18. Ditemukan

"Ini malam ketiga kita disini ya?" tanya Evellyn sembari menghangatkan telapak tangannya di depan api.

"Ya."

"Apa menurut tuan mereka sudah menyerah akan kita?"

"Sebentar lagi mereka pasti akan datang. Apa kamu takut?"

"Sudah ku katakan, aku hanya mengakhawatirkan tuan."

.Yansen terdiam, api yang dia buat semakin lama semakin redup, karena kayunya sudah terbakar habis. Sementara angin yang berhembus dari laut kedarat semakin membuat tubuh mereka menjadi dingin.

Evellyn mengusap-usap lengannya karena udara dingin mulai menusuk kulitnya. Evellyn mulai membaringkan diri diatas hamparan pasir dengan posisi membelakangi Yansen.

Sama seperti Evellyn, Yansen juga ikut berbaring karena tubuhnya juga lumayan lelah.

"Hissssttt," Yansen mendesis kedinginan, karena pria itu tidak mengenakan baju.

"Kasihan tuan Yansen, dia pasti sangat kedinginan. Aku yang mengenakan baju piyama panjang saja masih kedinginan, apalagi dia yang tidak mengenakan baju?"

Evellyn berbalik badan, dan melihat Yansen sedang meringkuk kedinginan dengan kedua tangan dia selipkan diantara jepitan pahanya.

"Tu-Tuan," Evellyn mencolek punggung Yansen dengan ujung jari telunjuknya.

"Hem?" Yansen membalikkan tubuhnya.

"E-Eve kedinginan."

"Bersabarlah, kita tidak memiliki selimut saat ini."

"Ma-Maukah tuan memelukku?"

"Memelukmu? apa kamu tidak keberatan dipeluk olehku?"

"Tidak. Karena aku benar-benar kedinginan saat ini."

"Kemarilah!" ujar Yansen.

Evellyn menggeser tubuhnya dan masuk kedalam dekapan Yansen.

"Ah...rasanya sangat nyaman," batin Evellyn.

"Sebenarnya aku tahu ini hanya alasanmu saja bukan? aku tahu kamu tidak tega melihatku kedinginan kan?" batin Yansen.

Yansen mengeratkan pelukkannya pada Evellyn. Sejujurnya dia juga merasa nyaman berpelukkan dengan Evellyn. Tanpa mereka sadari saat mereka tertidur, tubuh mereka sudah berbelit satu sama lain, anggota tubuh itu seolah saling mencari kehangatan.

*****

Hidung Yansen merasa terganggu, saat mencium aroma wangi yang belum pernah dia cium selama dirinya dan Evellyn berada dipulau itu.

Matanya perlahan membuka dan melihat seringai jahat dari Zavier yang membawa segayung air laut.

Byurrrrrrr

Yansen dan Evellyn melompat kaget, hingga dekapan mesra mereka buyar seketika.

"Kamu sudah gila ya? dingin tahu?"

"Gila? kalian itu yang gila? sini mati-matian mencari keberadaan kalian, kalian malah asyik bermesraan di pinggir pulau."

"Bermesraan kepalamu. Apa kamu tidak tahu itu cara kami bertahan hidup?"

"Bertahan hidup?"

"Apa kamu tidak tahu, udara dipulau ini sangat dingin kalau malam hari. Sedangkan aku tidak mengenakan baju, itu cara kami agar tubuh kami tetap hangat."

Zavier menyipitkan matanya ke arah Yansen untuk mencari kebenaran.

"Apa? tentu saja itu benar, apa kamu pikir aku suka mesum tidak pada tempatnya?"

"Tuan sudahlah jangan bertengkar, malu ada yang nonton kalian," ujar Evellyn.

Yansen dan Zavier menoleh kearah tim SAR yang memang sedang menatap kerah mereka. Yansen menghela nafas panjang, dan mendekati orang-orang yang mengenakan pakaian berwarna orange itu.

"Apa yang kalian masak?"

"Cuma mie instan tuan, lumayan untuk sarapan pagi,"

"Buatkan untukku dan gadis itu!"

"Baiklah."

Setelah menunggu beberapa menit kemudian, dua mangkok mie kuah beserta telur ceplok sudah siap untuk Yansen dan Evellyn santap.

"Ah..." Yansen memejamkan matanya, saat menyesap kuah mie dari sendoknya.

Sudah berhari-hari perutnya dan Evellyn tidak di isi sesuatu yang hangat atau yang mengenyangkan. Mereka hanya mengisi perut dengan air kelapa dan buah

"Suruh mereka membuatkan lagi untukku! apa kamu juga mau?" tanya Yansen pada Evellyn.

"Tidak. Aku sudah kenyang tuan." Jawab Evellyn.

