2. Pembantu Gratis

Zavier, Owen, dan Diego mengekor dibelakang para perawat yang sedang mendorong brankar. Yansen tampak baru merespon, setelah fungsi obat bius berangsur berkurang. Dan merekapun tiba disebuah ruang perawatan kelas vip.

"Stttttt"

Yansen mendesis saat pengaruh obat anastesi dilengannya sudah habis. Pria itu merasakan sakit berdenyut hingga terasa menyentuh tulangnya.

"Apa itu sangat sakit?" tanya Zavier.

"Sial! kenapa ini lebih sakit dari sebelum di operasi? apa dokter itu memiliki dendam padaku?"

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan, kalau dia ingin membunuhmu, mana mungkin dia mau mengeluarkan peluru itu dari tubuhmu?" ujar Zavier.

"Apa kau lapar? apa kau ingin makan sesuatu?" tanya Owen.

"Aku tidak lapar, aku butuh minum. Tenggorokkanku terasa kering sekali." Jawab Yansen.

Diego meraih botol air meneral yang baru dia beli dari mini market seberang rumah sakit. Karena terlalu haus, air mineral 600 ml itu begitu cepat tandas tanpa sisa.

"Apa kamu punya sebotol lagi?"

"Hey...mana boleh berlebihan seperti itu? jahitanmu akan selalu basah kalau begitu," ujar Zavier.

"Sok tahu, kamu bukan dokter disini." Jawab Yansen.

"Tidak ada. Aku cuma beli satu botol itu," ujar Diego berdusta.

"Sial. Tenggorokkanku rasanya belum lega, tolong kamu belikan lagi untukku Diego."

"Ya nanti ya?"

"Nanti? kamu ini bagaimana? aku gatalnya sekarang, masa menggaruknya besok?" hardik Yansen.

"Terserah, kalau mau dua jam lagi aku belikan. Lagian kamu lagi sakit ini, jangan macam-macam, atau aku akan memencet lukamu," kata Diego.

"Kalian semua sialan. Lihat saja kalau aku sudah sembuh nanti,"

"Sekarang kamu lagi sakit, jadi bersikaplah seperti seorang pasien," timpal Owen.

Yansen menutup mulutnya dengan rapat. Terlalu banyak bicara, akan membuat dirinya bertambah haus.

"Oh ya, gadis kecil itu sudah sadar, dia ingin menemuimu," ucap Zavier.

"Aku tidak ingin bertemu dengannya. Gara-Gara dia aku jadi begini,"

"Mungkin dia merasa bersalah padamu. Apa kamu yakin tidak ingin menemui gadis kecil itu? dia sangat cantik dan manis, masih candy-candy," goda Diego.

"Maaf aku tidak tertarik dengan model lolypop seperti itu. Sebaiknya kalian suruh dia pergi, aku tidak ingin melihat wajahnya."

"Tapi dia sudah ada diluar pintu ini,"

Owen melirik-lirik kearah luar pintu, Evellyn yang masih mengenakan pakaian seragam rumah sakit, tampak berdiri diluar pintu untuk menunggu perintah.

"Kenapa kalian tidak mengerti juga, aku tidak ingin bertemu dengannya. Usir saja dia dari sini,"

"Tidak ada salahnya bertemu dengan gadis itu, kamu dengarkan saja apa yang ingin dia katakan. Setelah itu kamu boleh mengusir dia,"

Yansen menghela nafasnya, tenggorokkannya kembali kering karena terlalu banyak berdebat.

"Terserah!"

Akhirnya Yansen menyerah juga, dia ingin segera mengusir gadis itu yang dianggapnya pembawa mala petaka.

"Masuklah!"

Owen membukakan pintu untuk Evellyn. Gadis kecil itu tampak melangkah dengan ragu. Terlebih tatapan keempat pria itu hanya tertuju kepadanya.

"Ada apa?" tanya Yansen.

"O-Om. Eve mau minta maaf, gara-gara eve om jadi seperti ini."

"Artinya kamu sudah sadar, kalau kamu itu membawa kemalangan bagi orang lain?"

Evellyn menautkan jari jemarinya satu sama lain sembari tertunduk.

"Ba-Bagaimana kalau eve membayar kebaikkan Om, dan juga kemalangan Om ini?"

"Memangnya kamu punya apa? tadi malam saja kamu memohon bantuanku bukan?"

"Eve memang tidak punya uang untuk saat ini, bagaimana kalau eve membayarnya dengan cara lain?"

Diego, Owen, Zavier, dan Yansen saling berpandangan. Sebagai pria dewasa yang sering menjelajah banyak lubang, tentu otak mereka langsung traveling seketika.

