Paginya Nesya terbangun untuk melakukan kewajibannya seorang muslim, ya, Nesya memang bukan orang baik-baik namun dirinya tak pernah meninggalkan kewajiban. Nesya mandi terlebih dahulu dan bergantian pakaian lalu setelah itu dirinya melaksanakan kewajibannya dan setelah itu dirinya membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Setelah menyelesaikan kewajibannya dirinya mulai beberes dari pada tidur kembali, Rehan pulang sekitar pukul 02.00 dini hari, Rehan bilang kalau besok sudah ada janji dengan anak Raina untuk pergi ke puncak bersama dengan keluarganya untuk berlibur beberapa hari di sana. Nesya mulai dari melipat baju-bajunya dan setelah itu mulai menyapu dan mengepel semua ruangan dan yang terakhir membersihkan kamar mandinya.
Nesya melanjutkan mencuci baju yang kotor, dirinya lebih suka mencuci sendiri dari pada di bawa ke laundry. Semata-mata Nesya melakukan ini semua karena dirinya hanya berdiam di kos saja dan tak bekerja karena semua kehidupannya di tanggung sama Rehan. Nesya melakukan itu agar dirinya tak bosan karena hanya di kos saja, setelah selesai semuanya dirinya beristirahat, mengambil sebotol air putih dan roti untuk sarapan dan jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi.
Sambil memakan rotinya Nesya melihat-lihat media sosial untuk menghilang rasa lelahnya, saat dirinya melihat postingan dari teman-temannya tiba-tiba ada yang mengirimkan pesan kepadanya yaitu Antonio menayakan kabar Nesya. Nesya pun membalasnya dan menanyakan balik kabar sahabat lamanya itu, Nesya tak pernah berpikir hal-hal yang lain yang membuat dirinya dan Antonio los kontak, Nesya hanya senang akhirnya dirinya bisa berkirim pesan kepada sahabat lamanya itu.
Akhirnya Nesya asik membalas pesan dari Antonio dan mereka juga saling membagi nomor telepon mereka, sampai akhirnya Antonio melakukan video call bersama dengan Nesya. Mereka berdua sambil ketawa dan membicarakan tentang masa lalu mereka yang begitu sangat indah jika di kenang, dulu mereka berdua pergi kemana-mana selalu berdua seperti pasangan remaja yang lainnya yang sedang berpacaran namun sebenarnya mereka tidak memiliki hubungan lebih selain teman.
Dulu entah kenapa baik Nesya maupun Antonio sangat nyaman jika saling dekat bahkan seperti perangko, Antonio selalu bersikap lembut kepada Nesya kadang juga jahil dan itu membuat Nesya tiba-tiba ingin bertemu dengan Antonio sesungguhnya namun dirinya tak bisa karena jarak mereka yang jauh, kini mereka hanya bisa melakukan video call.
Saat itu pula datanglah Rehan ke kos Nesya dan Nesya tak tahu, Rehan langsung merebut Hp Nesya lalu mematikan panggilan video call, sungguh Nesya sangat kaget karena tiba-tiba Rehan ada di sini padahal tadi malam Rehan sudah bilan jika dirinya akan pergi ke puncak dan kenapa sekarang Rehan berada di sini.
“Siapa Nes laki-laki yang video call kamu tadi?” tanya Rehan dengan mukanya yang terlihat marah.
“Dia … dia A-antonio teman dekat aku dulu,” ucap Nesya yang takut kepada Rehan jika terlihat marah seperti itu.
“Kenapa dia punya nomor Hp kamu Nes?” tanya Rehan kembali yang masih menahan marahnya.
“Tadi dia kirim pesan kepadaku di media sosial dan minta nomor Hp aku,” ucap Nesya dengan takut dan sangat gugup.
“Aku nggak suka Nes kamu berhubungan dengan laki-laki lain selain aku, aku mau kamu blokir nomor Hp laki-laki lain di Hp kamu dan hapu ataupun kamu sekalipun menyimpan nomr laki-laki lain,” ucap Rehan duduk di samping Nesya.
Nesya pun menuruti kemauan Rehan, dirnya benar-benar takut kepada Rehan jika sudah marah. Nesya pun meletakkan Hpnya kembali di sampingnya dan menoleh sebentar ke Rehan lalu mengedarkan padangannya lagi ke arah lain, Nesya ikut terdiam tanpa bicara apa-apa lagi.
“Aku nggak jadi pergi, karena Mama aku ada acara dan Raina pu ikut, Mama dan Raina pergi keluar kota untuk menghadiri acara pernikahan anaknya teman Mama jadi aku balik kesini lagi.
Nesya masih terdiam saja tanpa membalasnya, Rehan pun mendekati Nesya lalu memeluknya dan meminta maaf kepada Nesya karena tadi sikapnya agak kasar. Rehan memang terlalu posesif dirinya nggak mau seperti dulu di mana orang yang di cintainya lebih memihak ke ortunya dan tak mau mempertahankan hubungannya karena anak dan lebih memilih laki-laki lain.
“Aku minta maaf Nes,” ucap Rehan sekali lagi dan masih memeluk kekasihnya itu.
Nesya masih terdiam saja dan tak membalasnya namu hanya dengan mengangguk saja, Rehan pun mencium kening Nesya dengan sangat lembut dan sayang. Rehan sangat mencintai Nesya dari awal Rehan berjuan sangat keras untuk mendapatkan Nesya walaupun sulit karena Nesya tak terlalu memperdulikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments