Baik Nesya maupun Rehan masih saling berdiaman dan tak ada yang berbicara, Nesya memutuskan untuk membuka kulkas dan mencari makanan yang bisa di makan, tiba-tiba dirinya lapar. Nesya mengambil dua roti dan juga minuman kaleng untuknya dan Rehan, Nesya membuka rotinya dan memakannnya sedangkan Rehan hanya melihat saja Nesya makan.
“Sayang apa kamu massih marah denganku?” tanya Rehan dan mulai membuka minuman kalengannya itu lalu meminumnya.
“Nggak, aku nggak marah hanya saja aku sedang tidak mau berdebat denganmu Re,” ucap Nesya sambil masih memakan rotinya.
“Maafkan aku sayang tadi aku terlalu marah denganmu,” ucap Rehan meminta maaf lagi kepada Nesya.
“Sudahlah Re jangan meminta maaf lagi, aku sudah memaafkanmu,” ucap Nesya.
Rehan pun tersenyum dan mengangguk lalu dirinya menghabiskan minuman kaleng tadi yang di berikan oleh Nesya. Mereka kembali saling berdiaman kembali sedangkan Nesya asik dengan roti dan minumannya.
Karena Rehan yang begitu sangat sebal jika di diamkan saja dirinya pun memeluk Nesya dari belakang dan mencium tengkuk Nesya dan itu membuat Nesya sangat geli, Nesya mencoba melepaskan pelukkan Rehan namun pelukkannya begitu sangat erat sehingga percuma saja.
“Rehan tolong hentikan ini sangat geli,” mohon Nesya.
“Aku nggak akan menghentikannya sayang, siapa suruh kamu diamkan aku dan lebih baik gimana kalau kita senang-senang. Tapi aku tak mau di sini gimana kalau kita ke apartemen saja atau ke puncak saja. Ohh! Shitt! Tapi kalau kita kepuncak terlalu jauh lebih baik kita ke apartemen sekarang,” ucap Rehan.
Rehan pun menarik Nesya yang tak mau ikut dengan Rehan namun mau bagaimana pun dirinya tetap kalah melawan Rehan, akhirnya Nesya mengambil tas dan Hpnya. Rehan melajukkan kendaraan dengan kecepatan sedang, dan untung saja jalanan siang ini tak begitu ramai ataupun padat dan macet segala, beberapa menit lagi mereka juga akan sampai apartemen milik Rehan.
Rehan pun mengandeng Nesya untuk memasuki lift menuju apartemen Rehan, lift terbuka dan Rehan pun buru-buru menarik Nesya untuk berjalan dengan cepat. Rehan juga memasukkan kode apartemennya dengan buru-buru agar pintu apartemen cepat terbuka, dan Rehan ltetap menarik tangan Nesya menuju kamar mereka dan Rehan pun langsung menjatuhkan Nesya ke kasur dan Rehan pun langsung menindih Nesya.
“Rehan kamu apa-apan sih dari tadi aneh banget jalan dengan buru-buru sekarang apa ini maksudnya,” ucap Nesya melototkan matanya namun Rehan membalasnya dengan senyumannya.
“Kenapa kamu malah senyum-senyum gitu aku lagi marah sama kamu ya,” ucap Nesya lagi-lagi.
“Sayang aku sudah tak bisa menahannya lagi, gimana kalau kita langsung saja bersenang-senang dan aku akan membuatmu sampai tak bisa jalan,” ucap Rehan.
“Rehan kamu jangan macam-macam ya,” ucap Nesya.
Mungkin omongan Nesya hanya dianggap Rehan sebagai anagin saja, kini Reahan terus meransang Nesya deng ciuman-ciuman di daerah sensitif Nesya dan itu berhasil membuat Nesya tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengeluarkan lenguhan saja. Rehan sangat senang dengan apa yang dirinya lakukan kepada Nesya karena Nesya selalu menikmati permainannya, Rehan terus mencium Nesya drngan tangan sambil melepaskan baju Nesya dan kini Nesya hanya tinggal mengenakan bh dan cd saja.
Rehan pun kembali mencium bibir Nesya yang sangat manis dan sexy yang selalu membuatnya kecanduan dan ingin terus melakukan hal yang lebih kepada Nesya, Rehan melepas bh dan cd milik Nesya lalu setelah itu dirinya melepaskan semua pakaiannya dan junior sudah sangat tengang sekali namu Rehan tak mau terburu-buru, Rehan masih ingin bermain-main di tubuh Nesya.
Rehan menurunkan ciumannya dari leher lalu ke payudara Nesya dan terus turun kebawah, Rehan membuaka selangkangan Nesya dengan lebar lalu Rehan mendekatkan wajanya ke area intim Nesya, Reahan menjilat klitoris milik Neys dan membuat Nesya bergelinjang tak karuan hingga membuat Nesya kelaur untuk yang pertama kalinya.
Rehan begitu puas karena melihat Nesya yang sudah keluar duluan dan membuat dirinya menjilat cairan kewanitaan Nesya tanpa tersisa, Rehan pun langsung memposisikan kejantannya ke area intim Nesya sedikit demi sedikit Rehan terus memasukkan kejatannya, milik Nesya masih saja sempit walaupun dirinya banyak bermain dengan laki-laki lain selain dirinya namun Nesya sangat pandai menjaga miliknya agar tetap sempit.
Rehan terus memompa miliknya dengan cepat sehingga mereka saling menyebutkan nama satu sama lain, Nesya sudah keluar untuk kesekian kalinya namun Rehan juga belum juga keluar. Hah! Rehan memang sangat kuat, Reahan mengatakan kepada Nesya bahwa dirinya sebentar lagi ingin keluar dan Nesya pun menganggu dan akhir mereka keluar bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments