Saat Leona sudah memastikan Tian tidak ada dalam penglihatan nya, Leona menatap tajam pada Arsa dan Arita.
Terlihat jelas di mata Arsa kemarahan dan rasa cemburu.
"Kau bilang apa tadi? coba katakan sekali lagi"ucap Leona seraya menatap Arsa dan Arita bergantian.
"apa karena dia kau meminta cerai dariku!!"ucap Arsa yang sudah tidak memperdulikan keadaan sekitar.
Terlihat Leona yang bertepuk tangan tepat di hadapan Arsa seraya berkata.
"Wah hebat Arsa, selain kau pengkhianat, ternyata kau juga berlidah belut,kau mengatakan aku selingkuh yang kenyataan nya kau lah yang tukang selingkuh, kau selingkuh dengan wanita yang masih sekolah, apa kau punya otak"ucap Leona.
"Kau menuduhku begitu!!"ucap Leona.
"Ya... sudah terbukti kau jalan berdua dengan nya, dasar wanita mur*h*n"ucap Arita menimpali.
PLAK...
Suara tamparan itu jelas terdengar di seluruh ruangan, Arsa begitu tercengang dengan apa yang Leona lakukan.
"Leona...,apa yang kau lakukan"bentak Arsa.
PLAK...
Kini tamparan itu Leona juga layangkan untuk suaminya itu.
"Sudah adil bukan, kalian benar-benar serasi, sama-sama sampah yang harus segera di singkirkan, kalian semua dengarkan aku baik-baik, aku Leona, akulah istri sah dari pria yang kini ada di samping ku, jelas kalian lihat sendiri,bagaimana kemesraan mereka saat aku belum datang bukan, suami tercintaku ini, sedang selingkuh dengan gadis kecil yang kini ada di sampingnya, bukan kah kalian bisa menilai sendiri siapa yang tukang selingkuh di sini"ucap Leona di hadapan banyak orang.
"Wah ternyata maling teriak maling, masih kecil sudah jadi Pelakor,kasian banget orang tuanya,"ucap salah satu pengunjung itu.
"Dasar suami tidak tahu diri, sudah ketahuan selingkuh malah menuduh istri selingkuh,suami macam itu lebih baik di potong burungnya, biar kapok"ucap lagi seorang ibu-ibu.
Masih banyak lagi gunjingan dari para pengunjung restoran itu, terlihat jelas rasa malu dan amarah Arsa.
Sedangkan Leona hanya tersenyum seraya berkata.
"Andai kalian tadi tidak mengusik ku, maka kejadian ini tidak akan pernah terjadi, ingin mempermalukan aku? lihat dulu kalian, suatu saat jika kita bertemu, anggap kita tidak saling kenal"ucap Leona Seraya melangkahkan kakinya.
"Tapi aku masih suami mu Leona, ingat itu!!" teriak Arsa yang sudah tidak punya urat malu.
Namun langkah Leona sudah jauh dari pandangan Arsa.
"Cih, masih punya muka untuk berkata kau suaminya, tuh selingkuhan nya urus, buta kali ya, istri secantik dia malah milih ondel-ondel kayak gitu"ucap pengunjung yang duduk di sebelah arsa.
"Kalian bisa tutup mulut gak!!"teriak Arita.
"Dasar jal*ng, masih kecil sudah jadi pelakor"ucap ibu-ibu itu lagi.
Yang mana Arsa langsung pergi meninggalkan Arita berdebat dengan para pengunjung, sungguh malunya Arsa hari ini, di tampar di depan umum, bahkan ada yang merekam aksi itu, sungguh membuat image nya hancur.
Candra yang melihat itu dari ponsel asisten nya hanya bisa memijit pelipisnya. ia segera meraih ponsel di dalam sakunya.
"Hallo"ucap orang yang di telfon Candra.
"Hallo Leona,aku sudah melihat kejadian di restoran itu, maafkan aku atas nama anakku"ucap Candra menyesal.
"Maksud mu, kejadian tadi ada yang mempublikasikan?"tanya Leona.
"Ya, itu pasti akan terjadi Na, di zaman yang seperti ini, semuanya serba diunggah"ucap Candra.
"Candra... maafkan aku, bukan maksud ku untuk membuat mu malu tapi..."
"Kau tidak salah, Leona...aku ingin mengatakan banyak hal padamu, bukan sebagai pembelaan untuk Arita, tapi... Arita memiliki kelainan Na, aku juga baru mengetahuinya"ucap sendu candra.
"Kelainan?"tanya Leona heran.
"Ya, tapi berbicara tentang hal ini, tidak enak jika melalui ponsel, "ucap sedih Candra.
