Aku lakukan karena Kamu menolak lamaranku!" Ucap Bayu. Lalu Dia mengulurkan tangan kanannya keatas.

  "Mba! Mba!" Teriaknya.

  "Ada yang bisa dibantu Mas?" Tanya seorang waiter ketika menghampiri Bayu. Matanya  melirik kearah Alma yang diam dengan mata terpejam.

  "Saya minta billnya ya!" Ucap Bayu.

  "Baik Mas." Balasnya. Waiter itu pun berjalan menuju kasa. Setelah mengambil bill meja dimana Bayu berada, waiter itu kembali menghampiri Bayu.

  "Ini Mas totalny 135 ribu." Ucap waiter itu sambil memberikan bill pada Bayu. Bayu pun mengambil dompet di sakunya dan uang didalam dompet.

  "Kembaliannya ambil aja!" Ucap Bayu sambil memberikan uang pada waiter sebesar 150 ribu.

  "Terima kasih Mas." Ucap waiter itu. Lalu Dia beranjak pergi dari hadapan Bayu.

  Tanpa membuang waktu lagi, Bayu bangkit berdiri dan bergegas menghampiri Alma masih terpejam. Bayu pun langsung mengangkat tubuh Alma dengan kedua tangannya dan membawanya menuju parkiran mobil.

  Setelah berada disamping mobil miliknya, Bayu membuka pintu samping kiri bagian belakang. Dengan sedikit kesusahan, Bayu memasukkan tubuh Alma kedalam mobilnya. Setelah berhasil memasukkan Alma kedalam mobil dan menutup pintunya, Bayu bergegas menuju pintu samping kanan sebelah depan. Dengan buru-buru, Bayu membuka pintu itu dan masuk kedalam mobil. Setelah menutup pintu dan menyalakan mesin mobilnya, Bayu dengan kencang mengendarai mobilnya meninggalkan cafe itu.

  Setelah sampai ditempat yang dituju, Bayu memarkirkan mobilnya. Lalu Dia membawa tubuh Alma memasuki tempat itu menuju resepsionis. Sebelum menghampiri resepsionis, Bayu terlebih dahulu meletakkan tubuh Alma diatas sofa yang berada di lobby bangunan yang bukan lain adalah sebuah hotel.

  "Mba pesan kamar 1, yang delux!" Seru Bayu.

  "Baik Mas, harganya 330 ribu." Jawab resepsionis itu. Bayu pun memberikan kartu ATM kepada resepsionis. Setelah selesai melakukan pembayaran, resepsionis itu kembali berkata.

  "Bisa pinjam KTPnya Pak." Ucapnya. Bayu pun mengeluarkan KTP dari dalam dompetnya dan memberikannya pada resepsionis. Tidak berapa lama, resepsionis itu memberikan kembali KTPnya beserta dengan kunci kamar.

  "Kamarnya di 310 lantai 3, ini KTPnya. Selamat malam selamat istirahat!" Ucap resepsionis itu.

  "Makasih Mba." Balasnya.

  Kemudian Bayu bergegas mengangkat tubuh Alma dan membawanya ke kamar yang dipesan, yang berada di lantai tiga.

  Setelah menemukan kamar 310, Bayu langsung membuka pintunya dan segera memasukinya bersama Alma yang masih digendong dibagian depan.

  Begitu masuk kedalam kamar dan mengunci pintu, Bayu langsung membaringkan tubuh Alma diatas ranjang spring bed berukuran tebal dan lebar.

  "Ha....ha....ha..." Terdengar suara tawa Bayu melihat Alma yang tidak berdaya. Matanya memandangi Tubuh Alma yang terbaring. Tanpa menunggu lama lagi, Bayu melepas kemeja dan rompi yang dipakainya. Begitu pakaiannya dilepas, terlihatlah dadanya yang bidang dan lengannya yang berotot. Bayu pun menghampiri tubuh Alma yang diam tak bergerak. Dengan penuh nafsu bejatnya, Bayu merusak kesucian dan kehormatan Alma tanpa belas kasihan sedikitpun.

  Sekitar satu setengah jam telah berlalu, dengan perlahan kedua mata Alma terbuka. Alma merasa kaget sekali ketika Dia sadar kalau dirinya berada diatas ranjang spring bed yang dibalut dengan selembar kain sprei berwarna putih dan sebuah bedcover berwarna putih yang telah menutupi tubuhnya dari dada sampai ujung kaki.

  "Aku dimana ini?" Tanya Alma pada dirinya sendiri. Setelah memperhatikan tubuhnya yang ditutupi bedcover, perlahan Alma melihat kearah dadanya bagian atas dan bahunya.

  "Ya Allah!!" Seru Alma ketika tahu dadanya bagian atas terlihat terbuka. Tiba-tiba Alma baru sadar kalau disebelah kirinya, ada seorang laki-laki yang sedang tertidur dengan pulas tanpa memakai baju. Alma langsung syok dibuatnya.

  "Mas Bayu!!!" Seru Alma. Alma pun langsung berpikiran buruk akan sesuatu yang telah terjadi dengan dirinya. Dengan perlahan, Alma mencoba untuk membuka bedcover yang menutupi tubuhnya.

  Bagai sebuah petir menyambar tubuhnya, Alma sangat kaget ketika melihat seluruh tubuhnya kini tanpa sehelai benang pun. Sambil menangis histeris, Alma bangkit duduk dan membangunkan Bayu yang sedang terlelap tidur disampingnya.

  "Mas!!! Mas Bayu!!! Bangun Kamu Mas!!!" Teriaknya sambil memegang lengan kanan Bayu. Mendengar teriakkan dan pegangan tangan Alma yang menggoyang-goyangkan lengannya, Bayu langsung terbangun dari tidurnya.

  "Ada apa Alma?" Tanya Bayu seolah tidak terjadi apa-apa dengan Alma.

  "Kamu bilang ada apa Mas?" Tanya Alma dengan suara keras. Tanpa ragu-ragu tangan kanannya dilayangkan kearah pipi kiri Bayu.

  Pplllaaaaakkkkk......

  "Kenapa Kamu menamparku Alma?" Tanya Bayu marah.

  "Mengapa Aku bisa ada disini bersamamu, tanpa pakaian sama sekali?" Tanya Alma dengan keras. Air matanya seketika langsung menetes.

  "Oh, tadi Kamu pingsan sewaktu masih di cafe. Karena Kamu nggak bangun-bangun, jadi Aku bawa hotel ini." Jawab Bayu dengan santai.

  "Mengapa Aku nggak dibawa pulang? Mengapa Kamu bawa Aku ke hotel, Mas?" Tanya Alma sangat marah. Air matanya terus menerus mengalir.

  "Karena kalau dibawa pulang ke rumahmu kejauhan, Alma. Jadi Aku bawa kesini." Jawabnya.

  "Tapi mengapa Kamu tega merusak kehormatanku, Mas? Menghancurkan kesucian yang selama ini Aku jaga!!" Seru Alma sambil menangis sesenggukan.

  "Tenang Alma sayang! Bukankah Kita sama-sama saling mencintai? Mengapa Kamu marah kepadaku? Baik sudah menikah atau belum, kan sama saja Kita akan melakukannya juga kan?" Rayu Bayu sambil membelai rambut panjang Alma.

  "Tapi nggak semestinya Kita melakukannya sekarang Mas!!! Ini perbuatan dosa!! Dilarang oleh agama Islam!! Bukankah Mas Bayu juga punya agama?" Seru Alma penuh amarah. Air matanya membanjiri wajahnya yang cantik.

  "Tentunya aja Aku punya agama, Alma! Aku juga seorang muslim sepertimu. Kalau memang Aku salah, Aku minta maaf, Alma! Aku khilaf telah nekad berbuat melampaui batas! Tapi semua sudah terjadi, Alma! Nggak ada yang perlu disesali." Balas Bayu.

  "Masa depanku hancur!!! Semua cita-citaku musnah!! Semua itu gara-gara perbuatanmu Mas!!!" Seru Alma.

  "Masa depan dan cita-citamu sama sekali nggak hancur ataupun musnah, Alma! Aku berjanji akan menikahimu dalam waktu dekat ini! Aku akan dukung Kamu sepenuhnya untuk meraih semua cita-citamu, Alma!! Bujuk Bayu sambil memegang kedua tangan Alma.

  "Benarkah yang Kamu katakan, Mas?" Tanya Alma yang sudah menurun amarahnya.

  "Tatap mataku Alma!! Apa Kamu melihat ada kedustaan?" Seru Bayu. Alma menjawabnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat Alma tidak marah lagi, Bayu langsung memeluk tubuh Alma. Alma pun membalasnya dengan memeluk tubuh Bayu.

  Setelah selesai kembali berpakaian, Alma dan Bayu keluar dari kamar hotel menuju lobby hotel. Setelah mengembalikan kunci kamar pada resepsionis, mereka berjalan menuju parkiran mobil. Melihat wajah Alma, resepsionis itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

  Setelah menaiki mobil, Bayu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya Alma.

  Sesampainya didepan rumah Alma, Bayu menghentikan mobilnya.

  "Kamu nggak mampir dulu Mas?" Tanya Alma.

  "Nggak Alma, sudah malam." Balasnya.

  "Ya sudah, Aku pulang dulu ya Mas." Ucapnya.

  "Ya Alma. Makasih ya Alma sudah mau dinner bersamaku." Ucap Bayu.

  "Sama-sama Mas." Balasnya. Alma akhirnya turun dari mobil. Setelah menutup pintu mobil. Bayu pergi meninggalkan Alma dengan melambaikan tangan kanannya. Alma pun membalasnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!