Mei, Robby dan Viko berhasil keluar dari Bandara dengan identitas yang mereka rubah, Mereka pun lalu menggunakan sebagai taksi online untuk ke sesuatu tempat.
" Penyamaran kita Akhirnya berhasil." Ucap Robby.
" Eh.. gua Mau tanya, kita ini buron gua ikut terbawa tujuan kita ke perbatasan negara buat apa? " Tanya Mei.
" Kita kabur Mei, bos kita kabur masa kita yang jadi tumbalnya."
" Sumpah gua pusing, dan gua harus lari dari orang yang menolong gua."
" Sorry Mei, kita terpaksa bawa loe agar loe nggak membuka siapa kita." Ucap Viko.
" Kalian kayak baru kenal saja, gua akan jaga rahasia." Ucap Mei dengan wajah cemberut.
" Sorry Mei kita harus bawa loe."
" Iya nggak apa - apa. " Ucap Mei sedikit kesal karena kini dirinya terbawa menjadi buronan tersangka jaringan na******ba
******
" Tante benar nggak tahu apa - apa kalau Mei pergi? " Tanya Avan melalui sambungan telepon nya.
" Dia tidak jawab apa - apa, tapi menurut anak panti dia sebelum Mei pergi sempat pergi ke suatu tempat dan pulang kembali." Ucap Tante Kinan.
Avan menutup percakapan nya dengan Tante Kinan, dan dirinya mulai memikirkan Mei kemana wanita yang dia cintai itu akhirnya pergi.
" Sekarang kamu lihat kan Avan apa yang Ayah katakan." Ucap Putra yang tiba - tiba datang.
" Kita juga belum tahu Ayah dia pergi kemana dan sebabnya bagaimana kita tidak boleh berpikiran buruk dulu." Ucap Avan.
" Ya terserah kamu Avan karena kamu sudah di buta kan cinta."
*********
Mei kinih tengah berada di dalam hutan bersama Robby dan Viko, tengah tinggal di sebuah gubug yang tanpa Ada penerangan.
" Kalian sungguh membawa gua pada kesengsaraan."
" Sorry Mei, kita tidak Mau di penjara dan menanggung berdua sedangkan Bos besar kabur."
" Akh.. andai Gua nggak selalu minta obat itu gua nggak seperti ini." Ucap Mei.
" Loe kalau nggak pake obat itu, mahkota loe sudah hilang, loe kan bilang hanya ingin di serahkan pada orang yang benar - benar loe sayang hingga loe Mau pake obat itu untuk tamu loe agar berhalusinasi." Ucap Robby.
" Akh.. emang gua harus ikut menanggungnya bila harus di penjara ya sudah mungkin gua sudah takdir nya seperti itu."
" Karena bagaimana juga nama Loe terbawa saat ini."
********
Avan tanpa sengaja menonton sebuah acara berita saat melintas di ruang keluarga, disana menjelaskan tentang kasus seputar kasus buron anak pengusaha batu bara, Mata Avan terbelak kaget saat melihat wajah Mei yang menjadi DPO bersama kedua teman lelaki nya.
Dan disitu Dahlia serta Putra pun melihat, begitu tahu Avan melihat Putra serta Dahlia melirik nya.
" Lihat Avan, yang kamu tolong ternyata dia termasuk jaringan nya Willy." Ucap Putra.
" Nak, apa kamu tidak tahu? " Ucap Dahlia.
" Avan nggak tahu." Ucap Avan gang masih fokus melihat berita di TV.
" Kamu pun tertipu." Ucap Putra.
" Saya akan mencari nya Ayah, bila dia memang bersalah harus menyerahkan diri, bila tidak dia pun harus bertanggung jawab untuk menjelaskan semua nya.
" Cari dia Avan, kumpulkan bukti tentang dia dan kamu akan dapatkan jawaban nya." Ucap Putra .
********
" Saya harus bilang apa sama kamu, Saya bingung mengatakan nya, karena disini Saya hanya mengkhawatirkan kamu dimana kamu saat ini berada."
Avan terus memandang photo Mei, senyum bahagia terpancar di wajah Mei, namun di balik hidup nya penuh sebuah permasalahkan hingga Mei terlibat.
" Saya akan cari kamu Mei, kamu harus menyerahkan diri, bagaimana pun kamu harus pertanggung jawab kan ini semua."
******
" Gua lapar." Ucap Mei pada Robby dan Viko.
" Ntar gua keluar cari makan di sekitaran sini."
" Tunggu, bukan nya kita sembunyi di hutan atas suruhan tangan kanan Bos kita? " Ucap Viko.
" Dia akan kemari bukan? " Ucap Robby.
" Iya, dia akan kemari tunggu saja mungkin dia akan bawa makanan." Ucap Viko.
" Sabar ya Mei, kita tunggu." Ucap Robby.
" Baik lah gua akan tunggu dan menahan lapar."
*******
" Tolong bantu carikan wanita yang Saya kirim kan photo nya tadi, hanya kamu dan beberapa Anggota lain nya yang tahu jangan sampai bocor ke telinga atasan kita."
Avan menghubungi bekas anak buahnya semasa dirinya bertugas di jawa untuk mencari Mei dan dua orang teman nya.
" Apa pun yang terjadi sama kamu Mei, saya tetap mencintai kamu, rasa ini tidak pernah hilang, dan mungkin ada rasa kecewa dengan apa yang sedang menimpa kamu saat ini."
Avan terus memandang photo Mei di galeri ponselnya rasa rindu yang terus terasa di hati dan rasa khawatir yang dia rasakan juga saat ini.
********
" Kapten Kavan besok ada acara latihan perang di hutan, apakah sudah di persiapkan? " Tanya Letkol Wahyu.
" Sudah siap Pak, semua Prajurit pilihan Saya sudah siap untuk acara besok." Jawab Avan.
" Tolong Dokumentasikan nanti."
" Siap Pak."
Avan pun lalu mengarahkan Anggota nya untuk persiapan besok yang di laksanakan di hutan, beberapa Anggota pun semua nya meyiapkan berbagai senjata dan alat untuk simulasi perang.
" Untuk Sandra sudah di siap kan? " Tanya Avan.
" Sudah Kapten." Jawab Salah satu Anggota.
" Ok, besok kita berangkat habis shubuh jangan lupa bagian Dokumentasi jangan sampai tertinggal."
*******
Mei menggigil saat tengah malam di dalam gubug yang gelap, tubuh nya merapat pada sisi bilik. Dengan terus meremas perutnya, rasa pusing dan sesekali berusaha mencari kehangatan.
" Viko, Robby." Ucap Pelan Mei.
" Gua sungguh nggak kuat." Ucap Mei.
" Mei loe kenapa? " Tanya Robby mendekati Mei dan memegang tubuh Mei yang demam dan menggigil.
" Gua nggak kuat, perut gua makan dan dingin." Jawab Mei.
" Viko, kita memang lapar kita bisa tahan lihat Mei dia kelaparan dan tubuh nya demam dan menggigil." Ucap Robby.
" Ok gua keluar cari makan, loe jaga Mei." Ucap Viko.
" Sekalian kamu cari obat tradisional di sekitaran sini untuk mengobati Mei." Pinta Robby.
Kreeeeekkk....
Pintu gubug pun terbuka datang lah seorang pria yang mereka tunggu sejak tadi membawakan satu kantong kresek dan penerang yang dia gantung di samping pintu.
" Makan lah pasti kalian lapar." Ucap nya.
" Bang Gopal, ternyata Abang datang juga." Ucap Robby.
" Karena gua yang menyuruh kalian datang jauh - jauh ke wilayah Timur untuk melarikan diri."
" Terima kasih Bang." Ucap Viko.
" Siapa dia? " Tanya Gopal.
" Dia Mei teman kita, dia pun ikut terlibat." Ucap Robby.
" Sekarang makan lah, besok kita pergi." Ucap Gopal.
Mei pun akhirnya makan dengan sendiri nya, bersandar di bilik bambu karena tubuh nya yang sudah sangat lemas dan menahan rasa sakit serta pusing yang dirinya rasakan.
*******
Avan mendapatkan sebuah video yang menangkap gerak gerik Mei dan kedua pria tersebut dimana Mei sedang memesan sebuah tiket pesawat.
" Saya Yakin itu dia, mereka bertiga menyamar menjadi orang lain, hingga berhasil lolos mengelabui petugas."
" Terima kasih infonya." Ucap Avan.
" Berdasarkan info terbaru mereka bertiga memesan tiket jurusan Kota M yang ada di ujung Timur."
" Berarti dia ada di wilayah Saya!!! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Diana S
gmn sih thor katanya mei sdh d jamah semenjak d jual pamannya lah kok bilangny msh perawan
2022-03-23
0
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸᭄꧂
kasihan Mei, laper sampe sakit🤒
semoga nanti ketemu avan..
semangat terus author💪
2021-11-17
1
Hariyanti Kartini
lnjut donk thor
2021-11-17
1