"Baiklah,mita bicarakan lain hari, Candra.. aku masih ada kepentingan, aku matikan dulu ponsel nya ya"ucap Leona.
"Baiklah, selamat siang Na"ucap Candra
"Selamat siang juga"ucap Leona Seraya mematikan ponselnya.
Pandangan Tian sedari tadi terlihat fokus pada Leona, wanita yang benar-benar mengabaikan siapa seorang Tian.
"Ckkkk"
Terdengar Tian mendengus kesal.
"Maafkan saya Tuan, karena saya anda harus melihat dan mengalami hal seperti tadi"
"Kau ingin segera bebas dengannya atau masih mau main-main?"tanya Tian seraya menghidupkan mesin mobilnya.
"Aku ingin segera terbebas tuan, hanya saja Arsa tidak ingin menandatangani surat perceraian itu,"ucap Leona.
"Baiklah, aku sudah mengirimkan pesan di ponsel mu, lihatlah..! itu nomor pengacara yang akan membantumu, gunakan waktumu dengan baik, jangan hanya main dengan pria tidak berguna seperti dirinya"ucap kesal Tian.
Leona hanya diam memandang Tian yang menatap lurus kearah depan,
Leona mengerti,sudah beberapa kali ia di suguhkan dengan permasalahan antara dirinya dan juga Arsa, tentu siapa yang akan tahan melihat pertengkaran itu terus menerus.
"Aku pria,tapi aku juga tidak suka dengan pengkhianatan, apalagi perselingkuhan"ucap Tian seraya mengeratkan pegangan tangannya di setir mobil.
Leona masih diam, melihat guratan di wajah Tian,guratan kekesalan.
Hingga tanpa Leona sadari,mereka sudah sampai di sebuah rumah sakit terbesar di kota itu.
Dengan segera Tian turun dari mobilnya,yang di ikuti oleh Leona, sudah ada beberapa dokter yang menunggu kedatangan Tian, karena Asisten Li sudah menelfon mereka 1 jam yang lalu, selama 1 jam itulah,para Dokter itu menunggu kedatangan Tian.
Para Dokter itu serempak menundukkan kepala nya, yang mana hanya di balas langkah kaki yang semakin melebar dari Tian, Leona yang hanya mengikuti nya dari belakang juga mendapatkan kehormatan dari para Dokter.
"Bagaimana keadaan nya, apakah tidak ada perkembangan"ucap Tian seraya berdiri di depan pintu ruangan yang di tempati ibunya Leona, seorang suster membuka kan pintu itu dengan penuh hormat.
"Sudah ada perkembangan Tuan, gerakan tangan meski hanya sedikit, tapi kami akan berusaha lebih keras lagi"ucap Dokter itu, yang mana Leona hanya mendengar kan.
"Aku tidak butuh janji kalian, aku hanya butuh bukti, jika dalam waktu seminggu tidak ada kemajuan, lebih baik kalian tutup rumah sakit ini"ucap Tian tanpa di fikir.
Membuat semua para dokter bahkan Leona terkejut, keringat tidak nyaman kini keluar dari tubuh lara dokter itu.
"Tuan, jangan begitu,ibu saya koma sudah lama hampir 3 tahun, tidak mungkin akan mendapatkan kemajuan dalan waktu seminggu"ucap Leona dengan berusaha memberanikan diri.
Melihat ekspresi para Dokter yang merasa ketakutan.
"Itulah gunanya ada dokter Na..., jika mereka tidak bisa menyembuhkan pasien, lalu apa gunanya ada mereka"ucap Tian.
"Kau Egois sekali Tian"ucap tiba-tiba seorang perempuan,yang mana Leona lihat ia berparas cantik dan berpakaian Dokter.
"Termasuk kau, jika kau tidak bisa membuatnya sembuh, kau akan ku pindahkan ke pelosok"ucap Tian tanpa melihat siapa yang datang, namun Tian sudah tahu siapa itu.
Dokter cantik itu menatap Leona dari atas sampai bawah, menilik apa kelebihan wanita ini, sehingga seorang Tian bisa turun tangan sendiri untuk mengurus hal yang bagi semua orang bukanlah hal yang penting.
"Aku Raisa"ucap Dokter cantik itu seraya menjulurkan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rahmat Asward
alur ceritanya sangat menghibur./Good/
2024-06-09
0
mabar
gk bisa punya anak kan ?
2023-07-20
0
Pia Palinrungi
itu belom seberapanaraa sm arnita...tg lah lebih dritu terutama arsa tg lah penyesalanmu😅😅😅😅
2023-01-14
0