"Heh. Ternyata ja*ang kecil," Yansen menatap sinis kearah Evellyn yang tampak kebingungan.

"Adik kecil. Apa kamu sudah biasa melakukan hal itu?" tanya Diego.

"Iya. Kalau dirumah aku sering melakukannya,"

"Apa? dirumah?" Diego, Owen, dan Zavier berteriak bersamaan.

"Kenapa kamu melakukannya dirumah? apa orang tuamu tidak mengawasimu?" tanya Zavier.

"Ibu tiriku selalu mengawasiku. Dia sangat senang saat aku melakukannya."

"Apa ayahmu tahu?" tanya Owen.

"Tahu. Tapi ayah sedang tidak berdaya, dia lagi sakit sekarang."

"Apa kamu tidak memilik saudara?" tanya Zavier.

"Ada. Saudara perempuan, anak dari ibu tiriku."

"Dia juga tahu kamu sering melakukan itu dirumah?"

"Tahu."

"Berapa uang yang kamu dapat?"

"Gratis."

"Gratis???"

Ketika teman Yansen kembali berteriak, hingga membuat Yansen berdecak kesal.

"Berapa jam kamu sanggup melakukannya dalam sehari?"

"Aku hanya istirahat saat akan pergi sekolah saja. Saat pulang kerumah, aku kembali melakukannya."

"Kejam sekali ibu tirimu itu, kamu dipaksa bekerja, sementara dia pasti menikmati hasilnya."

"Ya. Ibu tiriku selalu merasa puas dengan hasil kerjaku. Kalau kerjaku tidak beres, maka dia akan memberiku pelajaran."

"Zavier. Bisakah kamu membawa gadis kecil ini keluar dari sini? aku benar-benar pusing mendengar ocehan yang membuatku jijik itu."

Yansen menurup matanya dengan lengan, dan enggan menatap kearah Evellyn.

"Tapi Om, bagaimana dengan tawaranku tadi? saat ini aku tidak memiliki tempat tinggal lagi, semalam aku kabur dari rumah, karena ibu tiriku ingin menjualku. Eve janji akan bekerja dengan baik, sampai Om puas dengan hasil kerjaku."

"Astaga Zavier...aku benar-benar bertambah pusing mendengarnya. Seret dia keluar!"

Zavier menuruti permintaan Yansen, dan menarik tangan Evellyn perlahan.

"Om dengarkan aku dulu Om, aku tidak bohong. Kerjaku sangat bagus, aku bisa semua pekerjaan rumah. Mulai dari masak, nyuci, ngepel, cuci piring, dan merapikan tempat tidur. om tidak perlu membayarku, aku cuma butuh tempat tinggal," teriak Evellyn.

Zavier, Owen, Diego dan Yansen kembali berpandangan. Sepertinya mereka baru mengerti, kalau tadi mereka sudah salah faham dan salah mengartikan ucapan Evellyn.

"Lumayan juga punya pembantu gratis. Hitung-Hitung mengurangi biaya hidup. Lagipula aku butuh orang merapikan rumahku," batin Yansen.

Melihat ada keraguan diwajah Yansen, Evellyn kembali meyakinkan pria itu agar mau menerima dirinya jadi pembantu dirumahnya.

"Eve janji tidak akan membuat ulah, eve benar-benar ingin bekerja. Minimal sampai Eve bisa mandiri dan mencari kerja sendiri."

"Baiklah. Aku terima kamu jadi pembantu gratis dirumahku selama satu tahun. Kalau pekerjaanmu bagus, tahun berikutnya aku akan mulai membayar gajimu."

"Sungguh Om?" Evellyn tersenyum senang.

"Emm."

"Ah...senangnya, om baik banget sih om?"

"Aku bukan om mu. Panggil aku tuan, mulai hari ini aku adalah majikkanmu."

"Baik tuan." Jawab Evellyn semringah.

"Sekarang tugas pertamamu, kamu ganti pakaianmu, terus turun! belikan aku air mineral botol besar," perintah Yansen.

Diego menepuk dahinya, karena misi mencegah Yansen minum berlebihan dirasa akan gagal.

"Duitnya?" Evellyn menadahkan tangan.

"Zavier. Berikan uang padanya,"

Zavier terpaksa mengeluarkan uang dari dompetnya, Evellyn senyum semringah saat mendapat perintah dari majikan barunya itu. Evellyn kemudian melenggang pergi, sementara itu Zavier, Owen, dan Diego menatap Yansen yang berpura-pura tidak melihat, bahwa ketiga temannya itu sedang menatap kearahnya.

Terpopuler

Comments

Win wina

Win wina

awak cerita yang bagus

2024-04-23

0

kartika wayankartika

kartika wayankartika

wkwkwkkk

2024-04-22

0

Mulyanah Fira

Mulyanah Fira

salah penafsiran 😂😂😂

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Door
2 2. Pembantu Gratis
3 3. Merawat Majikan Galak
4 4. Pulang
5 5. Ditagih Hutang
6 6. Pengen Sekolah Lagi
7 7. Ribut
8 8. Kedatangan Ivanka
9 9. Ikut Liburan
10 10. Terpesona
11 11. Demam
12 12. Teman Tidur
13 13. Aneh
14 14.Menghilang
15 15. Dokter Dadakkan
16 16. Kehangatan Dibibir Pulau
17 17. Pura-Pura Amnesia
18 18. Ditemukan
19 19. Terharu
20 20. Kamu Siapa?
21 21. Maling
22 22. Taruhan
23 23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24 24. Bertemu Ayah
25 25.Terima kasih
26 26. Petaka Pesta
27 27. Kecewa
28 28.Perang Dingin
29 29. Kita Harus Bicara
30 30.Ujian Nasional
31 31.Masih Ingusan
32 32. Canggung
33 33.Tidak Di izinkan
34 34. Pingsan
35 35.Pengecut
36 36.Menghilang
37 37. Murka
38 38. Panik
39 39.Terbawa Mimpi
40 40.Mencurigai Ivanka
41 41.Singa Mengamuk
42 42. Kesepakatan
43 43. Terkejut
44 44. Diculik
45 45. Evellyn Murka
46 46. Pusara Palsu
47 47. Wajah Baru
48 48. Melahirkan
49 49.Berdebar
50 50. Kota Pempek
51 51. Refreshing
52 52. Halu
53 53. Tidak Mungkin
54 54. Haru
55 55. Pinang Dibelah Kampak
56 56. Aneh
57 57. Sandera
58 58. Secara Terbuka
59 59. Bodoh
60 60. Gempar
61 61. Bertemu
62 62. Yansen Murka
63 63. Ketahuan
64 64. Tidak Mungkin
65 65. Kesedihan Evellyn
66 66. Tebusan
67 67. Mengirim Cek
68 68. Duarrr
69 69. Kangen
70 70. Siuman
71 71. Will You Marry Me
72 72. Pelukkan Terakhir
73 73. Hari Bahagia
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Door
2
2. Pembantu Gratis
3
3. Merawat Majikan Galak
4
4. Pulang
5
5. Ditagih Hutang
6
6. Pengen Sekolah Lagi
7
7. Ribut
8
8. Kedatangan Ivanka
9
9. Ikut Liburan
10
10. Terpesona
11
11. Demam
12
12. Teman Tidur
13
13. Aneh
14
14.Menghilang
15
15. Dokter Dadakkan
16
16. Kehangatan Dibibir Pulau
17
17. Pura-Pura Amnesia
18
18. Ditemukan
19
19. Terharu
20
20. Kamu Siapa?
21
21. Maling
22
22. Taruhan
23
23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24
24. Bertemu Ayah
25
25.Terima kasih
26
26. Petaka Pesta
27
27. Kecewa
28
28.Perang Dingin
29
29. Kita Harus Bicara
30
30.Ujian Nasional
31
31.Masih Ingusan
32
32. Canggung
33
33.Tidak Di izinkan
34
34. Pingsan
35
35.Pengecut
36
36.Menghilang
37
37. Murka
38
38. Panik
39
39.Terbawa Mimpi
40
40.Mencurigai Ivanka
41
41.Singa Mengamuk
42
42. Kesepakatan
43
43. Terkejut
44
44. Diculik
45
45. Evellyn Murka
46
46. Pusara Palsu
47
47. Wajah Baru
48
48. Melahirkan
49
49.Berdebar
50
50. Kota Pempek
51
51. Refreshing
52
52. Halu
53
53. Tidak Mungkin
54
54. Haru
55
55. Pinang Dibelah Kampak
56
56. Aneh
57
57. Sandera
58
58. Secara Terbuka
59
59. Bodoh
60
60. Gempar
61
61. Bertemu
62
62. Yansen Murka
63
63. Ketahuan
64
64. Tidak Mungkin
65
65. Kesedihan Evellyn
66
66. Tebusan
67
67. Mengirim Cek
68
68. Duarrr
69
69. Kangen
70
70. Siuman
71
71. Will You Marry Me
72
72. Pelukkan Terakhir
73
73. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!