Part 4 Sakit Lebih Sakit

Leona meninggalkan kediaman mertuanya, ia tahu sakit hati yang akan ia dapat.

Saat Leona fokus mengemudi,Dering Ponsel nya membuat ia mengalihkan pandangannya.

"Leona... cepatlah datang ke kantor, kau sedang di panggil ke ruang bu Tantri, Presdir sepertinya sudah tiba di perusahaan"ucap Veni yang mana berhasil membuat Leona terbelalak tidak percaya, bukankah tadi Veni bilang kalau ternyata Presdir baru itu tidak jadi datang,

Leona mematikan ponselnya seraya menambahkan kecepatan mobilnya, ia tidak ingin kehilangan pekerjaan nya, karena hanya ini yang bisa ia pegang untuk kehidupan nya di masa depan.

"Oh tuhan .. selamat kan pekerjaan ku ini,oke aku terima jika nanti bos itu memarahiku, aku akan diam, tapi.. selamat kan pekerjaan ku"ucap Leona seraya menambahkan kecepatan mobilnya.

Saat Arsa sedang bermesraan dengan Arita, ia mendapat kan kabar kalau Leona sedang dalam bahaya karena mengemudi mobil dengan begitu cepat.

Arsa yang begitu panik, langsung meninggalkan Arita dan pergi mengejar Leona.

"Dasar gadis keras kepala, aku tahu kau sangat marah padaku, tapi, jangan membahayakan dirimu karena aku"ucap Arsa yang berfikir kalau Leona merasa putus asa dengan masalah yang sedang terjadi dalam rumah tangganya, namun kenyataannya, itu tidak mempengaruhi Leona sama sekali dalam hal pekerjaan.

Akhirnya Leona tiba di depan perusahaan, ia masih punya waktu 4 menit untuk sampai keruangan bu Tantri.

Dengan berlari cepat Leona memasuki gedung itu, bahkan ia nyaris terjatuh saat sepatu hak tinggi nya tergelincir,

"Oh tuhan... kenapa se sial ini...." gumam Leona dalam hati.

Ternyata semua yang Leona alami terlihat oleh empat pasang mata yang sedang berdiri di atas lantai dua.

"Siapa?"tanya orang yang begitu fokus melihat Leona berlari.

"Karyawan biasa dibagian definisi Tuan"ucap sang asisten,

Benarkah ini Presdir nya yang ia kenal 7 tahun yang lalu?

Benarkah ia Presdir yang ia kenal 7 tahun yang lalu? yang sama sekali tidak bergeming dengan kejadian dahsyat apapun, tapi kini peduli hanya dengan gadis yang terjatuh karena berlari.

"Tuan, anda tidak akan memecatnya bukan? ia tidak tahu kalau sudah merusak pandangan anda"ucap Asisten Li saat melihat raut wajah Tuannya,

Namun tiba-tiba senyum yang sangat langka terlihat meski masih samar, yang mana membuat asisten Li semakin terkejut, bahkan ia ingin mengabadikan momen itu, namun... apalah daya, tidak akan ada yang berani mengambil Foto Presdir nya itu.

Sedangkan Leona sudah berada di ruang bu Tantri, dengan nafas yang masih tersengal-sengal, ia mencoba mengaturnya dengan baik.

"Akhirnya Leona... kau datang juga, aku tahu...kau karyawan yang bisa ibu andalkan, kau tahu.... Presdir itu tiba-tiba datang, setelah beberapa saat lalu bilang tidak ingin datang"ucap Bu Tantri kegirangan saat melihat Leona yang tiba sebelum pertemuan itu tiba.

"Tapi Bu... masih ada beberapa dokumen yang belum aku selesai kan"ucap Khawatir Leona.

"Kau jangan khawatir, biar ibu juga ikut membantu, tapi Leona... yang paling perlu kau ingat adalah, jangan pernah memandang presdir lebih dari 5 detik, jangan berdiri di depannya, sehingga kau mengganggu penglihatan nya, jangan dekat dengan nya, jangan sampai bau parfum mu tercium olehnya, dan lagi jangan sampai menyentuh kulitnya, Karena aku dengar dia memiliki semacam penyakit aneh sejak ia lahir, hanya Ibunya yang bisa bersentuhan dengan nya, kulit wanita mana pun akan terasa gatal jika bersentuhan dengan nya, hindari beberapa hal yang aku ucapkan tadi kau mengerti "ucap Bu Tantri,

Yang mana membuat Leona heran, dia akan menemui Presdir yang manusia atau makhluk yang menyeramkan.

"Baiklah bu... kalau begitu, aku akan memeriksa ulang berkas yang akan kita bawa nanti, permisi bu"pamit Leona, yang di balas anggukan kepala oleh Bu Tantri.

Leona dengan segera menuju ke ruangan nya.

"Akhirnya kau datang juga, kau sudah menemui bu Tantri?"tanya Veni.

"Sudah, dan kau tahu... yang kita temui bukanlah manusia tapi monster"ucap Leona yang mana langsung menjatuhkan bokongnya ke kursi kerjanya.

"Leona mana ada monster, aku dengar Presdir kita sangat lah tampan, tidak ada yang sanggup memandang nya karena ketampanannya kau tau itu"ucap Veni.

"Ckkk... tampan apanya, yang ada monster, banyak larangan yang harus kita hindari saat bertemu dengannya, kalau aku... aku lebih memilih tidak bertemu dengannya sama sekali"ucap Leona seraya memeriksa beberapa dokumen.

"Ckkk... dasar kau tidak tahu untung Leona, kau akan bertemu dengan dewa ketampanan sejagad raya, tapi kau malah memilih berdoa tidak bertemu sama sekali"ucap kesal Veni, teman kerja Leona.

Namun di tanggapi dengan senyuman oleh Leona, Leona merasa semua yang di butuhkan sudah ia siapkan. ia pun mengumpulkan menjadi satu.

"Leona...kau sudah siap kan?"tanya Bu Tantri.

"Sudah Bu"jawab Leona.

"Baiklah, Berusaha lah Leona, jangan kecewakan ibu"ucap Bu Tantri seraya memimpin langkah Leona agar mengikuti nya.

Rapat besar akhir bulan ini telah siap, semua sudah ada di tempat masing-masing, begitu juga dengan Leona yang sudah duduk di samping Bu Tantri.

Banyak rasa kecemasan di wajah para petinggi perusahaan, karena mereka sudah tahu akan tabiat Presdir baru mereka ini,

Sang raja yang di tunggu akhirnya sudah tiba, benar saja, Leona kagum akan ketampanan itu, namun ia langsung ingat ucapan bu Tantri tidak boleh lebih dari 5 detik.

Akhirnya Leona memilih menundukkan wajahnya melihat dokumen yang akan ia presentasikan nantinya.

Pandangan Presdir itu tertuju pada Leona yang hanya dia seorang yang tidak tersentuh untuk melihat nya, dan itu kejadian langka bagi presdir itu.

"Tuan... apakah saya harus menghukum dia?"tanya asisten Li yang pandangan nya masih mengikuti pandangan presdir nya.

Presdir itu hanya mengangkat tangannya, menandakan tidak perlu.

Saat rapat hendak di mulai, tiba-tiba pintu terbuka, semua yang ada di ruangan itu terkejut, begitu juga dengan Leona yang langsung berdiri saat melihat siapa yang telah dengan berani melakukan hal itu.

"Maaf Tuan...kami sudah melarang nya, tapi pria ini tetap memaksa bahkan melawan tuan"ucap sekuriti perusahaan itu,

Bu Tantri yang tahu siapa pria itu, langsung melihat ke arah Leona yang mana mata Leona sudah mengambang, antara marah, kesal dan kecewa, namun tidak ada kata terharu dalam pandangan itu.

"Leona... kau tidak apa-apa kan? aku mencemaskan mu"ucap orang itu yang tidak lain lagi adalah Arsa.

Semua mata tertuju pada Leona, Leona tanpa memikirkan siapa yang kini menjadi pimpinan nya, dengan langkah marah menghampiri Arsa dan menarik nya keluar.

"Apa yang kau ingin kan Arsa...!!! belum puas kah kau menyakiti ku, dan kau datang kemari untuk mempermalukan aku begitu...!! apa salah ku padamu, sehingga kau melakukan hal ini padaku, Arsa... aku sudah katakan padamu, jangan urusi aku lagi, kita akan bertemu di persidangan"ucap Leona dengan suara yang tinggi,

"Kau berlagak seperti tidak ada yang terjadi Arsa, tapi ketahuilah, aku benci dengan pengkhianatan"ucap Leona.

Tentu banyak yang mendengar semua perkataan Leona, termasuk telinga sang Presdir, meski raut wajahnya seperti tidak ada ekspresi, tapi... ketajaman pendengaran nya sungguh sangat lah luar biasa.

"Leona... aku sudah katakan juga, kalau tidak akan ada perceraian di antara kita, sayang.. aku mengkhawatirkan mu"ucap Arsa melunak.

"Sekarang kau pergi .. temani selingkuhan mu itu, Arsa... aku jijik dengan mu, aku jijik dengan sentuhan mu, bahkan bicara dengan mu aku seakan ingin mengamuk, ku mohon mengertilah, pergi dari sini, kau seorang pimpinan, tentu kau tidak akan menghancurkan nama baikmu di depan banyak orang bukan....?"ucap Leona,

Arsa menyadari apa yang Leona katakan adalah benar, ia melihat sekeliling sudah banyak mata yang melihat kearah mereka.

Arsa langsung pergi setelah ia merasa malu.

Sedangkan Leona menyandarkan tubuhnya ke tembok, menangis karena menahan amarah nya, sakit hatinya, dan rasa kecewa nya.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

tg lah leona sebentar lg kebahagianmu dgn peesidir biar arsa sm mamahnya menywaal sampai gila

2023-01-14

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

sebenar nya di otak si Arsa itu apa sih.dia selingkuh tapi ga mau di ceraikan.

2022-11-22

0

Anis Anis

Anis Anis

akhir ya

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Tersakiti
2 Part 2 Menemui Pasangan Tak Tahu Malu
3 Part 3 Mendatangi Ibu Mertua
4 Part 4 Sakit Lebih Sakit
5 Part 5 Dua Pasangan Yang tidak Tahu Malu
6 Part 6 Leona Pengobat Alergi
7 Part 7 Rekam Adegan Di Rumah Sendiri
8 Part 8 Sakit Makin Sakit
9 Part 9 Senyuman Tian
10 Part 10 Arita Punya kelainan
11 Part 11 Pertemuan Tidak Sengaja Dengan Dua Pasangan Tak Tahu Malu
12 Part 12 Tamparan Untuk Arsa dan Arita
13 Part 13 Arita Hiper
14 Part 14 Leona Wanita Langka
15 Part 15 Hadiah untuk Mama Mertua 1
16 Part 16 Hadiah Untuk Mama Mertua 2
17 Part 17 kado Plus Buat Mama Mertua.
18 Part 18 Arsa Dan Leona
19 Part 19 Sahabat Baru.
20 Part 20 Arsa Dan Arita
21 Info
22 Part 21 Tian Banyak Bicara
23 Part 22 Teman Tian Adalah Mami
24 Part 23 Penyesalan
25 Part 24
26 Part 25 Wanita dan Bir
27 Part 26 Lingkungan Tian
28 Part 27 Lingkungan Tian 2
29 Part 28
30 Part 29 Penelpon tak terduga
31 Part 30
32 Part 31 Ketidak Sabaran Mami
33 Part 32 Arita Takut Kehilangan Arsa
34 Part 33 Biar Kan Mereka Berdua
35 Part 34
36 Part 35 Angelina adalah Tameng
37 Part 36 Undangan Tian Untuk. Angelina
38 Part 37 Zain Malik
39 Part 38 Gosip Yang Di Sengaja
40 Part 39 Akta Perceraian
41 Part 40 Akta perceraian 2
42 Part 41 Kesadaran Ibunya Leona.
43 Part 42 Permainan Yang Sangat Di Rindukan
44 Part 43 Korban Layangan Putus
45 Part 44 Gerakan Galla
46 Part 45 Makan Siang
47 Part 46 Angelina dan Leona
48 Part 47 Kunjungan Leona dan Tian
49 Part 48 Sanksi Sosial
50 Part 49 Hanya Baik Tanya Raisa
51 Part 50 Memperjuangkan Cinta Itu Sangat Sulit
52 Part 51 Jangan Menyinggung Leona kembali
53 Part 52 Ceroboh
54 Part 53 Posesif Gak Sih
55 Part 54 Gangguan dari Nyonya Diana
56 Part 55 Kesedihan Arita
57 Part 56 Arita Kritis
58 Part 57 Celap Celup
59 Part 58 Tian PD
60 Part 59 Menikmati Angin Malam
61 Part 60 Pacaran Ala Jalan Kaki
62 Part 61 Kebangkrutan Perusahaan Arsa
63 Part 62 Kejutan 1
64 Part 63 Kejutan 2
65 Part 64 Gonore penyakit menular
66 Part 65 Tian Butuh Perhatian [Leona]
67 Part 66 Nasi Goreng Spesial Ala Kadarnya
68 Part 67 Ungkapan Tian
69 Part 68 Galla Bertemu Dengan Angelina
70 Part 69 Turun Drastis jadi OB sementara
71 Part 70 Ke Cemasan Tian
72 Part 71 Biarlah Berjalan Seiring nya Waktu
73 Part 72 Kecemasan Tian 2
74 Part 73 Kebodohan Tian
75 Part 74 Angelina dan Galla
76 Part 75 Pesta 1
77 Part 76 Pesta 2
78 Part 77 Hargai orang Lain Jika ingin Di Hargai
79 Part 78 Alan Membawa Marissa Kabur
80 Part 79 Kesabaran Tian
81 Part 80 Dia bukan Teman tapi Mami
82 Part 81 Amarah Arsa
83 Part 82 Sandiwara Arita
84 Part 83 Galla Minta Maaf Pada Tian.
85 Part 84 Ajakan Tian Tiba Tiba
86 Part 85
87 Part 86 Kepergian Tian 1
88 Part 87 Kepergian Tian 2
89 Part 88 Kerinduan Tian Dan Leona
90 Part 89 Surprise 1
91 Part 90 Surprise 2
92 Part 91 Kedatangan Tian Tiba Tiba
93 Part 92 Lamaran Singkat Tian
94 Part 93 Amarah Tian
95 Part 94 Undangan Untuk keluarga Arsa.
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98 Menuju Halal
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Part 108
110 Part 109
111 Part 110
112 Part 111
113 Part 112
114 Bonus Visual
115 Part 114
116 Part 115
117 Part 116
118 Part 117
119 Part 118
120 Part 119
121 Part 120
122 Part 121
123 Part 122
124 Part 123
125 Part 124
126 Part 125
127 Part 126
128 Part 127
129 Part 128
130 Part 129
131 Part 130
132 Part 131
133 Part 132
134 Part 133
135 Part 134
136 Part 135
137 Part 136
138 Part 137
139 Part 138
140 Part 139
141 Part 140
142 Part 141
143 Part 142
144 Part 143
145 Part 144
146 Part 145
147 Part 146
148 Part 147
149 Part 148
150 Part 149
151 Part 150
152 Part 151
153 Part 152
154 Part 153
155 Part 154
156 Part 155
157 Part 156
158 Part 157
159 Part 158
160 Part 159
161 Part 160
162 Part 161
163 Part 162
164 Part 163
165 Part 164
166 Part 165
167 Part 166
168 Part 167
169 Part 168
170 Part 169
171 Part 170
172 Part 171
173 Part 172
174 Part 173
175 Part 174
176 Part 175
177 Part 176
178 Part 177
179 Part 178
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Part 182
184 Part 183
185 Part 184
186 Part 185
187 Part 186
188 Part 187
189 Part 188
190 Part 189
191 Part 190
192 Part 191
193 Part 192
194 Part 193
195 Part 194
196 Part 195
197 Bab 196
198 Part 197
199 Part 198
200 Part 199
201 Part 200
202 Part 201
203 Part 202
204 Part 203
205 Part 204
206 Part 205
207 PART 206
208 Part 207
209 Part 208
210 Part 209
211 Part 210
212 Part 211
213 Part 212
214 Part 213
215 Part 214
216 Part 215
217 Part 216
218 Part 217
219 Part 218
220 Part 219
221 Part 220
222 Part 221
223 Part 222
224 Part 223
225 Part 224
226 Part 225
227 Part 226
228 Part 227
229 Part 228
230 Part 229
231 Part 230
232 Part 231
233 Part 232
234 Part 233
235 Part 234
236 Part 235
237 Part 236
238 Part 237
239 Part 238
240 Part 239
241 Part 240
242 Part 241
243 Part 242
244 Part 243
245 Part 244
246 Part 245
247 Part 246
248 Part 247
249 Part 248
250 Part 249
251 Part 250
252 Part 251
253 Part 252
254 Part 253
255 Part 254
256 Part 255
257 Part 256
258 Part 257
259 Part 258
260 Part 259
261 Part 260
262 Part 261
263 Part 262
264 Part 263
265 Part 264
266 Part 265
267 Part 266
268 Part 267
269 Part 268
270 Part 269
271 Bab 270
272 Part 271
273 Part 272
274 Part 273
275 Part 274
276 Part 275
277 Part 276
278 Part 277
279 Part 278
280 Part 279
281 Part 280
282 Part 281
283 Part 282
284 Part 283
285 Part 284
286 Part 285
287 Part 286
288 Part 287
289 Part 288
290 Bab 289
291 Bab 290
292 Part 291
293 Part 292
294 Part 293
295 Part 294
296 Part 295
297 Part 296
298 Part 297
299 Part 298
300 Part 299
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Part 1 Tersakiti
2
Part 2 Menemui Pasangan Tak Tahu Malu
3
Part 3 Mendatangi Ibu Mertua
4
Part 4 Sakit Lebih Sakit
5
Part 5 Dua Pasangan Yang tidak Tahu Malu
6
Part 6 Leona Pengobat Alergi
7
Part 7 Rekam Adegan Di Rumah Sendiri
8
Part 8 Sakit Makin Sakit
9
Part 9 Senyuman Tian
10
Part 10 Arita Punya kelainan
11
Part 11 Pertemuan Tidak Sengaja Dengan Dua Pasangan Tak Tahu Malu
12
Part 12 Tamparan Untuk Arsa dan Arita
13
Part 13 Arita Hiper
14
Part 14 Leona Wanita Langka
15
Part 15 Hadiah untuk Mama Mertua 1
16
Part 16 Hadiah Untuk Mama Mertua 2
17
Part 17 kado Plus Buat Mama Mertua.
18
Part 18 Arsa Dan Leona
19
Part 19 Sahabat Baru.
20
Part 20 Arsa Dan Arita
21
Info
22
Part 21 Tian Banyak Bicara
23
Part 22 Teman Tian Adalah Mami
24
Part 23 Penyesalan
25
Part 24
26
Part 25 Wanita dan Bir
27
Part 26 Lingkungan Tian
28
Part 27 Lingkungan Tian 2
29
Part 28
30
Part 29 Penelpon tak terduga
31
Part 30
32
Part 31 Ketidak Sabaran Mami
33
Part 32 Arita Takut Kehilangan Arsa
34
Part 33 Biar Kan Mereka Berdua
35
Part 34
36
Part 35 Angelina adalah Tameng
37
Part 36 Undangan Tian Untuk. Angelina
38
Part 37 Zain Malik
39
Part 38 Gosip Yang Di Sengaja
40
Part 39 Akta Perceraian
41
Part 40 Akta perceraian 2
42
Part 41 Kesadaran Ibunya Leona.
43
Part 42 Permainan Yang Sangat Di Rindukan
44
Part 43 Korban Layangan Putus
45
Part 44 Gerakan Galla
46
Part 45 Makan Siang
47
Part 46 Angelina dan Leona
48
Part 47 Kunjungan Leona dan Tian
49
Part 48 Sanksi Sosial
50
Part 49 Hanya Baik Tanya Raisa
51
Part 50 Memperjuangkan Cinta Itu Sangat Sulit
52
Part 51 Jangan Menyinggung Leona kembali
53
Part 52 Ceroboh
54
Part 53 Posesif Gak Sih
55
Part 54 Gangguan dari Nyonya Diana
56
Part 55 Kesedihan Arita
57
Part 56 Arita Kritis
58
Part 57 Celap Celup
59
Part 58 Tian PD
60
Part 59 Menikmati Angin Malam
61
Part 60 Pacaran Ala Jalan Kaki
62
Part 61 Kebangkrutan Perusahaan Arsa
63
Part 62 Kejutan 1
64
Part 63 Kejutan 2
65
Part 64 Gonore penyakit menular
66
Part 65 Tian Butuh Perhatian [Leona]
67
Part 66 Nasi Goreng Spesial Ala Kadarnya
68
Part 67 Ungkapan Tian
69
Part 68 Galla Bertemu Dengan Angelina
70
Part 69 Turun Drastis jadi OB sementara
71
Part 70 Ke Cemasan Tian
72
Part 71 Biarlah Berjalan Seiring nya Waktu
73
Part 72 Kecemasan Tian 2
74
Part 73 Kebodohan Tian
75
Part 74 Angelina dan Galla
76
Part 75 Pesta 1
77
Part 76 Pesta 2
78
Part 77 Hargai orang Lain Jika ingin Di Hargai
79
Part 78 Alan Membawa Marissa Kabur
80
Part 79 Kesabaran Tian
81
Part 80 Dia bukan Teman tapi Mami
82
Part 81 Amarah Arsa
83
Part 82 Sandiwara Arita
84
Part 83 Galla Minta Maaf Pada Tian.
85
Part 84 Ajakan Tian Tiba Tiba
86
Part 85
87
Part 86 Kepergian Tian 1
88
Part 87 Kepergian Tian 2
89
Part 88 Kerinduan Tian Dan Leona
90
Part 89 Surprise 1
91
Part 90 Surprise 2
92
Part 91 Kedatangan Tian Tiba Tiba
93
Part 92 Lamaran Singkat Tian
94
Part 93 Amarah Tian
95
Part 94 Undangan Untuk keluarga Arsa.
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98 Menuju Halal
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Part 108
110
Part 109
111
Part 110
112
Part 111
113
Part 112
114
Bonus Visual
115
Part 114
116
Part 115
117
Part 116
118
Part 117
119
Part 118
120
Part 119
121
Part 120
122
Part 121
123
Part 122
124
Part 123
125
Part 124
126
Part 125
127
Part 126
128
Part 127
129
Part 128
130
Part 129
131
Part 130
132
Part 131
133
Part 132
134
Part 133
135
Part 134
136
Part 135
137
Part 136
138
Part 137
139
Part 138
140
Part 139
141
Part 140
142
Part 141
143
Part 142
144
Part 143
145
Part 144
146
Part 145
147
Part 146
148
Part 147
149
Part 148
150
Part 149
151
Part 150
152
Part 151
153
Part 152
154
Part 153
155
Part 154
156
Part 155
157
Part 156
158
Part 157
159
Part 158
160
Part 159
161
Part 160
162
Part 161
163
Part 162
164
Part 163
165
Part 164
166
Part 165
167
Part 166
168
Part 167
169
Part 168
170
Part 169
171
Part 170
172
Part 171
173
Part 172
174
Part 173
175
Part 174
176
Part 175
177
Part 176
178
Part 177
179
Part 178
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Part 182
184
Part 183
185
Part 184
186
Part 185
187
Part 186
188
Part 187
189
Part 188
190
Part 189
191
Part 190
192
Part 191
193
Part 192
194
Part 193
195
Part 194
196
Part 195
197
Bab 196
198
Part 197
199
Part 198
200
Part 199
201
Part 200
202
Part 201
203
Part 202
204
Part 203
205
Part 204
206
Part 205
207
PART 206
208
Part 207
209
Part 208
210
Part 209
211
Part 210
212
Part 211
213
Part 212
214
Part 213
215
Part 214
216
Part 215
217
Part 216
218
Part 217
219
Part 218
220
Part 219
221
Part 220
222
Part 221
223
Part 222
224
Part 223
225
Part 224
226
Part 225
227
Part 226
228
Part 227
229
Part 228
230
Part 229
231
Part 230
232
Part 231
233
Part 232
234
Part 233
235
Part 234
236
Part 235
237
Part 236
238
Part 237
239
Part 238
240
Part 239
241
Part 240
242
Part 241
243
Part 242
244
Part 243
245
Part 244
246
Part 245
247
Part 246
248
Part 247
249
Part 248
250
Part 249
251
Part 250
252
Part 251
253
Part 252
254
Part 253
255
Part 254
256
Part 255
257
Part 256
258
Part 257
259
Part 258
260
Part 259
261
Part 260
262
Part 261
263
Part 262
264
Part 263
265
Part 264
266
Part 265
267
Part 266
268
Part 267
269
Part 268
270
Part 269
271
Bab 270
272
Part 271
273
Part 272
274
Part 273
275
Part 274
276
Part 275
277
Part 276
278
Part 277
279
Part 278
280
Part 279
281
Part 280
282
Part 281
283
Part 282
284
Part 283
285
Part 284
286
Part 285
287
Part 286
288
Part 287
289
Part 288
290
Bab 289
291
Bab 290
292
Part 291
293
Part 292
294
Part 293
295
Part 294
296
Part 295
297
Part 296
298
Part 297
299
Part 298
300
Part 299

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!