Waktu terus berjalan kisah percintaa Nesya dan Rehan yang masih berlanjut dengan baik, yang namanya hubungan pasti kadang ada sedikit peretengkaran di antara mereka namun bagi mereka jika bermarah-marahan lama tak akan bisa pasti salah satu dari mereka akan minta maaf lebih dulu. Nesya entah kenapa yang awalnya tidak suka dengan Rehan bahkan membencinya karena Rehan suka mengatur hidup Nesya dan bahkan sekarang seperti perangko.
Hubungan Nesya dan Rehan yang tidak di setujui oleh kakak Nesya yang berakhir Nesya dengan kakanya harus berantem, kini pun sedikit demi sedikit mulai menerima keberadaan Rehan di samping Nesya. Perjalanan cinta mereka berdua masih panjang entah sampai mana akhirnya namun yang Rehan inginkan hanya satu hubungan mereka sampai ke pelaminan.
Takdir tidak akan bisa di tebak sejauh mana hubungan mereka berjalan dan kita hanya bisa menjalani dan berdoa yang terbaik kepada tuhan. Nesya sendiri tak menginginakan pernikahan buru-buru karena dirinya masih ingin menikmati hidupnya dengan kesendirian walaupun kini Rehan berada di sampingnya, Nesya hanya menganggap Rehan teman dekat yang selalu ada di saat dirinya butuh itu saja dan tak mengharapkan lebih.
“Nes,” ucap Anna dari belakang sambil menepuk punggung Nesya pelan.
Nesya tersadar dari lamunannya dan menoleh ke Anna dengan senyuman manisnya.”Kak Anna bikin kaget saja,” ucap Nesya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“Kamu saja Nes yang dari tadi melamun, kamu sedang mikirin apa?” tanya Anna.
“Tidak kak, Nesya hanya kangen sama Mama dan Papa di kampung gimana keadaan mereka sekarang,” ucap Nesya sambil menatap lurus kedepan.
“Nes jika kamu kangem dengan kedua orang tua mu maka pulanglah jemguk mereka, pasti mereka juga kangen kepadamu,” ucap Anna sambil memegang pjnggung Nesya dengan pelan dan mengelusnya.
Nesya hanya mengangguk dan tersenyum kepada Anna.”Iya, apa yang kakak bicarakan betul mungkin Nesya harus pulang dan menenangkan diri di kampung agar lebih baik,” ucap Nesya.
“Ingat Nesya jika kamu ada masalah jangan kamu pendam sendiri, bicaralah kepada orang yang benar-benar kamu percaya,” nasehat Anna.
“Iya kak Nesya mengerti,” ucap Nesya kembali.
“Kalau begitu, ayo kita nikmati ke mall sore ini dengan senang lupakan masalah sejenak,” ucap Anna dengan senyumannya.
Merekq berdua berjalan mengililing mall yang besar di Jakarta, banyak orang yang berkunjung ke mall hanya untuk sekedar jalan-jalan cuci muka atau yang lainnya yang jelas melupakan masalah sejenak atau beban pekerjaan yang tiada usainya.
***
Di sebuah kafe Rehan sedang bertemu dengan Kalina mereka berdua sedang menikmati kopi sambil membicarakan tentang Raina anak mereka, memang selama ini Raina yang merawat Rehan karean awalnya Rehan tak mau jika Raina jatuh ke tangan Kalina mantan istrinya itu entah kenapa Rehan tak rela saja. Kalina belum juga menikah dengan laki-laki pilihan Papanya dirinya masih sendiri dan menikmati pekerjaannya sebagai sekretaris sebuah perusahaan, memang orang tua Kalina juga punya perusahaan sendiri namun Kalina lebih suka bekwrja di tempat orang dirinya tak mau nekerja di perusahaan Papanya.
“Gimana Re keadaan Raina?” tanya Kalina dengan anggun.
“Baik, selama ini aku merawatnya dengan baik,” ucap Rehan dengan singkat dan tenang.
“Re kalau boleh jujur aku menyesal dengan perpisahan kita, aku ingin kembali kepadamu,” ucap Kalina menatap Rehan.
“Semuanya sudah berbeda Lin dan aku tak bisa,” ucap Rehan.
“Kenapa Re? Apa kamu sudah tidak perasaan lagi denganku,” ucap Kalina.
“Maaf Lin bukannya dulu kamu yang menginginkan ini dengan menuruti apa yang Papa kamu inginkan,” ucap Rehan.
“Tolong Re maafkan aku, aku sangat menyesal,” ucap Kaliana kembali.
“Itu sudah menjadi keputusanmu Lin, jadi lebih baik kita hidup masing-masing,” ucap Rehan lalu Rehan berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan Kalina yang masih terduduk melihat kepergian Rehan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments