3. Merawat Majikan Galak

Sudah hampir seminggu Yansen mendekam dirumah sakit, tubuhnya mulai terasa sakit semua karena terlalu lama berbaring dan tidak melakukan aktifitas apapun.

"Zavier. Aku sudah merasa baikkan sekarang, tubuhku jadi terasa sakit kalau terlalu lama berbaring disini."

"Jadilah pasien yang patuh, sebelum dokter memperbolehkanmu pulang, jangan harap kami akan membawamu pulang."

"Ya sudah. Aku kabur saja kalau begitu,"

"Maka aku akan membuat tanganmu yang lain jadi sasaran peluruhku. Kamu akan bertambah lama disini,"

"Sudah belum ngupas jeruknya? ngupas jeruk aja pakai lama." Bentak Yansen yang melampiaskan kekesalannya pada Evellyn.

"Maaf tuan, bukankah anda ingin jeruk yang benar-benar bersih dari seratnya?" tanya Evellyn.

"Jangan cerewet. Cepat suapi aku,"

Evellyn segera memasukan ruas-ruas jeruk satu persatu kedalam mulut Yansen.

"Cukup!"

Yansen menolak untuk disuapi lagi, setelah menghabiskan setengah dari jeruk yang Evellyn kupas.

"Kemana Owen dan Diego?" tanya Yansen.

"Mereka sedang mengurus markas dan menghandle perusahaanmu."

"Makanya cepat keluarkan aku dari sini, agar kalian tidak terlalu repot,"

"Kami sama sekali tidak merasa repot. Kami akan merasa repot kalau kamu memaksa pulang, sementara tanganmu belum sembuh. Itu akan menyusahkan!"

"Aku kan sudah ada dia, dia yang akan merawatku saat dirumah," Yansen menunjuk Evellyn tanpa melihat kearah gadis kecil itu.

Zavier hanya bisa menghela nafas panjangnya. Dia tahu betul sosok Yansen memang terkenal keras kepala sejak dulu.

"Baiklah. Aku akan bicarakan dulu dengan doktermu, kalau dia mengizinkan, sore nanti kita akan pulang."

"Nah...begitu dong, jadi aku kan agak semangat dikit menjalani hidup," ujar Yansen.

"Ayo suapi lagi jeruknya," sambung Yansen.

"Pria ini. Selain galak, dia juga sangat menyebalkan!" batin Evellyn.

"Jangan mengutukku. Kualat nanti," ucap Yansen.

"Si-Siapa yang mengutuk tuan?" Evellyn terbata.

"Awas saja kalau kamu berani mengumpatku, akan kugantung kamu ditiang monas," ketus Yansen.

"Ti-Tidak berani tuan."

Zavier lagi-lagi menggelengkan kepala saat melihat Yansen yang suka sekali menindas dan membuat Evellyn ketakutan.

"Kapan kamu akan bicara dengan dokternya?"

"Sebentar lagi. Sekarang sudah waktunya makan siang, mungkin dokternya juga butuh makan dan istirahat."

"Kalau begitu ajak dia bersamamu, aku tidak mau dia berpikir aku majikan yang tidak punya hati nurani. Berikan dia makanan yang layak,"

Zavier memberikan kode pada Evellyn dengan anggukkan kepalanya. Evellynpun mengekor dibelakang Zavier.

"Jangan masukkan hati semua kata-katanya. Dia memang galak, tapi aslinya baik kok," ujar zavier.

"Tidak masalah tuan. Saya mengerti, mungkin tuan Yansen merasa kesal karena terlalu lama berada dirumah sakit."

"Baguslah kalau kamu mengerti. Kalau dia marah-marah padamu diamkan saja, nanti juga baik sendiri."

"Ya tuan."

"Satu lagi. Jangan panggil aku tuan, panggil aku kakak saja."

"Ya Kak."

"Kamu mau makan apa?"

"Apa saja kak. Yang penting perut ke isi."

"Biasanya anak seusiamu paling suka makan junkfood. bangaimana kalau kita makan di MD?"

"Boleh."

Zavier membukakan pintu mobil untuk Evellyn. Evellynpun menerima kebaikkan Zavier dengan sepenuh hati.

"Berapa usiamu?" tanya Zavier saat mereka sudah membelah jalan.

"17 tahun kak."

"Masih sangat muda. Apa sekolahmu sudah selesai?"

"Belum. Saat ini aku baru masuk kekelas 3."

"Jadi bagaimana dengan sekolahmu?"

"Aku tidak tahu. Mungkin sudah nasibku harus putus sekolah, masalahnya aku tidak mungkin kembali lagi kesekolah itu. Ibu tiriku pasti akan menemukanku."

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Ibu tiriku seorang pecandu judi kasino. Dia bisa mengahabiskan uang puluhan juta dalam sekejap. Dia terlilit hutang judi, dan bermaksud ingin menjadikanku untuk membayar hutang-hutangnya. Itulah sebabnya aku kabur dari rumah."

"Ckk...kenapa tidak ibu tirimu itu saja yang menjual dirinya. Kejam sekali," gerutu Zavier.

"Terus terang aku sangat takut kak. Aku takut ibu tiriku menemukanku dan menjualku,"

"Kamu tenang saja. Selama kamu dalam pengawasan Yansen, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi sepertinya tuan Yansen tidak terlalu menyukaimu, bahkan cenderung seperti membenciku. Apa aku bisa bertahan lama dirumahnya?"

"Kamu tenang saja. Kalau Yansen mengusirmu, kamu bekerja saja dirumah kakak."

"Sungguh?" Evelly tersenyum senang.

"Of course."

"Makasih ya kak. Kadang orang lain benar-benar terasa seperti saudara. Tapi keluarga sendiri malah seperti orang asing."

"Sudahlah jangan bersedih. Nanti aku akan bicarakan tentang sekolahmu pada Yansen."

"Jangan kak. Nanti dia marah dan memecatku. Lagian tidak masalah tidak sekolah. Selesai sekolah juga tidak akan lanjut lagi. Jadi sama saja kan?"

"Tentu saja beda. Minimal kalau kamu sudah tamat sekolah, kamu sudah mempunyai modal untuk melamar pekerjaan setelah kamu keluar dari rumah Yansen."

"Baiklah aku menurut saja."

Zavier membelokkan mobilnya kearah tempat yang ingin mereka tuju. Mata Evellyn berbinar saat melihat potongan-potongan ayam yang tampak garing dan gurih.

Zavier memesan satu ember ayam goreng dan juga dua gelas minuman untuk Evellyn.

"Ini untuk Eve semua kak?"

"Habiskan. Kakak tahu kamu menyukainya bukan?"

"Emm." Evellyn mengangguk cepat.

Evellyn yang kelaparan memakan ayam itu dengan lahap. Sementara itu Zavier hanya memakan setangkup hamburger untuk mengisi perutnya.

"Kakak tidak suka ayam?"

"Suka. Tapi tidak dimasak dengan cara seperti ini,"

"Takut kolesterol ya?"

"Emm."

"Kakak masih muda. Belum tentu kena penyakit yang aneh-aneh."

"Apa menurutmu kakak terlihat masih muda?"

"Ya. Aku bisa menebak, usia kakak pasti sekitar 25."

Zavier terkekeh saat mendengar jawaban polos dari Evellyn.

"Sayangnya tebakkanmu meleset jauh. Kami berempat seumuran, tahun ini kami semua genap berusia 34 tahun."

"Ah...kakak ngarang nih,"

Zavier tiba-tiba mengelurkan dompetnya dan memperlihatkan kartu identitasnya.

"Oh iya bener. Kok bisa?"

"Apanya?"

"Kok bisa nggak kelihatan tua? apa kalian melakukan operasi di negeri tetangga?"

"Tidak. Semuanya masih asli alias orisinil."

"Benar-Benar ajaib. Padahal kalau kakak ngaku masih sekolahpun, aku pasti akan langsung percaya."

"Ah...kamu ngeledek ya?"

"Biar sering ditraktir ayam goreng."

Evellyn cekikikkan. Setelah kenyang, Evellyn membawa sisa ayamya kerumah sakit. Dia tidak mungkin menghabiskan semuanya sendirian, karena potongan ayamnya terlalu banyak.

"Apa itu?" tanya Yansen.

"Ayam goreng."

"Kamu mengajaknya makan junkfood?"

"Eh? bukan tuan. Ini aku yang ingin makan ayam goreng."

"Aku tidak bertanya padamu," ketus Yansen.

"Sesekali. Dia menyukainya, makanya aku mengajaknya kesitu."

"Ini terakhir kalinya. Aku tidak mau punya pelayan yang tidak memperhatikan kesehatan."

"Ba-Baik tuan."Jawab Evellyn.

Evelly melirik kearah Zavier. Dua orang itu saling berbagi senyum.

"Kupaskan aku apel!"

"Baik tuan."

Evellyn mulai mengupas buah apel untuk Yansen. Sementara itu Zavier pergi keruang dokter untuk membicarakan kesehatan Yansen. Setelah bicara cukup lama, akhirnya dokter mengizinkan Yansen pulang keesokkan harinya. Jangan ditanya betapa kesalnya Yansen, karena dia menginginkan kepulangannya pada hari ini juga. Tapi dia harus bersabar, paling tidak dirinya akan bebas keesokkan harinya.

Terpopuler

Comments

Tia H.

Tia H.

badanku juga kurang segerr nih apa iya ya gara2 tiap hari makan yang di goreng2 kaya si eve 🤩🤩.

sabar ya eve biar kejam di luar tapi di dalem baik .

2024-04-24

0

Penelop3

Penelop3

salam kenal dari lolipop, kak

2023-05-24

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Like 👍👍👍💯

2022-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Door
2 2. Pembantu Gratis
3 3. Merawat Majikan Galak
4 4. Pulang
5 5. Ditagih Hutang
6 6. Pengen Sekolah Lagi
7 7. Ribut
8 8. Kedatangan Ivanka
9 9. Ikut Liburan
10 10. Terpesona
11 11. Demam
12 12. Teman Tidur
13 13. Aneh
14 14.Menghilang
15 15. Dokter Dadakkan
16 16. Kehangatan Dibibir Pulau
17 17. Pura-Pura Amnesia
18 18. Ditemukan
19 19. Terharu
20 20. Kamu Siapa?
21 21. Maling
22 22. Taruhan
23 23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24 24. Bertemu Ayah
25 25.Terima kasih
26 26. Petaka Pesta
27 27. Kecewa
28 28.Perang Dingin
29 29. Kita Harus Bicara
30 30.Ujian Nasional
31 31.Masih Ingusan
32 32. Canggung
33 33.Tidak Di izinkan
34 34. Pingsan
35 35.Pengecut
36 36.Menghilang
37 37. Murka
38 38. Panik
39 39.Terbawa Mimpi
40 40.Mencurigai Ivanka
41 41.Singa Mengamuk
42 42. Kesepakatan
43 43. Terkejut
44 44. Diculik
45 45. Evellyn Murka
46 46. Pusara Palsu
47 47. Wajah Baru
48 48. Melahirkan
49 49.Berdebar
50 50. Kota Pempek
51 51. Refreshing
52 52. Halu
53 53. Tidak Mungkin
54 54. Haru
55 55. Pinang Dibelah Kampak
56 56. Aneh
57 57. Sandera
58 58. Secara Terbuka
59 59. Bodoh
60 60. Gempar
61 61. Bertemu
62 62. Yansen Murka
63 63. Ketahuan
64 64. Tidak Mungkin
65 65. Kesedihan Evellyn
66 66. Tebusan
67 67. Mengirim Cek
68 68. Duarrr
69 69. Kangen
70 70. Siuman
71 71. Will You Marry Me
72 72. Pelukkan Terakhir
73 73. Hari Bahagia
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Door
2
2. Pembantu Gratis
3
3. Merawat Majikan Galak
4
4. Pulang
5
5. Ditagih Hutang
6
6. Pengen Sekolah Lagi
7
7. Ribut
8
8. Kedatangan Ivanka
9
9. Ikut Liburan
10
10. Terpesona
11
11. Demam
12
12. Teman Tidur
13
13. Aneh
14
14.Menghilang
15
15. Dokter Dadakkan
16
16. Kehangatan Dibibir Pulau
17
17. Pura-Pura Amnesia
18
18. Ditemukan
19
19. Terharu
20
20. Kamu Siapa?
21
21. Maling
22
22. Taruhan
23
23.Bujang lapuk vs Perawan tua
24
24. Bertemu Ayah
25
25.Terima kasih
26
26. Petaka Pesta
27
27. Kecewa
28
28.Perang Dingin
29
29. Kita Harus Bicara
30
30.Ujian Nasional
31
31.Masih Ingusan
32
32. Canggung
33
33.Tidak Di izinkan
34
34. Pingsan
35
35.Pengecut
36
36.Menghilang
37
37. Murka
38
38. Panik
39
39.Terbawa Mimpi
40
40.Mencurigai Ivanka
41
41.Singa Mengamuk
42
42. Kesepakatan
43
43. Terkejut
44
44. Diculik
45
45. Evellyn Murka
46
46. Pusara Palsu
47
47. Wajah Baru
48
48. Melahirkan
49
49.Berdebar
50
50. Kota Pempek
51
51. Refreshing
52
52. Halu
53
53. Tidak Mungkin
54
54. Haru
55
55. Pinang Dibelah Kampak
56
56. Aneh
57
57. Sandera
58
58. Secara Terbuka
59
59. Bodoh
60
60. Gempar
61
61. Bertemu
62
62. Yansen Murka
63
63. Ketahuan
64
64. Tidak Mungkin
65
65. Kesedihan Evellyn
66
66. Tebusan
67
67. Mengirim Cek
68
68. Duarrr
69
69. Kangen
70
70. Siuman
71
71. Will You Marry Me
72
72. Pelukkan Terakhir
73
73. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!