Rehan mengetuk pintu kamar mandi karena Rehan khawatir dengan Nesya, karena dari tadi tidak keluar-keluar dari kamar mandi. Rehan beberapa kali mengetuk pintu akan tetati ia tak mendapi respon dari Nesya sampai akhirnya yang terakhir kali Nesya menyaut.
Rehan sangat lega karena Nesya tidak kenapa-kenapa, Rehan sangat khawatir kalau sampai terjadi sesuatu pada Nesya, Rehan sangat menyanyagi dan mencintai Nesya dengan sangat tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Nesya keluar dari kamar mandi dan tersenyum kepada Rehan, Nesya mendekati Rehan dan memeluk Rehan dengan sangat erat sekali.
“Kamu kenapa tadi mengetuk pintu keras sekali?” tanya Nesya.
“Karena aku sangat menghawatirkan kamu, kamu lama sekali di dalam,” ucap Rehan.
“Maaf tadi aku sakit perut, lebih baik kita istirahat saja,” ucap Nesya dan Rehan pen melepaskan pelukkannya dan mengangkat Nesya dengan tiba-tiba dan menidurkannya di kasur. Rehan tidur disamping Nesya.
“Selamat malam sayang, semoga mimpi indah,” ucap Rehan lalu mencium kening Nesya dan memeluknya.
“Selamat malam juga sayang,” ucap Nesya lalu memejamkan matanya dan tertidur dengan lelap begitu juga dengan Rehan.
Sinar matahari pagi masuk kedalam kamar Rehan dan Nesya melalui celah jendela, ya pagi sudah datang akan tetapi Rehan dan Nesya masih tidur. Karena hari ini hari sabtu maka Rehan libur kerja, biasanya Rehan menghabiskan waktu liburnya dengan anak dan keluargan.
Namun tidak untuk kali ini, Rehan ingin menghabiskan waktu berduaan hanya dengan Nesya. Ingin sekali Rehan mengajak liburan Nesya ketempat yang jauh dan tentunya dengan suasana yang sangat romantis.
Rehan terbangun terlebih dahulu dan melihat Nesya yang masih tertidur, Rehan mencium kening Nesya lalu setelah itu ia turun dari ranjang menuju kamar mandi. Nesya yang terusik tidurnya membuka mata dan melihat disamping sudah tak ada Rehan, Nesya mengedarkan pandangannya kesegala arah dan pintu kamar mandi tertutup menandakan Rehan sedang mandi.
Nesya tersenyum tipis entah kenapa suasana pagi ini begitu mebuatnya tenang dan melupakan beban yang ada dipikirinnya hilang walaupun hanya sementara. Nesya turun dari ranjang menuju kedapur dan mengambil air untuk diminum.
Nesya lalu membuatkan Rehan secangkir kopi hitam, dan meletakkannya di nakas samping tempat tidur. Nesya membuka pintu balkon dan menghirup udara pagi ini, Jakarta pagi ini sangat cerah dan tidak ada tanda-tanda akan hujan. Nesya merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara pagi dalam-dalam.
Tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang dan mencium pipinya, siapa lagi kalau bukan Rehan yang masih mengenakan handuk yang melilit dipinggangnya.
“Sayang kok sudah bangun,” ucap Rehan tepat disamping telinga Nesya.
“Iya, aku juga sudah buatin kamu kopi buruan diminum nanti keburu dingin,” ucap Nesya menoleh ke Rehan dan mengelus rambut Rehan yang masih basah.
“Makasih sayang,” ucap Rehan lalu ia melepaskan pelukkannya dan masuk kedalam mengambil kopi yang dibuatkan Nesya.
Rehan menyesap kopi itu lalu kearah lemari dan mengambil kaos serta celana bahan pendek, Rehan memakainya dan setelah itu Rehan kembali ke balkon dengan membawa secangkir kopi dan meletakkan di meja yang berada di balkon.
“Sayang kamu nggak mandi dulu?” tanya Rehan.
“Bentar lagi Re,” ucap Nesya
“Hari ini kamu ingin pergi kemana, nanti aku anterin kita habisin waktu berdua kita selama dua hari,” ucap Rehan menoleh ke Nesya.
“Hari ini aku hanya ingin di Apartemen bersama kamu Re, kamu mau kan,” ucap Nesya
“Ya pasti mau sayang yang penting bersama kamu,” ucap Rehan dan memeluk kembali Nesya.
Rehan lalu mengangkat Nesya dan membawanya kedalam dan menidurkannya di kasur, Rehan berada di atas Nesya. Rehan mendekatkan bibirnya ke bibir Nesya lalu menciumnya dengan sangat lembut.
Namun ciuman Rehan lama kelamaan menjadi sangat bergairah dan penuh nafsu, ciuman Rehan lalu turun kebawah dan memberi tanda kepemilikannya di leher Nesya. Tanpa Nesya sadari ia mengeluarkan desahan dan itu sangat membuat Rehan bersemangat untuk melanjutkan yang lebih lagi.
Ya memang selama Nesya bertemu dengan Rehan dan menjalin hubungan mereka jadi lebih sering melakukan hubungan intim di mana saja dan saat waktu yang tepat. Rehan juga selalu mengeluarkannya dirahim Nesya benih-benih cinta yang mungkin suatu hari nanti itu bisa membuat Nesya mengandung anak Rehan.
Semula Nesya dan Rehan bertemu dan demi kepuasan dan uang namun entah kenapa Rehan sangat tertarik dengan Nesya, ya walaupun bisa dibilang Nesya seperti wanita jalang yang menjual tubuhnya ke laki-laki hidung belang namun Rehan tak peduli dengan itu semua.
Ya kini Nesya dan Rehan sedang menikmati percintaan mereka, Nesya mendesah sangat kencang memenuhi kamar Apartemen milik Rehan dan untuk saja Apartemen milik Rehan ini kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengarkannya.
Entah sudah berapa kali Rehan memasuki Nesya dan itu juga belum membuat Rehan puas. Kali ini Rehan melakukannya dengan tempo yang sangat cepat karena ia sebentar lagi akan keluar begitu juga dengan Nesya yang sebentar lagi akan keluar lagi.
Tak berapa lamapun Rehan menyemburkan spermanya didalam rahim Nesya, Rehan mengulingkan badannya kesamping untuk istirahat, Rehan menyeka keringat Nesya, Rehan tahu Nesya kualahan dengan nafsu Rehan yang sangat mengebu-gebu setiap kali melakukan hubungan intim pasti Rehan melakukannya berulang kali hingga membuat Nesya lemas bahkan pagi harinya tidak bisa berjalan dan terpaksa Rehan tak pergi bekerja karena menemani Nesya ya karena ulahnya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments