13. Aneh

Krieekkkk

Yansen menekan handle pintu kamar Evellyn, ketika waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Evellyn yang sudah tertidur lelap, sama sekali tidak menyadari kedatangan seseorang di dalam kamarnya. Bahkan Evellyn lupa mengunci pintu kamar itu.

Tap

Yansen meletakkan punggung tangannya di dahi Evellyn karena ingin merasakan suhu tubuh gadis itu. Pria itu bisa merasakan, suhu tubuh Evellyn masih sedikit panas, meskipun sudah lebih baik daripada tadi malam.

Srakkkkk

Yansen menyibak sedikit selimut, dan ikut naik keatas tempat tidur. Perlahan tapi pasti pria itu mendekatkan dirinya pada Evellyn, dan melingkarkan tangannya ditubuh gadis itu. Tidak lama kemudian mata Yansen sudah terpejam, dan terdengar dengkuran halus dari mulut pria itu.

Blammmmm

Mata Evellyn terbuka seketika. Gadis yang memiliki indra sensitif itu bisa merasakan saat Yansen pertama kali naik keatas ranjangnya dan memeluk dirinya. Cukup aneh Evellyn rasakan, karena Yansen tipe pria yang cuek tapi diam-diam selalu memperhatikan dirinya.

Evellyn menatap kearah wajah tampan Yansen.

"Ada apa dengan orang ini? dia memperlakukan aku seperti ini sungguh membuatku tidak terbiasa. Didepan orang dia bersikap seperti orang yang tidak kenal, tapi dibelakang orang dia seperti ini. Aku tahu sikapnya ini tidak pantas, tapi entah mengapa aku merasa sangat nyaman." batin Evellyn.

"Bukankah jarak usiaku dengan dia 17 tahun? kalau begitu aku akan menganggap dia pengganti ayahku untuk sementara waktu. Kalau aku jadi anaknya, tentu aku boleh memeluk dia bukan?"

Evellyn perlahan mendekat kearah Yansen, dan masuk kedalam pelukkan pria itu dengan erat.

Blammmm

Mata Yansen tiba-tiba terbuka, pelukkan Evellyn yang terlampau erat, cukup mengganggu Yansen terutama pusakanya yang ada dibawah. Melihat Yansen yang terbangun, Evellyn terpaksa berpura-pura tidur.

Cup

Yansen mencium puncak kepala Evellyn dan mengusap kepala gadis itu.

"Ah...ini sangat nyaman," batin Evellyn.

"Sebenarnya aku kenapa? gadis kecil ini seperti punya magnet tersendiri, hingga aku bisa datang kemari dengan suka rela. Apa yang aku rasakan saat ini? apa ini wujud dari rasa ibaku padanya?"

Door

Door

Door

Yansen segera bangkit dari tempat tidur, saat mendengar ada suara tembakan bertubi-tubi. Evellyn yang juga mendengar jadi ikut bangkit.

"Tu-Tuan. Suara apa itu?" tanya Evellyn takut.

"Jangan kemana-mana. Tutup pintunya dan kunci! apa kamu mengerti?"

"I-Iya." Jawab Evellyn.

Yansen akan melangkah pergi, namun perkataan Evellyn membuat langkah kakinya terhenti.

"Tu-Tuan, hati-hati,"

"Emm." Yansen mengangguk.

Yansen berjalan dengan langkah besar menuju kamarnya, pria itu ingin mengambil senjata apinya yang dia sembunyikan didalam kamar itu.

"Sayang. Itu suara apa? aku takut," ujar Ivanka.

"Tetaplah dikamar, jangan keluar!"

"Iya." Jawab Ivanka.

Yansen mengambil senjata api yang dia sembunyikan dibawah tempat tidur. Pria itu juga membawa beberapa peluruh cadangan dan dua buah geranat.

"Yansen. Sepertinya mereka mengikuti gerak gerik kita hingga kesini," ujar Zavier.

"Mereka pikir disini tempat yang tepat untuk melenyapkan kita. Medan disini terlalu kecil, sangat sulit bagi kita untuk bergerak, terlebih persiapan persenjataan yang lumayan minim."

"Jadi kita harus bagaimana sekarang?" tanya Owen.

"Bertarung hingga akhir, meskipun mereka menyeberang masuk kedalam kapal kita." Jawab Yansen.

Door

Door

"Sial. Tembakkan mereka semakin dekat," ujar Yansen.

"Apa kita matikan saja lampunya? agar mereka tidak bisa menembaki kita? bukan apa-apa, banyak wanita didalam sana, aku tidak mau mereka mengambil keuntungan dari para wanita kita." ucap Diego.

Yansen tiba-tiba teringat sosok Evellyn. Gadis kecil yang menatapnya dengan wajah ketakutan.

"Suruh nahkodanya menjalankan kapal. Katakan padanya bawa kapal secepat mungkin, kita harus segera menepi kepelabuhan," tutur Yansen.

Owen segera berlari menuju depan kapal dan mengatakan pada nahkoda agar segera menjalankan kapalnya.

"Bos. Sepertinya mereka menjalankan kapal mereka,"

"Tidak masalah. Kapal mereka tidak akan berlari jauh lebih cepat dari kapal kita. Santai saja, saat mereka tertangkap nanti, kalian bisa bersenang-senang dengan para wanita yang mereka bawa."

Para anak buah pria bercodet itu menyeringai senang.

"Kejar kapal mereka!" perintah pria itu.

Tidak butuh waktu yang lama, kapal mereka sudah bisa menyusul kapal pesiar yang Yansen tumpangi.

"Ada berapa kapal mereka?" tanya Yansen.

"5." Jawab Zavier yang melihat dari benda yang bisa meneropong dari jarak jauh maupun dekat.

"Mereka sudah dekat Yan. Sepertinya perang tidak bisa dihindari lagi. Sialnya manusia licik itu hanya mengirim keroco-keroconya," ujar Zavier.

"Siapa?" tanya Yansen.

"Si codet,"

"Ckk...pria mesum itu lagi," gerutu Yansen.

Door

Door

"Beruntung Kapal ini dilapisi dengan anti peluru. Aku tidak bisa membayangkan kalau tidak, bisa-bisa kapal ini sudah berlubang disana sini," ucap Diego.

"Mereka datang, bersiaplah!" ucap Zavier.

"Emm...sepertinya mereka ingin bermain kucing-kucingan terlebih dahulu dengan kita," ucap si codet sembari memasang aksi waspada.

Semua anak buah pria bercodet ini memasang mata dengan jeli. Sementara itu Yansen dan teman-teman berada ditempat yang menurut mereka aman dan bisa menyerang lawan.

"Ingat! siapapun yang kalian temui dikapal ini, habisi saja. Tinggalkan saja para wanitanya," ujar Si codet.

"Baik tuan." Jawab mereka serentak.

Door

Yansen menembak salah satu anak buah si codet dan tepat mengenai punggung pria itu.

"Sial. Keluar kalian pengecut," teriak si codet.

Door

Lagi-Lagi Yansen melepaskan sebuah tembakkan dan mengenai anak buah si codet yang lain. Si codet yang memperhatikan asal tembakkan mendapat tempat persembunyian Yansen dan memberikan sebuah tembakan disana.

Beruntung Yansen mampu menghindar dan peluru itu berakhir mengenai salah satu baja kapal. Sementara itu ditempat berbeda-beda sudah terjadi baku hantam antara Zavier Cs dan anak buah si codet.

Evellyn berdiri mondar mandir didalam kamarnya. Gadis itu merasa gelisah karena takut terjadi sesuatu pada Yansen dan teman-temannya. Evellyn sempat melihat orang-orang si codet yang jumlahnya lumayan banyak. Sangat tidak imbang, jika pertarungan itu melawan Yansen dan teman-temannya.

"Tuhan...aku mohon lindungi Yansen dan teman-temannya," tutur Evellyn.

Sementara itu, diluar masih terjadi pertarungan sengit. Kali ini pertarungan sengit itu antara si codet dan Yansen. Kedua pria itu saat ini sama-sama tidak mengenakan senjata. Karena terlibat pertarungan sengit, senjata keduanya lepas dari genggaman mereka masing-masing.

"Seru juga bertarung tanpa senjata" ujar Codet sembari mengelap darah dari sudut bibirnya karena mendapat pukulan telak dari Yansen.

"Majulah! kita selesaikan dengan cepat," ucap Yansen.

"Hiaaatttttt..."

Codet menyerang Yansen dengan membabi buta.

Bagh

Bugh

Bagh

Bugh

Yansen memberikan pukulan bertubi-tubi, dan terakhir Yansen memberikan tendangan memutar dan tepat mengebai wajah pria itu.

"Uhuuukkk."

Pria bercodet itu memuntahkan darah dari dalam mulutnya. Namun tiba-tiba pria itu menyeringai saat melihat sebuah pistol tepat dihadapannya.

Klakkk

Klakkk

"Mari kita akhiri permainan ini bro Yansen," ujar codet dengan mengacungkan pistolnya.

"Pengecut!" ejek Yansen tanpa rasa takut sedikitpun.

"Ucapkan selamat tinggal untuk geng sampahmu itu," ujar Codet.

"Kalianlah yang sampah. Semua kacung-kacung Orland adalah sampah," hardik Yansen.

"Bagsat!!!" hardik Codet.

Brukkkkk

Door

"Heggggggghhh."

Byuuuurrrrrrrrr

Mata Yansen terbelalak saat melihat seseorang jatuh kelaut setelah menghadang peluru untuk nya.

TO BE CONTINUE...🤗🙏

Terpopuler

Comments

Lovesekebon

Lovesekebon

Duh 🙄🤔 jangan-jangan Eve

2022-06-16

0

Eni Purwanti

Eni Purwanti

siapa tuh???? pasti eve ya🤔🤔🤔🤔

2022-06-07

0

wiwin

wiwin

si Eve apah yg nenbak ?

2022-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Door
2 2. Pembantu Gratis
3 3. Merawat Majikan Galak
4 4. Pulang
5 5. Ditagih Hutang
6 6. Pengen Sekolah Lagi
7 7. Ribut
8 8. Kedatangan Ivanka
9 9. Ikut Liburan
10 10. Terpesona
11 11. Demam
12 12. Teman Tidur
13 13. Aneh
14 14.Menghilang
15 15. Dokter Dadakkan
16 16. Kehangatan Dibibir Pulau
17 17. Pura-Pura Amnesia
18 18. Ditemukan
19 19. Terharu
20 20. Kamu Siapa?
21 21. Maling
22 22. Taruhan
23 23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24 24. Bertemu Ayah
25 25.Terima kasih
26 26. Petaka Pesta
27 27. Kecewa
28 28.Perang Dingin
29 29. Kita Harus Bicara
30 30.Ujian Nasional
31 31.Masih Ingusan
32 32. Canggung
33 33.Tidak Di izinkan
34 34. Pingsan
35 35.Pengecut
36 36.Menghilang
37 37. Murka
38 38. Panik
39 39.Terbawa Mimpi
40 40.Mencurigai Ivanka
41 41.Singa Mengamuk
42 42. Kesepakatan
43 43. Terkejut
44 44. Diculik
45 45. Evellyn Murka
46 46. Pusara Palsu
47 47. Wajah Baru
48 48. Melahirkan
49 49.Berdebar
50 50. Kota Pempek
51 51. Refreshing
52 52. Halu
53 53. Tidak Mungkin
54 54. Haru
55 55. Pinang Dibelah Kampak
56 56. Aneh
57 57. Sandera
58 58. Secara Terbuka
59 59. Bodoh
60 60. Gempar
61 61. Bertemu
62 62. Yansen Murka
63 63. Ketahuan
64 64. Tidak Mungkin
65 65. Kesedihan Evellyn
66 66. Tebusan
67 67. Mengirim Cek
68 68. Duarrr
69 69. Kangen
70 70. Siuman
71 71. Will You Marry Me
72 72. Pelukkan Terakhir
73 73. Hari Bahagia
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Door
2
2. Pembantu Gratis
3
3. Merawat Majikan Galak
4
4. Pulang
5
5. Ditagih Hutang
6
6. Pengen Sekolah Lagi
7
7. Ribut
8
8. Kedatangan Ivanka
9
9. Ikut Liburan
10
10. Terpesona
11
11. Demam
12
12. Teman Tidur
13
13. Aneh
14
14.Menghilang
15
15. Dokter Dadakkan
16
16. Kehangatan Dibibir Pulau
17
17. Pura-Pura Amnesia
18
18. Ditemukan
19
19. Terharu
20
20. Kamu Siapa?
21
21. Maling
22
22. Taruhan
23
23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24
24. Bertemu Ayah
25
25.Terima kasih
26
26. Petaka Pesta
27
27. Kecewa
28
28.Perang Dingin
29
29. Kita Harus Bicara
30
30.Ujian Nasional
31
31.Masih Ingusan
32
32. Canggung
33
33.Tidak Di izinkan
34
34. Pingsan
35
35.Pengecut
36
36.Menghilang
37
37. Murka
38
38. Panik
39
39.Terbawa Mimpi
40
40.Mencurigai Ivanka
41
41.Singa Mengamuk
42
42. Kesepakatan
43
43. Terkejut
44
44. Diculik
45
45. Evellyn Murka
46
46. Pusara Palsu
47
47. Wajah Baru
48
48. Melahirkan
49
49.Berdebar
50
50. Kota Pempek
51
51. Refreshing
52
52. Halu
53
53. Tidak Mungkin
54
54. Haru
55
55. Pinang Dibelah Kampak
56
56. Aneh
57
57. Sandera
58
58. Secara Terbuka
59
59. Bodoh
60
60. Gempar
61
61. Bertemu
62
62. Yansen Murka
63
63. Ketahuan
64
64. Tidak Mungkin
65
65. Kesedihan Evellyn
66
66. Tebusan
67
67. Mengirim Cek
68
68. Duarrr
69
69. Kangen
70
70. Siuman
71
71. Will You Marry Me
72
72. Pelukkan Terakhir
73
73. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!