"Laper banget ya?" tanya Zavier.

"Menurutmu? sudah tiga hari kami tidak makan. Hanya mengandalkan air kelapa dan buah liar yang ada di hutan."

Greppppp

Zavier memeluk sahabatnya itu. Sudah sejak tadi dirinya menahan untuk mendekap Yansen. Tapi kali ini dia menghilangkan rasa malunya itu. Melihat Yansen masih hidup, membuat Zavier benar-benar lega.

Evellyn tersenyum melihat pemandangan itu hingga matanya berkaca-kaca. Sementara itu Yansen menepuk-neapuk punggung sahabatnya itu, dia tahu Zavier sangat mengkhawatirkan dirinya.

"Bagaimana keadaan yang lain?" tanya Yansen setelah pelukkan mereka terlerai.

"Owen sedang berada dirumah sakit saat ini."

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Yansen sedikit panik.

"Dia terkena luka tembak di lengannya."

"Lalu bagaimana dengan para bajingan itu?"

."Codet berhasil kabur dengan ketiga sisa anak buahnya."

"Codettt...lihat saja, aku akan melubangi kepala bajingan itu dengan tanganku sendiri." Gigi Yansen bergemeratuk satu sama lain.

"Zav. Ayo kita pulang, aku lupa. Saat ini Evellyn juga sedang terkena luka tembak."

"Luka tembak? kok bisa?"

"Gadis bodoh ini menghadang pelurunya untukku."

"Astaga bocil, itu sangat berbahaya tahu? lalu dimana luka tembaknya?"

"punggung." Jawab Yansen.

"Apa pelurunya masih disana? harus segera dibawa kerumah sakit untuk dikeluarkan."

"Pelurunya sudah ku keluarkan, tapi lukanya belum dijahit. Aku hanya membalutnya dengan kain."

"Kamu mengeluarkannya? dengan apa?"

"Pisau."

"Pisau?"

"Ya. hanya itu alat yang aku punya. Aku hanya berpikir bagaimana caraku untuk mengeluarkan peluru itu."

"Ternayata tuan Yansen juga berjuang, agar aku tetap hidup," batin Evellyn.

"Tuan. Terima kasih, mungkin kalau tuan tidak mengeluarkan peluru itu dari tubuhku, aku tidak akan berada disini bersama kalian," ujar Evellyn.

Yansen tidak menjawab ucapan Evellyn, pria itu seolah kembali dingin saat banyak orang disekitarnya. Setelah menempuh perjalanan puluhan kilometer, akhirnya mereka tiba juga dipelabuhan. Yansen dan Evellyn segera dibawa kerumah sakit untuk dilakukan pengecekkan kesehatan secara menyeluruh.

"Tuan. Apa tidak sebaiknya saya dirawat jalan saja?" tanya Evellyn.

"Lukamu itu harus dirawat secara khusus. Jadi jangan membantah, kalau kamu ingin cepat pulang hanya karena kepikiran masalah kesepakatan kita, kamu tenang saja. Aku masih ingat tentang perjanjian itu."

"Aku lega mendengarnya. Secepatnya aku akan sembuh," ujar Evellyn.

"Sayang,"

Ivanka berhambur kepelukkan Yansen, setelah melihat pria yang dia inginkan sudah berada didepan matanya.

Nyutttttt

Ada perasaan tidak enak yang bergelayut dihati Evellyn. Gadis itu tidak mengerti perasaan apa itu, tapi saat melihat hal itu didepan matanya, dia segera memalingkan wajahnya kearah lain.

"Sayang. Apa kamu baik-baik saja? aku sangat mengkhawatirkanmu,"

"Aku baik-baik saja."

"Lalu bagaimana ceritanya, kamu bisa ditemukan bersama anak kecil ini?"

"Dia menghadang peluru untukku dan jatuh kelaut."

"Jadi kamu ikut hilang karena ingin menyelamatkan dia yang jatuh kelaut?"

Yansen memijat kepalanya. Menjelaskannya pada Ivanka akan sangat rumit dan berujung panjang. Pria itu lebih memilih menyeret Ivanka untuk pergi dari hadapan semua orang.

"Dimana ruangan Owen?" tanya Yansen.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku." ujar Ivanka.

Yansen menghentikan langkah kakinya dan menatap kearah Ivanka.

"Aku merasa kamu mulai tidak asyik lagi. Jangan sampai aku membuangmu lebih cepat dari yang kuperkirakan. Aku tidak akan memandang kebersamaan kita yang bertahun-tahun, kalau kamu masih usil dengan semua urusanku."

Ivanka terdiam. Dia tahu betul, Yansen tipe pria yang tidak suka urusan pribadinya di turut campur. Ivanka segera bungkam dan cari aman. Dia tidak ingin jadi sasaran kemarahan Yansen.

TO BE CONTINUE...🤭🙏

Terpopuler

Comments

Tia H.

Tia H.

eve gadis remaja yang baik hati.

2024-04-24

0

auliasiamatir

auliasiamatir

evelin... co cweet deh

2022-10-29

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Yansen.. Ivanka tukerin aza sama sandal 😊🤭

2022-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Door
2 2. Pembantu Gratis
3 3. Merawat Majikan Galak
4 4. Pulang
5 5. Ditagih Hutang
6 6. Pengen Sekolah Lagi
7 7. Ribut
8 8. Kedatangan Ivanka
9 9. Ikut Liburan
10 10. Terpesona
11 11. Demam
12 12. Teman Tidur
13 13. Aneh
14 14.Menghilang
15 15. Dokter Dadakkan
16 16. Kehangatan Dibibir Pulau
17 17. Pura-Pura Amnesia
18 18. Ditemukan
19 19. Terharu
20 20. Kamu Siapa?
21 21. Maling
22 22. Taruhan
23 23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24 24. Bertemu Ayah
25 25.Terima kasih
26 26. Petaka Pesta
27 27. Kecewa
28 28.Perang Dingin
29 29. Kita Harus Bicara
30 30.Ujian Nasional
31 31.Masih Ingusan
32 32. Canggung
33 33.Tidak Di izinkan
34 34. Pingsan
35 35.Pengecut
36 36.Menghilang
37 37. Murka
38 38. Panik
39 39.Terbawa Mimpi
40 40.Mencurigai Ivanka
41 41.Singa Mengamuk
42 42. Kesepakatan
43 43. Terkejut
44 44. Diculik
45 45. Evellyn Murka
46 46. Pusara Palsu
47 47. Wajah Baru
48 48. Melahirkan
49 49.Berdebar
50 50. Kota Pempek
51 51. Refreshing
52 52. Halu
53 53. Tidak Mungkin
54 54. Haru
55 55. Pinang Dibelah Kampak
56 56. Aneh
57 57. Sandera
58 58. Secara Terbuka
59 59. Bodoh
60 60. Gempar
61 61. Bertemu
62 62. Yansen Murka
63 63. Ketahuan
64 64. Tidak Mungkin
65 65. Kesedihan Evellyn
66 66. Tebusan
67 67. Mengirim Cek
68 68. Duarrr
69 69. Kangen
70 70. Siuman
71 71. Will You Marry Me
72 72. Pelukkan Terakhir
73 73. Hari Bahagia
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Door
2
2. Pembantu Gratis
3
3. Merawat Majikan Galak
4
4. Pulang
5
5. Ditagih Hutang
6
6. Pengen Sekolah Lagi
7
7. Ribut
8
8. Kedatangan Ivanka
9
9. Ikut Liburan
10
10. Terpesona
11
11. Demam
12
12. Teman Tidur
13
13. Aneh
14
14.Menghilang
15
15. Dokter Dadakkan
16
16. Kehangatan Dibibir Pulau
17
17. Pura-Pura Amnesia
18
18. Ditemukan
19
19. Terharu
20
20. Kamu Siapa?
21
21. Maling
22
22. Taruhan
23
23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24
24. Bertemu Ayah
25
25.Terima kasih
26
26. Petaka Pesta
27
27. Kecewa
28
28.Perang Dingin
29
29. Kita Harus Bicara
30
30.Ujian Nasional
31
31.Masih Ingusan
32
32. Canggung
33
33.Tidak Di izinkan
34
34. Pingsan
35
35.Pengecut
36
36.Menghilang
37
37. Murka
38
38. Panik
39
39.Terbawa Mimpi
40
40.Mencurigai Ivanka
41
41.Singa Mengamuk
42
42. Kesepakatan
43
43. Terkejut
44
44. Diculik
45
45. Evellyn Murka
46
46. Pusara Palsu
47
47. Wajah Baru
48
48. Melahirkan
49
49.Berdebar
50
50. Kota Pempek
51
51. Refreshing
52
52. Halu
53
53. Tidak Mungkin
54
54. Haru
55
55. Pinang Dibelah Kampak
56
56. Aneh
57
57. Sandera
58
58. Secara Terbuka
59
59. Bodoh
60
60. Gempar
61
61. Bertemu
62
62. Yansen Murka
63
63. Ketahuan
64
64. Tidak Mungkin
65
65. Kesedihan Evellyn
66
66. Tebusan
67
67. Mengirim Cek
68
68. Duarrr
69
69. Kangen
70
70. Siuman
71
71. Will You Marry Me
72
72. Pelukkan Terakhir
73
73. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!